Pertahankan Jumlah Bakteri Baik Agar Dominan di Saluran Cerna Si Buah Hati

Published date

Kecukupan bakteri baik di saluran cerna Si Buah Hati sangatlah penting. Jumlah yang cukup akan membuat saluran cernanya sehat, sehingga membantu tubuh terlindungi dari berbagai penyakit.

Secara alami Si Buah Hati sudah mendapatkan bakteri baik atau probiotik sejak lahir. Meski begitu, berbagai proses dalam kehidupan berperan meningkatkan atau menurunkan kadar probiotik di dalam tubuhnya. “Persalinan normal, misalnya, dapat meningkatkan jumlah koloni mikroorganisme baik di saluran cerna. Sebaliknya, penggunaan antibiotik dapat menurunkan kolonisasi bakteri, termasuk bakteri baik,” ungkap Rita Ramayulis DCN, M.Kes, ahli gizi dari Poltekkes 2 Jakarta.

Pertanyaannya, bagaimana cara agar jumlah bakteri baik di saluran cerna tetap mencukupi? Berikut cara yang dapat dilakukan:

1. Konsumsi cukup sayur dan buah

Sayur dan buah-buahan adalah sumber utama prebiotik. Prebiotik adalah istilah bagi makanan utama probiotik. Dengan asupan probiotik yang cukup, probiotik dapat berkembang biak dengan optimal di saluran pencernaan. “Dengan kata lain, anak yang senang sayur dan buah, jumlah bakteri baik di saluran cernanya akan optimal,”ujar Rita.

Sayuran yang sarat dengan kandungan prebiotik di antaranya brokoli, kangkung, sawi, bayam, dan daun katuk. Bawang merah dan putih juga merupakan prebiotik yang baik dalam membantu pertumbuhan bakteri baik di usus. Untuk buah-buahan, apel dan pisang terbukti merupakan makanan yang disukai bakteri baik. Pastikan anak mengonsumsi buah dan sayur setiap hari.

2. Konsumsi makanan dan minuman kaya probiotik

Probiotik adalah sebutan bagi mikroorganisme hidup yang dapat memberikan efek baik atau kesehatan pada organisme lain. Sejatinya, tubuh manusia berusaha menjaga agar jumlah bakteri baik di saluran cerna terus mencukupi. Meski begitu, ada berbagai faktor yang sulit dihindari, yang dapat menurunkan atau mengganggu jumlah bakteri baik di saluran cerna. Salah satunya antibiotik yang membasmi bakteri jahat dan baik tanpa pandang bulu. Begitu pula makanan “sampah” yang tidak bersahabat dengan bakteri baik atau Si Buah Hati tidak suka sayur dan buah. Semua itu dapat menyebabkan kadar bakteri baik di dalam usus berkurang. Agar jumlah bakteri baiknya tetap dominan, Si Buah Hati bisa diberi asupan yang mengandung probiotik, seperti susu pertumbuhan dengan kandungan Lactobacillus rhamnosus, yoghurt, serta minuman dan makanan yang mengandung probiotik lainnya.

3. Terapkan pola makan sehat

Dengan menerapkan pola makan sehat setiap hari, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, serat, dan air dalam jumlah cukup sesuai kebutuhhan Si Buah Hati, maka semua kebutuhan gizi termasuk sumber prebiotik dapat tercukupi. Ini karena pola makan gizi cukup dan seimbang menekankan pentingnya variasi makanan. Hindari membeli jajanan yang berpotensi mengandung kuman atau tidak menguntungkan bagi bakteri baik.

4. Jaga kebersihan

Biasakan Si Buah Hati mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, juga setelah buang air, atau sehabis beraktivitas di luar rumah. Untuk Bunda, jaga kebersihan makanan sejak disiapkan, diproses, hingga dihidangkan. Lengkapi dengan penutup agar tak dihinggapi lalat yang dapat membawa kuman pada tubuh dan kaki-kakinya.

5. Biarkan anak bermain aktif

Tanpa harus dikondisikan secara khusus, Si Buah Hati umumnya menyukai kegiatan bermain aktif. Tentu saja ini baik dan menyehatkan baginya.  “Dalam kondisi tubuh sehat, bakteri baik dapat berkembang dengan optimal. Sebaliknya, kondisi tubuh yang lemah atau sakit menyebabkan anak harus mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat membunuh bakteri baik di saluran cerna,” kata Rita. Jadi, alih-alih takut Si Buah Hati sakit karena banyak bermain, Bunda justru harus mendorongnya untuk bermain. Jika anak sudah bisa diajak melakukan permainan atau berolahraga  bersama, sempatkan waktu untuk melakukannya. Sepakat ya, Bunda!

Bunda, yuk baca juga artikel tentang bakteri baik lainnya di artikel “Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Buah Hati”

 

Image Article
Pertahankan Jumlah Bakteri Baik Agar Dominan di Saluran Cerna Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Asah Konsentrasi Si Buah Hati Sambil Lakukan 5 Permainan Ini

Published date

Saat Si Buah Hati sibuk dengan buku gambar, Bunda bisa melihat bagaimana ia sedang berusaha berkonsentrasi dan tidak mau diganggu. Ini hal yang bagus, karena menggambar adalah salah satu cara mudah untuk melatih konsentrasi Si Buah Hati.

Kemampuan konsentrasi memang harus diasah sejak dini karena itu adalah hal yang sangat penting. Konsentrasi bisa dibilang merupakan sumber kekuatan pada diri seseorang. Karena dengan konsentrasi penuh seseorang bisa menjalankan semua tugas dan kewajiban dengan baik. 

Kebiasaan untuk berkonsentrasi sejak dini dapat membuat Si Buah Hati lebih fokus saat mulai sekolah dan bisa menyelesaikan tugas akademiknya dengan baik. Tentu saja kebiasaan ini tidak datang secara dadakan, karena Bunda harus ikut terlibat dalam menumbuhkan kebiasaan tersebut. Ada proses panjang dan juga berhubungan dengan usia Si Buah Hati.

Misalnya saat Si Buah Hati berusia 1-2 tahun, dia hanya bisa berkonsentrasi selama 1-3 menit saja. Ini dikarenakan masih berkembangnya fungsi indera dan otak. Selain itu, rasa ingin tahu yang besar dan dorongan bereksplorasi menyebabkan Si Buah Hati sulit fokus.

Sementara di usia 2-3 tahun, Si Buah Hati sudah mulai bisa berkonsentrasi selama 3-5 menit. Dia lebih fokus tetapi bisa saja meninggalkan mainan yang sedang dimainkan karena ada mainan lain yang lebih menarik.

Pada usia 3-4 tahun, Si Buah Hati bisa berkonsentrasi selama 5-10 menit dan mulai bisa mengingat dengan baik. Pertumbuhan otak, indera dan kemampuan, baik sensorik maupun motorik, akan berkembang lebih baik lagi.

Baru setelah 6 tahun ke atas, Si Buah Hati mampu konsentrasi lebih dari 20 menit dan bisa lebih lama dengan usianya yang terus bertambah, apalagi dengan keharusan berkonsentrasi di sekolah.

Saat ini, banyak sekali aktivitas dan permainan yang bisa dilakukan Bunda yang dapat membiasakan Si Buah Hati berkonsentrasi. Latihan ini efektif dilakukan saat Si Buah Hati berusia 3-4 tahun. Beberapa contoh aktivitas untuk berkonsentrasi adalah:

1. Menggambar

Saat Si Buah Hati menggambar, sebenarnya dia sudah mendapatkan beberapa keuntungan yaitu belajar konsentrasi, mengenal warna dan detail objek yang sedang digambar atau diwarnai. Menggambar juga bisa melatih otot motorik Si Buah Hati yang memegang pensil warna.

Berikan Si Buah Hati kertas dan beri dia batas waktu untuk menggambar dan mewarnai. Cara ini akan melatih Si Buah Hati berkonsentrasi untuk menyelesaikan gambarnya dengan waktu yang sudah ditentukan.

2. Menempel

Meskipun terdengar sepele, tapi berlatih konsentrasi dengan menempel gambar sangat efektif lho Bunda. Si Buah Hati harus super hati-hati saat mencabut sebuah gambar supaya tidak sobek dan menempelkannya secara rapi pada tempat yang berbeda. 

Saat melakukan hal ini, Si Buah Hati akan konsentrasi penuh untuk memastikan pekerjaannya bisa berhasil.

3. Menebak Urutan Benda

Si Buah Hati diharuskan berkonsentrasi untuk mengingat urutan dan warna benda yang tepat. Bunda bisa menyiapkan tiga mainan kesayangan Si Buah Hati dengan warna berbeda dan mengingat urutan warna benda tadi. Kemudian ulangi dengan susunan warna berbeda.

Bila Si Buah Hati sudah mampu, Bunda bisa menambahkan jumlah warna untuk ditebak. Supaya Si Buah Hati lebih bersemangat, Bunda bisa mengajak anggota keluarga lain untuk menyaksikannya melakukan tebakan dan memberikan tepukan tangan dan pujian bila Si Buah Hati berhasil menebak dengan benar. Dijamin Si Buah Hati akan senang.

4. Bermain dengan Puzzle

Cara lain untuk menumbuhkan konsentrasi pada anak yaitu dengan bermain puzzle. Menyatukan keping demi keping puzzle untuk mendapatkan gambar utuh akan melatih Si Buah Hati menggunakan nalar dan juga berkonsentrasi penuh. 

Pilihlah puzzle yang gambarnya menarik dan disukai Si Buah Hati, sehingga dia akan lebih bersemangat.

5. Menceritakan Kembali

Ajak Si Buah Hati menceritakan kembali buku yang dia baca atau film yang dia tonton kepada Bunda. Cara ini selain melatih berkonsentrasi, juga bisa mengajarkan Si Buah Hati untuk mendapatkan kosa kata baru pengganti kata yang dipakai di buku atau film yang dia tonton.

Selain melakukan aktivitas dan permainan yang menarik, Bunda juga sebaiknya memberikan asupan gizi dan makanan untuk Si Buah Hati. Karena gizi yang cukup akan membantu Si Buah Hati tumbuh optimal. Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan secara teratur untuk menambah asupan kalsium protein untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Selain melakukan aktivitas dan permainan yang menarik, Bunda juga sebaiknya memberikan asupan gizi dan makanan untuk Si Buah Hati. Karena gizi yang cukup akan membantu Si Buah Hati tumbuh optimal. Bunda juga bisa memberikan susu pertumbuhan secara teratur untuk menambah asupan kalsium protein untuk mendukung pertumbuhan optimal.

Untuk memastikan asupan gizinya lengkap, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Asah Konsentrasi Si Kecil Sambil Bermain
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Buah Hati

Published date

Hari Lebaran akan tiba! Bunda pun sibuk menyiapkan sajian makanan yang dapat disantap oleh seluruh keluarga di rumah. Mulai dari ketupat, sayur, opor, hingga kue lebaran. 

Nah, untuk yang terakhir, Si Buah Hati pasti senang menyantapnya. Kastengel, nastar, putri salju, hingga semprit adalah kue lebaran yang biasa dijadikan ketika Lebaran.

Menjelang Lebaran, kue-kue kering khas hari raya ini memang banyak dijual di berbagai toko kue, pusat perbelanjaan, hingga bisnis kue rumahan. Namun, belum tentu kue yang dijual secara bebas baik dikonsumsi oleh Si Buah Hati yang masih berusia 3 tahun. 

Agar ia tetap bisa berlebaran dengan kue yang lezat dan menyehatkan, yuk, mencoba resep berikut:

1. Kue Semprit dari Tepung Beras Merah

Kue semprit biasanya terbuat dari tepung terigu. Namun Bunda bisa pula meracik kue semprit dengan tepung beras merah. Dengan bahan dasar tersebut, kue semprit lebih kaya gizi karena mengandung karbohidrat dan serat. 

Sudah pasti kue semprit cocok menjadi kue Lebaran Si Buah Hati. Bila Bunda ingin mencoba membuat kue semprit, berikut resepnya:

Bahan:

  • 150 gram tepung beras merah

  • 20 gram tepung maizena

  • 60 gram gula halus

  • 120 gram margarin

  • 20 gram kuning telur

Cara Membuat:

  • Untuk tepung beras merah, Bunda bisa membuatnya sendiri dengan beberapa tahapan. Yakni, beras merah dicuci, direndam, dikeringkan, digiling, dan terakhir diayak hingga menghasilkan tepung yang halus. Bila merasa terlalu repot, Bunda dapat membeli tepung beras merah yang sudah jadi di pasaran.
  • Campur margarin, gula halus, kemudian kuning telur hingga rata.
  • Lalu, masukkan tepung beras merah dan tepung maizena sambil diaduk menggunakan sendok kayu atau spatula hingga rata.
  • Adonan yang telah diaduk rata dimasukkan ke dalam kantong plastik segitiga yang telah diberi cetakan berbentuk bunga mawar di dalamnya. Semprotkan adonan ke loyang.
  • Panggang selama 20 menit dengan suhu 150 derajat celcius. Angkat setelah kue berwarna kuning kecoklatan.
  • Nah, kue semprit dari tepung beras merah sudah siap dilahap Si Buah Hati.

2. Oatmeal Cookies dengan Pemanis Madu

Rasa manis oatmeal cookies tentunya disukai oleh Si Buah Hati. Tapi bagaimana jika gula pasir, yang juga menjadi bahan utama kue tersebut, diganti dengan madu? Tentu akan lebih lezat dan menyehatkan, ya Bunda. 

Apalagi madu merupakan bahan makanan alami, sehingga lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan dengan gula pasir. Begini resep oatmeal cookies madu:

Bahan:

  • 125 gram mentega

  • 100 gram madu

  • 1 buah telur

  • 160 gram tepung terigu

  • 1/2 sendok teh soda kue

  • 100 gram kismis

  • 40 gram oatmeal

Cara Membuat:

  • Campurkan seluruh bahan, kemudian aduk hingga merata.
  • Setelah itu, adonan dicetak berbentuk sesuka hati dan dipanggang dalam oven.
  • Ketika berwarna kuning kecoklatan, keluarkan oatmeal cookies dari oven.
  • Oatmeal cookies dengan bahan pemanis madu sudah siap menemani Si Buah Hati ketika Lebaran nanti.

3. Kue Lidah Kucing dari Tepung Ampas Tahu

Bunda harus mencoba menu kue lebaran yang satu ini. Mengapa? Sebab tepung ampas tahu dapat membantu Bunda meningkatkan asupan gizi Si Buah Hati. Seperti yang dibahas dalam penelitian Pengaruh Penggunaan Tepung Ampas Tahu sebagai Bahan Komposit terhadap Kualitas Kue Kering Lidah Kucing (2013), tepung ampas tahu mengandung 66,24 persen karbohidrat dan 17,72 persen protein, jauh lebih tinggi dibandingkan tepung terigu. 

Bunda ingin mencoba membuat kue dari tepung ampas tahu? Begini caranya:

Bahan:

  • 225 gram tepung ampas tahu

  • 200 gram gula

  • 240 gram putih telur

  • 250 gram margarin

Cara Membuat:

  • Basahkan ampas tahu, lalu peras menggunakan kain dan keringkan. Setelah itu, haluskan ampas tahu menggunakan blender, lalu diayak. Jadilah tepung ampas tahu.
  • Campur seluruh bahan dengan ampas tahu hingga merata
  • Cetak adonan berbentuk lidah kucing dan dipanggang dalam oven dengan suhu 160-180 derajat celcius selama 30 menit
  • Setelah berwarna kuning kecoklatan, keluarkan kue dari oven. Kue lidah kucing yang sehat pun sudah bisa dinikmati.

4. Kue Nastar dari Tepung Gembili

Tahukah Bunda jika tepung terigu yang beredar di Indonesia masih banyak mengimpor dari luar negeri? Karena itu, menggunakan tepung lokal yang tidak kalah enaknya. Salah satunya tepung gembili yang berasal dari umbi-umbian.

Menurut penelitian Perbedaan Kualitas Kue Nastar Hasil Eksperimen dengan Bahan Dasar yang Disubstitusi Menggunakan Tepung Gembili (2015), tepung gembili ternyata lebih kaya gizi dibandingkan tepung terigu. Sebab kandungan karbohidratnya lebih tinggi yaitu 81,69 persen dan kandungan serat kasarnya mencapai 3,56 persen. Ini resep kue nastar dari tepung gembili untuk Si Buah Hati:

Bahan:

  • 250 gram tepung gembili

  • 50 gram gula halus

  • 165 gram margarin

  • 1 butir kuning telur

Isian:

  • 1 buah nanas

  • 50 gram gula pasir

Cara Membuat:

  • Gembili yang merupakan umbi-umbian dibersihkan dan dimasak. Kemudian dihaluskan, dikeringkan, dan diayak agar menjadi tepung halus.
  • Kocok margarin, gula halus, dan kuning telur dengan kecepatan tinggi. Lalu masukkan tepung gembili. Lalu simpan adonan ke dalam lemari es sekitar 30 menit.
  • Setelah itu, bentuk bulat adonan dengan memasukkan nanas yang telah dimasak bersama gula pasir dan tata di atas loyang dan dioles kuning telur. Panggang dengan suhu 160 derajat celcius selama 35 menit.
  • Jika sudah matang, angkat dan dinginkan. Nastar pun sudah siap dicaplok oleh Si Buah Hati.

Bagaimana Bunda, menarik bukan resep kue Lebarannya? Selain Si Buah Hati bisa menyantap kue nan lezat, kebutuhan nutrisinya pun akan tercukupi. Selamat mencoba Bunda!

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa menggunakan susu yang aman konsumsi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berlibur di Pantai Sambil Asah Bakat Seni Si Kecil

Published date

Ketika waktu liburan datang, semua anggota keluarga senang bukan kepalang. Perjalanan menjelajah kuliner di desa wisata, mengunjungi sanak saudara, maupun melihat keindahan alam pasti membawa kebahagiaan. Berlibur selalu efektif untuk menghilangkan penat sebelum kembali bergelut dengan rutinitas harian.

Serunya, pada kegiatan rekreasi, Bunda bisa menyisipkan aktivitas edukasi. Misalnya saat berlibur ke pantai, Bunda dapat memanfaatkan kesempatan mengasah bakat seni Si Buah Hati. 

Pantai menyediakan bahan pembelajaran yang tak terbatas berupa pasir. Karakter pasir yang berbutir namun mudah dibentuk membuatnya cocok untuk menjadi sarana untuk anak menuangkan kreativitas.

Menurut Rahma Aprianti dalam penelitian berjudul Meningkatkan Kreativitas Gambar Anak Melalui Melukis Pasir di Atas Kaca pada Kelompok B TK Satu Atap Padang Kurawan Bengkulu Selatan, pemberian latihan bermain pasir terbukti efektif meningkatkan kreativitas anak usia dini. 

Kegiatan ini merangsang otak kanan Si Buah Hati untuk mengeksplorasi bentuk dalam media dua maupun tiga dimensi. Yuk, cari tahu berbagai kegiatan bermanfaat, yang bisa dilakukan saat berlibur di pantai.

1. Menggambar di Atas Pasir

Bunda bisa memanfaatkan hamparan pasir pantai sebagai media gambar dua dimensi untuk Si Buah Hati. Ajaklah dia berkreasi dan menuangkan imajinasinya di atas pasir. Bunda bisa mengajarkannya menggambar dengan jari-jari atau ranting.

2. Membuat Bangunan Pasir

Jangan lupa untuk membawa sekop dan ember saat akan berlibur di Pantai. Peralatan ini bisa digunakan untuk Si Buah Hati membuat bangunan dari pasir. Ajaklah dia membangun menara, benteng atau istana.

 

Aktivitas bermain pasir menumbuhkan kecerdasan visual dan spasial yang biasanya menonjol di diri orang-orang yang berprofesi menjadi pelukis, arsitek, dan desainer. Kegiatan membangun istana atau bentuk lainnya merangsang Si Buah Hati berpikir logis ketika memahami prinsip dasar konstruksi. 

 

Bagian fondasi benteng harus lebih besar dari menara agar mampu menopang beban yang ada di atas. Anak juga bisa belajar bahwa pasir yang lebih basah akan lebih padu dalam menyusun istana karena ada air yang menjadi perekatnya.

3. Stimulasi Indra Peraba 

Tekstur pasir yang kasar dapat menjadi rangsangan yang baik bagi pertumbuhan syaraf-syaraf di kulit Si Buah Hati. Jika mendapat stimulasi yang memadai, indera perabanya jadi semakin peka. 

 

Kegiatan mengangkut dan membentuk pasir ini juga memacu perkembangan motorik kasar maupun halusnya. Ini adalah modal penting bagi perkembangan kreativitas anak yang lebih optimal.

 

Dukung bakat seni anak dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

  

Nah, sekarang Bunda sudah tahu kalau bermain sambil belajar di pantai membuat Si Buah Hati bisa mendapatkan segudang manfaat tanpa mengurangi keseruan berlibur bersama keluarga. Yuk Bunda, jadikan setiap momen pertumbuhannya jadi lebih berarti. Selamat berlibur!

Image Article
Berlibur di Pantai Sambil Asah Bakat Seni Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mau Bantu Kurangi Risiko Diare Si Buah Hati? Ajarkan 3 Kebiasaan Ini!

Published date

Musim kemarau segera datang. Di musim ini udara cenderung lebih kering dan dapat memperbesar risiko penularan kuman penyebab penyakit. Salah satunya dapat memicu Si Buah Hati mengalami diare. Tentu, Bunda tidak ingin tumbuh kembang Si Buah Hati terganggu bila anak diare, kan? Untuk itu, mari bantu lindungi Si Buah Hati dari penyakit ini. Caranya, bisa dimulai dengan mengajarkan Si Buah Hati melakukan kebiasaan baik.

Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang perlu diajarkan kepada Si Buah Hati untuk membantu mencegahnya terjangkit diare.

Mencuci Tangan

Menurut dr. Alexander Rapisarda, spesialis gastroenterologi dan hepatologi di Robert Wood Johnson University Hospital, New Jersey, Amerika Serikat, kasus diare yang paling umum biasanya berkaitan dengan makanan. Contohnya, makanan yang terkontaminasi oleh kuman penyakit. Ini bisa disebabkan karena makanan kontak langsung dengan bakteri penyebab diare dari tangan Si Buah Hati. Salah satu cara agar makanan yang dikonsumsi Si Buah Hati tetap higienis, Bunda perlu membiasakannya mencuci tangan pakai sabun setiap sebelum makan, setelah buang air dan bermain di luar rumah. Kebiasaan ini juga dapat mendukung proses belajar Si Buah Hati, sebab bila anak diare, kesempatannya untuk bereksplorasi jadi terhambat.

Tidak Jajan Sembarangan

Makanan yang terpapar udara selama dua jam setelah dimasak, berisiko menjadi tempat bakteri penyebab penyakit hidup dan berkembang biak. Apalagi bila makanan itu dijajakan di pinggir jalan. Jadi, sebisa mungkin Bunda ajari Si Buah Hati menghindari jajan sembarangan. Ada baiknya, Si Buah Hati konsumsi snack buatan sendiri yang lebih terjamin dari sisi higienis dan kandungan gizinya.

Tidak Mengisap Jari

Memasuki usia satu tahun, kebiasaan satu ini bisa jadi masih berlanjut. Sayangnya, hal ini berisiko menularkan kuman penyakit ke dalam tubuh. Oleh sebab Itu, Bunda sebaiknya mengalihkan perhatian Si Buah Hati saat ia mengisap jari dan pelan-pelan membantunya menghentikan kebiasaan ini. 

Bagaimana Bunda, tidak begitu sulit kan mengajarkan Si Buah Hati tiga kebiasaan ini? Beberapa upaya pencegahan di atas dapat membantu menjaga Si Buah Hati agar senantiasa sehat. Bila anak diare dan demam, ia rentan mengalami dehidrasi yang dapat membahayakan kondisi kesehatannya.

Selain mengajari Si Buah Hati disiplin melakukan kebiasaan baik, Bunda juga dapat mendukung perlindungan kesehatan anak dengan mencukupi kebutuhan gizinya. Salah satunya makanan serta susu yang mengandung probiotik atau bakteri baik, agar kesehatan saluran cernanya terjaga dan daya tahan tubuhnya dapat berfungsi dengan optimal. Susu DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda bisa jadi merasa khawatir bila anak diare. Namun, dengan melakukan upaya ekstra, Bunda dapat membantu perlindungan kesehatannya. Tubuh yang sehat, dapat mendukung Si Buah Hati untuk bereksplorasi. Jadi, Bunda tidak perlu ragu untuk mengatakan “iya boleh” pada Si Buah Hati.

Image Article
Diare Bisa Dicegah Bila Anak Lakukan Kebiasaan Ini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips saat Bunda Harus Meninggalkan Si Buah Hati di Rumah

Published date

Terkadang Bunda harus meninggalkan Si Buah Hati sendiri karena harus membeli perlengkapan dapur atau sedang ada keadaan darurat. Agar tetap aman di rumah untuk ditinggal sebentar, simak tips-tips berikut ini ya.

Mengunci Pintu dan Jendela

Anak-anak yang mencapai tahapan usia 1+ cenderung memiliki rasa ingin tahu cukup tinggi yang bermanfaat bagi proses belajar dan perkembangan kemampuan kognitifnya, oleh karena itu pengamanan pintu dan jendela wajib dilakukan.

Bunda disarankan untuk melakukan perlindungan awal dengan mengunci pintu, baik pintu ke kamar mandi, pintu dapur, hingga pintu keluar rumah. Tutup jendela dan kunci agar tidak bisa dibuka dan menghindari risiko memanjat dan jatuh lewat jendela. Jika di rumah terdapat tangga, berikan pintu khusus yang dapat dikunci untuk meminimalkan terjatuh dari ketinggian.

Dapur

Dapur mengandung banyak bahaya yang tersembunyi seperti luka terbakar, benda tajam, dan keracunan bahan kimia. Sebelum Bunda meninggalkan rumah, jangan lupa melakukan aksi cerdas untuk mengunci laci yang berisi benda tajam seperti gunting dan pisau, dan menjauhkan bahan-bahan pembersih dari jangkauan Si Buah Hati.

Cek tombol kompor dalam keadaan mati, amankan korek api, dan pastikan tidak ada panci panas yang dapat diraih oleh tangan mungilnya. Selain itu, periksa apakah ada noda air atau minyak yang berisiko membuatnya terpeleset.

Amankan Peralatan Elektronik

Kasus anak-anak mengalami sengatan listrik cukup banyak terjadi karena kurangnya kewaspadaan dan ketelitian dari orang tua. Mencabut semua peralatan elektronik dan menutup stop kontak sangat dianjurkan agar Si Buah Hati tidak memasukkan jari ke dalamnya yang berisiko tersengat listrik, serta cek apakah ada kabel yang terkelupas dan membahayakan keselamatan, serta amankan wadah berisi air agar tidak mendekati peralatan elektronik.

Siap untuk Pergi

Saat Bunda siap untuk meninggalkan rumah, apalagi untuk pertama kalinya, ada beberapa langkah lain yaag bisa diterapkan. Dokter anak Steven Dowshen, MD yang juga menjabat Chief Medical Editor Kids Health Organization, menyarankan untuk meminta bantuan keluarga terdekat atau tetangga untuk menjaga Si Buah Hati sebentar, atau memberikan stimulasi berupa permainan yang dapat melatih kemampuan atensi, memori, dan psikomotorik yang dapat membuatnya sibuk.

Semoga tips-tips di atas membantu Bunda merasa tenang meninggalkan Si Buah Hati sendirian di rumah ya.

Image Article
Tips Saat Bunda Harus Meninggalkan Si Kecil di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Ajak Si Buah Hati Ikutan Belajar Puasa

Published date

Tahukah Bunda, di zaman nabi, para sahabat sudah memperkenalkan puasa kepada Si Buah Hati sejak usia dini. Hadis riwayat Bukhari Muslim merekam cara para sahabat mendidik anak-anaknya. Mereka mengajak Si Buah Hati ke masjid untuk beribadah saat Ramadan. 

Sebagai imbalan, mereka membuatkan mainan dari kapas yang berwarna. Mainan dari kapas itu diberikan sebagai motivasi agar Si Buah Hati tetap berpuasa.

Itu cara sahabat nabi, Bagaimana dengan Bunda? Agar Si Buah Hati betah berpuasa, Bunda harus pandai membuat ibadah tersebut menyenangkan bagi dia. Ada banyak cara untuk membuat puasa menyenangkan untuk Si Buah Hati. 

Semua tergantung kreativitas Bunda. Berikut beberapa caranya menurut buku Mengakrabkan Anak pada Ibadah (2004),  untuk menerapkan eksplorasi baik berikut ini;

1. Ciptakan Suasana yang Membuat Antusias

Agar Si Buah Hati tertarik berpuasa, Bunda bisa memulai dengan menyambut Ramadan dengan aktivitas yang tidak biasa. Misalnya mendekor rumah dengan pernak-pernik Ramadan. Mulai dari tulisan Marhaban Ya Ramadan ataupun menempelkan pernak-pernik Ramadan di sudut-sudut rumah. Lebih seru lagi jika Bunda melibatkan Si Buah Hati dalam aktivitas mendekor tersebut.

Saat menunaikan ibadah puasa, Bunda perlu juga mengajak anak bermain bersama. Pilihlah permainan yang tidak menguras energi banyak, sehingga ia tidak terlalu lelah hingga tergoda membatalkan puasanya. Bunda bisa memilih eksplorasi di bulan puasa dengan mengajaknya membuat kartu Lebaran atau mendesain kamar dengan nuansa Ramadan.

2. Ceritakan Dongeng Seputar Ramadan

Dongeng sangat melekat pada anak. Biasanya Si Buah Hati akan lebih cepat belajar dari cerita-cerita atau dongeng yang seru dan menarik. Nah, agar Si Buah Hati tertarik untuk berpuasa, sebaiknya Bunda mulai membacakan dongeng soal manfaat atau hikmah puasa, sebelum dan saat Ramadan. 

Dengan begitu, diharapkan Si Buah Hati antusias menyambut Ramadan dan tertarik untuk berpuasa.Bahan untuk mendongeng pun bisa dari berbagai sumber, Bunda. Mulai dari buku dongeng atau buku kisah nabi-nabi. Tidak hanya dari buku, Bunda juga bisa menceritakan pengalaman pribadi yang seru saat menjalani puasa. Kisah puasa Bunda saat kecil pun bisa menjadi bahan cerita.

3. Menyajikan Hidangan Istimewa Saat Sahur dan Berbuka 

Saat sahur bersama, biasanya Si Buah Hati enggan bangun. Entah karena ia masih mengantuk atau belum terbiasa bangun pada dini hari. Agar Si Buah Hati bersedia bangun, Bunda bisa menyajikan makanan sahur yang disukai dan jarang dinikmatinya. Dengan menyuguhkan makanan yang menarik, ia tentu akan lebih bersemangat menjalani puasa setelah sempat enggan bangun sahur.

Cara lain agar Si Buah Hati bersemangat untuk sahur adalah mengajak dia menyiapkan makanan. Karena mengikutsertakannya, anak akan merasa terlibat dengan kegiatan sahur. Apalagi jika makanan yang disiapkan merupakan favoritnya, Si Buah Hati tentu bakal sangat senang.

Selain menarik bagi Si Buah Hati, ada hal yang harus diperhatikan dalam sajian sahur. Bunda sebaiknya menyuguhkan makanan yang dapat menahan lapar seperti daging, ikan, telur, tempe, ayam, sayuran berserat, dan buah-buahan yang mengandung banyak air. Sementara makanan berkarbohidrat dianjurkan tidak dikonsumsi berlebihan.

Lalu untuk menu berbuka, sajikanlah minuman yang menyegarkan atau makanan manis namun ringan. Misalnya saja puding melon atau sop buah. Selain lezat, menu seperti ini tentunya kaya gizi dan bisa memenuhi asupan nutrisi anak setelah seharian berpuasa.

4. Beri Hadiah Setelah Si Buah Hati Menunaikan Puasa

Menahan lapar dan minum bagi Si Buah Hati tentu penuh pengorbanan. Apalagi ia sedang dalam masa pertumbuhan, hingga akan mudah lapar dan haus. Karena puasa merupakan perjuangan bagi Si Buah Hati, tidak ada salahnya Bunda memberikan hadiah untuknya.

Tujuan pemberian hadiah ini sendiri untuk memotivasi Si Buah Hati agar mau kembali berpuasa di hari berikut atau pada Ramadan mendatang. Jangan pula Bunda mengajukan hadiah sebagai iming-iming atau janji. Sebab jika Bunda menjanjikan, Si Buah Hati dikhawatirkan berpuasa hanya untuk mendapatkan hadiah.

Lalu apa bentuk hadiah itu? Bunda tak perlu melulu memberikannya hadiah dalam bentuk barang. Namun, bisa juga berupa ajakan jalan-jalan ke luar rumah atau mengunjungi tempat yang disukai Si Buah Hati.

5. Jangan Ada Paksaan

Puasa belum wajib bagi Si Buah Hati. Karena itu, ajaklah ia berpuasa sebagai pengenalan. Jika anak merasa sudah tidak bisa menahan lapar dan haus, Bunda harus memakluminya. 

Berikan ia kelonggaran agar tetap mau berpuasa di keesokan hari namun, Bunda juga dapat menyiasatinya dengan menetapkan target bagi Si Buah Hati. Contoh, pada hari pertama puasa hingga jam tertentu. Di hari berikutnya waktu puasa bertambah dan seterusnya.

Siapkan juga hidangan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Tetap Bereksplorasi Bersama Si Kecil di Bulan Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajak Anak Bermain Rumah Boneka agar Imajinasinya Berkembang

Published date

Si Buah Hati selalu memiliki imajinasi yang terkadang tak bisa ditebak oleh orang dewasa. Salah satu cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengembangkan imajinasinya adalah dengan bermain boneka. Biasanya rumah boneka dijadikan salah satu pelengkap ruang bermain anak saat bermain boneka. 

Layaknya sebuah rumah, paket boneka dan rumahnya secara tidak langsung akan memberi Si Buah Hati proses belajar memahami kebiasaan-kebiasaan yang ia lakukan sehari-hari. Permainan rumah boneka ini memang biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Tapi dewasa ini telah tersedia pula permainan rumah boneka yang khusus diperuntukkan bagi anak laki-laki. Dan ternyata permainan ini membawa dampak yang sangat baik untuk mendukung kecerdasannya khususnya untuk mengembangkan imajinasi. Simak yuk uraiannya berikut ini.

Meningkatkan Imajinasi Dalam Bersosialisasi

Imajinasi ini sangat penting dan berkaitan dengan peningkatan kemampuan bersosialisasi dan berbahasa. Si Buah Hati juga dapat sekaligus belajar untuk mengontrol diri, berbagi dan mendengarkan ketika anak bermain permainan rumah boneka ini. Selain itu, permainan rumah boneka juga dapat menjadi media berekplorasi untuk meningkatkan kemampuannya dalam menemukan dunianya dan belajar bagaimana cara memperlakukan orang lain.

Meningkatkan Kreativitas

Anak bermain permainan rumah boneka juga dapat meningkatkan kemampuan kreativitasnya. Si Buah Hati dapat lebih mengenal tentang keindahan dan berbagai macam bentuk yang ada di permainan rumah boneka ini. Selain itu, dia juga dapat belajar memadupadankan pakaian yang akan dikenakan oleh boneka. Manfaat lainnya dari bermain boneka adalah dia akan belajar terbiasa untuk rapi dalam menata barang-barangnya.

Bunda, baca juga artikel ini: Ketika Bunda Membiarkan Si Buah Hati Bereksplorasi

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa

Permainan ini bukan hanya menyenangkan, namun juga dapat meningkatkan kemampuan Bahasanya. Dia akan lebih mengenal banyak kata dan kalimat saat anak bermain permainan rumah boneka. Apalagi jika dia bermain permainan rumah boneka dengan temannya, tentu akan lebih mengembangkan kemampuan bicaranya, sekaligus meningkatkan kemampuan bersosialisasi. 

Yuk, Bunda maksimalkan ruang bermain anak agar anak dapat bermain dengan baik. Selain itu, Bunda bisa memaksimalkan proses belajarnya dengan mengenalkan aplikasi unik seperti StimuLearn. Sebab, di dalamnya terdapat ide aktivitas yang interaktif dan tentunya imajinatif untuk mengasah kemampuan kognitif dan kemampuan Bahasanya. Undah aplikasinya dengan mudah di sini.

Image Article
Ajak Anak Bermain Rumah Boneka agar Imajinasinya Berkembang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Manfaat Lilin Mainan Untuk Perkembangan Psikomotor Si Buah Hati

Published date

Siapa yang tidak mengenal lilin mainan warna-warni atau playdough? Selain menyenangkan untuk dimainkan, media ini menjadi sarana mengembangkan imajinasi dan mengasah kemampuan psikomotoriknya. 

Si Buah Hati akan belajar bagaimana menstimulasi koordinasi mata dan tangannya untuk membentuk aneka bentuk yang diinginkan. Simak manfaat lainnya yang menunjang tumbuh kembangnya, ya.

1. Meningkatkan Kreativitas

Kreativitas adalah bentuk paling bebas dari ekspresi diri. Tidak ada yang lebih memuaskan untuk anak-anak, selain menunjukkan siapa dirinya, tanpa adanya penghakiman dari orang-orang sekitarnya. Bebaskan Si Buah Hati dalam bermain dan bereksplorasi dengan lilin mainannya dan berikan bimbingan seperlunya jika diminta. 

Kreativitas yang dimiliki memiliki dampak yang besar dalam menentukan masa depannya, misalnya kemampuan penyelesaian masalah yang jauh lebih luas ketimbang anak-anak yang berada di tahapan usia yang sama.

2. Mengembangkan Kemampuan Berbicara

Saat bermain bersama Si Buah Hati, dukung stimulasinya dengan mengajaknya berkomunikasi. Sambil asyik memainkan lilin mainannya, tanyakan bentuk apa yang ingin dibuat, warna yang digunakannya, serta bagaimana cara membentuk lilin mainan. 

Permainan sederhana ini dapat merangsang kemampuan bahasanya dan psikomotorik di waktu yang bersamaan. Selain itu juga melatih kemampuan atensinya, karena dia harus memusatkan konsentrasi dan perhatian dalam membentuk lilin mainan menjadi bentuk yang diinginkannya.

3. Beri Dukungan Penuh

Agar lebih optimal mendukung kemampuan kognitif Si Buah Hati, Bunda memberikan pelengkap nutrisi seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Walau terlihat sederhana, permainan dengan menggunakan lilin mainan dapat memberikan banyak manfaat bagi proses belajar dan tumbuh kembang Si Buah Hati.

Image Article
Kembangkan Kemampuan Psikomotor si Kecil Dengan Lilin Mainan Warna-Warni
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Bermain Bersama di Ruang Terbuka Bagi Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati menginjak usia satu tahun, artinya Bunda harus ekstra keras untuk menjaganya saat melakukan berbagai kegiatan. Namun, hal ini bukan berarti Bunda harus membatasinya dalam beraktivitas. Ajak dia melakukan beberapa kegiatan di luar rumah agar bisa membantu perkembangan fisik dan motoriknya agar ia dapat mendapat manfaat bermain bersama.

Bermain di luar rumah bukan hanya menyenangkan, namun juga penting untuk tumbuh kembang anak. Tidak harus pergi ke lokasi wisata yang jauh, Bunda bisa mengajaknya melakukan kegiatan di tempat terbuka seperti area sekitar rumah, taman komplek, atau halaman belakang rumah. Selain tidak mengeluarkan banyak biaya, Bunda pun tidak perlu khawatir melepasnya untuk bereksplorasi karena lebih mudah mengawasinya.

Yuk, ajak Si Buah Hati main di luar rumah setidaknya 30 menit sehari. Sebab, banyak keuntungan yang bisa didapat anak dengan beraktifitas di luar rumah. Mari simak manfaat bermain bersama di luar ruangan untuk anak.

Menjaga Berat Badan

Obesitas selalu menghantui setiap anak. Terlebih, jika Bunda jarang mengajak Si Buah Hati untuk melakukan olahraga. Dengan bermain di tempat terbuka, secara tidak langsung Bunda mendorongnya untuk melakukan aktivitas gerak. Kegiatan ini sangat efektif untuk menjaga berat badannya.

Membangun Kepercayaan Diri

Secara psikologis, bermain di tempat terbuka bersama teman sebaya dapat membuat anak menjadi gembira. Kemampuan sosial anak akan berkembang. Sehingga Si Buah Hati menjadi percaya diri, serta mampu mengeksplorasi diri.

Memaksimalkan Perkembangan Otak

Bermain di tempat terbuka membantu memaksimalkan perkembangan otak Si Buah Hati. Saat ia menggerakkan anggota badan, terjadi komunikasi antara belahan otak kiri dan kanan. Rangkaian gerakan ini menyempurnakan bagian otak yang berkaitan dengan pola pikir kompleks.

Mempertahankan Daya Tahan Tubuh

Bergerak aktif di tempat terbuka dapat memperkuat daya tahan tubuh Si Buah Hati. Salah satu aktivitas fisik yang bisa dilakukan anak usia dini adalah senam. Menurut Elpin Abdulkadir dalam jurnal berjudul Meningkatkan Kecerdasan Kinestetik Anak melalui Senam Ceria Dua di Kelompok B TK Negeri Pembina Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo, mengatakan kegiatan senam Ceria Dua memberikan kesempatan kepada anak untuk melatih koordinasi tubuh, keseimbangan tubuh, kekuatan dan daya tahan tubuh.

Meningkatkan Kemampuan Motorik dan Sensorik

Di tempat terbuka, Si Buah Hati memiliki kesempatan untuk bebas berlari, melompat, meniti jalan setapak, serta memetik daun. Aktivitas inilah yang mereka butuhkan untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik. Selain itu, kemampuan sensorik anak juga akan jauh lebih baik. Karena bermain di luar umumnya melibatkan permukaan yang tidak rata, bebatuan, ranting pohon, dan permukaan yang tidak stabil seperti kerikil, pasir dan lumpur. Berbagai kegiatan yang dilakukan dengan elemen alam ini membutuhkan keseimbangan, kelincahan dan ketangkasan.

Nah, sekarang Bunda sudah siap pergi ke luar rumah bersama Si Buah Hati. Tapi, apakah Bunda masih bingung menentukan kegiatan? Berikut beberapa aktivitas kreatif yang bisa Bunda lakukan bersamanya agar Si Buah Hati mendapat manfaat bermain bersama.

Aktivitas fisik menyerupai permainan yang disukai anak

Menjadikan aktivitas fisik sebagai permainan akan membuat mereka senang dan bersemangat. Sesekali Bunda dapat mengajak Si Buah Hati melakukan permainan lempar tangkap bola dan lompat tali, petak umpet di halaman rumah. Berikan dia kebebasan memilih kegiatan yang disukainya agar dia melakukannya dengan perasaan senang.

Aktivitas bersama teman-teman 

Biarkan Si Buah Hati bermain bersama teman sekolah, saudara, atau tetangga. Selain itu, Bunda juga bisa mengikutsertakannya ke dalam klub olahraga seperti sepak bola anak atau sekolah berenang. Pilihkan klub yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Tetapkan jadwal rutin

Jadikan aktivitas fisik Si Buah Hati sebagai bagian dari agenda rutin, baik saat dilakukan sendiri atau bersama keluarga. Lama kelamaan, dia akan mengingat jadwal tersebut. Misalnya, setelah pulang sekolah, dia akan bermain bola bersama teman selama satu jam. Saat waktu bermain habis, ia akan berhenti dan pulang untuk istirahat atau mengerjakan tugas sekolah. Selain itu, bila Bunda selalu mengajaknya bersepeda di akhir pekan, dia akan menunggu saat-saat kebersamaan itu.

Berikan teladan

Ayah dan Bunda dapat mencontohkan berbagai kegiatan positif untuk ditiru Si Buah Hati. Beberapa hal sederhana yang bisa diteladani antara lain berjalan kaki daripada naik kendaraan pribadi ke tempat-tempat yang tidak jauh dari rumah seperti warung. Selain itu, jika terbiasa melihat orangtua berolahraga, maka anak akan tertarik untuk mengikuti.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Manfaat Bermain di Ruang Terbuka Bagi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off