6 Tahun+

Product Name
Dancow FortiGro

Makan gizi Seimbang, agar si Kecil #PintarnyaLebih!

Published date

Asupan Makanan Bergizi Seimbang, Bantu Si Kecil #PintarnyaLebih!

Mempersiapkan Si Buah Hati agar lebih siap sekolah, tentu menjadi tantangan tersendiri untuk Bunda. Selain dibekali kecerdasaan intelektual, anak juga diharapkan memiliki kecerdasan emosional yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan dan situasi di sekolah. Nah, bagaimana caranya membantu optimalkan kecerdasan emosional dan intelektual si Buah Hati? Salah satunya adalah dengan memastikan ia mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang, Bunda.

 

Apa Itu Asupan Gizi Seimbang?

makanan

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, asupan gizi seimbang adalah konsumsi makanan sehari-hari yang berasal dari aneka sumber pangan, dengan kandungan zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan usia. Jadi, setiap kali makan, menu dalam piring si Buah Hati disarankan terdiri dari makanan pokok sebagai sumber karbohidrat (contohnya nasi atau kentang), lauk-pauk sebagai sumber protein hewani dan nabati (contohnya ikan dan kacang-kacangan), sayur-mayur sebagai sumber vitamin dan mineral (contohnya bayam dan wortel), serta buah-buahan sebagai sumber vitamin (contohnya jeruk dan apel).

 

Pengaruh Kecukupan Gizi Terhadap Perkembangan Emosional Si Buah Hati

belajar bersama

Tahukah, Bunda? Kekurangan asupan gizi dapat memengaruhi mood si Buah Hati saat belajar di sekolah. Kekurangan zat besi, zink, vitamin B dan D, magnesium, serta omega 3, dapat membuat suasana hati si Buah Hati kurang happy dan tidak bisa menikmati proses belajar di kelas. Sebaliknya, asupan nutrisi yang berlebihan, seperti karbohidrat, dapat menyebabkan kadar gula darah yang berfungsi menghasilkan energi, cenderung naik dan turun dengan cepat. Akibatnya, si Buah Hati mudah lelah dan kurang semangat untuk belajar. Untuk itu, Bunda disarankan menyiapkan beragam menu sehat untuknya. Saat sarapan, Bunda bisa memberikan kentang rebus atau sereal dibanding nasi goreng. Sebab, keduanya merupakan karbohidrat kompleks yang dapat membantu menjaga kadar gula darah si Buah Hati tetap stabil, dan membantu membuat mood-nya lebih happy untuk belajar.

Membantu optimalkan kecerdasan emosional si Buah Hati, penting untuk mendukungnya memahami, mengendalikan, dan mengekspresikan emosinya. Hal ini ia butuhkan dalam menghadapi tantangan dan situasi di sekolah. Bahkan, menurut psikolog Daniel Goleman, Phd. dari The Mind & Life Institute, anak dengan kecerdasaan emosional yang baik cenderung lebih berprestasi di sekolah.

 

 

Pengaruh Kecukupan Gizi Terhadap Kecerdasan Si Buah Hati

pengaruh kecukupan

Berdasarkan studi dari St. John’s University, di Amerika Serikat, asupan makanan yang bergizi seimbang diteliti dapat membantu meningkatkan volume otak, mendukung kemampuan berpikir, serta mendukung potensi akademik anak di sekolah. Oleh sebab itu, pastikan dalam menu sehari hari si Buah Hati terdapat beragam makanan yang mengandung nutrisi penting untuk perkembangan otaknya. Misalnya, protein dari telur, asam folat dari bayam, dan asam lemak omega 3 seperti DHA dari ikan tuna. Dengan begitu, otak yang merupakan pusat proses berpikir (kognitif) si Buah Hati, bisa mendapatkan asupan nutrisi dengan baik.

Omega 3 adalah asam lemak esensial yang diperlukan tubuh tapi tidak diproduksi secara alami oleh tubuh. Minyak Ikan merupakan salah satu sumber omega 3. Terdapat dua jenis asam lemak omega 3 yang terkandung di dalam minyak ikan yaitu EPA dan DHA. Sedangkan omega 6 adalah asam lemak esensial yang berperan dalam pertumbuhan, khususnya dalam produksi energi dan metabolism tubuh. Kini kebaikan omega 6 dan minyak Ikan hadir di dalam susu DANCOW FortiGro Instant! Minyak Ikan dalam DANCOW Fortigro Instant mengandung DHA yang berperan penting dalam perkembangan dan fungsi otak. Susu DANCOW FortiGro Instant juga diperkaya dengan Zat Besi, Zink, Vitamin A, C, D dan B kompleks, serta merupakan sumber Protein dan Kalsium yang baik untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati agar #PintarnyaLebih.

Ayo Bunda, pastikan si Buah Hati mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang dari beragam menu sehat, supaya ia lebih siap sekolah!

Image Article
Asupan Makanan Bergizi Seimbang, Bantu Si Kecil #PintarnyaLebih!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Puasa di Bulan Ramadan untuk Anak, Salah Satunya Memacu Fungsi Otak

Published date

Bagi umat muslim bulan Ramadan adalah saat yang istimewa bagi seluruh keluarga, tak terkecuali anak- anak. Anak-anak usia sekolah sudah dapat diperkenalkan dengan salah satu rukun Islam ini. Selain merupakan kewajiban, berpuasa juga memiliki manfaat kesehatan baik jasmani, rohani, maupun spiritual bagi Si Buah Hati.

 

Manfaat Puasa di Bulan Ramadan Secara Umum bagi Anak

Cara mengajarkan anak manfaat puasa di bulan ramadan tentu tidak bisa instan. Sebelumnya Bunda perlu memahami dengan baik fungsi puasa baik untuk fisik dan mental seseorang. Yuk Bunda, simak manfaat puasa untuk kesehatan di bawah ini:

1. Menyehatkan Fisik

Pertama, manfaat puasa untuk kesehatan adalah menyehatkan fisik Si Buah Hati. Walau Bunda sudah menjaga asupan nutrisinya, tanpa kita sadari Si Buah Hati kemungkinan masih mengonsumsi makanan dengan zat aditif yang berbahaya bagi tubuh seperti bahan pengawet atau pewarna makanan. Saat kita berpuasa, sistem pencernaan tubuh akan beristirahat sementara dan melakukan detoksifikasi untuk membuang zat-zat racun dalam tubuh melalui keringat, urin, atau BAB. Hal ini membuat tubuh Si Buah Hati menjadi lebih sehat dari sebelumnya. Jadi, manfaat puasa untuk kesehatan anak membantu menyehatkan fisik melalui sistem pencernaan yang didetoksifikasi. Fisik yang sehat juga menjadi sebuah manfaat puasa untuk daya tahan tubuh anak.

2. Menguatkan Mental

Kemudian, manfaat puasa untuk kesehatan adalah menjaga dan menguatkan kesehatan mental Si Buah Hati. Selain menahan lapar dan haus, berpuasa adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan Si Buah Hati untuk lebih menjaga perilaku dengan cara mengendalikan emosi negatifnya seperti sedih dan marah. Misalkan, Bunda dapat meminta Si Buah Hati agar jangan cepat menangis saat keinginannya tidak dituruti, jangan cepat marah saat dijahili adik atau kakaknya, jangan cepat mengeluh saat sudah tidak kuat dalam menunggu waktu berbuka puasa, dan lebih sabar dalam menghadapi situasi apapun. Selain itu, berpuasa juga melatih anak untuk sejenak keluar dalam keadaan yang "selalu enak" yang bisa memanjakan sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, karena dalam kondisi berpuasa Si Buah Hati harus menjaga haus, lapar, serta kesabaran.

3. Meningkatkan Keimanan

Berpuasa merupakan momentum istimewa untuk mendorong anak-anak menjadi pribadi yang saleh. Jika memungkinkan, ajak Buah Hati perbanyak salat berjamaah, tarawih, dan mengaji di rumah maupun di masjid. Pastikan bahwa Si Buah Hati menjalani semua kegiatan tersebut dalam suasana menyenangkan sehingga ia tidak merasa bahwa ibadah itu sebuah keterpaksaan. Melalui perbanyak kegiatan beribadah saat bulan puasa, maka Si Buah Hati akan menjadi pribadi yang saleh di waktu kedepannya.

4. Belajar Empati

Berpuasa merupakan salah satu cara untuk mengasah rasa empati dan peduli terhadap orang lain di sekitar kita. Saat ia menahan lapar dan haus, ingatkan Si Buah Hati bahwa berpuasa berarti ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang masih kekurangan. Latih rasa peduli Si Buah Hati lebih jauh dengan mengajaknya menyisihkan sebagian uang atau makanan untuk dibagikan kepada kaum duafa yang ditemui di sekitar. Dengan begitu, manfaat mengajarkan anak puasa dapat membuat mereka lebih bersyukur atas apa yang dimiliki.

5. Belajar Disiplin

Menjalani ibadah puasa seperti bangun sahur dan buka puasa tepat waktu mengajarkan Si Buah Hati bahwa dalam hidup ada peraturan-peraturan yang harus ditaati. Seperti menahan lapar dan haus di siang hari karena tidak boleh makan dan minum, menahan emosi, dan menjalankan ibadah-ibadah di bulan puasa. Belajar disiplin dalam keseharian juga membantu Buah Hati tumbuh menjadi anak yang mengerti bahwa kewajiban selalu harus didahulukan sebelum mendapat reward dan membantunya berkonsentrasi di sekolah.

Benarkah Puasa Dapat Membantu Meningkatkan Fungsi Otak Anak?

Benar. Salah satu manfaat puasa di bulan Ramadan adalah meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal ini tentu akan sangat baik untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati di masausia sekolah. Untuk memahami lebih lanjut apa saja pengaruh berpuasa terhadap kesehatan otak, simak penjelasan berikut ini.

1. Merangsang Regenerasi Sumber Cadangan Energi pada Tubuh

Selama berpuasa, secara otomatis asupan makanan dan minuman menjadi sangat terbatas Pada kondisikondisi ini  tubuh akanmemecah cadangan energi yang terdapat pada organ hati, yaitu berupa glikogen dan lemak.

Saat proses pemecahan ini terjadi, maka tubuh berkesempatan untuk kembali melakukan regenerasi, sehingga cadangan energi dalam tubuh, terutama pada organ hati digantikan dengan yang baru dan lebih baik lagi.

2. Memperbaiki sel-sel dalam otak

Asupan energi untuk otak yang berupa asam lemak selama berpuasa juga memberikan manfaat yang luar biasa. Pada proses ini, asam lemak akan  menghasilkan energi (proses ketosis) dan memicu proses perbaikan sel pada otak sehingga dapat bekerja dengan lebih optimal.

 

3. Mencegah penyakit degeneratif otak

Manfaat lain yang bisa dirasakan saat tubuh berhasil melakukan perbaikan sel yang rusak pada otak adalah menekan risiko terjadinya penyakit degeneratif otak sejak dini, seperti Alzheimer dan Parkinson. Pasalnya, penyebab utama kedua penyakit ini adalah ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan dan memperbaiki sel yang sudah lama dan rusak pada otak manusia.

4. Meningkatkan fungsi kognitif otak

Fungsi puasa bagi anak selanjutnya adalah membantu menjaga kesehatan dan fungsi otak secara menyeluruh, salah satu diantaranya adalah fungsi kognitif atau kemampuan berpikir dan mengingat pada anak-anak. Sebab, saat berpuasa tubuh akan memproduksi protein dalam sel saraf yang disebut Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berperan penting dalam proses belajar dan meningkatkan daya ingat anak.

Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati, jangan lupa berikan Si Buah Hati gizi tambahan ketika sahur dan berbuka dengan DANCOW FortiGro untuk menunjang perkembangan otak dan tumbuh kembang Si Buah Hati saat berpuasa.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar puasa seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.                                                                                

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Demikan bahasan mengenai manfaat puasa di bulan Ramadan yang bisa jadi bekal Bunda untuk melatih Si Buah Hati untuk ikut beribadah di bulan suci ini dengan penuh semangat dan tetap terjaga kesehatannya.

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Manfaat Puasa Bagi SI Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Ide Menu Sarapan Sehat yang Disukai Si Buah Hati

Published date

Bunda tentu paham pentingnya sarapan bagi Si Buah Hati. Selain sebagai sumber energi untuk menjalani aktivitas sepanjang hari, sarapan juga membantu memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati agar pertumbuhannya optimal. Karena itu, pastikan menu sarapan Si Buah Hati mengandung gizi yang lengkap: karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Berikut ini adalah beberapa ide menu sarapan sehat untuk Si Buah Hati yang bisa Bunda coba. Mudah, praktis tapi tetap penuh gizi.

1. Nasi

Sebagai menu sarapan, Bunda dapat mengolah beras menjadi berbagai menu lezat. Salah satunya adalah Nasi Goreng Bungkus Telur. Lengkapi nasi goreng dengan potongan ayam atau ikan, lalu tambahkan potongan wortel, jagung, atau kacang polong. Bungkus nasi goreng dengan telur dadar dan sajikan.

2. Roti

Yuk, olah roti tawar menjadi French Toast dengan aneka topping. Bunda cukup mencelupkan potongan roti tawar ke dalam telur yang sudah dikocok dengan susu, lalu panggang roti di wajan sampai kecokelatan. Pilih topping yang lezat sekaligus sehat seperti madu dan potongan buah sebagai menu sarapan sehat.

1

3. Telur

Telur adalah salah satu bahan favorit yang dipilih untuk menu sarapan. Tapi sebaiknya telur disajikan dengan tambahan bahan pangan lainnya agar nutrisinya menjadi seimbang. Yuk, coba olah telur menjadi telur gulung isi sayuran. Cara membuatnya mudah, kok. Bunda tinggal mengocok telur dan menambahkan potongan sayur sesuai selera, misalnya bayam, brokoli, tomat, jagung atau yang lainnya. Bunda juga bisa menambahkan potongan daging ayam atau suiran ikan sebagai variasi kemudian digoreng seperti membuat telur dadar tipis. Gulung telur dadar dan potong-potong agar mudah disantap Si Buah Hati dan lebih menarik.

2

4. Sereal

Sereal bisa menjadi salah satu menu sarapan sehat untuk Si Buah Hati, Bunda. Sereal mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk tumbuh kembangnya. Selain bergizi, menu ini juga praktis untuk disiapkan di pagi hari. Bunda cukup tambahkan susu atau buah potong ke dalamnya, supaya ia mau melahapnya.

5. Bubur

Jika bosan dengan nasi, bubur selalu bisa menjadi pilihan yang bergizi, juga praktis untuk disantap di pagi hari. Selain taburan daging ayam, Bunda bisa menambahkan potongan telur atau udang agar bubur yang disajikan menjadi bervariasi sebagai menu sarapan sehat.

Nah, agar menu sarapan Si Buah Hati lebih lengkap, berikan DANCOW FortiGro. Nutrisinya lebih tinggi dan rasanya yang lezat pasti akan disukai Si Buah Hati. Selamat berkreasi menyajikan menu sarapan sehat bagi Si Buah Hati ya, Bunda.

Image Article
5 Ide Menu Sarapan Sehat yang Disukai Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Mengembangkan Kreativitas Anak

Published date

Kreativitas merupakan bagian penting dari proses berpikir, belajar, dan berkreasi Si Buah Hati. Salah satu faktor yang berpengaruh saat mengembangkan kreativitas anak, antara lain lingkungan, stimulasi, dukungan dari orang tua, serta lingkungan sekitar. 

Nah, di bulan puasa seperti ini, Si Buah Hati akan lebih sering menghabiskan waktu di rumah. Apalagi di masa pandemi sekarang, banyak aktivitas di luar yang kini dilakukan di dalam rumah. Hal ini pun membuat Bunda harus memutar otak agar lebih kreatif dalam mengembangkan kreativitas Si Buah Hati. Maka dari itu, ada beberapa cara mengembangkan kreativitas anak selama puasa, seperti:

1. Diskusi dengan Pertanyaan Terbuka

Biasakan mengajukan pertanyaan terbuka kepada Si Buah Hati yang jawabannya tak terbatas pada “ya” dan “tidak” saja ya, Bunda. Selain itu, bebaskan Si Buah Hati bertanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya melalui diskusi yang positif bersama Bunda.

Di bulan puasa khususnya, akan sangat banyak pertanyaan yang muncul mengenai puasa dan bulan Ramadan itu sendiri. Dengan cara berdiskusi dengan sehat, maka akan semakin membuka wawasannya untuk terus kritis dan kreatif karena memahami hal lebih banyak dan mendalam.

2. Dorong Anak untuk Berani Mengeksplorasi


Bunda, ajak Si Buah Hati melakukan aktivitas eksplorasi. Tak perlu terlalu rumit, kok. Eksplorasi anak bisa dilakukan saat bermain di luar, saat berkunjung ke tempat wisata atau sesederhana mencari jawaban untuk suatu pertanyaan melalui berbagai sumber.

Di rumah, eksplorasi anak bisa dilakukan secara online dengan pendampingan Bunda. Sisihkan waktu beberapa jam untuk dia mengeksplorasi dunia yang dia minati sekaligus belajar memahaminya.

3. Bermain dengan Mainan Konstruksi

Mainan konstruksi seperti balok, mainan lilin, atau slime memberi kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mengembangkan kreativitas melalui imajinasi yang bersarang di kepalanya. Tak perlu ada instruksi khusus, biarkan saja dia merangkainya sesuai dengan apa yang tersedia di depannya. Bunda akan dibuat kagum dengan apa yang Si Buah Hati bisa lakukan. Mainan seperti ini efektif untuk ngabuburit menanti waktu tiba.

4. Bermain Peran

Yuk, kembangkan imajinasi dan kreativitas Si Buah Hati dengan bermain peran atau role play sesuai peran dan imajinasi Si Buah Hati. Bunda dapat memanfaatkan berbagai benda yang ada di rumah dan barang-barang bekas agar permainan bersama Si Buah Hati jadi makin seru.

5. Fasilitasi, Bukan Mengatur

Untuk aktivitas apa pun, termasuk saat Si Buah Hati bermain, peran orang tua adalah sebagai fasilitator saja. Biarkan Si Buah Hati yang “memimpin” dalam aktivitas tersebut dan bukan Bunda atau orang tua yang menemani. Dengan demikian, hal yang utama ada kreativitasnya.

Mengembangkan kreativitas untuk Si Buah Hati kala bulan puasa memang rentan kendur akibat kehabisan energi dan berimbas pada terhambatnya pertumbuhan kreativitas anak. Lagipula, perkembangan kreativitas juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk asupan gizi yang diperolehnya setiap hari.

Baca Juga: 5 Manfaat Memberikan Waktu Istirahat Optimal untuk Si Buah Hati

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Bunda perlu memastikan agar Si Buah Hati mendapatkan asupan gizi harian yang cukup. Memberikan DANCOW FortiGro bisa dijadikan salah satu pilihan untuk membantu Bunda memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun.

Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.
Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila dengan rasa yang disukai Si Buah Hati. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi anak selama bulan Ramadan, yaitu sebagai salah satu menu takjil Ketika berbuka puasa.

Berikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
5 Aktifitas Untuk Kembangkan Kreatifitas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tips Agar Si Buah Hati Mengetahui Potensi Diri

Published date

Ayah dan Bunda, apakah bakat dan potensi diri Si Buah Hati telah dikembangkan secara optimal untuk mendukung aktualisasi dirinya? Aktualisasi diri pada Si Buah Hati penting untuk dikembangkan agar ia dapat menjadi yang terbaik sesuai minat dan bakatnya. Setiap anak berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Apa saja yang Ayah dan Bunda dapat lakukan? Yuk, simak tipsnya berikut ini.

 

1. Bantu Anak Mengenali Kelebihannya

Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Umumnya seseorang akan lebih mudah mengenali kekurangannya daripada kelebihannya, termasuk bakat dan potensi. Ciptakan kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mencoba berbagai hal agar ia dapat mengetahui potensi dirinya.

 

2. Tidak Selalu Melakukan Hal untuk Si Buah Hati

Tempatkan diri Bunda sebagai fasilitator. Jangan mengambil alih apa yang seharusnya dilakukan anak, karena dari pengalaman-pengalaman tersebut anak dapat menguji kemampuannya dan belajar dari kesalahannya.

 

 

3. Beri Pujian di Saat yang Tepat

Si Buah Hati butuh mendengar pujian dari Ayah dan Bunda. Tetapi, berikan pujian di saat yang tepat dengan kalimat yang spesifik agar anak merasa kemampuannya dihargai. Misalnya, “Bunda suka deh melihat binatang-binatang yang kamu gambar. Kamu hebat bisa menggambar semua binatang yang kita lihat di kebun binatang kemarin.”

 

4. Tidak Membandingkannya dengan Anak lain

Jangan bandingkan Si Buah Hati dengan saudara atau temannya. Tunjukkan padanya bahwa ia memang berbeda dengan anak lain dan ia juga memiliki kelebihannya sendiri.

 

5. Luangkan Waktu untuk Si Buah Hati

Jika Bunda punya lebih dari satu anak, luangkan waktu berdua dengan masing-masing anak. Dengan cara ini Bunda bisa berdiskusi secara akrab dengan tiap anak, dan mereka pun merasa dihargai karena pendapatnya didengar oleh Bunda.

Image Article
5 tips membantu si buah hati mengembangkan potensi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ajarkan Si Buah Hati Cara Beramal Berikut Ini!

Published date

Perbanyak amalan di bulan suci Ramadan adalah salah satu seruan bagi kita umat Muslim, termasuk di dalamnya zakat, infak dan sedekah. Alangkah baiknya jika jiwa dan semangat beramal juga diajarkan kepada anak-anak kita. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengajarkan cara beramal bersama Si Buah Hati:

Bangun Rasa Peduli

Jelaskan kepada Si Buah Hati bahwa manusia diciptakan berbeda-beda. Ada yang mampu dan ada yang berkekurangan. Mereka yang kurang beruntung bisa menjadi ladang amal bagi mereka yang lebih mampu. Agama pun mengajarkan kita untuk saling membantu dan saling berbagi. Cara beramal ini bisa dilakukan dengan menyisihkan sebagian harta untuk menyantuni mereka yang miskin, membantu anak yatim, menolong mereka yang terkena bencana, dan sebagainya.

Beri Contoh

Mengajarkan Si Buah Hati cara beramal tidak cukup melalui kata-kata semata tetapi alangkah baiknya jika dengan memberi contoh. Usahakan Bunda sesering mungkin memberi teladan dengan mengisi kotak amal saat di masjid, mengajak Si Buah Hati ke panti asuhan atau memberi makan kaum dhuafa. Dengan begitu mereka akan terpacu untuk mengikuti jejak Bunda.

Sediakan Celengan Amal di Rumah

Cara mengajarkan anak beramal saat puasa adalah dengan mengajaknya menyisihkan sisa uang jajan mereka di sekolah atau uang kecil kembalian berbelanja dengan memasukkannya ke celengan khusus amal.. Sesekali berikan juga mereka uang yang lebih besar nominalnya untuk dapat dimasukkan ke dalam celengan tersebut. Sehingga mereka mengerti bahwa Ayah dan Bunda juga menyisihkan harta yang jumlahnya lebih besar untuk diberikan kepada yang membutuhkan.

Tetapkan Tugas di Rumah

Memberikan tugas di rumah tidak hanya melatih Si Buah Hati  bertanggung jawab dan disiplin, hal ini juga bisa menjadi salah satu cara mengajarkan anak beramal sejak dini..  Si Buah Hati bisa mempelajari konsep berbagi misalnya saat membereskan mainannya Bunda bisa menanyakan mainan apa saja yang sudah tidak dipakai dan menanyakan apakah boleh jika disumbangkan.

Berikan Apresiasi

Berilah apresiasi secara positif setelah Si Buah Hati menerapkan cara beramal yang baik. Bunda bisa memberikan pujian yang layak baginya dan ajak ia untuk memahami perasaannya setelah melakukan kegiatan beramal. Dengan demikian, Si Buah Hati bisa merasa lebih termotivasi untuk berbuat kebaikan di kemudian hari.
 
Itulah beberapa cara beramal yang bisa Bunda ajarkan kepada Si Buah Hati. Membesarkan Si Buah Hati untuk menjadi anak yang dermawan dan berhati mulia juga perlu dukungan asupan gizi yang baik. Untuk itu, pastikan DANCOW FortiGro selalu tersedia bagi Si Buah Hati saat sahur dan sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan nutrisi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila dengan rasa yang disukai Si Buah Hati. 

Selamat mencoba!

Image Article
3 Cara Mengajarkan Anak Beramal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa

Published date

Memperkenalkan anak-anak pada ibadah puasa tentu tidak mudah. Namun adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak-anak berpuasa secara bertahap dan perlahan.

Sebagai catatan bagi Bunda, hal terpenting dalam cara mengajari anak puasa adalah melihat kesiapan  dari Si Buah Hati, baik dari sisi fisik dan psikisnya.

Tips Mengajari Anak Puasa di bulan Ramadan

Agar Si Buah Hati dapat menjalankan puasa dengan lebih menyenangkan, simak beberapa tips melatih puasa anak di bulan Ramadan berikut ini.

1. Pastikan Ia Siap Secara Fisik dan Psikis

Pertama dan yang utama adalah pastikan Si Buah Hati memang siap secara fisik dan psikis untuk ikut berpuasa. Jangan memaksanya karena membuatnya jadi tidak menyukai ibadah ini.

2. Jelaskan Konsep Puasa

Walau mereka mungkin belum terlalu mengerti, penting bagi Ayah dan Bunda untuk menjelaskan maksud dan manfaat daripada puasa Ramadan. Pastikan penjelasannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tanpa menakut-nakuti mereka mengenai dosa dan neraka jika tidak berpuasa.

3. Mulai Secara Bertahap

Melatih anak berpuasa secara bertahap sesuai dengan kemampuan fisik anak. Awali dengan puasa hingga waktu zuhur dahulu selama beberapa hari, kemudian berpuasa hingga waktu Asar. Kalau dia sudah merasa kuat, boleh mencoba berpuasa hingga beduk magrib. Bisa juga dilatih untuk berpuasa hingga zuhur, makan siang dulu, lalu melanjutkan puasanya hingga magrib.

4. Kegiatan Seru Saat Ngabuburit

Waktu menunggu berbuka bisa jadi membosankan bagi anak. Siapkan berbagai kegiatan seru untuk mengisi waktu berbuka agar Si Buah Hati tetap semangat melanjutkan puasanya hingga magrib. Memasak takjil bersama, membaca buku, atau bermain bersama adik bisa jadi kegiatan seru untuk mengisi waktu.

5. Pastikan Nutrisinya Cukup

Melatih anak berpuasa tak lepas dari mengajarkan pentingnya sahur dan berbuka dengan asupan gizi yang baik untuk kesehatannya. Pastikan ia selalu mengonsumsi karbohidrat, protein, sayur dan buah yang cukup serta selalu berikan DANCOW FortiGro yang lengkap kandungan gizinya untuk mendukung tumbuh-kembangnya.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa

Agar Si Buah Hati dapat memahami dan menjalankan ajaran agamanya dengan baik, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini saat mengajarkan anak untuk berpuasa ya, Bunda!

1. Menjanjikan Imbalan

Hingga saat ini masih banyak orang tua yang menjanjikan imbalan sebagai cara melatih anak puasa. Meski rasanya akan sangat menyenangkan bagi Si Buah Hati, namun cara ini justru keliru dan bisa membuat anak tidak memahami arti puasa yang sebenarnya.

Memberikan motivasi pada anak memang sudah menjadi tugas orang tua, salah satunya dalam menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadan. Namun, bukan berarti bahwa Bunda harus memberikan imbalan atau hadiah pada anak untuk melakukan sesuatu yang memang sudah menjadi kewajibannya.

Alih-alih memberikan imbalan, Bunda bisa mengajak anak untuk berpuasa sesuai dengan kemampuannya. Jika memang anak baru bisa puasa setengah hari, maka sebagai orang tua kita harus tetap mendukungnya. Percayalah bahwa saat anak berhasil berpuasa sampai maghrib tanpa iming-iming imbalan, rasa berhasil dan puas yang mereka alami pasti akan sangat luar biasa.

2. Tidak Mempersiapkan Kegiatan Menyenangkan untuk Si Buah Hati

Bagi anak-anak, belajar berpuasa bisa menjadi kegiatan yang cukup berat dan membosankan. Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan juga berbagai aktivitas menarik yang bisa mereka lakukan sambil menunggu waktunya berbuka puasa. Selain mengaji, ajak Si Buah Hati juga untuk melakukan aktivitas lain seperti membaca buku, menonton film, berbelanja ke supermarket, atau mengajaknya untuk menyiapkan hidangan buka puasa bersama.

3. Mengharuskan Anak untuk Langsung Puasa Penuh

Memiliki ekspektasi terlalu besar pada anak dengan memaksanya untuk puasa sampai maghrib dapat membuat anak merasa tertekan dan bosan. Sebaliknya, biarkan anak berpuasa sesuai dengan kemampuannya dan mulai diberi motivasi agar dapat berpuasa sampai maghrib secara perlahan.

4. Memaksa Si Buah Hati Berpuasa Meski Sedang Tak Enak Badan

Sebagai seorang Bunda seharusnya bisa memahami kemampuan fisik Si Buah Hati dengan lebih baik. Jika ia terlihat semangat, berat badan sesuai dengan usia, sehat, dan bertenaga, maka Si Buah Hati dapat belajar berpuasa. Sebaliknya, jika kondisi berat badan anak tidak sesuai dengan usia, terlihat lesu, dan menunjukkan gejala sakit pada tubuhnya, sebaiknya jangan paksakan untuk tetap berpuasa ya, Bunda. Alih-alih mendapatkan pahala, yang ada justru kondisi kesehatannya akan terganggu.

Mengingat bahwa berpuasa membutuhkan kondisi fisik anak yang memadai, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Selain makanan bergizi, lengkapi juga dengan pemberian susu yang sesuai dengan usia sekolah anak, seperti DANCOW FortiGro terutama saat sahur. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Dengan mengajari anak puasa melalui cara di atas, maka ia bisa menjadi lebih siap seiring dengan bertambahnya usia. Selamat mencoba, ya Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa di Bulan Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa di Bulan Ramadan

4 Aktivitas Seru Saat Libur Lebaran Selain Mudik

Published date

1.Menjelajah Taman kota


Ajak Si Buah Hati piknik ke taman yang ada di kota tempat tinggal Bunda. Jangan lupa bawa bekal
piknik, buku, atau mainan, ya.

2. Bioskop di Rumah


Yuk, bikin bioskop di rumah. Pilih film favorit Si Buah Hati, gelapkan ruangan dan siapkan beberapa
camilan ala bioskop seperti popcorn dan kentang goreng.

3. Silaturahmi ke Rumah Saudara atau Teman Si Buah Hati


Libur lebaran momen tepat untuk silaturahmi. Ajak Si Buah Hati mengunjungi rumah keluarga atau
rumah temannya yuk, Bun.

4. Bermain Air


Ajak Si Buah Hati bermain di kolam renang. Jika tidak sempat, siapkan selang dan beberapa ember
yang bisa ia gunakan untuk bersenang-senang dengan air di rumah.
 
Lebaran tidak harus mudik dan banyak aktivitas seru yang bisa dilakukan jika tidak keluar kota. Aktivitas
seperti piknik atau jalan-jalan di taman kota. Ide menarik untuk di rumah adalah menonton bioskop
bersama Si Buah Hati dengan menyajikan popcorn. Bisa juga sekeluarga mengunjungi rumah saudara
karena lebaran itu momen yang tepat untuk bersilaturahmi. Bunda juga bisa mengajak ia bermain air,
seperti di kolam renang atau menggunakan selang dan ember dengan air di rumah.

Image Article
4 Aktifitas Seru Saat Libur Lebaran Selain Mudik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Tips Menjaga Kesehatan Anak Saat Berpuasa

Published date

Bunda tentu sudah paham bahwa Ramadan menjadi bulan yang sangat dinanti-nanti. Selain ibadah puasa wajib, menjalani bulan ini di rumah dengan Si Buah Hati juga menjadi momen yang spesial. 

Walau ibadah puasa bukan sesuatu yang wajib bagi Si Buah Hati yang yang belum akil balig, tapi tidak ada salahnya untuk mulai mengajarkannya berpuasa. 

Apalagi, berpuasa juga menghadirkan berbagai manfaat seperti mengajarkan disiplin; kesabaran; tanggung jawab; serta memperkuat keimanan. Selain itu, Si Buah Hati pasti antusias mengikuti rangkaian rutinitas mulai dari sahur, buka puasa, tarawih berjamaah, dan tadarus yang juga dapat dilakukan bersama seluruh keluarga.

Meski demikian, di masa pertumbuhan, asupan gizi dan makanan Si Buah Hati mesti dijaga dengan baik agar tetap sehat. 
Untuk itu, bagi Bunda yang ingin mengajarkan Si Buah Hati berpuasa, berikut tips menjaga kesehatan selama puasa agar tetap fit sepanjang hari. 

Memberikan Asupan Gizi Yang Seimbang

Saat bulan puasa kita biasanya terpapar dengan aneka jenis hidangan enak dan lezat yang belum tentu semuanya sehat bagi Si Buah Hati.

Pastikan menu makanannya bersumber dari makanan yang berkualitas dan tetap mengandung komposisi gizi dan nutrisi yang seimbang antara lemak, karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral.

Untuk protein, pilih seafood, daging, telur, kacang-kacangan, dan lainnya. Selain itu, buah-buahan dan sayur-sayuran juga sangat penting karena mengandung gizi yang sangat kaya. Jangan lupakan asupan susu yang sehari-hari dikonsumsi Si Buah Hati.  
Gizi seimbang dari susu dapat membantu melengkapi kebutuhan harian anak-anak. Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan dari konsumsi makanan dan minuman yang tepat penting untuk imunitas tubuh Si Buah Hati.

Perbanyak Cairan

Saat berpuasa kita mudah sekali terkena dehidrasi. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk memperhatikan asupan cairan bagi Si Buah Hati ketika waktu berbuka dan sahur tiba. Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup terutama di waktu-waktu tertentu seperti:


●    2 gelas setelah berbuka
●    2 gelas sebelum tidur
●    2 gelas saat sahur


Jangan lupa untuk memberikan segelas susu DANCOW FortiGro saat sahur dan sebelum tidur untuk memastikan asupan gizi Si Buah Hati terpenuhi ketika menjalani ibadah puasa. Agar tidak mudah haus dan dehidrasi, hindari makanan asin dan olahraga terlalu berat. Sebisa mungkin, hindari minuman bersoda untuk mencegah masalah pencernaan.

Istirahat yang Cukup


Perubahan waktu tidur juga akan sangat memengaruhi rutinitas Si Buah Hati. Hal ini menjadi salah satu cara menjaga kesehatan saat puasa. Jika anak terbiasa bangun pukul 5 atau 6 pagi, dengan mengikuti sahur, otomatis waktu tidur anak ikut berubah.
Untuk itu, pastikan dia tidur lebih awal agar tidak terlalu mengantuk saat bangun sahur dan di sekolah nantinya. Walau berpuasa, sebaiknya jumlah jam tidurnya tetap mencapai 8-12 jam sehari.

Jika perlu, upayakan agar Si Buah Hati menyempatkan diri tidur siang untuk menjaga stamina dan memberinya kekuatan lebih untuk meneruskan puasa hingga waktu berbuka tiba.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Anak

Dengan beberapa tips menjaga daya tahan tubuh anak selama puasa, semoga momen Ramadan ini akan menjadi lebih berkesan baik Bunda sekeluarga termasuk Si Buah Hati dapat menjalaninya dengan baik, tetap sehat, dan mengambil hikmah terbaik dari bulan suci ini.
Agar Si Buah Hati tetap bersemangat dan sehat sepanjang bulan puasa, penting untuk menyempurnakan asupan hariannya dengan segelas susu bergizi. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di usia ini; apalagi memasuki bulan puasa, kebutuhan gizi hariannya tentu berbeda dibandingkan usia toddler maupun pra-sekolah.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro, Si Buah Hati dapat menikmati manfaat dari gizi pendukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. Itulah tips menjaga kesehatan agar perkembangan fisik dan mental serta imunitas anak ketika puasa di bulan Ramadan dapat terjaga.

DANCOW FortiGro tersedia dalam 3 varian, yakni Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila dengan rasa yang disukai Si Buah Hati. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi Si Buah Hati di waktu berbuka sebagai sajian takjil. Selamat mencoba!

Image Article
image anak minum susu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar Puasa?

Published date

Bulan suci Ramadan adalah bulan yang dinanti-nanti umat Muslim seluruh dunia. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga turut antusias untuk ikut merasakan momen ibadah bersama di bulan suci, termasuk belajar puasa.

Banyak aktivitas yang biasanya hanya dilakukan ketika bulan Ramadan tiba seperti sahur, buka puasa, tarawih, hingga berbondong-bondong pergi ke masjid. Aktivitas-aktivitas ini semakin menambah keseruan bulan Ramadan. Di antara segala antusiasme Si Buah Hati akan bulan Ramadan, muncul pertanyaan penting. “Kapankah waktu yang tepat untuk belajar puasa bagi Si Buah Hati?”

Waktu yang Tepat untuk Belajar Puasa

Memang tidak ada ilmu yang pasti untuk menjawab pertanyaan mengenai usia ideal anak belajar puasa. Umumnya, umur berapa anak-anak belajar berpuasa kembali pada preferensi masing-masing orang tua.

Ada orang tua yang ingin anaknya belajar berpuasa sedini mungkin, tak sedikit pula yang takut dan menganggap anaknya belum siap berpuasa di usia terlalu dini karena khawatir akan pertumbuhannya.

Berikut ini beberapa hal yang dapat membantu Ayah dan Bunda mempertimbangkan kapan sebaiknya Si Buah Hati mulai belajar berpuasa. Yuk, cari tahu di bawah!

1. Saat Buah Hati Sudah Siap

Seperti sudah disebutkan di atas, puasa Ramadan memang banyak diantisipasi oleh anak-anak sebagai momen yang mereka nantikan. Antusiasme ini dapat menjadi tanda bahwa Si Buah Hati memiliki keinginan untuk berpuasa.

Meski demikian, terkadang modal antusias saja tidak cukup. Ada beberapa aspek lain yang perlu jadi pertimbangan. Salah satunya adalah kesiapan. Kesiapan yang dimaksud adalah bahwa ia sudah siap secara fisik yaitu sehat dan tidak sedang sakit, serta siap mental dan psikis di mana Si Buah Hati sudah menunjukkan minat dan keinginan untuk mencoba berpuasa mengikuti teladan Ayah dan Bunda.

2. Mengajarkan Nilai Agama

Meski seorang anak tidak wajib berpuasa sampai masuk usia akil balig atau pubertas, Bunda tak perlu ragu untuk mulai mengenalkannya pada nilai-nilai ibadah saat bulan Ramadan.

Jika Si Buah Hati belajar berpuasa jauh sebelumnya, dengan begitu ia sudah terbiasa dan paham dengan baik makna dan pentingnya berpuasa masa akil balignya tiba.

3. Berpatokan Pada Usia

Meski secara agama seseorang baru diwajibkan berpuasa ketika menginjak masa puber, namun tidak ada salahnya untuk mulai memperkenalkan Si Buah Hati dengan konsep berpuasa wajib di bulan Ramadan.

Untuk itu, sebagai acuan, kisaran usia yang cocok bagi Si Buah Hati untuk belajar berpuasa adalah usia 5-6 tahun, yaitu bersamaan dengan usia Si Buah Hati mulai sekolah. Pasalnya, di usia tersebut biasanya Si Buah Hati sudah bisa mengenali konsep dasar, memiliki minat belajar dan mampu mengendalikan emosi. Dengan demikian, saat belajar berpuasa, Si Buah Hati tidak sekadar menahan rasa lapar dan haus, tapi juga sudah bisa belajar memahami esensi dari puasa itu sendiri.

Umur berapa anak-anak belajar puasa memang tak pasti. Namun yang pasti adalah kebutuhan nutrisinya kapan saja, terutama ketika sedang berpuasa. Pastikan Bunda selalu memberikannya DANCOW FortiGro yang mengandung nutrisi lengkap dengan rasa nikmat.

Baca Juga: 5 Trik Mendukung Anak untuk Puasa Ramadan

Cara Mengatur Waktu Belajar saat Puasa

Saat Si Buah Hati latihan berpuasa, bukan berarti mereka bisa bebas dari kewajibannya untuk tetap belajar dan bersekolah. Sementara untuk jam belajar efektif di rumah saat puasa bisa disesuaikan dengan kondisi fisik Si Buah Hati. Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar momen belajar anak tetap nyaman saat puasa.

1. Mengatur jam tidur di malam hari

Pastikan agar anak tidak tidur terlalu malam. Bila perlu, tentukan jam tidur anak agar ia bisa mendapatkan istirahat yang cukup, sehingga tidak timbul drama saat membangunkannya untuk sahur. Selain itu, istirahat yang cukup juga memungkinkan mereka untuk dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat, tidak lemas, dan bebas rasa mengantuk saat berada di sekolah.

2. Memanfaatkan waktu ngabuburit untuk membaca buku pelajaran

Jika biasanya waktu ngabuburit dihabiskan dengan berolahraga atau menonton film favorit, Bunda juga bisa menemani anak untuk belajar. Mulai dari membaca buku pelajaran atau membantunya mengerjakan PR. Hal ini juga bisa jadi salah satu tips puasa saat belajar.

3. Belajar setelah makan malam

Waktu yang tepat untuk belajar selanjutnya adalah setelah makan malam. Dalam kondisi ini, kondisi perut anak sudah diisi dengan makanan bergizi setelah berpuasa hampir 12 jam lamanya. Agar tidak cepat mengantuk dan perut terasa sesak, pastikan agar anak tidak makan secara berlebihan saat berbuka puasa ya, Bunda.

4. Mengonsumsi asupan bergizi

Kurangi mengonsumsi makanan manis dan berminyak saat berbuka puasa, sebaiknya berikan makanan bergizi yang mengandung protein, lemak sehat, serat, serta karbohidrat yang baik untuk mengembalikan energi agar Si Buah Hati tidak mengantuk saat belajar setelah berbuka. Lengkapi juga dengan pemberian susu untuk mendukung tumbuh kembang dan meningkatkan daya pikirnya.

Tips Mengajarkan Anak Berpuasa

Setelah memahami waktu yang tepat untuk anak belajar puasa, berikut ini beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk membuat Si Buah Hati semakin bersemangat belajar menahan lapar dan haus selama bulan Ramadan:

1. Menjadi contoh yang baik

Children see, children do. Pada dasarnya, anak-anak cenderung meniru kedua orang tuanya. Oleh karena itu, pastikan untuk menjadi contoh yang baik dalam menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan. Saat anak-anak melihat langsung kedua orang tuanya berpuasa, maka mereka akan lebih termotivasi untuk mengikutinya.

2. Latihan berpuasa secara bertahap

Tak perlu memaksakan Si Buah Hati untuk langsung puasa penuh, Bunda bisa mengajarkannya untuk berpuasa secara bertahap. Misalnya dengan mulai mengajak mereka berpuasa setengah hari atau beberapa jam sesuai dengan kemampuannya, dengan begini anak-anak tidak merasa terbebani. Percayalah bahwa lama-kelamaan mereka akan lebih siap untuk berpuasa penuh.

3. Ciptakan lingkungan yang mendukung

Selanjutnya, pastikan untuk menciptakan suasana sahur dan berbuka puasa yang menyenangkan. Sebab hal ini jugalah yang bisa membuat mereka lebih bersemangat dalam belajar berpuasa. Bunda bisa melibatkan Si Buah Hati dalam merencanakan menu, memasak, maupun melakukan berbagai kegiatan menyenangkan selama menunggu berbuka puasa.

Tak cukup hanya dengan memahami berapa umur ideal anak puasa, penting juga bagi orang tua untuk memerhatikan kebutuhan gizi Buah Hatinya selama belajar berpuasa. Melansir dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan.

  1. Memberikan makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa agar kesehatan Si Buah Hati tetap terjaga. Sebagai contoh, pilih DANCOW FortiGro sebagai salah satu bahan untuk mengolah sajian takjil agar jadi lebih nikmat untuk dinikmati bersama keluarga.
  2. Memberikan aneka ragam jenis pangan yang mengandung karbohidrat, sumber protein hewani dan nabati, sayuran, buah, dan air sesuai dengan porsi yang seimbang, dalam jumlah yang cukup. dan dilakukan secara teratur.
  3. Membatasi konsumsi makanan cepat saji dan camilan dengan kandungan gula tinggi, garam, serta lemak yang tidak baik bagi kesehatan Si Buah Hati.
  4. Mengajak Si Buah Hati untuk tetap melakukan aktivitas fisik menjelang waktu berbuka puasa.

Baca Juga: Cara Menjelaskan Puasa Kepada Anak
DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan nutrisinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak. Dengan gizi dan nutrisi yang tepat, energi Si Buah Hati akan tetap bersemangat hingga waktu buka puasa tiba.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; kandungan nutrisi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, Vanila, juga Milkyshake dengan rasa Choco Hazelnut dan Cookies and Cream  dengan rasa yang disukai Si Buah Hati. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi Si Buah Hati Ketika berbuka puasa sebagai sajian takjil.

Fortigro Ramadan

Image Article
Kapan Waktu yang Tepat untuk Anak Belajar Puasa?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off