Rawat bayi Bunda - bahkan sebelum Bunda hamil!

Published date

Bunda mungkin tahu tentang pentingnya makan dengan baik dan menambah berat badan yang cukup saat Bunda hamil, namun tahukah Bunda bahwa ada beberapa persiapan kehamilan untuk mempersiapkan calon bayi Bunda bahkan sebelum Bunda hamil? Merawat calon bayi Bunda dimulai dengan merawat diri sendiri.

Persiapan kehamilan yang pertama adalah memastikan berat badan Bunda sehat. Selain berdampak pada kemampuan Bunda untuk hamil, berat badan Bunda juga dapat memengaruhi kehamilan yang sehat. Kelebihan atau kekurangan berat badan sebelum Bunda hamil mungkin berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan kesehatan calon bayi Bunda. 

Sekitar 40% kehamilan tidak direncanakan dan Bunda mungkin hamil selama berhari-hari atau berminggu-minggu sebelum Bunda menyadarinya, jadi sebaiknya Bunda memulai perawatan prakonsepsi sejak dini. Suplemen asam folat akan mendukung perkembangan tulang belakang dan otak bayi Bunda, yang sangat penting pada hari-hari awal setelah pembuahan (saat Bunda mungkin tidak menyadari bahwa Bunda hamil). 

Baca Juga: Ketahui Cara Menyapih Anak yang Tepat

Panduan bijak untuk persiapan kehamilan yang sehat: 

  • Mengupayakan berat badan yang sehat.

  • Makan makanan yang sehat dan seimbang serta kaya nutrisi.

  • Pertimbangkan untuk mengonsumsi vitamin asam folat, atau suplemen multivitamin/mineral. Bukti-bukti yang muncul menunjukkan bahwa hal ini dapat berdampak positif pada kesuburan. Ini juga akan membantu perkembangan awal bayi Bunda segera setelah Bunda hamil.

  • Berhenti merokok dan minum alkohol. Tidak ada batasan aman dalam meminum alkohol, jadi yang paling aman adalah menghentikannya sepenuhnya.

  • Batasi kafein dalam jumlah tinggi.

“Membuat pilihan pola makan dan gaya hidup sebelum Bunda hamil dapat meningkatkan kesehatan Bunda dalam kesiapan untuk hamil, serta memengaruhi kesehatan seumur hidup, pertumbuhan, dan perkembangan calon bayi Bunda,” jelas Dr. Sanjeev Ganguly, dokter anak dan Kepala Urusan Medis di Nestlé Nutrition.

Selain itu, proses kehamilan juga membutuhkan kekuatan dan stamina, khususnya ketika nanti Bunda sudah memasuki masa persalinan. 

Olahraga selama hamil bisa menjadi salah satu persiapan kehamilan dalam menyiapkan tubuh menjelang persalinan dan menghilangkan stres. Bunda bisa mengikuti kelas senam atau yoga hamil. 

Selain menyiapkan tubuh, gerakan-gerakan dalam yoga hamil juga membantu: 

  • janin dalam posisi yang baik untuk lahir 

  • mengajari posisi yang nyaman untuk persalinan 

  • memberi beberapa teknik relaksasi dan pernapasan yang sangat berguna dalam melahirkan normal. 

Jika Bunda tidak bisa mengikuti kelas yoga hamil, berjalan-jalan di sekitar rumah selama 30 menit juga akan sangat membantu.

Persiapan kehamilan bukan hanya soal menentukan bersalin di rumah sakit mana dan dengan siapa. Pola pikir Bunda adalah faktor terpenting dalam bagaimana proses melahirkan berlangsung nanti. 

Dengan membayangkan dan meyakini bahwa hal-hal positif dan menyenangkan akan terjadi selama persalinan, itu akan membuat Bunda lebih percaya diri dan yakin bahwa Bunda bisa menjalani persalinan yang menyenangkan. 

Selama hamil, disarankan agar ibu hamil jangan pernah berpikiran "Saya tidak bisa melakukannya." 

Justru pikiran seperti inilah yang akan menghambat proses melahirkan. Alih-alih berpikir demikian, yakinkan bahwa Bunda bisa melakukannya. 

Bunda memiliki tubuh luar biasa untuk bisa melahirkan. Mantra atau afirmasi positif yang ditanamkan selama persiapan kehamilan dan persalinan akan membuat kita percaya bahwa kita bisa melakukannya. 

Lakukanlah afirmasi positif seperti: 

"Saya memercayai tubuh saya untuk melahirkan bayi saya" 

"Saya kuat dan mampu melakukan hal-hal hebat, termasuk melahirkan"

Image Article
Persiapan Kehamilan yang Perlu Bunda Pahami
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan pertama bayi 6-8 bulan dapat menjadi makanan favorit di masa depan

Published date

Saat bayi Bunda telah berusia 6 bulan dan membuka mulut untuk mencicipi makanan pertamanya, ia memulai penemuan yang mungkin memengaruhi preferensi makanannya di masa depan. Selama 6 bulan awal kehidupannya, ASI Bunda menjadi satu-satunya nutrisi lengkap untuk tumbuh dan berkembang. Dan lihatlah seberapa jauh pertumbuhannya! Sekarang dia membutuhkan nutrisi tambahan, dan makanan yang Bunda pilih untuk tawarkan padanya sangat penting untuk kesehatannya di masa depan.

Hebatnya, apa yang Bunda tawarkan di sendoknya selama minggu-minggu awal menyusui ini dapat memengaruhi variasi makanan yang akan ia pilih untuk dimakan di masa depan. Bukan hanya makanan pertama bayi 6-8 bulan, atau bahkan bulan berikutnya, tapi tahun-tahun mendatang saat dia melambaikan tangan kepada Bunda di gerbang sekolah.

Variasikan menunya

Lalu bagaimana cara membantu bayi Bunda tumbuh menjadi anak dengan pola makan yang sehat? Salah satu cara yang penting adalah dengan variasi. Tawarkan sayuran yang berbeda pada minggu-minggu awal pemberian makanan pendamping ASI dan bayi akan lebih terbuka untuk menerima sayuran baru saat ini dan di masa depan.

Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa mulai memberikan sayuran pada awal masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dapat meningkatkan penerimaan sayuran oleh bayi, dan di kemudian hari oleh anak-anak.

Biasanya, makanan pertama bayi 8 bulan harus mencakup satu atau lebih hal berikut:

Buah-buahan 

Buah-buahan adalah salah satu sumber gizi manusia. Dalam buah, terkandung berbagai vitamin, mineral, dan nutrisi mikro yang memberi dukungan positif bagi tumbuh kembang bayi 6-8 bulan. Selain buah-buahan biasa seperti alpukat, pisang, pepaya, Bunda juga bisa memberikan mereka beberapa buah seperti kiwi, stroberi, dan sejenisnya. 

Sayuran 

Pada usia 6-8 bulan, bayi dapat mulai mengkonsumsi sayuran kukus yang dilumatkan. Bunda bisa memberikan berbagai sayuran ke dalam makanan bayi Bunda. Bunda bisa perlahan memberikan Si Buah Hati sayuran seperti kembang kol, brokoli, bayam, dan labu sebagai menu makan mereka. 

Telur 

Telur mengandung lemak dan protein baik yang berguna bagi Si Buah Hati. Bunda bisa memberikan telur rebus matang kepada bayi Bunda. Namun beberapa bayi dapat alergi terhadap telur, jadi Bunda perlu mewaspadai tanda-tanda peringatan alergi pada bayi. 

Ikan dan Ayam 

Ikan seperti sarden, salmon, dan sejenisnya kaya akan asam lemak omega-3 sehingga sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Bunda dapat memberikan ikan yang sudah di kukus matang kepada Si Buah Hati. Sama seperti ikan, daging juga kaya nutrisi, terutama protein. Bunda bisa memberikan Si Buah Hati daging ayam matang yang diolah dalam bentuk lumat atau bisa juga Bunda memberikan kaldu ayam untuk tambahan di MPASI-nya. Kaldu atau sari ayam yang dimasak juga berkhasiat untuk bayi.

Baca Juga: Resep Makanan Anak 1 Tahun ke Atas

Naik Tekstur MPASI

Selain menawarkan berbagai macam sayuran, penting bagi bayi Bunda untuk mempelajari tekstur seiring dengan bertambahnya usia dan berkembangnya keterampilan makan si Buah Hati. Setelah bayi Bunda berpengalaman dan mampu mengolah bubur yang halus, pertimbangkan untuk menambahkan tekstur, mungkin dengan menumbuk makanan yang sesuai dengan perkembangannya dengan garpu daripada memblendernya hingga menjadi cairan kental.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diperkenalkan dengan tekstur ‘kental’ sebelum usia 9-10 bulan lebih cenderung mengonsumsi makanan keluarga, makanan sehat, dan lebih banyak variasi buah dan sayuran saat masih balita dan usia sekolah. “Memperkenalkan bayi Bunda pada tekstur sesuai usia dan kemampuannya dapat membantunya menerima tekstur yang lebih kompleks ketika ia besar nanti,” kata Laurence Stoll, Ahli Nutrisi Makanan Komplementer di Nestlé Nutrition, Swiss. Semua ini menunjukkan bahwa tidak ada waktu yang terlalu awal untuk mulai memberikan dampak positif terhadap kesehatan anak Bunda.

Image Article
Makanan pertama bayi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa arti bahan makanan organik untuk bayi yang sebenarnya?

Published date

Tapi apa sebenarnya arti 'organik' dan bagaimana pengaruhnya terhadap pemilihan bahan makanan untuk bayi Bunda yang telah berusia di atas 6 bulan dan keluarga? 

Meskipun istilah 'organik' dapat memiliki arti yang sedikit berbeda di berbagai negara, istilah ini secara umum dipahami sebagai cara memproduksi makanan yang mengutamakan lingkungan. Menurut Federasi Internasional Gerakan Pertanian Organik, “Pertanian organik adalah sistem produksi yang menjaga kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia.

Hal ini bergantung pada proses ekologi, keanekaragaman hayati, dan siklus yang disesuaikan dengan kondisi lokal, dibandingkan penggunaan input yang berdampak buruk.”

Agar makanan atau minuman dapat disertifikasi 'organik', makanan atau minuman tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu dalam cara produksi, penyimpanan, pemrosesan, penanganan, dan pemasarannya, serta harus disertifikasi oleh lembaga eksternal. Hal ini berlaku tidak hanya bagi produsen makanan atau minuman, namun bagi semua orang yang terlibat dalam proses tersebut, termasuk petani dan pengecer. 

Misalnya, makanan berlabel ‘organik’ harus mengandung setidaknya 95% bahan organik, tidak termasuk air dan garam. Bahan-bahan yang tersisa harus terdiri dari bahan-bahan non-pertanian yang disetujui dalam daftar nasional. 

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang 

Bahan makanan organik untuk bayi 

Kualitas makanan sangat penting bagi bayi Bunda yang sedang tumbuh karena setiap suapan sangat menentukan perkembangan kesehatannya. Itu sebabnya beberapa produsen makanan bayi melampaui standar yang ditetapkan untuk produk organik. 

Hal ini termasuk menerapkan praktik khusus untuk memandu cara mereka memilih benih dan lahan, dan tidak menggunakan pestisida sintetis untuk memelihara tanaman. Beberapa produsen makanan bayi memantau produk mereka di seluruh proses—mulai dari lahan pertanian hingga ke piring bayi Bunda—dengan melakukan hingga 100 pemeriksaan berbeda untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan organik bayi mereka. 

Mereka juga bekerja sama dengan petani dan pemasok lokal sehingga bahan-bahan utama mereka dapat dengan mudah ditelusuri kembali terkait bagaimana dan di mana bahan-bahan tersebut ditanam. 

Bunda bisa mengetahui keseluruhan proses pembuatan makanan organik untuk bayi Bunda dengan cerita ini:

Membeli makanan organik adalah pilihan yang semakin populer, yang bagi banyak orang berarti makanan lezat yang diproses dengan cara yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Beberapa ibu memilih makanan bayi organik karena tidak ingin memberikan makanan kepada si kecil yang ditanam menggunakan pestisida dan pupuk sintetis. 

Beberapa ibu lain mungkin khawatir dengan masa depan kehidupan hewan dan tumbuhan, serta perlakuan terhadap hewan—sistem produksi organik memiliki aturan yang sangat jelas untuk kesejahteraan hewan. Beberapa orang tua sekadar hanya ingin tahu secara pasti dari mana asal makanan yang mereka tawarkan kepada bayinya. 

Manfaat memberikan bahan makanan organik untuk bayi

  • Potensi residu pestisida yang lebih rendah: Makanan organik lebih sedikit terpapar pestisida yang berpotensi merugikan, yang dapat mengurangi risiko toksisitas pada bayi yang lebih rentan terhadap efek negatif dari pestisida. Studi yang dilakukan pada bayi dan anak-anak menunjukkan bahwa bahan makanan organik untuk bayi dapat mengurangi paparan pestisida hingga 90%.

  • Kandungan nutrisi yang lebih tinggi: Bahan makanan organik untuk bayi cenderung memiliki kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang lebih tinggi daripada makanan non-organik. Memperkenalkan makanan organik pada bayi memberi mereka manfaat optimal dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka.

  • Mengurangi risiko alergi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan makanan organik untuk bayi dapat mengurangi risiko alergi makanan. Konvensional pendekatan pertanian yang menggunakan pestisida dan herbisida terkait dengan peningkatan prevalensi alergi makanan pada anak-anak.

Sebagian orang berpendapat bahwa bahan makanan organik untuk bayi memberikan gizi yang optimal dan potensi paparan bahan kimia yang lebih rendah bagi Si Buah Hati. Meskipun biaya makanan organik mungkin lebih tinggi, investasi dalam kesehatan dan perkembangan bayi tidak ternilai harganya. 

Namun, apa pun keputusan yang Bunda buat untuk bayi Bunda terkait makanan organik, pastikan semua yang Bunda tawarkan kepada mereka bergizi dan bervariasi agar ia dapat memulai kehidupan yang sehat. Selamat mencoba!

Image Article
Bahan Makanan Organik untuk Bayi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pengaruh Makanan Pada Janin

Published date

Apa yang Bunda wariskan kepada bayi Bunda bukan hanya genetik— Pola makan saat masa kehamilan dapat mempengaruhi kebiasaan makan anak. Namun yang juga tak kalah penting, kebiasaan makan anak dipengaruhi oleh apa yang Bunda makan dan pola makan yang Bunda terapkan saat makan bersama. Mereka akan meniru dan lebih tertarik mencoba makanan baru saat mereka melihat Bunda juga memakannya.

Makanan yang sehat dan bergizi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin selama masa kehamilan. Gizi yang cukup dan seimbang akan membantu janin dalam tumbuh dan berkembang secara optimal. Berikut adalah beberapa pengaruh makanan pada janin selama masa kehamilan:

Pertumbuhan Fisik dan Kognitif Janin

Pengaruh makanan pada janin yang pertama adalah untuk menunjang pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Janin membutuhkan gizi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitifnya. Zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak dan kalsium sangat diperlukan untuk pertumbuhan fisiknya. Zat gizi penting lainnya seperti DHA, AA, Omega 3, Omega 6, dan zat besi bermanfaat untuk perkembangan kognitifnya.

Kesehatan Ibu dan Janin

Pengaruh makanan pada janin yang berikutnya adalah untuk menunjang kesehatan ibu dan janin itu sendiri. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat memiliki dampak serius bagi kesehatan janin. Kekurangan zat besi, misalnya, dapat menyebabkan anemia pada ibu hamil yang mempengaruhi perkembangan otak pada janin.

Untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi ibu dan janin, Bunda perlu melengkapi kebutuhan gizi lewat beberapa jenis makanan, seperti:

Buah dan Sayuran

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin dan mineral yang penting bagi perkembangan janin. Buah berupa jeruk, kiwi, nanas, dan mangga yang mengandung vitamin C tinggi sangat baik untuk mencegah anemia. Saat memilih sayuran, pastikan untuk memilih berbagai jenis seperti bayam, brokoli, tomat, dan wortel yang kaya akan mineral dan vitamin.

Baca Juga: Makanan untuk Balita agar Tak Terlalu Kenyang 

Protein

Protein adalah zat gizi yang penting dalam masa kehamilan karena diperlukan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Konsumsi jenis protein seperti daging tanpa lemak, ikan, dan kacang-kacangan untuk memenuhi kebutuhan protein harian Bunda.

Karbohidrat yang sehat

Karbohidrat sebagai sumber energi penting ketika hamil, tapi pastikan untuk memilih sumber karbohidrat yang sehat seperti roti gandum, oat, nasi merah dan kentang. Karbohidrat yang dikonsumsi harus meningkat secara bertahap selama trimester kedua dan ketiganya. 

Asam Folat

Asam folat sangat penting dalam tahap awal kehamilan untuk mencegah kelainan pada janin. Makanan yang mengandung asam folat yaitu brokoli, jeruk, kubis, kacang-kacangan, dan sayuran hijau daun.

Diharapkan dengan pola makan sehat Bunda mendapatkan cukup makanan yang kaya akan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh—contohnya, biji-bijian, daging/ikan/protein, buah, sayuran, dan produk susu—serta meminum banyak air putih setiap hari. Orang tua yang memberikan contoh nyata dalam hal makan tidak hanya akan mendapatkan keuntungan dari pola makan yang seimbang, tetapi juga akan merasa senang melihat dampak positif yang terlihat pada pola makan bayi mereka. 

Nikmati Makanan Bunda

Selain mendekatkan isi menu buah, sayuran, kudapan, dan minuman pada makanan Bunda dengan makanan bayi Bunda, riset menunjukkan bahwa para bayi juga lebih mungkin mencoba makanan baru jika mereka melihat Bunda menikmati makanan tersebut terlebih dahulu. Bahkan, dampak dari contoh nyata yang Bunda berikan lebih efektif daripada sekadar memberikan makanan baru kepada bayi Bunda.

“Studi menunjukkan bahwa ada lebih besar kemungkinan Si Kecil akan mencoba makanan baru jika mereka melihat orang tua atau pengasuh mereka memakan makanan tersebut, dibandingkan jika mereka ditawarkan makanan baru tanpa ada teladan dari orang tua di samping mereka,” jelas Anne Dattilo, PhD, RD, Direktur pada Nutrition Science at Nestlé Infant Nutrition. “Si Kecil lebih sulit untuk menerima makanan sehat jika orang tua atau pengasuh mereka menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan tersebut di hadapan si anak.”

Maka, jadilah teladan yang positif mulai dari sekarang. Ajak Si Buah Hati untuk menikmati waktu makan bersama keluarga untuk membiasakan mereka terhadap kebiasaan makan sehat.

Image Article
Pengaruh Makanan Pada Janin
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kapan bayi boleh makan telur, gandum, atau kacang-kacangan?

Published date

Alergi makanan lebih sering ditemukan pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa. Dalam sebuah laporan di Amerika Utara, sekitar 5% anak di bawah usia lima tahun tercatat memiliki alergi makanan.

Selama bertahun-tahun, ahli kesehatan merekomendasikan bahwa beberapa makanan penyebab alergi yang paling umum (termasuk kedelai, gandum, telur, ikan, kacang pohon, kerang, susu sapi, dan kacang tanah) tidak boleh dimasukkan dalam menu makanan bayi sebelum usianya genap satu tahun. Untuk makanan tertentu, ibu harus menunggu hingga usia bayi dua atau tiga tahun. Namun, menunda pengenalan makanan yang diketahui menyebabkan alergi mungkin turut menambah kasus alergi makanan yang dilaporkan.

Pemikiran Baru

Dalam beberapa tahun terakhir, rekomendasi telah berubah dan para ilmuwan telah menemukan bahwa, ketika bayi Bunda sudah siap berkembang, Bunda tidak perlu menunggu memberikan makanan ini kepada bayi yang sehat, jika mereka sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI.

Penelitian menemukan bahwa menunda pemberian makanan penyebab alergi kepada bayi, setelah usia enam hingga 10 bulan, dapat meningkatkan risiko alergi makanan. Bunda disarankan memperkenalkan makanan ini sejak dini, dan dengan asupan secara teratur dalam jumlah kecil, sistem kekebalan tubuhnya dapat meningkatkan toleransi terhadap beberapa makanan ini dengan lebih baik, dan membantu mencegah reaksi alergi.

Pedoman baru merekomendasikan pemberian kacang tanah (digiling, dengan tekstur sesuai usia) dan makanan yang mengandung gluten kepada bayi sehat saat Bunda mulai memberikan makanan pendamping ASI.

Kacang utuh tidak boleh diberikan kepada bayi atau anak di bawah empat tahun karena mereka bisa tersedak. Gluten ditemukan dalam makanan yang terbuat dari gandum, gandum hitam, dan barley—misalnya roti, pasta, sereal, dan biskuit.

Jika bayi Bunda menderita eksim, memiliki riwayat alergi dalam keluarga, atau alergi makanan apa pun saat ini, pastikan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum memperkenalkan makanan yang berpotensi memicu alergi. 

Tunggu dan Perhatikan

Tawarkan Si Buah Hati untuk mencicipi makanan tersebut untuk pertama kalinya, lalu tunggu beberapa hari sebelum mencoba yang lain, sehingga Bunda dapat mengidentifikasi apakah makanan tertentu menimbulkan reaksi. Susu sapi tidak dianjurkan diberikan sebelum usia satu tahun, meskipun produk susu lainnya, seperti yogurt, dapat diberikan setelah usia enam bulan.

Dipercaya juga bahwa menyusui dapat memberikan perlindungan terhadap alergi, jadi teruslah menyusui bayi selama Bunda bisa, terutama jika ada riwayat alergi dalam keluarga.

Lalu, kapan bayi boleh makan telur, gandum, dan kacang-kacangan? Sebelum mengenalkan mereka pada jenis makanan tersebut, sebaiknya Bunda perhatikan dulu hal-hal ini:

  • Alergi makanan: Sebelum memperkenalkan telur, gandum, dan kacang pada bayi, penting untuk memperhatikan apakah ada riwayat alergi makanan dalam keluarga. Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda alergi seperti ruam, muntah, atau masalah pernapasan.
  • Pemberian dalam jumlah kecil: Ketika memperkenalkan telur, disarankan untuk memberikan hanya sebagian kecil telur pada bayi dan memonitor adanya reaksi alergi. Jika tidak ada reaksi negatif, pemberian telur dapat ditingkatkan secara bertahap.
  • Masak hingga matang: Untuk mengurangi risiko infeksi bakteri seperti salmonella, sebaiknya telur yang diberikan kepada bayi dimasak dengan matang. Telur harus matang sempurna sehingga kuning telur dan putih telur berubah menjadi padat.
  • Pilihan makanan lain: Meskipun telur merupakan sumber protein yang bagus, penting untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan pada bayi. Jangan hanya mengandalkan telur sebagai sumber nutrisi utama. Kombinasikan dengan makanan lain seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein lainnya.

Itulah hal-hal yang perlu Bunda ketahui seputar kapan bayi boleh makan telur, gandum, dan kacang-kacangan. Jika Bunda memiliki kekhawatiran lain sebelum mengenalkan makanan-makanan tersebut pada Si Buah Hati, jangan lupa untuk selalu melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi anak. Selamat mencoba!

Image Article
Kapan Bayi Boleh Makan Telur, Kacang, Gandum? Cek di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berapa Banyak Kalori yang Dibutuhkan Ibu Menyusui?

Published date

Tidak mengherankan jika kebutuhan energi dan nutrisi Bunda meningkat saat menyusui. Pilih makanan dan minuman sehat untuk memenuhi kebutuhan kalori ibu menyusui.

Sebagai seorang ibu yang sedang menyusui, tubuh Bunda membutuhkan banyak energi. Bunda membutuhkan energi untuk menghasilkan ASI bagi bayi Bunda dan untuk membantu Bunda merawat Si Buah Hati!

Saat menyusui, makanan yang Bunda konsumsi tidak hanya memberikan gizi bagi diri sendiri, tetapi juga untuk Si Buah Hati yang diberikan ASI. Oleh karena itu, penting untuk memahami berapa kebutuhan kalori ibu menyusui.

Setiap wanita berbeda, namun jika berat badan sebelum hamil berada dalam kisaran yang disarankan, Bunda mungkin memerlukan antara 400-500 kalori tambahan per hari untuk memproduksi ASI. Jumlah tersebut di luar ±2000 kalori yang dibutuhkan rata-rata wanita (yang tidak hamil) per hari. 

Sebagian dari kalori ekstra ini berasal dari lemak yang Bunda simpan selama kehamilan dan sisanya berasal dari makanan. Tentu saja Bunda mungkin memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit kalori, jadi tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Bunda.

Makan Seimbang

Ini bukan hanya tentang kalori. Mengonsumsi beberapa makanan penutup tambahan, misalnya, bukanlah jawabannya! Makanan sehat yang kaya nutrisi akan membantu tubuh Bunda memproduksi ASI berkualitas tinggi. Makan dengan baik sekarang dapat mendukung pertumbuhan, perkembangan, dan pertumbuhan bayi Bunda yang sehat di masa depan. Ini juga dapat membantu menjaga cadangan nutrisi Bunda sendiri.

Sebagai seorang ibu yang sedang menyusui, Bunda membutuhkan lebih banyak nutrisi. Beberapa di antaranya adalah protein, kalsium, DHA, asam folat, zink, yodium, zat besi, selenium, vitamin D, vitamin A, dan beberapa vitamin B. Artinya, Bunda perlu memilih makanan kaya nutrisi agar Bunda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa mengonsumsi terlalu banyak kalori ekstra.

Untuk memulainya, lihat di bawah untuk saran camilan 400 kalori yang menggabungkan porsi dari lima kelompok makanan. Yuk, Bunda, buat rencana camilan menyusui yang berisi makanan ringan 400 kalori ini, masing-masing dikombinasikan dengan makanan dari 5 kelompok makanan berbeda, bersama dengan ide camilan 100 kalori untuk membantu Bunda memenuhi kebutuhan nutrisi harian Bunda.

Camilan yang Sehat untuk Masa Menyusui

Selain memenuhi kebutuhan kalori ibu menyusui, mengonsumsi camilan yang sehat juga penting. Berikut adalah beberapa camilan yang sehat untuk masa menyusui: 

  • Buah Segar: Buah segar seperti apel, pisang, jeruk, dan anggur adalah pilihan camilan yang sehat karena mengandung serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk Anda dan bayi Anda.
  • Kacang-kacangan dan Biji-bijian: Almond, kacang mete, biji bunga matahari, dan biji chia merupakan camilan yang kaya akan protein, serat, dan lemak sehat. Makanan ini juga membantu menjaga kenyang lebih lama. 
  • Sayuran Berserat Tinggi: Sayuran seperti wortel, brokoli, dan buncis adalah camilan yang sehat karena mengandung serat yang baik untuk sistem pencernaan dan menjaga kenyang lebih lama.
  • Oatmeal atau Granola Bar: Makanan ini mengandung serat, protein, dan karbohidrat kompleks, yang memberikan energi secara bertahap dan menjaga kenyang lebih lama.

Baca Juga: Anak Susah Makan? Yuk, Bunda Coba Cara Ini!

Matematika Makanan!

Inilah cara Bunda membuat camilan 400 kalori atau hidangan kecil dari lima kelompok makanan. Padu padankan porsi (satu lingkaran = satu porsi) dari kelompok makanan berbeda untuk mencapai sasaran kalori ekstra Bunda.

Menjaga asupan kebutuhan kalori ibu menyusui yang adekuat saat menyusui sangat penting untuk memenuhi kebutuhan gizi Bunda dan Si Buah Hati. Tidak lupa, berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter dapat membantu menentukan berapa banyak kalori yang harus Bunda konsumsi setiap hari.

Selain itu, memilih camilan yang sehat adalah cara yang baik untuk memastikan Anda mendapatkan gizi yang seimbang. Pastikan untuk memilih camilan yang mengandung protein, serat, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Selamat mencoba!

Image Article
Berapa Banyak Kebutuhan Kalori Ibu Menyusui?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan untuk Bayi 8 Bulan yang Sehat

Published date

Seiring bertambahnya usia bayi, kebutuhan gizi dan pengalaman makan yang beragam sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Saat bayi memasuki usia 8 bulan, Moms perlu memperhatikan asupan makanannya agar tetap kaya nutrisi dan mendukung perkembangan kemampuan bayi.

Rasa Baru yang Menarik!

Bayi yang menginjak usia 8 bulan sudah mulai dapat mencicipi berbagai tekstur dan rasa baru. Fase ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan beragam menu makanan yang tidak hanya lezat namun juga penuh gizi. Campuran pure sayuran dan buah-buahan seperti alpukat, pisang, dan pepaya dapat menjadi pilihan yang baik. Sesekali, kenalkan juga rasa baru seperti kiwi atau stroberi yang kaya akan vitamin C.

Biarkan Dia Makan Sendiri!

Pada usia ini, bayi cenderung ingin mengeksplorasi makanannya sendiri. Biarkan Si Kecil memegang sendok atau makan dengan tangannya meskipun berantakan. Kegiatan ini akan membantu perkembangan kemampuan motoriknya yang penting untuk berbagai aspek tumbuh kembang, termasuk kemampuan berbicara di masa mendatang.

Belajar Makan Membantu Mengembangkan Kemampuan Bicara

Membiarkan bayi meraih, mencicipi, dan menjelajahi makanan akan merangsang pertumbuhan dan perkembangan motoriknya. Kemampuan ini berkaitan erat dengan perkembangan kemampuan bicara. Secara tidak langsung, saat mengunyah dan menelan, Si Kecil sedang melatih otot-otot mulut yang digunakan untuk berbicara.

Baca Juga: Nutrisi agar Berat Badan Ideal saat Hamil

Sediakan Nutrisi Seimbang dan Sehat

Pastikan Anda menghidangkan makanan bayi 8 bulan dengan nutrisi lengkap yang terdiri dari karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Untuk sumber protein, Anda bisa memberikan pure daging ayam, tahu, telur, dan ikan kukus yang sudah dihaluskan sehingga mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi.

Bu, Sekarang Aku Bisa Makan Lebih Banyak!

Saat bayi sudah berusia 8 bulan, porsi makannya pun akan bertambah. Moms dapat memberikan 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali snack atau makanan selingan dalam sehari sesuai dengan saran dari ahli gizi anak.

Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Sembelit saat MPASI

Apakah Bayi Saya Boleh Minum Susu Sapi di Usia 8 Bulan?

Umumnya, pemberian susu sapi sebaiknya ditunda hingga bayi berusia minimal 1 tahun. Namun, beberapa dokter mungkin menyarankan pemberian susu namun dengan porsi yang terbatas dan sebagai campuran makanan lain. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda terlebih dahulu.

Ide Menu Makanan untuk Bayi Usia 8 Bulan

Moms bisa mencoba berbagai ide menu makanan bayi 8 bulan untuk Si Kecil, seperti bubur sereal campur buah, pure sayuran dengan tambahan daging atau tahu, serta campuran buah yang dihaluskan sebagai camilan sehat. Berikan makanan yang bervariasi setiap hari supaya Si Kecil tidak bosan dan mendapatkan berbagai jenis nutrisi.

Bayi yang berusia 8 bulan sudah bisa menikmati proses belajar makan dan mengenal berbagai rasa baru. Penting bagi Moms untuk terus mengawasi Si Kecil saat makan dan memastikan makanan yang diberikan aman serta sesuai dengan tahap perkembangannya. Dengan berbagai pilihan makanan yang bergizi, bayi tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk tumbuh sehat tetapi juga dapat mengembangkan keterampilan penting lainnya seperti motorik halus dan kemampuan berbicara.

Image Article
Makanan bayi 8 bulan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Sering Lapar Saat Hamil? Perlu Bunda Ketahui Ini!

Published date

Bunda sering lapar saat hamil? Tenang, itu adalah gejala yang wajar dan hampir dialami setiap ibu hamil. Hal ini tak lepas dari perubahan aktivitas dan gaya hidup perempuan hamil yang berpengaruh pada kebiasaan seperti ngemil.

Selama sembilan bulan masa pertumbuhan bayi, Bunda memang akan mengalami peningkatan nafsu makan. Namun, bukan berarti Bunda dapat makan sembarangan ya! Bunda tetap perlu mengatasi rasa lapar tersebut dengan cara sehat.

Lalu mengapa ibu hamil sering lapar? Bagaimana cara mengendalikan lapar saat hamil? Nutrisi apa saja yang dibutuhkan untuk menjaga kehamilan? Yuk ikuti ulasannya berikut ini. 

Penyebab Sering Lapar Saat Hamil

Jika Bunda merasa selalu lapar saat hamil, itu pertanda yang bagus. Tubuh Bunda artinya sedang bekerja keras untuk menopang Si Buah Hati, dan itu membutuhkan banyak energi. Selain memberi nutrisi pada bayi yang sedang tumbuh, makanan membantu memberikan asupan untuk perubahan yang diperlukan pada tubuh Bunda.

Hal itu mencakup peningkatan volume darah, pertumbuhan payudara dan rahim, serta peningkatan simpanan lemak. Ini yang menyebabkan Bunda sering lapar saat hamil. Mulai trimester kedua, sebagian besar perempuan hamil yang sehat perlu mendapat tambahan sekitar 300 kalori per hari dibandingkan sebelum hamil.

Pada trimester ketiga, sangat mungkin rasa lapar semakin meningkat. Namun ibu harus tetap menjaga agar kenaikan berat badan selama hamil tidak berlebihan. Cobalah tetap berpegang pada pedoman penambahan berat badan berdasarkan berat awal Bunda sebelum kehamilan, pastikan juga bahwa berat badan Bunda selama hamil tidak berlebih, ya. 

Baca Juga: Manfaat Zat Besi saat Hamil

Apakah Janin Merasa Lapar? Apa Ada Ciri Janin Lapar dalam Kandungan?

Saat hamil, Anda mungkin akan merasa lebih sering lapar daripada sebelumnya. Hal ini sering dianggap sebagai salah satu ciri janin lapar dalam kandungan. Beberapa penelitian menyebutkan janin tidak dapat merasakan lapar. Hal ini karena sistem saraf janin belum sepenuhnya berkembang. Saraf pada janin juga belum terkoneksi dengan sistem saraf pusat yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Namun, janin sudah mendapatkan kebutuhannya melalui tali pusat dan plasenta. 

Berikut ciri-ciri tertentu yang dianggap beberapa kalangan bisa jadi janin “lapar” dalam kandungan: 

1. Gerakan Janin Berkurang

Memasuki trimester kedua, janin biasanya lebih aktif bergerak. Gerakan janin yang berkurang dapat menandakan bahwa janin lapar. Janin kurang bergerak juga bisa terjadi akibat dari kekurangan gizi saat dalam kandungan.

2. Detak Jantung Janin Melemah

Pemeriksaan USG dapat membantu menunjukkan detak jantung janin. Detak jantung janin bisa terdeteksi alat USG sejak usia kehamilan 6-9 minggu. Selain karena janin lapar, detak jantung janin lemah bisa disebabkan komplikasi yang lebih berat seperti janin yang lemah, kekurangan asupan gizi, hingga kelainan genetik.

3. Kram Perut

Beberapa orang percaya kram perut saat hamil menjadi salah satu ciri janin lapar dalam kandungan. Bunda perlu segera konsultasi dengan dokter untuk mengurangi risiko dalam kehamilan. 

Tips Mengelola Lapar Berlebih Saat Hamil

Kehamilan memang memberikan tuntutan fisiologis yang signifikan pada seorang ibu. Untuk mengatasi tuntutan baru ini, hormon kehamilan menginduksi serangkaian adaptasi terhadap fungsi fisiologis ibu. Adaptasi ini mencakup perubahan pada sistem kardiovaskular dan pernapasan, perubahan fungsi imun, perubahan perilaku, dan perubahan luas pada mekanisme neuroendokrin yang mengatur proses homeostatis.

Bunda sendiri sebenarnya dapat mengatasi rasa lapar berlebihan saat hamil dengan cara sederhana. Pertama, fokuslah pada perencanaan makanan yang mengenyangkan. “Untuk membantu mengatasi rasa lapar mereka, saya mendorong [klien] untuk membuat makanan yang memuaskan dan menyehatkan,” kata McMillan.

Untuk mencapai hal ini, Bunda harus fokus memasukkan tiga nutrisi utama setiap kali makan: protein, serat, dan lemak sehat. Pilihlah pilihan protein tanpa lemak seperti ayam, kalkun, ikan, telur, kacang-kacangan, dan makanan kedelai.

Untuk meningkatkan serat, sertakan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran. Untuk mendapatkan lebih banyak lemak sehat, konsumsilah minyak zaitun, alpukat, yogurt, dan kacang-kacangan. Tidak masalah mengonsumsi makanan ringan saat hamil, selama Bunda membuat pilihan yang bergizi. 

Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Selain zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak, ibu hamil perlu zat gizi mikro seperti vitamin dan suplemen. Ini dia zat gizi penting yang perlu ada dalam makanan Ibu hamil untuk memastikan kesehatan ibu dan janin dalam kandungan.

1. Asam Folat

Asam folat perlu untuk pertumbuhan sel-sel tubuh dan organ pada janin, serta membantu ibu hamil mengontrol tekanan darah. Kekurangan asam folat dapat membuat gangguan pertumbuhan janin dan gangguan kehamilan, seperti preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam urin.

Setiap hari, ibu hamil membutuhkan asupan asam folat sebanyak 600-800 mcg. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Bunda bisa mengonsumsi kacang-kacangan, telur, hati, sayuran hijau, dan suplemen yang diberikan oleh tenaga kesehatan.

2. Protein

Ikan dan ayam, terutama yang tidak berlemak, dan telur adalah sumber protein hewani yang dibutuhkan sebagai sumber kalori dan pembentukan darah bagi ibu hamil, serta zat pembangun jaringan tubuh pada janin. Bunda perlu memasak ikan dan telur sampai benar-benar matang, tidak dimakan mentah-mentah.

3. Lemak

Lemak sehat, seperti asam lemak omega 3 dan DHA, diperlukan oleh ibu hamil untuk mendukung perkembangan mata dan otak janin yang sehat. Lemak sehat bisa dicari dari alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian serta ikan kaya lemak, seperti salmon, sarden, dan tuna.

4. Kalsium

Kalsium di masa kehamilan dapat mengurangi risiko terjadinya preeclampsia. Kalsium juga dibutuhkan utuk pembentukan tulang dan gigi janin. Ibu hamil dewasa perlu konsumsi 1.000 miligram kalsium per hari. Bunda bisa memenuhi asupan kalsium dengan mengonsumsi susu, produk susu (yoghurt, keju), ikan, tahu serta sayuran berwarna hijau tua. Biasanya, dokter juga meresepkan suplemen kalsium untuk Bunda yang sedang hamil. 

5. Zat Besi

Tubuh butuh zat besi untuk memproduksi hemoglobin. Di masa kehamilan, Bunda butuh dobel zat besi dibanding perempuan yang tidak hamil. Zat besi juga dibutuhkan untuk menambah tekanan darah untuk menyuplai oksigen ke tubuh bayi.  Kebutuhan kandungan zat besi (Fe) pada ibu hamil adalah sekitar 800 mg. Adapun kebutuhan tersebut terdiri atas 300 mg yang dibutuhkan untuk janin dan 500 gram untuk menambah masa hemoglobin maternal. Kelebihan sekitar 200 mg dapat diekskresikan melalui usus, kulit, dan urine. Pada makanan ibu hamil, tiap 100 kalori dapat menghasilkan sebanyak 8-10 mg Fe.

Oleh karena itu  penting bagi ibu hamil untuk  mengonsumsi Tablet Tambah Darah.

Untuk memenuhi kebutuhan zat besi, Bunda perlu mengonsumsi daging merah tanpa lemak, ikan, unggas, sayuran dan kacang-kacangan, serta suplemen tablet tambah darah.

Itu dia penjelasan mengapa perempuan sering laphar saat hamil berikut tips untuk mengatasinya. Jika nafsu makan Bunda masih tidak terkendali meski sudah menerapkan tips di atas, segera hubungi dokter untuk konsultasi ya!

Image Article
Sering Lapar Saat Hamil? Ini Penjelasannya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi Sejak Dalam Kandungan

Published date

Bunda, mempersiapkan masa depan anak dapat dilakukan sejak Si Buah Hati masih dalam kandungan lho. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan gizi janin melalui asupan makanan untuk ibu hamil.

Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang selama masa kehamilan akan membantu tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Ada kandungan zat gizi tertentu yang mendukung perkembangan otak bayi, sehingga alangkah baiknya apabila Bunda mengonsumsi makanan untuk mendukung kecerdasan otak bayi dengan kandungan zat gizi tersebut.

Seperti apa perkembangan otak bayi, apa saja kandungan zat gizi untuk dukung perkembangan otak dan contoh makanannya. Yuk, Bunda simak artikel berikut ini.

Perkembangan Otak Bayi selama Masa Kehamilan

Proses pembentukan dan perkembangan otak pada janin dimulai sejak kehamilan trimester pertama, yakni sekitar minggu ke-5. Namun proses pembentukan otak menjadi tiga bagian baru dimulai pada pekan ke-6 atau 7 kehamilan.

Memasuki trimester kedua, otak janin akan mulai berfungsi dan mengambil alih komando tubuh janin. Selama trimester kedua, janin sudah dapat bernapas, menghisap, dan menendang. Bentuk otak juga sudah menyerupai otak dewasa meski dalam ukuran yang lebih kecil.

Pada trimester ketiga, otak janin akan terus berkembang dengan pesat dan terbagi menjadi otak kanan dan kiri.

Gizi untuk Perkembangan Otak Bayi selama Kehamilan

Asupan gizi Bunda selama masa kehamilan berperan penting terhadap perkembangan otak janin dan kemampuan kognitif Si Buah Hati di kemudian hari.

Karenanya, untuk mendukung tumbuh kembang bayi sejak dalam kandungan, ibu hamil dianjurkan mengonsumsi gizi seimbang, termasuk gizi untuk perkembangan otak bayi, yaitu:

1. Folat dan Asam Folat

Folat adalah jenis vitamin B yang dapat membantu mencegah masalah pada perkembangan otak dan sumsum tulang belakang. Asam folat merupakan bentuk sintetis dari folat yang banyak ditemukan dalam bentuk suplemen dan makanan fortifikasi.

2. Kolin

Kolin termasuk gizi penting selama masa kehamilan karena berperan membantu perkembangan otak dan sumsum tulang belakang pada bayi di dalam kandungan. Kolin membantu fungsi otak untuk mengingat dan berpikir.

3. Zat Besi

Kekurangan zat besi pada ibu hamil meningkatkan risiko anak lahir dengan gangguan kognitif seperti autisme dan menurunnya kemampuan belajar.

4. Zink

Bayi dalam kandungan membutuhkan asupan zink untuk perkembangan otaknya. Kekurangan zat gizi ini selama masa kehamilan berpotensi menghambat penyerapan gizi oleh ibu hamil dan berakibat kelahiran janin dengan gangguan saraf.

5. Omega 3

Omega 3 merupakan jenis asam lemak esensial yang penting bagi tubuh dan juga ibu hamil. Omega 3 berfungsi dalam membentuk otak dan juga retina mata pada janin.

6. Vitamin D

Selain bagus untuk tulang, asupan vitamin D selama masa kehamilan juga diperlukan untuk perkembangan otak janin dan kognitif sebagai nutrisi agar bayi cerdas.

Baca Juga: Mengenal Perkembangan dan Berat Badan Janin 

Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi Dalam Kandungan

Makanan untuk kecerdasan otak bayi adalah makanan yang mengandung zat gizi penting bagi perkembangan otak bayi selama dalam kandungan.

Berikut beberapa jenis makanan untuk mendukung kecerdasan otak bayi yang bisa menjadi pilihan ibu hamil:

1. Ikan laut

Mengonsumsi ikan selama masa kehamilan sangat disarankan karena baik untuk perkembangan kognitif bayi sehingga menjadi pilihan makanan agar bayi cerdas.

Ikan laut berlemak seperti tuna, salmon, dan sarden tinggi kandungan protein, zat besi, zink, hingga omega 3. Namun waspada juga akan jenis ikan yang memiliki tinggi kandungan merkuri, umumnya banyak ditemukan dalam daging ikan laut.

2. Telur

Telur merupakan salah satu bahan makanan super yang baik untuk ibu hamil. Dalam sebutir telur mengandung berbagai gizi penting untuk otak, seperti kolin, vitamin D, dan ada juga yang telah difortifikasi omega 3.

3. Daging

Berbagai jenis daging, seperti daging ayam maupun daging merah dari sapi atau domba, baik dikonsumsi selama masa kehamilan karena merupakan sumber protein, zat besi, zink yang bagus untuk perkembangan otak bayi.

4. Sayur berwarna hijau

Aneka sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, brokoli, kangkung, dikenal kaya kandungan zat besi, folat, juga kolin yang penting untuk perkembangan otak bayi.

5. Kacang-kacangan

Berbagai jenis kacang-kacangan, termasuk kedelai, kacang polong, juga kacang tanah merupakan sumber folat yang baik untuk ibu hamil.

Selain memilih bahan makanan untuk kecerdasan otak bayi yang bagus selama masa kehamilan, saat mengolah menu untuk ibu hamil pastikan dimasak sampai matang dan selalu terjaga kebersihannya ya, Bunda.

Image Article
Makanan untuk Kecerdasan Otak Bayi Sejak Dalam Kandungan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Fakta Menarik Tentang Perkembangan Otak Janin

Published date

Perkembangan otak janin adalah proses yang menakjubkan dan kompleks. Otak bayi Anda mulai berkembang sejak awal kehamilan, tepatnya tiga minggu setelah pembuahan, dan terus berlanjut hingga persalinan. Nah,kira-kira seperti apakah tahap perkembangan otak janin? Yuk, simak artikel ini Bunda:

Tahapan Perkembangan Otak Janin

Otak merupakan bagian dari sistem saraf pusat, dan perkembangannya terjadi sepanjang kehamilan. Perkembangan struktur utama otak berlangsung hingga sekitar 16 minggu janin (18 minggu kehamilan). Namun, otak terus berkembang sepanjang sisa kehamilan, setelah lahir, dan hingga usia si Buah Hati dewasa muda.

Mekanisme dasar yang mengatur peristiwa perkembangan ini ditentukan secara genetik. Namun pada setiap tahap perkembangan otak janin, faktor epigenetik dan lingkungan memodulasi regulasi genetik. Secara rinci, berikut tahap perkembangan otak bayi sesuai usia kehamilan.

1. Trimester pertama

Pada trimester pertama, terbentuklah neural tube yang merupakan dasar bagi perkembangan otak janin. Neural tube atau tabung saraf pada embrio ini mulai terbentuk sekitar 2 minggu setelah pembuahan, dimulai dengan penebalan sel di area tertentu pada embrio yang disebut lempeng neural. Gangguan pada proses ini dapat menyebabkan berbagai cacat otak dan saraf.

Pada tiga sampai empat minggu setelah pembuahan, alur saraf (neural groove) menutup menjadi tabung, dan tiga wilayah berbeda - otak belakang (hindbrain), otak tengah (midbrain), dan otak depan (forebrain) - mulai terbentuk.

2. Trimester kedua

Selama trimester kedua, perkembangan otak janin masih halus dan homogen, memiliki sedikit sulkus (lekukan) dan ventrikel lateral yang relatif besar. Hemisfer serebral sebagian besar terdiri dari sel-sel yang bermigrasi dari matriks germinal periventricular ke korteks primitif. Dalam masa ini, otak sudah dapat memberi perintah pada diafragma dan otot dada untuk berkontraksi dan menyerupai gerakan pernapasan. Pada akhir trimester kedua perkembangan otak untuk mengontrol detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah, hampir sepenuhnya mencapai sempurna.

3. Trimester ketiga

Selama trimester ketiga, berat otak janin akan bertambah hampir tiga kali lipat. Otak janin juga akan mengalami perkembangan pesat neuron dan jaringannya. Selain itu, permukaan otak janin yang tadinya halus menjadi semakin berlekuk dan mulai menyerupai gambar otak manusia pada umumnya. 

Sementara itu, cerebellum (otak kecil) berkembang sangat cepat. Faktanya, perkembangannya lebih cepat daripada area lain di otak bayi Anda. Saat bayi Anda lahir, otaknya sebagian besar sudah menyerupai otak orang dewasa.

Baca Juga: Zat Besi untuk Ibu Hamil

Cara Mengoptimalkan Perkembangan Otak Janin

Cara optimalkan perkembangan otak janin sebenarnya bisa Bunda lakukan sebelum masa kehamilan karena perkembangan otak janin sudah dimulai sebelum hasil tes kehamilan terbaca positif. Bunda perlu menyesuaikan pola makan dan menerapkan kebiasaan sehat Anda untuk mempersiapkan tubuh Anda untuk kehamilan. 

Bunda juga perlu rutin mengkonsumsi vitamin, seperti asam folat, vitamin D, kalsium, niasin, vitamin B12, vitamin E, zink, zat besi, yodium, dan DHA. Tak lupa, Bunda juga perlu rutin konsumsi Omega-3 karena ini penting untuk perkembangan otak bayi Anda, baik sebelum maupun sesudah lahir. Saat masa kehamilan tiba, Bunda rutin mengkonsumsi makanan untuk tumbuh kembang otak janin, seperti berikut:

1. Ikan

Ikan dan makanan laut lainnya mengandung asam lemak omega-3 yang merupakan nutrisi penting. Asam lemak omega-3 yang telah terbukti memiliki efek menguntungkan adalah asam eikosapentanoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya terbukti meningkatkan perkembangan otak anak saat dikonsumsi selama kehamilan.

2. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau tua merupakan sumber folat yang baik. Bayam, misalnya, ½ gelas bayam matang saja sudah mengandung 131 mikrogram asam folat. Asam folat dapat membantu mengurangi risiko cacat tabung saraf, yaitu kelainan bawaan pada otak dan sumsum tulang belakang. 

Cacat tabung saraf dapat menyebabkan kelumpuhan dengan berbagai tingkat keparahan, inkontinensia, dan terkadang disabilitas intelektual. Asam folat paling bermanfaat selama 28 hari pertama setelah pembuahan, ketika sebagian besar cacat tabung saraf terjadi.

3. Telur

Kuning telur merupakan sumber kolin yang sangat baik, nutrisi penting untuk perkembangan otak bayi Anda. Namun, pastikan Bunda mengonsumsi telur yang dimasak matang sempurna untuk mengurangi risiko penyakit bawaan makanan.

Kandungan kolesterol baik dalam telur juga dibutuhkan ibu hamil untuk pembentukan hormon plasenta, fungsi plasenta, dan pembentukan pembuluh darah plasenta. Kadar kolesterol yang rendah dapat menyebabkan kelahiran prematur dan hasil kelahiran buruk lainnya.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan adalah makanan yang sangat bergizi, kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan ganda, protein, dan serat makanan. Kacang-kacangan juga merupakan sumber vitamin yang melimpah, termasuk folat, niasin, tokoferol, dan vitamin B6, serta mineral seperti kalsium, potasium, dan magnesium. Makro dan mikronutrien ini dikenal memiliki beberapa manfaat kesehatan.

Penelitian menemukan bahwa anak-anak dari ibu yang makan 2 hingga 3 ons kacang-kacangan per minggu selama kehamilan cenderung mendapat skor lebih tinggi dalam tes memori, perhatian, dan IQ. 

Manfaat ini didapatkan karena kandungan asam folat dan asam lemak, termasuk omega-3, pada kacang yang terbukti memiliki efek menguntungkan bagi kesehatan dan kemampuan kognitif. Nutrisi ini bisa terakumulasi dalam jaringan saraf janin yang sedang berkembang selama tahap awal perkembangan yang penting.

Nah, itulah tahapan perkembangan otak janin janin dan cara mengoptimalkan tumbuh kembangnya yang bisa Bunda coba agar Si Buah Hati tumbuh menjadi anak sehat cerdas dan sehat. Mengonsumsi makanan sehat sebelum dan selama kehamilan memang penting untuk membantu Si Buah Hati alam perut tumbuh optimal.

Image Article
Fakta Menarik Tentang Perkembangan Otak Janin
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off