Makanan pertama bayi 6-8 bulan dapat menjadi makanan favorit di masa depan
30-07-2024

Saat bayi Bunda telah berusia 6 bulan dan membuka mulut untuk mencicipi makanan pertamanya, ia memulai penemuan yang mungkin memengaruhi preferensi makanannya di masa depan. Selama 6 bulan awal kehidupannya, ASI Bunda menjadi satu-satunya nutrisi lengkap untuk tumbuh dan berkembang. Dan lihatlah seberapa jauh pertumbuhannya! Sekarang dia membutuhkan nutrisi tambahan, dan makanan yang Bunda pilih untuk tawarkan padanya sangat penting untuk kesehatannya di masa depan.
Hebatnya, apa yang Bunda tawarkan di sendoknya selama minggu-minggu awal menyusui ini dapat memengaruhi variasi makanan yang akan ia pilih untuk dimakan di masa depan. Bukan hanya makanan pertama bayi 6-8 bulan, atau bahkan bulan berikutnya, tapi tahun-tahun mendatang saat dia melambaikan tangan kepada Bunda di gerbang sekolah.
Variasikan menunya
Lalu bagaimana cara membantu bayi Bunda tumbuh menjadi anak dengan pola makan yang sehat? Salah satu cara yang penting adalah dengan variasi. Tawarkan sayuran yang berbeda pada minggu-minggu awal pemberian makanan pendamping ASI dan bayi akan lebih terbuka untuk menerima sayuran baru saat ini dan di masa depan.
Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa mulai memberikan sayuran pada awal masa pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) dapat meningkatkan penerimaan sayuran oleh bayi, dan di kemudian hari oleh anak-anak.
Biasanya, makanan pertama bayi 8 bulan harus mencakup satu atau lebih hal berikut:
Buah-buahan
Buah-buahan adalah salah satu sumber gizi manusia. Dalam buah, terkandung berbagai vitamin, mineral, dan nutrisi mikro yang memberi dukungan positif bagi tumbuh kembang bayi 6-8 bulan. Selain buah-buahan biasa seperti alpukat, pisang, pepaya, Bunda juga bisa memberikan mereka beberapa buah seperti kiwi, stroberi, dan sejenisnya.
Sayuran
Pada usia 6-8 bulan, bayi dapat mulai mengkonsumsi sayuran kukus yang dilumatkan. Bunda bisa memberikan berbagai sayuran ke dalam makanan bayi Bunda. Bunda bisa perlahan memberikan Si Buah Hati sayuran seperti kembang kol, brokoli, bayam, dan labu sebagai menu makan mereka.
Telur
Telur mengandung lemak dan protein baik yang berguna bagi Si Buah Hati. Bunda bisa memberikan telur rebus matang kepada bayi Bunda. Namun beberapa bayi dapat alergi terhadap telur, jadi Bunda perlu mewaspadai tanda-tanda peringatan alergi pada bayi.
Ikan dan Ayam
Ikan seperti sarden, salmon, dan sejenisnya kaya akan asam lemak omega-3 sehingga sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Bunda dapat memberikan ikan yang sudah di kukus matang kepada Si Buah Hati. Sama seperti ikan, daging juga kaya nutrisi, terutama protein. Bunda bisa memberikan Si Buah Hati daging ayam matang yang diolah dalam bentuk lumat atau bisa juga Bunda memberikan kaldu ayam untuk tambahan di MPASI-nya. Kaldu atau sari ayam yang dimasak juga berkhasiat untuk bayi.
Baca Juga: Resep Makanan Anak 1 Tahun ke Atas
Naik Tekstur MPASI
Selain menawarkan berbagai macam sayuran, penting bagi bayi Bunda untuk mempelajari tekstur seiring dengan bertambahnya usia dan berkembangnya keterampilan makan si Buah Hati. Setelah bayi Bunda berpengalaman dan mampu mengolah bubur yang halus, pertimbangkan untuk menambahkan tekstur, mungkin dengan menumbuk makanan yang sesuai dengan perkembangannya dengan garpu daripada memblendernya hingga menjadi cairan kental.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diperkenalkan dengan tekstur ‘kental’ sebelum usia 9-10 bulan lebih cenderung mengonsumsi makanan keluarga, makanan sehat, dan lebih banyak variasi buah dan sayuran saat masih balita dan usia sekolah. “Memperkenalkan bayi Bunda pada tekstur sesuai usia dan kemampuannya dapat membantunya menerima tekstur yang lebih kompleks ketika ia besar nanti,” kata Laurence Stoll, Ahli Nutrisi Makanan Komplementer di Nestlé Nutrition, Swiss. Semua ini menunjukkan bahwa tidak ada waktu yang terlalu awal untuk mulai memberikan dampak positif terhadap kesehatan anak Bunda.