Ajarkan Sabar dalam Puasa Ramadan, Ini Cara Melatih Anak Tahan Emosi

Published date

Mengajarkan sabar dalam puasa Ramadan pada Si Buah tentu bukan hal yang mudah. Dengan kondisi perut kosong saat berlatih puasa, kemungkinan anak tersulut emosi, kesal, juga kemungkinan

Namun, mengingat bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak, maka Bunda perlu ekstra sabar dan semangat untuk memberikan pelajaran terbaik bagi Si Buah Hati. 

Beberapa jenis sabar saat puasa yang perlu Bunda latih pada Si Buah Hati contohnya, menahan rasa lapar dan haus sambil tetap melakukan aktivitas lainnya, sabar dalam menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa, serta sabar dalam menjalankan ibadah meski tubuh dalam kondisi lapar dan haus.

Cara Melatih Anak Menahan Emosi saat Puasa

Anak yang lebih mudah emosi tentu tidak bisa dihadapi dengan reaksi yang berlebihan. Berikut ini beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk menanganinya.

1. Ajak Si Buah Hati untuk Berbicara Saat Hatinya Sudah Lebih Tenang

Saat kondisi anak sudah lebih tenang, Bunda bisa menghampirinya dan tanyakan alasan mengapa mereka marah atau kesal. Genggam tangannya dan tatap matanya dengan lembut. Setelah Si Buah Hati menjelaskan alasan kekesalannya, berikan pelukan hangat.

2. Berikan Pujian pada Si Buah Hati

Bunda bisa mengatasi emosi negatif anak dengan memberikan pujian untuk prestasi dan kemampuannya, lalu ajak anak untuk ikut terlibat dalam beberapa kegiatan di rumah. Misalnya dengan mengajaknya untuk berbelanja keperluan berbuka puasa, menyiapkan hidangan berbuka, atau sekadar membersihkan meja makan.

Baca Juga: Trik Melatih Puasa Ramadan untuk Anak

3. Tetap Bersikap Tegas

Saat emosi Si Buah tidak terkendali, maka cara mengajarkan anak sabar dalam bulan puasa Ramadan adalah dengan tetap bersikap tegas dengan menjelaskan perilakunya yang kurang baik dan dapat membatalkan puasanya. Usahakan menyampaikannya tanpa bentakan dan tidak dengan nada kasar.

4. Tunjukkan Kasih Sayang

Saat anak mulai merasa kesal karena lapar di siang hari, Bunda bisa memberikan beberapa pengertian agar lebih Si Buah Hati sabar dalam puasa Ramadan. Berikan penjelasan sambil memeluknya hangat. Bunda juga bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas menyenangkan seperti bercocok tanam atau menonton film favorit anak.

Cara melatih anak menahan emosi saat puasa yang juga cukup efektif adalah dengan memenuhi kebutuhan gizinya selama berpuasa. Selain memberikan makanan dengan gizi seimbang seperti protein, serat, dan karbohidrat saat sahur dan berbuka puasa, pastikan juga untuk melengkapinya dengan memberikan susu yang kaya akan protein dan kalsium seperti DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, terutama dalam mendukung kondisi fisiknya saat berpuasa. Dalam satu gelas DANCOW FortiGro, terdapat beberapa kandungan gizi, seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium yang dapat mendukung proses tumbuh dan kembang anak agar berjalan optimal.

Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro dapat membantu anak agar dapat berpuasa dengan lebih semangat dan terhindar dari rasa lemas. Selain itu, saat ini DANCOW FortiGro juga sudah dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk buka puasa.

Selain menyehatkan, DANCOW FortiGro juga bisa bantu Si Buah Hati tidak cepat lemas dan bisa lebih sabar dalam puasa Ramadan. Selamat mencoba!

Fortigro Ramadan

Image Article
Ajarkan Sabar dalam Puasa Ramadhan, Ini Cara Melatih Anak Tahan Emosi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Soal Pahala Puasa ke Anak Kecil

Published date

Selain melatih Si Buah Hati untuk ikut ibadah saat Ramadan, Bunda juga perlu meluangkan waktu untuk menjelaskan soal pahala puasa anak kecil saat Ramadan.

Dengan penjelasan Bunda tersebut, Si Buah Hati diharapkan bisa lebih sungguh-sungguh dan semangat untuk melatih diri menahan haus lapar selama bulan Ramadan.

Pahala Puasa Anak Kecil di Bulan Ramadan

Menurut ajaran agama Islam, puasa adalah ibadah wajib bagi yang sudah baligh atau dewasa. Oleh karena itu, anak-anak yang belum baligh juga belum memiliki kewajiban untuk menunaikannya. Namun, mulai mengenalkan puasa pada anak sejak dini juga bukan hal yang dilarang.

Sebab, puasa anak kecil di bulan Ramadan juga dapat memberikan ladang pahala bagi Si Buah Hati kedua orang tuanya.

Baca Juga: 5 Trik Seru Melatih Puasa untuk Anak

Tips Beri Penjelasan Soal Pahala Puasa untuk Anak

Supaya anak semakin semangat untuk berpuasa, Bunda perlu tahu cara menjelaskan pada Si Buah Hat soal pahala puasa. Berikut pemahaman yang bisa Bunda sampaikan pada anak.

  1. Berikan pemahaman bahwa meski nantinya Si Buah belum mampu untuk berpuasa secara penuh, namun mereka tetap bisa mendapatkan pahala karena sudah berniat untuk puasa. Sehingga anak pun tetap bersemangat untuk melanjutkan puasa keesokan harinya.
  2. Pahala puasa untuk anak hanya bisa didapatkan jika mereka juga melakukan amalan lain selama bulan Ramadan, seperti mengaji, bersedekah, solat lima waktu, dan solat tarawih berjamaan.
  3. Puasa anak kecil di bulan Ramadan bisa berjalan lancar, minim rasa lemas jika Si Buah Hati tercukupi kebutuhan gizinya terutama melalui makanan yang kaya akan protein, kalsium, dan serat di waktu sahur dan berbuka puasa.

Nah, agar Buah Hati bisa menjalankan ibadah puasa dan tetap dapat beraktivitas tanpa rasa lemas, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya melalui makanan dan jangan lupa berikan DANCOW FortiGro baik saat sahur, berbuka puasa, maupun di malam hari sebelum tidur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun berkat kandungan vitamin dan mineral di dalamnya. Tak hanya dapat membantu tumbuh kembang fisik dan mental anak, DANCOW FortiGro juga cocok untuk mendukung imunitas anak, terutama saat berpuasa.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang pas jadi sajian penuh gizi saat berbuka.

Dengan Bunda memahami cara mengajarkan soal pahala puasa anak kecil seperti bahasan di atas, diharapkan Si Buah Hati akan makin semangat untuk mulai latihan puasa di bulan Ramadan.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Mengajarkan Soal Pahala Puasa ke Anak Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak

Published date

Menjelaskan puasa pada anak dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti perlu dikuasai Bunda atau para orang tua agar Si Buah Hati bisa mulai melatih diri ikut beribadah di Ramadan ini dengan penuh semangat.

Bagaimana Menjelaskan Puasa pada Anak?

Berikut hal-hal yang perlu Bunda ketahui mengenai cara mengenalkan puasa pada anak untuk pertama kali agar saat mulai latihan

1. Menjelaskan makna puasa pada anak dari sudut pandang agama Islam

Pengertian puasa menurut agama Islam adalah tidak memasukkan sesuatu (makan dan minuman) melalui mulut mulai dari waktu imsak hingga adzan magrib. Di Indonesia sendiri lamanya orang berpuasa berlangsung antara 10-12 jam.

Meski menjadi salah satu bentuk ibadah wajib umat Islam, namun kegiatan berpuasa hanya wajib dijalankan bagi yang memiliki akal sehat dan telah memasuki masa baligh atau sudah dewasa.

2. Anak-anak belum wajib berpuasa, namun tetap boleh melaksanakannya

Mengingat bahwa anak-anak belum masuk usia dewasa, maka mereka belum memiliki kewajiban untuk melaksanakan puasa pada bulan Ramadan. Namun Bunda bisa mulai mengenalkan puasa pada anak untuk pertama kali dengan ikut melibatkannya saat sahur, buka puasa, hingga mengajaknya untuk berpuasa setengah hari.

Baca Juga: Ini Trik Melatih Puasa untuk Anak

3. Jelaskan mengenai rutinitas yang dilakukan selama bulan Ramadan

Selain harus menahan lapar dan haus, menjelaskan puasa pada anak juga bisa dilakukan dengan cara memberi tahu Buah Hati bahwa ada beberapa rutinitas yang biasanya dilakukan selama bulan Ramadan seperti:

  • Saat waktu sahur seseorang perlu mengonsumsi makanan yang mengandung protein dan serat agar dapat menjalankan puasa dengan lebih bertenaga dan tidak lemas.
  • Melakukan berbagai amalan saat bulan Ramadan, mulai dari bersedekah, mengaji, solat lima waktu, dan solat tarawih berjamaah.
  • Menghabiskan waktu dengan berbagai hal menyenangkan sambil menunggu waktu berbuka atau yang disebut dengan ngabuburit.
  • Berbuka puasa saat adzan magrib.

4. Menjelaskan manfaat puasa bagi kesehatan pada anak

Agar Si Buah Hati semakin bersemangat untuk mulai belajar puasa, jelaskan juga beberapa manfaat puasa untuk kesehatan, seperti bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental, mengurangi peradangan dan risiko penyakit jantung, hingga meningkatkan kemampuan berpikir dan daya ingat.

5. Puasa dapat melatih kedisiplinan anak

Rutinitas seperti bangun sahur, aturan untuk menahan lapar dan haus, serta berbagai amalan selama bulan Ramadan juga bisa Bunda jadikan sebagai cara untuk melatih kedisiplinan anak. Dengan kebiasaan tersebut Si Buah Hati akan mendapat pemahaman untuk bersabar dan juga   tepat waktu.

6. Menjelaskan bahwa puasa dapat mengasah rasa empati

Berpuasa juga merupakan salah satu cara untuk mengasah rasa empati dan kepedulian Si Buah Hati terhadap lingkungan sekitarnya. Sebab saat menahan lapar dan haus, maka mereka ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang masih kekurangan. Bunda juga bisa mengajaknya untuk menyisihkan sebagian uang atau makanan untuk dibagikan kepada yang membutuhkan agar anak belajar untuk lebih bersyukur atas apa yang dimiliki.

7. Menjelaskan makna puasa pada anak untuk meningkatkan keimanan

Rutinitas seperti salat lima waktu, tarawih berjamaah, mengaji, dan berbagai amalan saat bulan Ramadan juga bisa membantu meningkatkan keimanan anak. Bunda bisa beri pemahaman pada Si Buah Hati jika mereka dapat menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh, maka nantinya mereka akan mendapatkan pahala dan berbagai kebaikan dari Allah SWT.

Jika Si Buah Hati sudah siap untuk mulai mencoba berpuasa, pastikan untuk melengkapi kebutuhan gizinya ketika sahur dan berbuka dengan DANCOW FortiGro.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan mental serta mendukung imunitas anak, terutama saat berpuasa.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung nutrisi untuk dukung proses belajar seperti seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); kandungan nutrisi pendukung daya tahan tubuh seperti zat besi, zink, vitamin A, C, & D; serta kandungan nutrisi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan susu DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam 3 macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Selain itu, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang disukai Si Buah Hati.  DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi anak di ketika berbuka puasa sebagai salah satu menu takjil.

Nah, itu dia beberapa cara mengenalkan puasa pada anak untuk pertama kali yang bisa Bunda terapkan pada Si Buah Hati. Selamat mencoba!

Fortigro Ramadan

Image Article
7 Cara Menjelaskan Puasa pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Efektif Melatih Anak Puasa Setengah Hari

Published date

Dalam mengajarkan anak tentang puasa Ramadan, Bunda bisa memulainya dengan melatih anak puasa setengah hari.

Sebagai orang tua yang bijak, sebaiknya hindari untuk memaksa Si Buah Hati untuk langsung bisa berpuasa penuh karena fisik dan mentalnya juga masih belum siap. Untuk membiasakan anak puasa, Bunda bisa mengajarkannya secara bertahap.

Apakah Boleh Anak Puasa Setengah Hari?

Tentu boleh, Bunda. Menurut ajaran Islam, puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh kaum muslimin dan hanya berlaku untuk orang yang telah memasuki masa baligh atau sudah dewasa. Jadi bagi Si Buah Hati yang masih belum dewasa juga tidak ada kewajiban untuk melaksanakan puasa penuh pada bulan Ramadan.

Selain itu, menahan rasa lapar dan haus selama 12 jam adalah kegiatan yang cukup berat bagi anak-anak, terutama jika kondisi fisiknya masih belum kuat. Yang dikhawatirkan, jika terlalu dipaksakan bisa menjadi pengalaman yang kurang menyenangkan bagi anak.

Untuk itu Bunda bisa mulai mengajarkan anak puasa setengah hari atau sekitar 6-8 jam untuk mempersiapkan fisik dan mental Buah Hati agar nantinya mereka siap melaksanakannya dengan sempurna.

Tips Puasa Setengah Hari untuk Anak

Agar Si Buah Hati bisa belajar puasa setengah hari dengan nyaman dan bebas dari rasa lemas, simak beberapa tipsnya berikut Bunda:

  1. Pastikan bahwa tinggi dan berat badan anak sudah sesuai dengan usianya.
  2. Jika anak terlihat sakit dan lemas, jangan terlalu dipaksakan untuk puasa.
  3. Membangunkan Si Buah Hati dengan cara yang lembut untuk sahur dan siapkan menu favoritnya untuk membuatnya lebih bersemangat.
  4. Agar Si Buah Hati lebih segar dan bersemangat ketika sahur, Bunda juga bisa mengajaknya menikmati sahur sambil menonton film kartun yang sesuai dengan usianya.
  5. Siapkan menu bergizi yang kaya akan protein, karbohidrat, dan serat agar Si Buah Hati bisa latihan berpuasa tanpa rasa lemas. Beberapa makanan tersebut dapat berupa telur, sayur, dan buah-buahan yang tinggi kadar airnya untuk mencegah anak mengalami dehidrasi.
  6. Tips puasa setengah hari untuk anak selanjutnya adalah dengan memberikan Dancow FortiGro yang lengkap kandungan gizi untuk mendukung tumbuh-kembangnya, baik saat sahur dan berbuka puasa.

Baca Juga: Ini Trik Melatih Puasa Menarik untuk Anak

Manfaat Anak Puasa Setengah Hari

Tidak cuma untuk melatih fisik dan mental anak untuk mulai terbiasa berpuasa Ramadan, puasa setengah hari pada Si Buah Hati juga punya dampak baik sebagai berikut:

  1. Memperkuat daya tahan tubuh
  2. Mengontrol kadar gula darah
  3. Mengurangi risiko peradangan pada tubuh
  4. Meningkatkan fungsi otak, terutama kemampuan berpikir dan daya ingat anak
  5. Meningkatkan metabolisme tubuh
  6. Meningkatkan hormon pertumbuhan dan melatih kekuatan otot tubuh anak
  7. Mencegah risiko penyakit berbahaya, seperti kanker dan diabetes pada anak
  8. Melatih Si Buah Hati untuk disiplin dan empati

Agar anak dapat berpuasa dengan nyaman dan merasakan manfaatnya dengan optimal, pastikan untuk melengkapi kebutuhan gizinya baik melalui makanan maupun pemberian susu saat sahur dan berbuka puasa.

DANCOW FortiGro adalah susu dengan kandungan vitamin dan mineral yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, termasuk saat anak puasa setengah hari, sehingga mereka tetap dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. 

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

DANCOW FortiGro yang tersedia dalam varian Instant, Cokelat, dan Full Cream dapat membantu memenuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga selama bulan Ramadan.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum, rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja, terutama saat berbuka puasa.

Demikian tips melatih anak puasa setengah hari yang bisa disimak, sehingga Bunda bisa terus mendukung dan mendampingi proses anak belajar berpuasa dengan baik.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Efektif Melatih Anak Puasa Setengah Hari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa Ramadan Pada Anak

Published date

Selain menciptakan keceriaan Ramadan dengan momen berbuka dan sahur, sebagai orang tua sekaligus pendidik utama anak-anaknya, Bunda juga perlu mengenalkan keutamaan puasa Ramadan sejak dini pada Si Buah Hati. Tujuannya tentu agar mereka nantinya dapat memahami arti puasa dengan baik, sehingga mereka mampu menjalankan ibadah dengan penuh keikhlasan.

Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa Ramadan

Nah, agar momen belajar puasa anak berjalan dengan menyenangkan, berikut ini beberapa cara mengajarkan keutamaan puasa Ramadan bagi anak yang bisa Bunda terapkan.

1. Menjelaskan tujuan puasa untuk kesehatan

Bunda bisa menjelaskan salah satu tujuan dan manfaat puasa adalah untuk kesehatan Si Buah Hati. Terkadang tanpa disadari Si Buah Hati kemungkinan masih mengonsumsi makanan dengan zat aditif yang berbahaya bagi tubuh seperti bahan pengawet atau pewarna makanan.

Saat berpuasa, sistem pencernaan tubuh akan beristirahat sementara dan melakukan detoksifikasi untuk membuang zat-zat racun dalam tubuh melalui keringat, urin, atau BAB. Proses tersebut akan membantu menyehatkan tubuh Si Buah Hati. Saat fisik anak lebih sehat, ia juga akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik

2. Menjelaskan konsep berpuasa dengan bahasa yang mudah dicerna anak

Selanjutnya, jelaskan pengertian puasa dengan bahasa yang mudah dipahami Si Buah Hati dan tidak menggurui. Bunda bisa jelaskan juga saat puasa, Si Buah Hati bisa melatih menahan diri tidak makan dan minum dari imsak hingga magrib.

Selain menahan haus dan lapar, Bunda bisa berikan pengertian bahwa saat puasa kita mesti mengendalikan amarah dan emosi dengan baik.

3. Menjelaskan bagaimana kita bisa menahan lapar dan haus selama belasan jam

Di Indonesia, umumnya orang-orang akan melangsungkan ibadah puasa selama 10-12 jam, tergantung di mana mereka tinggal. Bunda bisa menjelaskan bahwa kita dapat menahan lapar dan haus selama berpuasa dengan cara makan sahur dengan menu bergizi.

Makanan bergizi inilah yang dapat menjaga kondisi tubuh tetap fit dan tidak lemas saat puasa.

Baca Juga: 5 Trik Melatih Puasa Ramadan untuk Anak

4. Menjelaskan manfaat berpuasa untuk kedisiplinan dan kemampuan berpikir

Tak hanya mendapatkan pahala serta melatih kedisiplinan dan kesabaran pada anak, keutamaan puasa Ramadan selanjutnya adalah dapat memberikan dampak positif bagi tubuh kita. Pasalnya, puasa dapat membantu meningkatkan sistem imun tubuh, menurunkan risiko penyakit berat, juga bisa meningkatkan kemampuan berpikir.

5. Jelaskan berbagai kegiatan seru selama bulan Ramadan

Hal lain yang juga bisa membuat Si Buah Hati semakin bersemangat untuk belajar puasa adalah dengan mengenalkan berbagai kegiatan seru selama bulan Ramadan. Bunda bisa mengajak anak untuk melakukan beberapa kegiatan berikut ini.

  • Melakukan amalan saat bulan Ramadan, seperti mengaji dan solat berjamaah.
  • Mengajak anak belanja keperluan sahur dan berbuka puasa.
  • Mengajak anak untuk mempersiapkan hidangan berbuka puasa.
  • Mengisi waktu ngabuburit dengan membaca buku atau menonton film favorit.
  • Mengajak anak untuk buka bersama keluarga di restoran.

Tak cukup hanya dengan mengajarkan keutamaan puasa Ramadan untuk anak, pastikan juga untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak selama berpuasa, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Selain makanan bergizi, Bunda juga bisa memberikan susu untuk melengkapi kebutuhan gizinya, terutama protein dan kalsium yang tak hanya sangat baik untuk mendukung proses tumbuh kembangnya, tetapi juga bisa membuat anak lebih bertenaga selama berpuasa.

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro, yaitu susu dengan kandungan vitamin dan mineral yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, terutama saat berpuasa. Pasalnya, dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi yang bermanfaat untuk berbagai hal, seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium yang dapat mendukung proses tumbuh dan kembang anak agar berjalan optimal.

Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro dapat membantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, terutama sebagai takjil saat berbuka puasa.

Nah, itu dia beberapa cara mengajarkan keutamaan puasa Ramadan bagi Si Buah Hati yang bisa Bunda coba untuk membuat momen ibadahnya menjadi lebih menyenangkan dan bermakna.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Mengajarkan Keutamaan Puasa Ramadan pada Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Puasa untuk Anak dan Cara Menjaga Kesehatannya

Published date

Bulan Ramadan selalu jadi momen spesial yang selalu dinanti umat Islam, termasuk juga Si Buah Hati yang berniat latihan puasa. Bunda pun perlu ekstra memberi perhatian dengan memahami cara menjaga kesehatan saat puasa bagi anak yang mulai mencoba ikut menjalankan puasa.

Yang terpenting adalah kebutuhan gizi harian Si Buah Hati selama belajar puasa dapat terpenuhi dan kesehatannya selalu fit. Berikut hal-hal penting yang perlu Bunda ketahui agar kondisi kesehatan Buah Hati tetap prima saat menjalankan puasa.

Cara Menjaga Kesehatan Saat Puasa pada Si Buah Hati

Berikut ini beberapa tips menjaga kesehatan anak saat puasa agar Si Buah Hati bisa mulai latihan puasa dengan nyaman selama bulan Ramadan.

1. Mengonsumsi makanan bergizi saat sahur

Saat sahur, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan protein dan serat, seperti daging, telur, buah, sayur, dan susu. Makanan tersebut berperan penting dalam menjaga stamina tubuh dan membuat Si Buah Hati kenyang lebih lama, terutama saat siang hari.

Hindari konsumsi makanan yang tinggi kadar minyak, sebab bisa membuat anak merasa lemas dan cepat mengantuk di siang hari.

2. Berbuka puasa sewajarnya

Setelah berpuasa selama 12 jam, biasanya cenderung membuat anak agak “kalap” makan saat berbuka puasa. Oleh karena itu, pastikan untuk memberi pemahaman pada anak agar tidak langsung mengonsumsi makanan terlalu banyak saat berbuka karena dapat membuat perut terasa penuh. Sebaliknya, anak dapat membatalkan puasa dengan minum air putih, tiga buah biji kurma, atau sekotak susu UHT dengan rasa favoritnya.

3. Mengatur pola makan malam

Menyantap makanan berat saat buka puasa sebaiknya diatur porsinya dan jangan langsung dalam jumlah besar karena akan membuat sistem pencernaan “kaget”. Langsung makan besar saat tiba waktu puasa juga bisa bikin anak cepat mengantuk, perut kembung, dan mual.

Bunda bisa menyarankan pada Si Buah Hati menikmati makan malamnya setelah selesai salat maghrib, atau selepas Isya, dan tarawih. Tentunya dengan menu bergizi dan porsi yang sesuai untuk anak.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Sehat saat Puasa

4. Mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik

Cara menjaga kesehatan anak saat puasa selanjutnya adalah dengan mengajaknya melakukan aktivitas fisik menjelang waktu berbuka puasa. Beberapa aktivitas fisik yang bisa dicoba antara lain sebagai berikut.

  • Jalan sore mengelilingi komplek rumah.
  • Bersepeda bersama mengelilingi komplek rumah atau taman.
  • Mengajak anak untuk bermain lempar tangkap bola di halaman rumah atau taman komplek.
  • Melibatkan anak untuk ikut membersihkan rumah, menata meja makan, dan menyiapkan hidangan berbuka puasa untuk keluarga.

Agar tidak menguras tenaga dan bikin anak lelah, sesuaikan durasi dengan kemampuan tubuhnya. Bunda bisa mempersingkat durasinya menjadi 30 atau 15 menit selama puasa. Selain dapat membantu menjaga kesehatan, aktivitas fisik ini juga dapat mengalihkan rasa lapar dan bosannya saat menunggu waktu berbuka puasa.

5. Mengatur pola tidurnya

Mengingat bahwa Si Buah Hati harus bangun untuk sahur, sebaiknya Bunda perlu menentukan jam tidur tiap malam, membatasi penggunaan gadget, dan memasang alarm secara rutin.

Dengan begini, kebutuhan istirahat anak dapat tercukupi dengan baik, sehingga dapat mencegah timbulnya drama saat membangunkannya untuk sahur nanti.

Selain melakukan beberapa cara menjaga kesehatan anak saat puasa di atas, jangan lupa juga untuk melengkapi asupan gizi hariannya dengan memberikan susu baik pada saat sahur, buka puasa, atau sebelum tidur di malam hari.

Pasalnya, susu merupakan sumber protein, kalsium, dan vitamin D yang sangat baik untuk mendukung tumbuh kembangnya, terutama saat anak mulai latihan berpuasa. Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro agar Si Buah Hati tetap dapat beraktivitas dengan semangat dan tidak lemas selama puasa.

Hadir dalam tiga macam varian yaitu Instan, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Di dalam satu gelas DANCOW FortiGro terdapat beberapa kandungan seperti:

  1. Zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D untuk meningkatkan imunitas tubuh.
  2. Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan box) untuk mendukung proses belajar anak.
  3. Protein dan kalsium yang dapat mendukung proses tumbuh dan kembang anak agar berjalan optimal.

Selain itu, saat ini DANCOW FortiGro juga sudah dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, terutama saat berbuka, yang jadi salah satu cara menjaga kesehatan saat puasa bagi Si Buah Hati.

Fortigro Ramadan

Image Article
Cara Menjaga Kesehatan Anak saat Belajar Puasa Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Umur Berapa Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan? Ini yang Perlu Dipahami Orang Tua

Published date

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan adalah hal yang wajib dilakukan oleh umat muslim, terutama bagi orang dewasa dengan fisik yang sehat. Lantas, apakah anak-anak wajib puasa? Mulai umur berapa anak wajib puasa?

Meski belum diwajibkan untuk berpuasa, sebagai orang tua, terutama Bunda, kita sebaiknya memperkenalkan dan mengajarinya sejak dini, sehingga Si Buah Hati dapat lebih siap untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadan saat mereka dewasa.

Kapan Anak Mulai Diajarkan Puasa? Orang tua bisa mulai mengenalkan suasana Ramadan saat anak berusia di bawah 7 tahun. Namun, karena mereka masih belum mengerti arti puasa dengan baik, Bunda bisa mulai menjelaskan beberapa kebiasaan saat bulan Ramadan, seperti sahur, buka puasa, dan salat tarawih di masjid tanpa perlu memaksanya untuk turut serta berpuasa.

Usia ideal anak untuk puasa akan sangat berbeda bergantung pada kondisi fisiknya. Namun, pada umumnya anak sudah bisa mulai berpuasa pada saat berumur tujuh tahun. Dalam usia ini, Bunda bisa mulai mengajaknya untuk berpuasa, baik seharian penuh maupun hanya setengah hari saja.

Jangan khawatir, sebab kemampuan anak untuk berpuasa seharian penuh akan semakin meningkat saat mereka berusia 10 tahun. Satu hal yang perlu diingat, alih-alih memaksa anak untuk berpuasa, sebaiknya selalu sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuhnya masing-masing ya, Bunda.

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Puasa Ramadan

Apa yang perlu diperhatikan saat mendampingi anak berpuasa?

Saat Si Buah Hati akan belajar ikut puasa Ramadan, yang perlu Bunda perhatikan adalah mengetahui kesiapan kondisi fisiknya, mengingat anak masih dalam usia pertumbuhan dan membutuhkan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Untuk itu Bunda perlu mengantisipasi agar Si Buah Hati tidak kekurangan asupan gizi saat puasa karena bisa memicu risiko diabetes, infeksi, masalah berat badan, juga menurunnya kemampuan berpikir. 

Jika Si Buah Hati dalam kondisi sehat dan berat badannya sudah sesuai dengan usianya, maka Bunda bisa memulai mengajarkan untuk ikut berpuasa. Sebaliknya, jika anak tampak lemas, nafsu makannya kecil, dan berat badannya tidak sesuai dengan usianya, maka sebaiknya ditunda dulu untuk mengajak Si Buah Hati ikut berpuasa.

Apa saja yang bisa Bunda lakukan untuk memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati saat puasa? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  1. Menyiapkan menu sahur dan buka puasa dengan kandungan gizi cukup untuk Si Buah Hati, seperti nasi, sayur, daging, ikan, dan buah. Agar momen berpuasa di bulan Ramadan menjadi lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak anak untuk menyiapkan hidangan bersama.
  2. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, melalui air mineral dan juga susu saat sahur dan berbuka. Susu dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa.   

Nah, untuk kebutuhan nutrisi yang dapat mendukung puasa anak berjalan lancar, Bunda bisa memercayakan pada susu DANCOW FortiGro yang hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. Pada saat berpuasa, tubuh anak membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. 

DANCOW FortiGro hadir sebagai susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun, yang merupakan usia ideal anak untuk puasa.

DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium di dalamnya.

Pastikan untuk memenuhi persediaan DANCOW FortiGro varian dan rasa favorit Si Buah Hati di rumah agar puasanya lancar dan dapat beraktivitas tanpa merasa lemas ya, Bunda DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi saat berbuka puasa.

Setelah membaca bahasan di atas, kini Bunda bisa punya gambaran soal umur berapa anak wajib puasa dan kapan mulai dilatih. Pastikan juga kondisi kesehatan Si Buah Hati selalu prima saat menjalankan ibadah di bulan Ramadan.

Fortigro Ramadan

Image Article
Umur Berapa Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan? Perlu Dipahami
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
Umur Berapa Anak Mulai Diajarkan Puasa Ramadan? Perlu Dipahami

Cara Menahan Lapar Saat Puasa Bagi Anak, Ini yang Sebaiknya Dihindari

Published date

Salah satu tantangan berat yang dihadapi Si Buah Hati saat ia mulai berlatih puasa adalah menahan keinginan untuk makan karena merasa lapar. Tidak seperti orang dewasa yang memiliki kontrol diri, anak-anak belum dapat mengontrol dirinya dengan baik.

Maka dari itu, Bunda perlu mengajarkan dan melatih cara menahan nafsu makan saat puasa agar ia tidak uring-uringan dan sebentar-sebentar mengeluh lapar.

Cara Mengajarkan Anak Menahan Nafsu Makan

Mungkin Bunda khawatir saat Si Buah Hati ingin belajar berpuasa di bulan Ramadan. Jika biasanya ia mudah sekali lapar, bagaimana saat berpuasa nanti?

Sebenarnya ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab Si Buah Hati sulit menahan nafsu makannya. Berikut ini beberapa di antaranya, lengkap dengan penjelasan tips menahan nafsu makan yang berkaitan:

  • Si Buah Hati memang benar-benar lapar. Ia akan merasa benar-benar lapar karena asupan makanan sudah diubah menjadi energi dan energi tersebut telah habis digunakan untuk berbagai hal, misalnya untuk ia beraktivitas dan untuk tumbuh-kembangnya.
  • Si Buah Hati belum pintar mengenali tanda-tanda rasa lapar serta rasa kenyang. Bunda bisa mengajarkannya untuk mengenali apa yang ia rasakan sebelum, saat, dan setelah ia makan. Jika ia sudah kenal dan paham, maka Bunda bisa mengajarkannya cara menahan nafsu makan karena bisa jadi sebenarnya ia belum lapar.
  • Si Buah Hati bisa jadi belum mengenali apa dia benar-benar lapar atau hanya ingin mengunyah. Hal ini juga penting untuk ia kenali dan sadari sehingga Bunda bisa memintanya untuk menahan nafsu makan kalau hanya ingin mengunyah.

Cara menahan nafsu makan pada poin dua dan tiga bisa Bunda terapkan pada bulan Ramadan saat ia mulai mengeluh lapar. Lakukan dengan perlahan karena Si Buah Hati juga butuh waktu untuk belajar mengenali berbagai rasa yang berkaitan dengan lapar.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Bantu Anak agar Tidak Mudah Lapar saat Berpuasa

Bunda sebenarnya bisa lho, membantu Si Buah Hati agar tidak mudah lapar saat puasa. Coba Bunda terapkan cara-cara berikut:

  • Wajib makan sahur

Jika ingin kuat berpuasa dan tidak mudah lapar, maka Si Buah Hati wajib makan sahur ya, Bunda. Agar ia lebih bersemangat makan sahur, Bunda bisa menyiasati dengan menyajikan variasi makanan yang ia sukai, tapi harus tetap memasukkan empat kelompok makanan, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan.

  • Berikan makanan yang sesuai untuk sahur dan berbuka puasa

Untuk makanan saat sahur, utamakan makanan yang memiliki indeks glikemik rendah serta tinggi kandungan protein dan serat. Ini dapat membantu Si Buah Hati tidak mudah lapar. Sementara pada saat berbuka puasa, utamakan makanan yang memiliki indeks glikemik sedang sampai tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula dalam waktu singkat, tapi hanya untuk saat berbuka saja, tidak untuk makan malam.

  • Hindari makan berlebih

Makan kalap sampai berlebih saat berbuka puasa berpotensi menyebabkan Si Buah Hati mengalami masalah pencernaan. Selain itu, jika terlalu banyak konsumsi makanan tinggi gula, maka ia akan cenderung menjadi lemas keesokan harinya.

  • Hindari terlalu banyak beraktivitas

Bunda bisa meminta Si Buah Hati untuk tidak terlalu banyak beraktivitas karena dapat membuat energinya cepat habis dan ia menjadi cepat haus. Jika memang tidak terhindari aktivitas yang banyak, maka cara menahan nafsu makan saat puasa pun juga tidak akan berhasil sehingga sebaiknya Si Buah Hati dibiarkan untuk berbuka puasa.

Makanan yang harus dihindari saat sahur dan buka puasa agar tidak cepat lapar

Anak mudah merasa lapar saat berpuasa bisa diakibatkan pemilihan menu yang tidak tepat saat sahur. Untuk itu Bunda perlu tahu cara mengajarkan anak menahan nafsu makan saat puasa serta mengenal beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh Si Buah Hati.

  1. Makanan yang termasuk karbohidrat olahan (makanan yang mengandung gula dan tepung) seperti mie instan dan roti. Makanan jenis ini tidak mengandung serat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, sehingga dapat membuat orang lebih cepat merasa lapar dan dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak dengan cepat setelah makan. Sebaliknya, cara menahan nafsu makan yang efektif adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat saat sahur.
  2. Makanan berminyak seperti gorengan yang dapat memproduksi asam lambung dan menyebabkan perut terasa penuh, bahkan hingga gangguan pencernaan.
  3. Makanan pedas yang membuat seseorang merasa cepat haus, memicu diare yang dapat menyebabkan dehidrasi, dan meningkatkan produksi asam lambung.
  4. Makanan manis yang dapat membuat kadar gula dalam darah menjadi tidak stabil, seperti permen, soda, dan minuman dengan pemanis tambahan dalam jumlah berlebihan. Saat gula darah mengalami peningkatan secara tiba-tiba dan diikuti penurunan kadar gula darah yang signifikan, hal ini akan membuat tubuh merasa lemas dan tidak berenergi selama berpuasa.
  5. Makanan yang tinggi kadar natrium (garam) yang dapat membuat seseorang cenderung lebih cepat merasa haus saat berpuasa.

Untuk membantu Si Buah Hati tidak mudah lapar, Bunda bisa juga bisa memberikannya segelas susu DANCOW FortiGro sebagai pelengkap makan sahur.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Dengan menerapkan cara menahan nafsu makan serta cara agar Si Buah Hati tidak mudah lapar saat puasa, maka ia tidak akan lagi sering mengeluh lapar. Selamat mencoba, ya Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
Tips Mengajarkan Anak Cara Menahan Nafsu Makan Selama Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajarkan Anak Puasa dan Trik Melatih Kesabaran

Published date

Anak-anak di bawah umur sebenarnya tidak diwajibkan untuk berpuasa. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk mengenalkannya dengan ibadah puasa agar dia belajar puasa sedari dini dan sudah siap ketika sudah mencapai usia wajib.

Dalam konteks berpuasa, siap artinya secara fisik maupun secara mental. Karenanya, jika membahas kapan, maka kembali lagi kepada kesiapan Si Buah Hati dan kemampuan Bunda dalam menangkap ‘tanda’ yang diberikan oleh anak-anak. Tanda ini penting untuk ditangkap agar anak-anak berpuasa dengan tulus dan ikhlas bukan karena disuruh. Hal tersebut yang sebaiknya jadi dasar dalam melatih puasa untuk anak.

Cara Melatih Anak Belajar Puasa

Saat Si Buah Hati mulai belajar puasa, terdapat beberapa hal yang dapat Bunda lakukan, antara lain:

1. Perkenalkan konsep puasa Ramadan

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Makanya, salah satu cara mengajarkan anak puasah adala dengan mengatahui alasan umat Islam wajib berpuasa sehingga ketika dia memahami dan menjalankannya, dia menjalankannya secara tulus karena kewajiban sebagai Muslim.

2. Menyibukkan diri

Ajak dia melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan supaya tidak menghitung waktu hingga berbuka hingga waktu tak terasa berlalu. Hal ini penting ketika Si Buah Hati belajar puasa Ramadhan. Cara demikian juga mengajarkan bahwa ketika puasa, aktivitas tetap dapat dilakukan seperti biasa di bulan-bulan lain. Sehingga, dia terbiasa berpuasa sambil beraktivitas ketika saatnya wajib puasa tiba.

3. Motivasi

Motivasi bisa datang dari berbagai bentuk. Salah satunya bisa jadi sesekali memberinya ‘hadiah’ berupa sesuatu yang digemari Si Buah Hati, misalnya, memberikan waktu bermain yang lebih panjang keesokan harinya. Anggap tamat puasa sebagai sebuah kemenangan kecil di mana kemenangan besarnya didapat pada Hari Raya Idul Fitri.

 

4. Perkenalkan ibadah Ramadan lainnya

Bulan Ramadan adalah bulan yang tepat untuk memperbanyak ibadah karena pahalanya yang berlipat. Maka dari itu, cara mengajarkan anak puasa selanjutnya adalah dengan memperkenalkan aspek lain dari bulan Ramadan selain berpuasa seperti salat Tarawih, mengaji, membayar zakat dan lainnya dapat membantu Si Buah Hati memahami pentingnya bulan Ramadan.

5. Makan dengan tepat

Salah satu cara mengarjakan anak puasa adalah dengan memberikan makanan yang tepat. Makan lahap dan enak saat buka puasa memang terasa sangat nikmat setelah seharian berpuasa. Padahal konsep dalam berpuasa adalah makan dengan tepat dan tidak berlebihan agar asupan gizi tetap terjaga meski berpuasa. Maka dari itu, memperkenalkannya untuk makan dengan tepat sangat penting agar tubuhnya tetap sehat dan kuat.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Tips Melatih Puasa untuk Anak dengan Cara Seru dan Kreatif

Agar anak termotivasi untuk belajar puasa dengan lebih bersemangat, coba lakukan beberapa tips unik berikut ini sebagai cara mengajarkan anak puasa.

1. Ajak sahur dan buka puasa meski anak belum bisa berpuasa

Tips melatih puasa bagi anak yang bisa Bunda lakukan adalah dengan mengajaknya untuk ikut sahur dan berbuka puasa. Coba bangun suasana sahur dan berbuka yang menyenangkan. Dari sini ia akan terbiasa untuk melihat orang tua dan anggota keluarga lainnya menjalankan ibadah puasa bulan Ramadan dan dapat berkumpul dengan menyenangkan, dan lama-kelamaan anak akan termotivasi untuk berpuasa.

2. Memberikan contoh yang baik

Bisa dibilang bahwa anak akan banyak meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, sebisa mungkin berikan contoh yang baik selama bulan Ramadan. Mulai dari bangun sahur tidak mendekati waktu imsak, menyiapkan hidangan sahur yang bergizi, mengajak anak untuk mempersiapkan hidangan berbuka, dan melakukan amalan Ramadan bersama-sama.

3. Mengajarkan puasa secara bertahap

Saat anak mulai tertarik untuk belajar berpuasa, maka Bunda bisa mengajarkannya secara bertahap. Misalnya dengan puasa seperempat hari, setengah hari, hingga akhirnya bisa puasa penuh sampai maghrib. Cara mengarjarkan anak puasa dengan merasa percaya diri dan terus termotivasi, sebaiknya hindari untuk meledek cara berpuasa anak ya, Bunda. Sebaliknya, dukung terus Si Buah Hati untuk dapat beribadah sesuai dengan kemampuan dan kenyamanannya. Tak perlu khawatir, saat beranjak dewasa nanti pasti mereka bisa lebih siap untuk dapat puasa penuh tanpa banyak mengeluh, kok!

Selain mengajarkan anak berpuasa, penting pula agar Si Buah Hati tetap mendapatkan gizi yang seimbang saat berpuasa agar tetap aktif beraktivitas

Di waktu sahur dan sebelum tidur malam, Bunda bisa berikan Si Buah Hati gizi dari segelas susu DANCOW FortiGroDANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajarp uasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar berpuasa seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila. DANCOW FortiGro UHT praktis dikonsumsi anak di ketika berbuka puasa sebagai salah satu menu takjil.

Setelah Bunda mengetahui trik melatih puasa untuk anak dari bahasan di atas, semoga Si Buah Hati akan selalu semangat untuk ikut beribadah di bulan suci Ramadan ini.  

Fortigro Ramadan

Image Article
Kapan Waktu yang Tepat untuk Si Buah Hati Belajar Puasa?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Membangunkan Sahur Bagi Anak yang Sering Rewel dan Drama

Published date

Anak sulit bangun sahur? Yuk, simak cara membangunkan sahur dengan mudah yang bisa Bunda lakukan di rumah.

Cara Membangunkan Sahur Anak saat Bulan Ramadan 

Membangunkan anak untuk sahur merupakan salah satu tantangan bagi orang tua saat mengajarkan Si Buah Hati mulai latihan puasa. Agar tidak timbul drama, simak beberapa cara membangunkan anak saat sahur di bulan Ramadan berikut ini.

1. Siapkan Menu Favoritnya

Apa pun menu favorit Si Buah Hati, gunakan sebagai "umpan" agar Si Buah Hati semakin semangat berpuasa dan mau bangun sahur dengan tidak terpaksa. Pastikan ia tahu bahwa makanan favoritnya akan menjadi menu sahur sejak malam sebelumnya dan kalau memungkinkan, ajak dia mempersiapkannya bersama-sama. Waktu sahur jadi lebih seru, kan?

2. Menonton Acara Kesukaan Bersama-sama

Agar Si Buah Hati lebih segar dan bersemangat ketika sahur, Bunda juga bisa mengajaknya menikmati sahur sambil menonton film kartun kesukaannya. Pilihlah jenis kartun kesukaan yang bisa memberikan mereka edukasi. Sehingga, tidak hanya terhibur, tontonan tersebut juga bisa menjadi sarana edukasi yang baik bagi Si Buah Hati.

3. Libatkan Si Buah Hati Mempersiapkan Makanan Sahur

Cara membangunkan sahur yang berikutnya adalah dengan mengajak Si Buah Hati untuk ikut terlibat dalam mempersiapkan menu sahur kesukaannya. Beri juga ia kesempatan untuk berkreasi agar ia ikut merasakan proses memasak dan lebih semangat untuk memakannya.

4. Tidur Lebih Cepat

Tidur yang cukup menjadi kunci agar bangun sahur tidak terlalu sulit. Agar waktu tidur Si Buah Hati tercukupi minimal 8 jam sebagaimana mestinya, ajak ia tidur malam lebih cepat daripada biasanya sebagai salah satu cara membangunkan sahur dengan mudah. Siapkan segelas susu DANCOW FortiGro sebelum tidur agar tidurnya lebih nyenyak.

5. Buat Aktivitas Menyenangkan Setelah Sahur

Ini akan menjadi penambah semangat lainnya bagi anak untuk dapat bangun sahur karena setelah sahur mereka memiliki kegiatan lain yang akan mereka lakukan, sehingga bangun sahur bisa menjadi sebuah tantangan untuk mereka. Setelah sahur dan salat subuh, apabila jika Si Buah Hati sedang libur sekolah, Bunda bisa mengajak mereka untuk berjalan-jalan sebentar mengitari lingkungan rumah menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Namun, jika keadaan tidak memungkinkan untuk melakukan aktivitas di luar ruangan, ajak anak untuk bermain game board di dalam rumah, atau membuat semacam kerajinan tangan.

6. Berikan Reward

Berhasil berpuasa sehari penuh ataupun sepanjang bulan Ramadan tentunya sesuatu yang istimewa bagi anak-anak. Memberikan mereka reward setelahnya akan memompa semangat mereka untuk berpuasa kembali keesokan harinya. 

Reward tidak harus mahal, cukup berupa pujian dan pelukan atau makanan kesukaan mereka untuk takjil, entah itu es krim atau cupcake favoritnya. Bentuk reward juga bisa lebih besar lagi seperti sepeda baru atau baju lebaran baru. Tentunya semua kembali ke kebijaksanaan Bunda.

Baca Juga: Sumber Nutrisi untuk Dukung Daya Tahan Tubuh Anak saat Puasa

Cara Mengatasi Anak yang Sering rewel Saat Dibangunkan Sahur

Jika anak masih rewel dan sering timbul drama saat dibangunkan sahur, Bunda jangan langsung memarahinya. Kuncinya adalah memberikan pengertian dengan mengetahui kondisi psikologis Si Buah Hati.  Nah, coba atasi dengan beberapa tips membangunkan sahur untuk anak ini ya, Bunda!

1. Coba Bangunkan Lebih Awal

Anak menjadi rewel saat dibangunkan puasa biasanya karena ia masih merasa sangat mengantuk dan tidak berselera makan. Untuk mengatasinya, coba Bunda bangunkan anak lebih awal dibanding biasanya dan lakukan negosiasi dengan lembut. Misalnya, “Okay, Bunda beri waktu 10 menit, nanti Bunda akan balik lagi untuk bangunin sahur, ya.” Dengan begini, Bunda tidak perlu panik waktu sahur akan habis sedangkan anak belum bangun, deh.

2. Hindari Berteriak saat Membangunkan Anak

Alih-alih berteriak agar anak cepat bangun, cara membangunkan anak saat sahur yang bisa Bunda lakukan adalah dengan menghampirinya secara perlahan dan membangunkannya dengan lembut sambil memberikan penjelasan mengapa mereka harus sahur. Sebab kebiasaan membangunkan anak dengan berteriak bisa menjadi salah satu penyebab anak rewel dan memberikan dampak yang kurang baik seperti:

  • Anak menjadi lebih mudah marah.
  • Membuat perilaku anak menjadi semakin buruk.
  • Menurunkan rasa percaya dirinya.
  • Mengganggu kesehatan mental dan fisik anak.
  • Menghilangkan rasa hormat anak pada orang tuanya.

3. Beri Jeda Waktu untuk Si Buah Hati Sebelum Makan Sahur

Alih-alih memaksanya untuk langsung makan sahur, sebaiknya biarkan anak untuk beradaptasi setelah bangun tidur. Tunggu hingga energi dan ‘nyawanya’ terkumpul, barulah Bunda bisa mengajaknya untuk makan.

4. Komunikasi dan Beri Penjelasan Sebelum Si Buah Hati Tidur Malam

Cara agar anak tidak rewel saat dibangunkan sahur adalah mengomunikasikannya lebih awal, misalnya saat anak beranjak tidur. Sampaikan dengan penuh kasih sayang bahwa Bunda akan menyiapkan makanan favorit anak untuk sahur, dengan begini mereka akan lebih termotivasi untuk bangun tanpa drama. Bila perlu, buka pintu kamar anak saat Bunda mulai memasak menu sahur, sehingga aroma wangi dari masakan akan lebih mudah tercium oleh anak dan membuatnya terbangun dari tidurnya.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.  

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Semoga dengan beberapa cara membangunkan sahur di atas Bunda dapat membangunkan Si Buah Hati untuk sahur dengan lebih mudah, ya!

Fortigro Ramadan

Image Article
si buah hati susah bangun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off