1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Bantu Penuhi Kebutuhan Nutrisi Si Buah Hati dengan Konsumsi Buah Lokal

Published date

Rasa buah yang manis dan segar, membuatnya mudah disukai oleh kebanyakan orang, termasuk Si Buah Hati. Apalagi, buah juga memiliki bentuk dan warna yang menarik. Ini bisa membantu menambah nafsu makannya. 

Nah, konsumsi buah perlu dibiasakan sejak dini untuk mendukung kesehatan anak, terutama saluran cernanya. Bahkan, konsumsi buah yang mengandung serat larut seperti mangga dan apel, bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak diare secara alami.

Saat diare, fungsi saluran cerna Si Buah Hati dalam menyerap makanan mengalami gangguan. Akibatnya kadar cairan di dalam saluran pembuangan tidak dapat diserap, dan menyebabkan tekstur feses menjadi cair. 

Kandungan serat larut dalam buah, bekerja seperti spons yang dapat membantu menyerap kelebihan cairan di saluran pencernaan Si Buah Hati dan memadatkan tektur feses. 

Kenalkan Si Buah Hati dengan Buah Lokal

Tentu, ada banyak manfaat lainnya yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah secara rutin. Sebagai alternatif, Bunda dapat memberikan buah lokal kepada Si Buah Hati. 

Ketua organisasi nonprofit Masyarakat Pecinta Buah dan Sayur Nusantara (MPBSN), Mieke Suswono, menyarankan Bunda mengonsumsi buah lokal. Sebab, buah ini tidak melewati proses pascapanen berupa pengawetan, justru langsung dipetik dan dijual saat sudah matang. Cara ini dapat membantu menjaga kandungan nutrisi di dalamnya tetap terjaga. Selain itu, buah lokal juga lebih mudah didapatkan dan lebih terjangkau harganya dibanding buah impor.

Rekomendasi Buah Lokal untuk Si Buah Hati

Berikut ini adalah beberapa buah lokal yang bisa Bunda dapatkan di pasar tradisional hingga supermarket.

1. Pisang Ambon

Sebuah studi dalam Journal of American Society of Hypertension menemukan bahwa karbohidrat, serat, vitamin B, dan potasium, dalam pisang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. 

Sementara, kandungan pektin dalam pisang bermanfaat sebagai salah satu cara mengatasi diare anak secara alami

2. Nanas Madu

Enzim bromelain dalam buah nanas dapat meredakan peradangan yang diakibatkan oleh infeksi penyakit. Selain itu, vitamin C di dalamnya dapat mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati untuk melawan kuman penyebab penyakit.

3. Jambu Biji

Kandungan vitamin C dalam jambu biji dua kali lebih banyak dibanding jeruk. Jadi, Bunda dapat mencukupi asupan vitamin C Si Buah Hati dengan memberikannya buah lokal ini. 

Selain  buahnya, air rebusan daun jambu biji  juga bermanfaat untuk meringankan gejala diare yang berlendir pada anak karena mengandung flavonoid kuersetin.

4. Sawo

Buah ini mengandung kalori dan antioksidan tinggi, serta sumber vitamin dan mineral. Sawo bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, dan menjaga kesehatan saluran cerna.

5. Manggis

Buah berwarna ungu dengan kandungan vitamin C, B1, B2, zat besi, kalsium, dan protein, ini berkhasiat untuk mendukung fungsi otak dan saraf Si Buah Hati, melancarkan sirkulasi darah, mencegah obesitas, serta mendukung fungsi saluran pencernaan.

6. Pepaya

British Journal of Nutrition mengungkapkan bahwa pepaya terbukti memiliki kandungan beta karoten tiga kali lipat dibanding wortel dan tomat. Beta karoten memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mata Si Buah Hati.

Selain menyuguhkan beragam buah lokal di atas, Bunda perlu membantu melengkapi asupan nutrisi Si Buah Hati dengan membiasakannya mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang. 

DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Yuk, pastikan kebutuhan gizi Si Buah Hati tercukupi dengan memasukkan buah ke dalam menu hariannya! Buah lokal bisa menjadi pilihan yang baik untuk Si Buah Hati, karena kesegaran dan kandungan nutrisinya relatif terjaga. 

Jadi, biasakan Si Buah Hati untuk mengonsumsi buah setiap hari ya, Bunda. Ini juga menjadi salah satu cara mengatasi diare anak secara alami. Dengan kondisi pencernaan yang sehat, ia tentu bisa bebas untuk bereksplorasi.

Image Article
9 Buah Lokal untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
a. Mudah didapat
Quiz Answer 1 B
b. Harga lebih terjangkau
Quiz Answer 1 C
c. Tidak melewati proses pengawetan
Quiz Answer 1 D
d. Semua benar
Quiz Answer 2 A
a. Menggemukkan badan
Quiz Answer 2 B
b. Meningkatkan kadar kolesterol baik
Quiz Answer 2 C
c. Membuat tidur nyenyak
Quiz Answer 2 D
d. Meningkatkan kecerdasan otak
Quiz Answer 3 A
a. Mendukung penglihatan
Quiz Answer 3 B
b. Meningkatkan nafsu makan
Quiz Answer 3 C
c. Menguatkan tulang
Quiz Answer 3 D
d. Menjaga kesehatan gigi
Quiz 1
1. Kelebihan buah lokal adalah …
Quiz 3
3. Fungsi beta karoten dalam pepaya adalah …
Quiz 2
2. Manfaat jambu biji adalah …
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Yuk Bunda, Kenalan dengan Probiotik, "Si Bakteri Baik"!

Published date

Untuk mencegah adanya bahaya diare pada anak, Bunda perlu memastikan kesehatan saluran cerna Si Buah Hati  tetap terjaga. Caranya, dengan memperhatikan kebersihan makanan, membiasakan cuci tangan pakai sabun sebelum makan, dan juga memberikan makanan/minuman dengan kandungan probiotik yang diketahui memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan.

Makanan yang Mengandung Probiotik

Salah satu cara mencegah diare pada anak adalah dengan memberikan Si Buah Hati  asupan makanan yang mengandung probiotik, seperti tempe, keju, yoghurt, dan susu pertumbuhan yang diperkaya dengan probiotik.

Bisa pula memberikannya susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu

DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nah, tidak begitu sulit kan Bunda, untuk mengurangi risiko bahaya diare pada anak?  Pastikan makanan/minuman yang mengandung probiotik masuk ke daftar menu harian Si Buah Hati.

Image Article
Cegah Bahaya Diare pada Anak dengan Probiotik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Fase Perkembangan Anak 1 Tahun yang Perlu Dipahami

Published date

Senangnya, Si Buah Hati  sudah memasuki usia 1 tahun! Apa saja ya, tahap tumbuh kembang anak 1 tahun? Yuk Bunda, cari tahu di bawah ini!

Info Grafik

Dukung tumbuh kembang anak dengan memberikan stimulasi berikut ini dan dukunglah selalu niatnya bereksplorasi.

Info Grafik 2

Cukupi Asupan Nutrisi Si Buah Hati

Asupan nutrisi yang cukup, dapat mendukung perkembangan fisik dan nonfisik Si Buah Hati. Bantu lengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan menyiapkan makanan sehat dan bergizi seimbang dan susu pertumbuhan. 

DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Cek ke Tenaga Kesehatan

Jangan lupa, pantau pertumbuhan Si Buah Hati  dengan berkonsultasi ke tenaga kesehatan seperti dokter atau bidan, dan pastikan grafik tumbuh kembang anak tercatat di dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Yuk, dukung tumbuh kembang anak 1 tahun sesuai dengan usianya!

Image Article
Cek Tahap Tumbuh Kembang Anak 1 Tahun di Sini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Dukung Anak Membaca Dongeng Nusantara, Yuk!

Published date

Kegiatan seru apa saja sih yang biasanya dilakukan Bunda bersama Si Buah Hati? Banyak pilihan kegiatan seru sebagai bentuk stimulasi untuk tumbuh kembang Si Buah Hati. Mendongeng mungkin bisa jadi salah satunya, ya

 

Meskipun ini termasuk kegiatan yang sederhana, tapi mendongeng itu banyak manfaatnya untuk anak. Selain menjadi aktivitas seru untuk mempererat ikatan batin (bonding) dengan Si Buah Hati, mendongeng dapat membantu optimalkan tumbuh kembang anak .  

 

Menurut pakar perkembangan anak, membaca dongeng juga dapat mengajarkan Si Buah Hati nilai-nilai positif yang penting bagi pembentukan karakter Anak Unggul Indonesia, lho. "Mendongeng adalah sebuah stimulasi yang menyenangkan bagi Si Buah Hati, dan bermanfaat untuk mengembangkan daya imajinasi, kemampuan bahasa, dan ekspresi emosi secara lebih baik. 

 

Membacakan dongeng juga dapat membantu mempererat hubungan orang tua dengan anak, sambil menanamkan nilai-nilai moral yang positif bagi pembentukan karakter Anak Unggul Indonesia ke depannya," kata dra. Ratih Ibrahim, M.M., Psikolog Klinis.

 

Ajak Si Buah Hati Baca Cerita Asli Indonesia

Perilaku yang positif, bisa ditanamkan sedini mungkin kepada Si Buah Hati. Salah satu caranya dengan membacakan dongeng asli Indonesia. 

 

Menurut Dr. Murti Bunanta SS. MA. sebagai peneliti dan pakar dongeng anak, mendongeng adalah hal positif yang patut diapresiasi, karena dongeng Indonesia seringkali tergantikan oleh hiburan lain di era modern ini. "Padahal, dongeng yang berasal dari Indonesia memiliki karakter dan alur cerita yang sesuai dengan warisan budaya tanah air, serta memiliki nilai moral yang tak lekang oleh zaman," jelasnya.

 

Saat ini, Si Buah Hati dengan mudah dapat mengakses informasi, termasuk cerita atau tontonan yang berasal dari kebudayaan asing. Namun, ada baiknya Bunda tetap mengenalkan anak dengan dongeng yang berasal dari kebudayaan asli Indonesia. 

 

Sambil menstimulasi kecerdasan anak, Bunda juga dapat mengenalkan anak dengan budaya bangsanya sendiri, serta menanamkan nilai-nilai moral yang baik.

 

Cerita Seru, Asli Kebudayaan Indonesia

Bunda, masih ingat cerita asli Indonesia yang pernah disimak sewaktu kecil? Apakah pernah dengar cerita Raja Parakeet, Timun Mas, atau Burung Cendrawasih? Ketiga dongeng asli Indonesia ini memiliki pesan-pesan moral yang dapat mendukung karakter positif Si Buah Hati.

 

Cerita Raja Parakeet yang berasal dari Aceh misalnya, melalui sikap rela berkorban sang Raja Parakeet demi rakyatnya, Si Buah Hati dapat mengasah kemampuannya dalam mengambil keputusan dan memikirkan kepentingan orang banyak. Hal ini dibutuhkan ketika kelak ia menjadi pemimpin. 

 

Lalu, dalam kisah Timun Mas yang melawan raksasa, Bunda dapat mengajarkannya untuk bersikap berani dan pantang menyerah dalam menghadapi berbagai tantangan.

 

Sedangkan, cerita Burung Cenderawasih dapat mengajarkannya untuk berpikir kreatif, yang dapat mendukungnya untuk membuat kreasi baru di masa depan. Ini karena di dalam dongeng, sang Cendrawasih diceritakan berkreasi menempelkan bulu warna-warni ke tubuhnya untuk menjadi pemenang.  

 

Nah Bunda, selain ketiga dongeng tersebut, masih banyak dongeng asli Indonesia yang bisa diceritakan pada Si Buah Hati, lho. Yuk, jangan ragu mendongeng cerita asli Indonesia pada Si Buah Hati! Dengan begitu, Bunda dapat membantu optimalkan tumbuh kembang anak dan menjadikannya Anak Unggul Indonesia, yang berani, cerdas, peduli, kreatif, dan memiliki jiwa pemimpin.

 

Jangan lupa dukung pertumbuhan Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bantu Optimalkan Tumbuh Kembang Si Buah Hati Menjadi Anak Unggul Indonesia
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Ajari Kebiasaan Minum Susu yang Baik untuk Si Buah Hati!

Published date

Memasuki usia satu tahun, kebutuhan gizi Si Buah Hati makin bertambah. Selain memberikannya makanan bergizi, Bunda juga dapat membuatkan susu pertumbuhan untuk membantu melengkapi asupan nutrisinya di setiap tahap perkembangan anak .

Sambil membantu mencukupi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda juga bisa mengajarkan kebiasaan minum susu yang baik kepada Si Buah Hati sejak dini. Berikut ini adalah beberapa di antaranya: 

Biasakan Minum Pakai Gelas

Perawat sekaligus bidan Jill Irving dari Norfolk and Norwich Hospital, Inggris, menyarankan agar Si Buah Hati minum susu pakai gelas daripada menggunakan botol. Sebab, saat menggunakan botol, minuman akan mengalir dengan lambat. Yang artinya, Si Buah Hati membutuhkan waktu lebih lama untuk minum susu. Selain itu, penggunaan botol yang terlalu lama berisiko menyebabkan gigi mudah keropos,  dan dikhawatirkan menghambat kemampuan bicara Si Buah Hati karena dapat memengaruhi kemampuannya lidahnya untuk berbicara. Untuk itu, Bunda sebaiknya memberikan contoh minum susu menggunakan gelas, ya. Dengan begitu, Si Buah Hati lama-lama akan mengikutinya.

Minum Susu Maksimal Dua Kali Sehari

Dalam perkembangan anak 1 tahun, minum susu juga memiliki takaran tersendiri. Menurut dr. Ariani Dewi Widodo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan RSAB Harapan Kita, berdasarkan panduan dari U.S. Department of Agriculture tahun 2010, anak usia 2-3 tahun hanya membutuhkan dua gelas susu dalam sehari.

Berikan di Waktu yang Tepat

Sebaikmya tidak membiasakan memberikan susu pada Si Buah Hati saat terbangun di malam hari. Sebab, hal ini dapat mengganggu pola tidur serta kesehatan gigi dan mulutnya. Menurut American Sleep Association, memberikan minum susu di tengah waktu tidur tersebut dapat menciptakan kebiasaan tidak baik. Bila hal ini diteruskan, pola tidurnya menjadi terganggu, padahal ia membutuhkan waktu tidur yang cukup supaya energinya bisa pulih kembali di esok hari. Selain itu, menurut informasi dari Cincinnati Children’s Hospital, Amerika Serikat, pemberian susu di tengah malam dapat menyebabkan Si Buah Hati mendapatkan jumlah takaran susu melebihi dari jumlah yang dibutuhkannya. Jadi, Bunda disarankan memberikan susu satu gelas di pagi hari dan satu gelas lagi setelah makan malam atau sebelum tidur.

Tidak Memberikan Gula Tambahan

Gula akan dipecah oleh enzim menjadi glukosa, dan setiap gramnya menghasilkan sekitar 4 kalori energi. Bila energi tersebut tidak digunakan, maka glukosa akan menumpuk sebagai lemak. Jika sudah demikian, Si Buah Hati berisiko  mengalami obesitas. Supaya risiko kesehatan ini bisa dikurangi, sebaiknya Bunda batasi asupan gula Si Buah Hati dengan tidak menambahkan gula ke dalam segelas susu.

Seperti Bunda ketahui, asupan nutrisi seimbang penting untuk optimalkan tahap perkembangan anak. Sebab, ini merupakan langkah awal untuk membantu memberikan perlindungan terhadap kesehatan Si Buah Hati, terutama saat ia bereksplorasi. Dengan demikian, Bunda tidak perlu khawatir lagi untuk mengatakan “iya boleh” agar Si Buah Hati dapat bebas bereksplorasi. Untuk mencukupi kebutuhan gizinya, selain mendukung Si Buah Hati minum susu, pastikan ia mendapatkan gizi yang cukup dari beragam makanan yang sehat.

DANCOW 1+ Nutritods merupakan susu pertumbuhan untuk anak yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bagaimana Bunda, sudah siap mendukung tahap perkembangan anak dengan mengajarinya kebiasaan baik di atas? Selamat mencoba!

Image Article
Kebiasaan Baik Minum Susu untuk Dukung Tahap Perkembangan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Memperbesar risiko gangguan kesehatan gigi
Quiz Answer 1 B
Lebih sedikit takarannya
Quiz Answer 1 C
Botol susu lebih mahal
Quiz Answer 1 D
Botol susu sulit digunakan
Quiz Answer 2 A
2 gelas
Quiz Answer 2 B
5 gelas
Quiz Answer 2 C
2 sendok makan
Quiz Answer 2 D
Tidak ada takaran
Quiz Answer 3 A
Sulit tidur
Quiz Answer 3 B
Obesitas
Quiz Answer 3 C
Stunting
Quiz Answer 3 D
Stunting
Quiz 1
Dampak minum susu menggunakan botol?
Quiz 3
Dampak pemberian gula tambahan pada susu?
Quiz 2
Takaran minum susu yang disarankan untuk anak usia 2-3 tahun dalam sehari?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B

3 Buah dan Sayuran Berwarna Merah Kaya Manfaat untuk Buah Hati

Published date

Bunda, apakah pernah mendengar bahwa mengonsumsi sayuran warna merah dapat membantu menjaga kesehatan tubuh Si Buah Hati? Hal ini ternyata ada benarnya, lho. Oleh sebab itu, Bunda dapat membuatkan resep sayur untuk anak usia toddler yang terdiri dari bahan sayuran ini sebagai alternatif menu makanannya.

Apa Manfaat Sayuran Warna Merah Bagi Tubuh?

Menurut ahli nutrisi dari University of Texas Southwestern Medical Center, Amerika Serikat, Lona Sandon, RD, faktanya warna merah mencolok dari sayuran yang biasa dikonsumsi Si Buah Hati dapat membantu memperkuat daya tahan tubuhnya. 

Sebab, zat Fitonutrien yang memberi warna merah menandakan tanaman tersebut kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral. Semakin pekat warna merah pada sayuran berwarna merah, maka kandungan nutrisi likopen dan antosianin pun semakin banyak. 

Likopen merupakan karotenoid atau antioksidan yang ditemukan dalam warna merah sayuran. Zat ini mampu menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan berisiko memicu penyakit jantung, alzheimer, dan penyakit berbahaya lainnya.

Lalu, kira-kira apa saja jenis sayuran merah yang dapat dimasukkan ke dalam resep sayur untuk anak usia toddler? Berikut ini adalah beberapa sayuran berwarna merah:

1. Tomat

Tomat adalah sumber likopen yang dapat membantu mengurangi risiko kanker. Selain itu, tomat juga merupakan sumber potasium dan vitamin C yang bermanfaat untuk menjaga kelancaran peredaran darah dan membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Buah Hati. Tomat bisa Bunda sajikan bersama sup atau sebagai salad.

2. Paprika Merah

Mengandung sumber vitamin A, paprika merah dapat membantu menjaga kesehatan mata Si Buah Hati. Masukkan paprika merah ke dalam salad atau Bunda juga bisa menambahkannya ke dalam pizza atau spaghetti kesukaan Si Buah Hati.

Baca Juga: Ragam Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Buah Hati

3. Bit

Bit mengandung folat, likopen, dan antisianin yang dapat mendukung perlindungan kesehatan tubuh Si Buah Hati. Selain dapat dikonsumsi dengan cara direbus, bit juga dapat diolah menjadi jus.

Meski sayuran berwarna merah bermanfaat dalam mendukung kesehatan Si Buah Hati, namun Bunda tetap disarankan untuk memberikannya aneka sayuran berwarna-warni sebagai resep sayur untuk anak toddler. Hal ini dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati sekaligus membiasakan anak mengonsumsi beragam sayuran.

Bantu lengkapi asupan gizi Si Buah Hati dengan memberikan makanan bergizi seimbang. Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Nah, sekarang sudah siap untuk membuat resep sayur untuk anak usia toddler, Bunda? Pastikan di dalam menu ini terdiri dari aneka warna sayuran, sehingga Si Buah Hati bisa mendapatkan manfaat yang baik bagi kesehatannya. Kesehatan tubuh yang terlindungi, tentu dapat mendukung Si Buah Hati untuk bereksplorasi. 

Image Article
Buatkan Si Kecil Resep Sayur untuk Anak 1 Tahun yang Berwarna Merah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Tomat
Quiz Answer 1 B
Paprika
Quiz Answer 1 C
Bit
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Mengurangi risiko anemia
Quiz Answer 2 B
Membantu memperkuat daya tahan tubuh
Quiz Answer 2 C
Mencegah obesitas
Quiz Answer 2 D
Menjaga kesehatan saluran pencernaan
Quiz Answer 3 A
Fitonutrien
Quiz Answer 3 B
Karbohidrat
Quiz Answer 3 C
Protein
Quiz Answer 3 D
Vitamin A
Quiz 1
Sayur yang mengandung likopen adalah?
Quiz 3
Zat yang memberi warna merah
Quiz 2
Apa manfaat sayur berwarna merah bagi Si Kecil?
Kunci Quiz 1
D
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Si Buah Hati Susah Makan Nasi? Ini Dia Cara Mengatasinya

Published date

Selama masa pertumbuhan, Si Buah Hati tentu membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Sayangnya, terkadang Si Buah Hati menjadi pemilih dalam hal makanan, termasuk malas makan nasi. 

Apa yang menyebabkan kesulitan makan ini? Bagaimana cara mengatasi anak susah makan nasi? Nah, Bunda bisa mendapatkan info selengkapnya di bawah ini.

Penyebab Si Buah Hati Menolak Makan Nasi

Penolakan makan sebenarnya adalah hal yang wajar, apalagi bagi balita, karena ini merupakan bagian dari proses tumbuh kembangnya. Bagi Si Buah Hati yang tidak mau makan nasi, penyebabnya bisa beragam. 

Misalnya, bosan dengan rasa dan tekstur nasi yang cenderung hambar dan lunak, atau terlalu banyak konsumsi jajanan manis yang mengakibatkan asupan glukosa tinggi sehingga ia merasa kenyang dan menolak konsumsi makanan utama, seperti nasi.

Jika Si Buah Hati menolak makan nasi, tidak perlu panik Bunda. Menurut studi yang dilakukan oleh Dr Bernard-Bonnin di Kanada, sekitar 25-40% anak yang mengalami masalah kesulitan makan hanya berlangsung sementara.

Tips Mengatasi Anak Susah Makan Nasi

Berdasarkan riset yang dilakukan United States Department of Agriculture,  nasi merupakan sumber karbohidrat yang mengandung sekitar 100 kalori per setengah cangkir sajiannya. Untuk membantu mencukupi asupan nutrisi Si Buah Hati, Bunda dapat membujuknya mengonsumsi nasi dengan melakukan hal berikut ini:

1. Menikmati Menu yang Sama dengan Si Buah Hati 

Bunda sebaiknya mencicipi nasi bersama Si Buah Hati, lalu katakan bahwa rasanya itu lezat. Dengan begitu, hal ini bisa mendorong Si Buah Hati supaya ikut melahapnya.

2. Buat Bentuk yang Menarik 

Ini bisa jadi salah satu cara supaya Si Buah Hati mau melahap nasi. Misalnya, Bunda bisa membuat menu nasi kepal yang ditengahnya diisi dengan lauk seperti ayam, daging, dan ikan. 

Sebagai alternatif, Bunda juga bisa membentuk nasi lebih menarik dengan menggunakan cetakan boneka, mobil, atau hewan favoritnya.

3. Tambahkan Rasa  

Rasa nasi putih bisa jadi cenderung hambar. Supaya Si Buah Hati mau melahap nasi, Bunda dapat mengganti air untuk memasak nasi dengan kadu ayam atau daging sapi. Ini bisa membantu memberikan rasa gurih. 

Selain itu, Bunda juga bisa tambahkan taburan bawang goreng di atas nasi untuk menambah aroma dan rasa.

4. Buat Suasana Makan Menyenangkan 

Bagi Si Buah Hati, menikmati makanan berarti menyentuh, merasakan, dan bermain dengannya. Biarkan Si Buah Hati makan sendiri dan Bunda bisa memberikannya senyuman saat ia menikmati makanannya.

Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi

Tidak perlu khawatir kebutuhan gizi Si Buah Hati tak terpenuhi ketika ia menolak makan nasi. Bunda tetap dapat mencukupi asupan karbohidrat Si Buah Hati dengan memberikannya beberapa sumber karbohidrat alternatif, seperti berikut ini.

1. Roti 

Buatkan Si Buah Hati roti isi (sandwich) atau roti dengan selai dan topping yang disukainya. Dengan demikian, Bunda dapat membantu cukupi kebutuhan karbohidratnya.

2. Ubi 

Selain nasi, Asosiasi Nutritionist Amerika Serikat, menyarankan agar Si Buah Hati mengonsumsi ubi. Sebab, bahan pangan yang satu ini termasuk salah satu pengganti karbohidrat yang baik bagi Si Buah Hati.

3. Kentang 

Dibanding nasi, kentang lebih mengandung variasi nutrisi dan serat dengan kalori yang lebih kecil. Dalam 100 gr kentang terdapat 70 kkal kalori dan 15,9 karbohidrat.

4. Talas 

Meski kurang dikenal, talas mudah dicerna dan memiliki kadar karbohidrat hingga 77,9 %.

5. Jagung 

Dalam 100 gr jagung terdapat kalori sebesar 225 kkal, protein 9,2 gr, lemak 3,9 gr, dan karbohidrat 73,7 gr.

Mengatasi anak tidak mau makan nasi bisa jadi penuh tantangan ya, Bunda. Satu hal yang penting, Si Buah Hati perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup secara seimbang. Bantu lengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan menyiapkan makanan bergizi dan susu pertumbuhan. 

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Pastikan Bunda memilih susu pertumbuhan yang sesuai dengan tahapan usia Si Buah Hati. Jadi, jangan lupa mengecek label kemasan terlebih dahulu, ya.

Semoga beberapa tips mengatasi anak susah makan nasi di atas, dapat membantu Bunda untuk memastikan asupan gizinya tercukupi. Dengan begitu, Bunda dapat mendukung tumbuh kembangnya dengan optimal.

Image Article
Si Kecil Susah Makan Nasi? Ini Dia Cara Mengatasinya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Tahu
Quiz Answer 1 B
Tempe
Quiz Answer 1 C
Kentang
Quiz Answer 1 D
Ikan
Quiz Answer 2 A
Makan bersama Si Kecil dengan menu yang sama
Quiz Answer 2 B
Tidur cukup
Quiz Answer 2 C
Rajin membersihkan rumah
Quiz Answer 2 D
Memarahi anak
Quiz Answer 3 A
1 Tahun
Quiz Answer 3 B
3 Tahun
Quiz Answer 3 C
2 Bulan
Quiz Answer 3 D
3 bulan
Quiz 1
Sumber karbohidrat alternatif selain nasi adalah
Quiz 3
Mulai usia berapa anak memilih-milih makanan
Quiz 2
Salah satu tips mengatasi anak susah makan nasi
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
B

3 Tips Dukung Kemampuan Bicara Si Buah Hati Usia Toddler

Published date

Salah satu tahapan penting dalam tumbuh kembang Si Buah Hati adalah belajar bicara dalam tiga tahun pertamanya, yakni saat otak anak berkembang dengan pesat. Perkembangan ini juga bisa jadi salah satu cara deteksi tumbuh kembang anak

Lalu, di usia berapa biasanya Si Buah Hati mulai mengucapkan kata? Apa kira-kira kata pertamanya? Nah, Bunda bisa mendapatkan infonya di artikel ini. Sudah siap menyimak?

Kata Pertama Si Buah Hati

Menurut ahli tumbuh kembang anak dari Division Chief of Hearing and Speech at Children’s National Health System, Amerika Serikat, pada umumnya Si Buah Hati akan mulai mengucapkan kata pertamanya di sekitar usia 12 bulan. Ini ketia saat ia belajar jalan.

Kata apa yang akan diucapkan Si Buah Hati? Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Indiana University dan Georgia Institute of Technology, menunjukkan bahwa kata-kata pertama anak terkait dengan pengalaman visual mereka, yakni apa yang paling sering dilihat Si Buah Hati dalam keseharian. 

Jadi, tak heran bila setiap hari Si Buah Hati selalu melihat Bunda berseliweran, ia akan mengucapkan kata “mama” sebagai kata pertamanya. Selain itu, menurut informasi dari situs parenting tepercaya Amerika Serikat, BabyCenter, memasuki usia toddler (1-3 tahun), biasanya Si Buah Hati mampu mengatakan dua suku kata berulang seperti “dada” dan “mama”.

Saat Anak Terlambat Berbicara

Leslie Rescorla, Ph.D., Direktur Child Study Institute di Bryn Mawr College, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa sekitar satu dari empat anak mungkin saja mengalami gangguan tumbuh kembang, seperti keterlambatan bicara. Salah satu tandanya adalah di usia 2 ½ tahun ia masih berbicara dalam satu suku kata. 

Jika hal ini terjadi pada Si Buah Hati, Bunda disarankan berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional untuk melakukan deteksi tumbuh kembang anak.

Melatih Si Buah Hati Berbicara

Membantu Si Buah Hati untuk mengucapkan kata pertamanya bisa dilakukan dalam berbagai cara. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Bunda terapkan untuk membantu Si Buah Hati berbicara.

1. Bicara dengan Pelan dan Jelas

Ucapkan kata per kata dengan pelan dan jelas, agar Si Buah Hati lebih mudah mencernanya. Cara ini cukup efektif untuk membantu Si Buah Hati memahami dan fokus pada kata-kata individual. 

Jadi, saat Bunda membacakannya sebuah buku atau menggambarkannya sesuatu misalnya, pelankan ritme dan tetap lakukan dengan perlahan.

2. Gunakan Nama untuk Menunjukkan Kepemilikan Benda

Untuk memberitahu kepemilikan benda, sebaiknya Bunda menyebutkan nama si pemilik, seperti “gelas Bunda” atau “buku Ayah”, daripada “gelasku” atau “bukunya”. Penyebutan nama ini lebih mudah dipahami dan sekaligus membantu Si Buah Hati mengingat orang-orang yang ada di sekitarnya.

3. Bacakan Dongeng

Mengajak Si Buah Hati membaca dongeng sejak kecil dapat membantunya lebih mudah mengenal dan mengingat kata-kata. Selain itu, aktivitas ini juga bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mendorongnya tumbuh menjadi anak yang gemar membaca.

Beberapa tips di atas bisa Bunda terapkan untuk membantu mengucapkan kata pertama Si Buah Hati. Untuk mendukung kemampuan bahasa buah hati, selain memberikan stimulasi sesuai dengan usianya, Bunda disarankan memberikan Si Buah Hati makanan sehat dan bergizi seimbang. DANCOW 1+ Nutritods merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Perlu dicatat, setiap anak bisa jadi mengalami tahapan perkembangan yang berbeda, termasuk kemampuan bicara. Supaya ia bisa tumbuh dan berkembang sesuai tahapan usianya, pastikan Bunda memantau dan melakukan deteksi tumbuh kembang anak dengan rutin memeriksakan ke Posyandu atau dokter. Yuk, Bunda, dukung perkembangan Si Buah Hati sejak dini!

Image Article
Yuk, Dukung Kemampuan Bicara Si Kecil di Tahun Pertamanya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Menyanyi
Quiz Answer 1 B
Berbicara
Quiz Answer 1 C
Tidur
Quiz Answer 1 D
Bermain
Quiz Answer 2 A
3 Tahun
Quiz Answer 2 B
5 Tahun
Quiz Answer 2 C
Sekitar 12 bulan
Quiz Answer 2 D
4 bulan
Quiz Answer 3 A
Membacakan dongeng
Quiz Answer 3 B
Memberi snack
Quiz Answer 3 C
Mengajak traveling
Quiz Answer 3 D
Membelikan mainan
Quiz 1
Tahapan perkembangan penting bagi anak dalam tiga tahun pertamanya adalah
Quiz 3
Salah satu tips melatih Si Kecil berbicara adalah
Quiz 2
Usia Si Kecil mengungkapkan kata pertamanya
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
A

6 Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Published date

Mengetahui cara agar anak mau minum susu setelah disapih memang penting bagi Bunda yang memiliki anak lepas masa ASI. Kegiatan menyapih bagi Bunda kadang memang menjadi momen yang berat, terlebih bagi anak pertama. Tentunya, cara menyapih si Buah Hati bisa sangat menguras fisik, pikiran, hingga emosi. Beberapa pertanyaan pun muncul dalam benak Bunda, apakah kegiatan menyapih merupakan hal yang bijak dilakukan pada si Buah Hati di usia tertentu? Bagaimana cara agar anak mau minum susu formula setelah disapih?

Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Menyapih Anak

Sebelum mencari cara agar anak mau minum susu setelah disapih, Bunda juga harus menemukan berbagai informasi penting terkait penyapihan Si Kecil.Berikut berbagai Informasi penting yang harus Bunda pahami sebelum menyapih Si Kecil:

1. Usia Berapa SI Buah Hati Harus Disapih?

Dr. Utami Roesli SpA, IBCLC, FABM dari RS St. Carolus, mengatakan bahwa si Buah Hati sudah bisa mulai disapih di usia empat tahun dua bulan. Hal ini sejalan dengan saran dari World Health Organization (WHO) yang menyatakan agar  pemberian ASI dilanjutkan hingga berusia 2 tahun. Yang terpenting menurutnya, ia tidak boleh dipaksa terlalu keras untuk disapih, dan Bunda juga harus siap. Jika Bunda masih belum tega, maka tandanya Bunda belum siap.

2. Adakah Cara Khusus dalam Menyapih Si Buah Hati?

Menurut dr Elizabeth Yohmi, SpA, IBCLC, yang paling penting dari kegiatan menyapih adalah tidak adanya tindakan paksaan. Ia hendaknya diajak bicara secara terus-menerus, dan harus berdasarkan keputusan dari Bunda dan si Buah Hati. 

“Daripada harus mengoleskan sesuatu ke payudara Bunda, maka akan jauh lebih baik dengan mengajak Si Buah Hati berbicara agar dia secara perlahan dapat mengerti, barulah kemudian ajarkan dia untuk minum susu pertumbuhan,” ujar dr Elizabeth.

3. Bagaimana Mempersiapkan Si Kecil Agar Mau Disapih?

dr Wiyarni Pambudi Sp.A, IBCLC mengungkapkan bahwa menjelang waktu ia mulai disapih, cobalah untuk memberi tahu dengan lembut bahwa ia sudah cukup besar, dan harus sedikit demi sedikit belajar untuk minum air putih. Setelah itu, Bunda pun dapat memikirkan cara agar anak mau minum susu setelah disapih.

Jika Si Buah Hati telah berhasil, maka jangan lupa pula untuk memberinya pujian. Termasuk ketika ia sudah mulai bisa tidur malam tanpa harus menyusui. Di sini, peran Ayah juga penting dalam membentuk sikap anak agar menjadi mandiri.

4. Bagaimana cara agar Bunda bisa lancar menyapih?

Kadang justru Bunda yang belum siap untuk menyapih Si Buah Hati, padahal ia sudah siap dan cukup mandiri untuk menjalaninya. Lagi-lagi, dr Wiyarni mengatakan anak yang ceria merupakan tanda bahwa ia sudah siap disapih. Jadi, Bunda harus ikhlas untuk mengajarkan anak beralih ke beberapa asupan gizi selain ASI, seperti susu untuk anak

Bunda dapat mengalihkan pikiran dan energi Bunda untuk mengaplikasikan cara agar anak mau minum susu setelah disapih, sehingga baik Bunda maupun Si Buah Hati sama-sama bisa melewati masa transisi ini dengan baik.

5. Apa dampaknya jika si Buah Hati disapih melalui paksaan?

Masukan dari dr. Elizabeth adalah jika Bunda menyapih si Buah Hati melalui paksaan, maka hal tersebut akan mempengaruhi psikologisnya, karena ia akan merasa seperti tidak dipedulikan lagi. Pernyataan ini juga dibenarkan oleh dr. Ni Wayan Ani Purnamawati, Sp.KJ yang mengatakan bahwa jika melalui paksaan, maka ia akan melihat Bunda sebagai sosok yang menakutkan, sehingga membuat ia selalu berada dalam kondisi cemas. Karena itu, sebaiknya Bunda menyapih secara bertahap, dengan mengurangi pemberian ASI secara perlahan menjelang usia dua tahun.

6. Apa dampaknya jika si Buah Hati tidak segera disapih?

Menurut dr Wiyarni, semakin lama anak dimanja dengan dibiarkan terus menyusui, maka ia pun akan lebih susah untuk belajar mandiri. Padahal semakin bertambah usia anak, maka ia sudah bisa mendapatkan beragam sumber gizi lain, salah satunya adalah susu pertumbuhan yang baik untuk mengoptimalkan tumbuh kembang Si Buah Hati.

Dengan mengalihkan sumber gizi pada makanan dan susu pengganti ASI setelah disapih, Si Buah Hati juga lebih aktif dan lebih kuat dalam berbagai aktivitas seiring dengan pertumbuhannya.

“Dari segi gizi, maka ASI menjadi salah satu zat gizi pokok di usia 0-1 tahun, khususnya untuk mendapatkan asupan protein, lemak serta vitamin. Namun seiring pertumbuhannya, maka anak juga harus mengalihkannya ke susu anak dengan kandungan asam lemak yang sangat baik bagi fungsi otaknya, serta sebagai daya tahan tubuh,” ungkap dr Wiyarni.

7. Apa yang Membuat Si Buah Hati Tidak Mau Minum Susu Setelah Disapih?

Selain karena merasa kehilangan kontak dengan Bunda, anak tidak mau minum susu setelah disapih juga bisa terjadi karena belum terbiasa minum dari gelas atau sippy cup (gelas latih). “Ketika anak masih usia dini telah diajarkan cara untuk minum susu (bukan hanya air) menggunakan gelas atau sippy cup. Proses peralihan dari minum susu botol (atau menyusui) ke gelas akan lebih mudah dilakukan.” ujar Peter Richel, MD, seorang dokter ahli anak dari Northern Westchester Hospital, Amerika Serikat.

Kebiasaan sebelum tidur juga kadang membuat anak masih kebingungan saat disapih. Biasanya ia menyusu ASI atau dari botol, kemudian harus minum susu dari gelas. Rallie McAllister, MD, MPH yang juga penulis buku The Mommy MD Guide to Toddler, menyarankan, “Lakukan rutinitas lain yang juga dapat menenangkan anak sebelum tidur, misalnya mandi air hangat, dipeluk sambil dibacakan cerita, dan lainnya.” Lama-kelamaan, ia pun akan terbiasa.

Selain itu, si Buah Hati juga mungkin tak menyukai rasa dari susu sapi yang berbeda dengan ASI. Dalam hal ini, Bunda perlu menemukan cara mengatasi anak tidak mau minum susu setelah disapih.

Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih

Ada berbagai cara mengatasi anak tidak mau minum susu formula setelah disapih. Dengan mempraktekkan beberapa cara ini, Bunda tidak perlu pusing lagi saat menyapih Si Kecil.

1. Campurkan ASI dan susu formula

Jika Si Kecil  tidak menyukai rasa susu sapi atau susu formula, Anda dapat mencampurkan susu formula dan ASI dengan perbandingan yang sama. Kemudian, secara bertahap kurangi rasio ASI yang dicampurkan hingga Si Kecil terbiasa dengan rasanya.

2. Lakukan sejak masa penyapihan

Bunda tidak perlu terburu-buru dalam memberikan susu kepada si Buah Hati. Agar terbiasa, Bunda bisa mengkombinasikan pemberian susu formula dengan ASI secara bergantian dalam proses penyapihan. Bunda bisa mulai menggantikan salah satu waktu menyusu si Buah Hati dengan susu formula. Lakukan bertahap hingga akhirnya si Buah Hati tidak lagi minum ASI tapi mengkonsumsi susu formula saja. 

3. Pilih waktu yang tepat

Jika ingin memberi Si Kecil susu formula dengan botol, sebaiknya Bunda pilih waktu di mana Si Kecil sedang tenang dan tidak terlalu lapar atau kenyang. Mulailah dengan menawarkan Si Kecil susu formula dalam jumlah kecil. Bunda dapat menawarkan lebih banyak jika dia menunjukkan tanda-tanda lapar sampai Bunda mengetahui berapa banyak Si Kecil  biasanya minum susu.

4. Campurkan ke dalam makanan

Banyak orang tua khawatir tentang gizi Sang Buah Hati mereka jika mereka tidak mau mengkonsumsi susu. Namun, susu sebenarnya bukan komponen utama dalam pola makan sehat karenanya perlu konsultasi kepada dokter apakah si Buah Hati memerlukan susu sebagai asupan tambahan. Memberikan susu hanyalah salah satu cara agar anak mendapatkan nutrisi penting seperti vitamin D dan kalsium. Jika Si Buah Hati tidak ingin mengonsumsi susu, Bunda bisa mencampurkan susu ke dalam makanannya. Buatlah es lolipop dari susu yang bisa juga ditambahkan potongan buah, sehingga ia tertarik untuk mencobanya dan terbiasa dengan rasanya. Hal ini bisa Bunda lakukan sejak si Buah Hati mulai mencoba makanan padat atau MPASI lho.

5. Sediakan gelas khusus

Saat ini sudah banyak dijual berbagai gelas dan sedotan dengan bentuk yang lucu atau bergambar karakter kartun. Hal ini akan membuat si Buah Hati lebih semangat untuk minum susu. 

6. Berikan susu formula dengan rasa favorit Si Buah Hati

Mengganti susu tanpa rasa dengan milkshakes atau smoothies yang umumnya disukai anak. Bisa juga dengan mencobakan Dancow 1+ Imunutri yang memiliki beberapa varian rasa seperti rasa vanila, madu dan cokelat.

Masih banyak cara agar anak mau minum susu setelah disapih. Jangan lupa berikan juga ia susu anak yang memberi banyak manfaat bagi tumbuh-kembangnya.

DANCOW 1+ Imunutri diformulasikan untuk bantu mendukung daya tahan tubuh toddler Indonesia usia 1-3 tahun, agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin C dan zink, tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, DHA, zat besi, omega-3 dan omega-6, dan Lactobasillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang! 

Image Article
6 Cara Agar Anak Mau Minum Susu Setelah Disapih
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Menyajikan Susu Pertumbuhan dan Takaran Susu DANCOW

Published date

Selain makanan bergizi seimbang, susu pertumbuhan anak juga bisa Bunda berikan kepada Si Buah Hati untuk mendukung tumbuh kembangnya. Ini karena susu pertumbuhan dilengkapi asupan protein, kalsium, dan vitamin D yang dibutuhkan Si Buah Hati. 

Nah, agar manfaat susu pertumbuhan tersebut dapat diperoleh secara optimal, Bunda perlu tahu bagaimana cara menyajikan susu yang benar untuk Si Buah Hati. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus Bunda perhatikan:

Jaga Kebersihan Tangan dan Alat

Sebelum membuatkan Si Buah Hati segelas susu, Bunda disarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun antiseptik, lalu keringkan tangan menggunakan kain bersih atautisu. Jangan lupa juga, cuci seluruh alat yang digunakan dengan bersih pakai sabun ya, mulai dari sendok, gelas, dan peralatan lainnya. Kedua hal ini dapat membantu meminimalkan penularan kuman penyebab penyakit dari tangan Bunda dan perangkat minum Si Buah Hati.

Perhatikan Suhu Air dan Takaran Susu

Pastikan air matang yang digunakan untuk membuat susu pertumbuhan anak tidak lebih dari 45 derajat celsius, Bunda. Ini untuk mencegah kandungan probiotik (bakteri baik) yang terdapat di dalam susu rusak, sehingga dikhawatirkan dapat mengurangi manfaatnya.

Setelah memastikan suhu air yang digunakan sesuai dengan saran penyajian, tuang air ke dalam gelas sebanyak 190 ml. Lalu masukkan susu bubuk sebanyak tiga sendok makan. Bunda disarankan mengikuti takaran yang tertera di kotak susu ya, sebab takaran ini sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak sesuai usianya. Setelah itu, aduk hingga susu bubuk larut.

Segera Habiskan Susu 

Bujuk Si Buah Hati untuk segera menghabiskan susu, paling lama dalam jangka waktu satu jam setelah dibuat. Organisasi Kesehatan Dunia WHO menyarankan hal ini, karena dikhawatirkan susu akan terkontaminasi bakteri berbahaya yang dapat membuat Si Buah Hati sakit.

Agar anak mau minum susu, Bunda dapat menyajikan susu dengan gelas bergambar kartun favoritnya. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk memilih sendiri gelas untuk minum susunya di pusat perbelanjaan.

Simpan Susu dengan Baik

Tutup kemasan susu hingga rapat, lalu masukkan ke dalam toples atau wadah kering yang kedap udara. Simpan di tempat kering dan sejuk, serta habiskan dalam waktu tiga minggu. Ingatlah untuk selalu menggunakan sendok kering dan bersih setiap akan mengambil susu.

Yang tidak kalah penting, pilihlah susu sesuai usia Si Buah Hati, sehingga dapat melengkapi kebutuhan asupan nutrisinya. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Yuk, bantu Si Buah Hati mendapatkan manfaat susu pertumbuhan anak secara optimal, dengan memperhatikan cara penyajian yang tepat!

Image Article
Tips Menyajikan Susu Pertumbuhan Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Menggunakan air mengalir dan sabun antiseptik
Quiz Answer 1 B
Cuci dengan sabun mandi
Quiz Answer 1 C
Cuci dengan air garam
Quiz Answer 1 D
Semua benar
Quiz Answer 2 A
Gunakan air dingin
Quiz Answer 2 B
Gunakan air mendidih yang telah didiamkan tak lebih dari 30 menit
Quiz Answer 2 C
Campurkan dengan teh
Quiz Answer 2 D
Campurkan air gula
Quiz Answer 3 A
Simpan di kulkas
Quiz Answer 3 B
Masukkan ke dalam microwave
Quiz Answer 3 C
Bekukan di freezer
Quiz Answer 3 D
Simpan di tempat kering dan sejuk
Quiz 1
Teknik mencuci tangan yang benar adalah
Quiz 3
Tips menyimpan susu bubuk:
Quiz 2
Cara menyajikan susu pertumbuhan yang disarankan untuk Si Kecil adalah:
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
D