5 Ide Aktivitas untuk Mengajarkan Anak Belajar Sabar Tahan Lapar saat Puasa

Published date

Cara mengajari Si Buah Hati puasa sejak dini sama dengan mengajarkan Si Buah Hati belajar sabar untuk menanti datangnya waktu berbuka puasa, tentunya hal itu tidak mudah. Di usianya saat ini, ia belum begitu mengerti apa artinya sabar, dan kenapa harus bersabar menahan lapar dan haus hingga bedug Magrib tiba. Tugas Bunda adalah terus dampingi Si Buah Hati dan berikan dukungan moral untuk latih kesabarannya.

Nah, bagaimana ya caranya membentuk karakter sabar pada diri Si Buah Hati, salah satunya memahami arti dari belajar sabar? Bunda bisa ikuti beberapa tips berikut ini sebagai cara mengajarkan anak belajar sabar.

Menjadi Teladan yang Baik

Salah satu cara paling baik adalah dengan memberi contoh. Sadar atau tidak, sikap dan perilaku kita sangat dicontoh oleh anak-anak. Oleh karena itu, jika ingin melatih anak untuk belajar sabar kita harus bersikap sabar juga. Cara belajar sabar dan menahan amarah dapat Bunda mulai dengan jangan cepat marah jika dia merengek tidak kuat puasa, jangan ngomel saat membawa anak menyetir di jalanan, jangan buru-buru saat melakukan sesuatu. Itu adalah beberapa contoh yang bisa Bunda lakukan di depan Si Buah Hati.

Biarkan Ia Menunggu

Salah satu cara melatih Si Buah Hati untuk bersabar adalah dengan membiarkannya menunggu. Jelaskan padanya bahwa ada beberapa hal dalam hidup ini yang harus dilakukan dengan mengantre sesuai urutan. Beberapa momen yang bisa digunakan oleh Bunda untuk melatih ia bersabar misalnya saat menunggu Bunda selesai beres-beres rumah untuk menemaninya bermain, atau menunggu giliran ketika bermain. Saat bulan Ramadan, biarkan Si Buah Hati menunggu waktu untuk berbuka puasa dan membiarkan ia melakukan aktivitas yang diinginkannya saat menunggu. Dengan demikian ia akan terlatih untuk bersabar.

Tunda Mengabulkan Keinginannya

Salah satu hal yang sering kali kita lakukan sebagai orang tua adalah memberikan Si Buah Hati apa pun yang ia mau dengan cepat. Mungkin karena kita takut ia marah atau ngambek. Hal ini akan membuatnya tidak belajar bahwa segala sesuatu itu butuh proses dan tidak serba cepat. Alangkah baiknya kita latih dia untuk menunggu sebelum mendapatkan sesuatu. Sebagai contoh, jika Si Buah Hati ingin sepeda, biarkan dia menunggu beberapa waktu sebelum dikabulkan. Beri batas waktu atau beri syarat untuk mengabulkannya. Misalnya di akhir bulan setelah Ayah gajian, atau setelah nilai rapor sekolahnya bagus. Contoh lain, jika Si Buah Hati tidak tahan berpuasa saat siang hari dan ingin berbuka saat setengah hari, Bunda disarankan untuk tidak mengabulkan keinginannya, Bunda dan Si Buah Hati dapat bernegosiasi seperti jika anak mampu berpuasa penuh hari maka Bunda akan memberikannya reward di hari raya nanti, sehingga Si Buah Hati dapat belajar sabar untuk menunggu waktu buka puasa tiba.

Beri Aktivitas Baru untuk Belajar Sabar

Salah satu cara ampuh untuk mengajarkan dia bersabar adalah memberi dia aktivitas baru saat sedang menunggu. Ajak dia main tebak-tebakan, berikan dia kertas dan pensil untuk menggambar atau bawakan Si Buah Hati buku cerita. Hal tersebut bisa membantu anak terlatih bersabar dalam menunggu sesuatu termasuk menunggu waktu berbuka puasa. Bunda dapat mengumpulkan beberapa ide ngabuburit agar Si Buah Hati tidak bosan saat menunggu jam buka puasa seperti:

1. Membaca buku atau komik seru

Saat anak mulai terlihat lemas dan tidak sabar untuk menunggu waktunya berbuka puasa, Bunda bisa mengalihkannya dengan mengajak anak untuk mengunjungi toko buku dan memilih beberapa buku favoritnya, mulai dari buku pengetahuan Islam, ensiklopedia, atau komik yang sesuai untuk usianya. Bila perlu, Bunda bisa langsung menyediakan beberapa buku bacaan atau komik yang dapat dibaca sebagai salah satu aktivitas ngabuburit anak di rumah.

2. Mengajak anak untuk belanja keperluan berbuka

Cara menahan nafsu makan saat puasa dan belajar sabar selanjutnya adalah dengan mengajaknya belanja kebutuhan untuk berbuka puasa. Siapkan daftar belanjaan dan libatkan anak untuk menemukan berbagai bahan masakan yang dibutuhkan satu per satu. Setelah selesai belanja, Bunda bisa membelikan satu snack favorit anak sebagai ucapan terima kasih karena sudah dibantu. Pasti seru!

3. Mengajak anak untuk ikut menyiapkan hidangan berbuka puasa

Tak hanya membantu berbelanja, alihkan juga rasa lapar anak dengan mengajaknya mempersiapkan hidangan buka puasa untuk keluarga. Berikan tugas untuk mengatur meja makan dengan rapi dan menyiapkan alat makan dengan berhati-hati untuk melatih kesabarannya.

4. Mengajak anak untuk mengurus tanaman di rumah

Mengajak anak untuk bercocok tanam juga bisa menjadi salah satu tips menahan lapar saat puasa sekaligus melatih kesabaran pada anak, terutama saat mereka mulai terlihat lemas dan tidak bersemangat. Mintalah pendapat anak mengenai tanaman apa saja yang sebaiknya ditanam di halaman rumah, lalu ajak mereka untuk mengunjungi toko tanaman hias untuk membeli berbagai kebutuhan seperti pot, pupuk, media tanam, biji tanaman, hingga perlengkapan bercocok tanam lainnya.

Dalam momen ini, Bunda bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa merawat tanaman harus dilakukan dengan penuh kesabaran agar tanamannya tumbuh sehat dan cantik. Sama halnya dengan berpuasa, harus tetap semangat agar dapat menyantap hidangan berbuka puasa dengan lebih nikmat dan berbangga hati.

5. Membuat kue kering untuk persiapan lebaran

Cara menahan lapar saat anak puasa lainnya adalah dengan mengajak Si Buah Hati ikut serta membantu membuat kue lebaran di saat waktu luang. Mulai dari mempersiapkan beberapa bahan kue seperti telur, susu, tepung, selai, cokelat, hingga menata kue kering ke dalam toples. Tanyakan juga apakah mereka ingin membuat kue kering favoritnya. Jika iya, Bunda bisa membantu untuk mewujudkannya. 

Selain memberikan dukungan moral dengan melakukan beberapa tips di atas agar Si Buah Hati mampu belajar sabar menahan emosi saat puasa, Bunda juga perlu membantunya siap puasa dengan menyiapkan makanan bergizi seimbang. Memberikan Si Buah Hati segelas DANCOW FortiGro bisa dijadikan salah satu pilihan.

Baca JugaMenu Sahur Praktis Penyemangat Puasa

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Mau tahu tips lainnya supaya #SiapBelajarPuasa seharian? Yuk, cek infonya di sini!

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Ide Aktivitas untuk Mengajarkan Anak Belajar Sabar saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Puasa di Bulan Ramadan untuk Anak, Salah Satunya Memacu Fungsi Otak

Published date

Bagi umat muslim bulan Ramadan adalah saat yang istimewa bagi seluruh keluarga, tak terkecuali anak- anak. Anak-anak usia sekolah sudah dapat diperkenalkan dengan salah satu rukun Islam ini. Selain merupakan kewajiban, berpuasa juga memiliki manfaat kesehatan baik jasmani, rohani, maupun spiritual bagi Si Buah Hati.

 

Manfaat Puasa di Bulan Ramadan Secara Umum bagi Anak

Cara mengajarkan anak manfaat puasa di bulan ramadan tentu tidak bisa instan. Sebelumnya Bunda perlu memahami dengan baik fungsi puasa baik untuk fisik dan mental seseorang. Yuk Bunda, simak manfaat puasa untuk kesehatan di bawah ini:

1. Menyehatkan Fisik

Pertama, manfaat puasa untuk kesehatan adalah menyehatkan fisik Si Buah Hati. Walau Bunda sudah menjaga asupan nutrisinya, tanpa kita sadari Si Buah Hati kemungkinan masih mengonsumsi makanan dengan zat aditif yang berbahaya bagi tubuh seperti bahan pengawet atau pewarna makanan. Saat kita berpuasa, sistem pencernaan tubuh akan beristirahat sementara dan melakukan detoksifikasi untuk membuang zat-zat racun dalam tubuh melalui keringat, urin, atau BAB. Hal ini membuat tubuh Si Buah Hati menjadi lebih sehat dari sebelumnya. Jadi, manfaat puasa untuk kesehatan anak membantu menyehatkan fisik melalui sistem pencernaan yang didetoksifikasi. Fisik yang sehat juga menjadi sebuah manfaat puasa untuk daya tahan tubuh anak.

2. Menguatkan Mental

Kemudian, manfaat puasa untuk kesehatan adalah menjaga dan menguatkan kesehatan mental Si Buah Hati. Selain menahan lapar dan haus, berpuasa adalah waktu yang tepat untuk mengajarkan Si Buah Hati untuk lebih menjaga perilaku dengan cara mengendalikan emosi negatifnya seperti sedih dan marah. Misalkan, Bunda dapat meminta Si Buah Hati agar jangan cepat menangis saat keinginannya tidak dituruti, jangan cepat marah saat dijahili adik atau kakaknya, jangan cepat mengeluh saat sudah tidak kuat dalam menunggu waktu berbuka puasa, dan lebih sabar dalam menghadapi situasi apapun. Selain itu, berpuasa juga melatih anak untuk sejenak keluar dalam keadaan yang "selalu enak" yang bisa memanjakan sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, karena dalam kondisi berpuasa Si Buah Hati harus menjaga haus, lapar, serta kesabaran.

3. Meningkatkan Keimanan

Berpuasa merupakan momentum istimewa untuk mendorong anak-anak menjadi pribadi yang saleh. Jika memungkinkan, ajak Buah Hati perbanyak salat berjamaah, tarawih, dan mengaji di rumah maupun di masjid. Pastikan bahwa Si Buah Hati menjalani semua kegiatan tersebut dalam suasana menyenangkan sehingga ia tidak merasa bahwa ibadah itu sebuah keterpaksaan. Melalui perbanyak kegiatan beribadah saat bulan puasa, maka Si Buah Hati akan menjadi pribadi yang saleh di waktu kedepannya.

4. Belajar Empati

Berpuasa merupakan salah satu cara untuk mengasah rasa empati dan peduli terhadap orang lain di sekitar kita. Saat ia menahan lapar dan haus, ingatkan Si Buah Hati bahwa berpuasa berarti ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang masih kekurangan. Latih rasa peduli Si Buah Hati lebih jauh dengan mengajaknya menyisihkan sebagian uang atau makanan untuk dibagikan kepada kaum duafa yang ditemui di sekitar. Dengan begitu, manfaat mengajarkan anak puasa dapat membuat mereka lebih bersyukur atas apa yang dimiliki.

5. Belajar Disiplin

Menjalani ibadah puasa seperti bangun sahur dan buka puasa tepat waktu mengajarkan Si Buah Hati bahwa dalam hidup ada peraturan-peraturan yang harus ditaati. Seperti menahan lapar dan haus di siang hari karena tidak boleh makan dan minum, menahan emosi, dan menjalankan ibadah-ibadah di bulan puasa. Belajar disiplin dalam keseharian juga membantu Buah Hati tumbuh menjadi anak yang mengerti bahwa kewajiban selalu harus didahulukan sebelum mendapat reward dan membantunya berkonsentrasi di sekolah.

Benarkah Puasa Dapat Membantu Meningkatkan Fungsi Otak Anak?

Benar. Salah satu manfaat puasa di bulan Ramadan adalah meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal ini tentu akan sangat baik untuk mendukung proses tumbuh kembang Si Buah Hati di masausia sekolah. Untuk memahami lebih lanjut apa saja pengaruh berpuasa terhadap kesehatan otak, simak penjelasan berikut ini.

1. Merangsang Regenerasi Sumber Cadangan Energi pada Tubuh

Selama berpuasa, secara otomatis asupan makanan dan minuman menjadi sangat terbatas Pada kondisikondisi ini  tubuh akanmemecah cadangan energi yang terdapat pada organ hati, yaitu berupa glikogen dan lemak.

Saat proses pemecahan ini terjadi, maka tubuh berkesempatan untuk kembali melakukan regenerasi, sehingga cadangan energi dalam tubuh, terutama pada organ hati digantikan dengan yang baru dan lebih baik lagi.

2. Memperbaiki sel-sel dalam otak

Asupan energi untuk otak yang berupa asam lemak selama berpuasa juga memberikan manfaat yang luar biasa. Pada proses ini, asam lemak akan  menghasilkan energi (proses ketosis) dan memicu proses perbaikan sel pada otak sehingga dapat bekerja dengan lebih optimal.

 

3. Mencegah penyakit degeneratif otak

Manfaat lain yang bisa dirasakan saat tubuh berhasil melakukan perbaikan sel yang rusak pada otak adalah menekan risiko terjadinya penyakit degeneratif otak sejak dini, seperti Alzheimer dan Parkinson. Pasalnya, penyebab utama kedua penyakit ini adalah ketidakmampuan tubuh untuk menghilangkan dan memperbaiki sel yang sudah lama dan rusak pada otak manusia.

4. Meningkatkan fungsi kognitif otak

Fungsi puasa bagi anak selanjutnya adalah membantu menjaga kesehatan dan fungsi otak secara menyeluruh, salah satu diantaranya adalah fungsi kognitif atau kemampuan berpikir dan mengingat pada anak-anak. Sebab, saat berpuasa tubuh akan memproduksi protein dalam sel saraf yang disebut Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) yang berperan penting dalam proses belajar dan meningkatkan daya ingat anak.

Untuk melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati, jangan lupa berikan Si Buah Hati gizi tambahan ketika sahur dan berbuka dengan DANCOW FortiGro untuk menunjang perkembangan otak dan tumbuh kembang Si Buah Hati saat berpuasa.

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar puasa seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.                                                                                

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Demikan bahasan mengenai manfaat puasa di bulan Ramadan yang bisa jadi bekal Bunda untuk melatih Si Buah Hati untuk ikut beribadah di bulan suci ini dengan penuh semangat dan tetap terjaga kesehatannya.

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Manfaat Puasa Bagi SI Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa

Published date

Memperkenalkan anak-anak pada ibadah puasa tentu tidak mudah. Namun adalah tanggung jawab kita sebagai orang tua untuk mengajarkan anak-anak berpuasa secara bertahap dan perlahan.

Sebagai catatan bagi Bunda, hal terpenting dalam cara mengajari anak puasa adalah melihat kesiapan  dari Si Buah Hati, baik dari sisi fisik dan psikisnya.

Tips Mengajari Anak Puasa di bulan Ramadan

Agar Si Buah Hati dapat menjalankan puasa dengan lebih menyenangkan, simak beberapa tips melatih puasa anak di bulan Ramadan berikut ini.

1. Pastikan Ia Siap Secara Fisik dan Psikis

Pertama dan yang utama adalah pastikan Si Buah Hati memang siap secara fisik dan psikis untuk ikut berpuasa. Jangan memaksanya karena membuatnya jadi tidak menyukai ibadah ini.

2. Jelaskan Konsep Puasa

Walau mereka mungkin belum terlalu mengerti, penting bagi Ayah dan Bunda untuk menjelaskan maksud dan manfaat daripada puasa Ramadan. Pastikan penjelasannya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan tanpa menakut-nakuti mereka mengenai dosa dan neraka jika tidak berpuasa.

3. Mulai Secara Bertahap

Melatih anak berpuasa secara bertahap sesuai dengan kemampuan fisik anak. Awali dengan puasa hingga waktu zuhur dahulu selama beberapa hari, kemudian berpuasa hingga waktu Asar. Kalau dia sudah merasa kuat, boleh mencoba berpuasa hingga beduk magrib. Bisa juga dilatih untuk berpuasa hingga zuhur, makan siang dulu, lalu melanjutkan puasanya hingga magrib.

4. Kegiatan Seru Saat Ngabuburit

Waktu menunggu berbuka bisa jadi membosankan bagi anak. Siapkan berbagai kegiatan seru untuk mengisi waktu berbuka agar Si Buah Hati tetap semangat melanjutkan puasanya hingga magrib. Memasak takjil bersama, membaca buku, atau bermain bersama adik bisa jadi kegiatan seru untuk mengisi waktu.

5. Pastikan Nutrisinya Cukup

Melatih anak berpuasa tak lepas dari mengajarkan pentingnya sahur dan berbuka dengan asupan gizi yang baik untuk kesehatannya. Pastikan ia selalu mengonsumsi karbohidrat, protein, sayur dan buah yang cukup serta selalu berikan DANCOW FortiGro yang lengkap kandungan gizinya untuk mendukung tumbuh-kembangnya.

Baca Juga: Tips Sahur agar Anak Puasa Tidak Lapar dan Semangat

Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa

Agar Si Buah Hati dapat memahami dan menjalankan ajaran agamanya dengan baik, sebaiknya hindari beberapa hal berikut ini saat mengajarkan anak untuk berpuasa ya, Bunda!

1. Menjanjikan Imbalan

Hingga saat ini masih banyak orang tua yang menjanjikan imbalan sebagai cara melatih anak puasa. Meski rasanya akan sangat menyenangkan bagi Si Buah Hati, namun cara ini justru keliru dan bisa membuat anak tidak memahami arti puasa yang sebenarnya.

Memberikan motivasi pada anak memang sudah menjadi tugas orang tua, salah satunya dalam menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadan. Namun, bukan berarti bahwa Bunda harus memberikan imbalan atau hadiah pada anak untuk melakukan sesuatu yang memang sudah menjadi kewajibannya.

Alih-alih memberikan imbalan, Bunda bisa mengajak anak untuk berpuasa sesuai dengan kemampuannya. Jika memang anak baru bisa puasa setengah hari, maka sebagai orang tua kita harus tetap mendukungnya. Percayalah bahwa saat anak berhasil berpuasa sampai maghrib tanpa iming-iming imbalan, rasa berhasil dan puas yang mereka alami pasti akan sangat luar biasa.

2. Tidak Mempersiapkan Kegiatan Menyenangkan untuk Si Buah Hati

Bagi anak-anak, belajar berpuasa bisa menjadi kegiatan yang cukup berat dan membosankan. Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan juga berbagai aktivitas menarik yang bisa mereka lakukan sambil menunggu waktunya berbuka puasa. Selain mengaji, ajak Si Buah Hati juga untuk melakukan aktivitas lain seperti membaca buku, menonton film, berbelanja ke supermarket, atau mengajaknya untuk menyiapkan hidangan buka puasa bersama.

3. Mengharuskan Anak untuk Langsung Puasa Penuh

Memiliki ekspektasi terlalu besar pada anak dengan memaksanya untuk puasa sampai maghrib dapat membuat anak merasa tertekan dan bosan. Sebaliknya, biarkan anak berpuasa sesuai dengan kemampuannya dan mulai diberi motivasi agar dapat berpuasa sampai maghrib secara perlahan.

4. Memaksa Si Buah Hati Berpuasa Meski Sedang Tak Enak Badan

Sebagai seorang Bunda seharusnya bisa memahami kemampuan fisik Si Buah Hati dengan lebih baik. Jika ia terlihat semangat, berat badan sesuai dengan usia, sehat, dan bertenaga, maka Si Buah Hati dapat belajar berpuasa. Sebaliknya, jika kondisi berat badan anak tidak sesuai dengan usia, terlihat lesu, dan menunjukkan gejala sakit pada tubuhnya, sebaiknya jangan paksakan untuk tetap berpuasa ya, Bunda. Alih-alih mendapatkan pahala, yang ada justru kondisi kesehatannya akan terganggu.

Mengingat bahwa berpuasa membutuhkan kondisi fisik anak yang memadai, pastikan untuk memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik ya, Bunda. Selain makanan bergizi, lengkapi juga dengan pemberian susu yang sesuai dengan usia sekolah anak, seperti DANCOW FortiGro terutama saat sahur. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6-12 tahun. Pada saat berpuasa, manusia membutuhkan zat gizi yang cukup untuk dapat beraktivitas tanpa terganggu karena lemas maupun tidak bersemangat. DANCOW FortiGro yang mengandung vitamin dan mineral dapat mendukung proses berpuasa Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung gizi untuk dukung imunitas seperti zat besi, zink, Vitamin A, C, dan D; kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks); serta kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Kandungan DANCOW FortiGro yang lengkap ini dapat bantu penuhi asupan gizi seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

Selain itu juga, DANCOW FortiGro dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi sebagai salah satu menu takjil saat berbuka puasa.

Dengan mengajari anak puasa melalui cara di atas, maka ia bisa menjadi lebih siap seiring dengan bertambahnya usia. Selamat mencoba, ya Bunda!

Fortigro Ramadan

Image Article
5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa di Bulan Ramadan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off
image_article_potrait
5 Hal yang Perlu Dihindari saat Mengajari Anak Puasa di Bulan Ramadan