1-3 Tahun

Product Name
Dancow 1+ Imunutri

Semakin Besar Usia Anak, Semakin Besar Kebutuhan Gizinya

Published date

Memasuki usia Toddler (1-3 tahun), Si Buah Hati mulai aktif bermain dan bereksplorasi di lingkungan sekitarnya. Selain itu, masa tumbuh kembangnya juga mengalami peningkatan yang pesat. Gizi anak yang tercukupi adalah salah satu kunci untuk mendukung optimalnya proses perkembangan ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan agar Bunda memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati, terutama pada dua tahun pertamanya. Ini karena segala perkembangan yang terjadi di usia ini tidak dapat diulang kembali. Untuk itu, Bunda diharapkan dapat mengajarkan Si Buah Hati pentingnya menerapkan pola makan sehat sejak dini.

Kebutuhan Gizi Anak Berbeda dengan Orang Dewasa

Faktanya, jika dibandingkan dengan orang dewasa, kebutuhan gizi anak usia Toddler itu sekitar dua kali lebih banyak, Bunda. Angka Ini didapatkan dari perbandingan kebutuhan energi antara anak usia 1-3 tahun dan usia 19-29 tahun per berat badan, berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia tahun 2019.

 

Selain itu, seiring dengan tahap perkembangan Si Buah Hati, kebutuhan gizinya juga semakin meningkat. Anak usia satu, tiga, dan lima tahun, misalnya, mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda. Ahli gizi Dr. (c) Rita Ramayulis, DCN, MKes, mengatakan, semua zat gizi dibutuhkan semua kelompok usia tersebut, tetapi dengan jenis berbeda.

 

“Semakin besar anak, semakin besar kebutuhan akan zat gizi di usia tersebut. Usia 4-6 tahun pasti lebih tinggi kebutuhannya karena sedang bertumbuh fisiknya dan berkembang kecerdasannya, begitu juga pembentukan sistem imunitasnya,” jelasnya. Tetapi nanti jika telah melewati masa itu dan memasuki masa dewasa sekitar usia 16-17 tahun, kebutuhan gizi anak akan berkurang karena pertumbuhannya mulai melambat.

 

Memastikan Si Buah hati mendapatkan asupan gizi yang cukup, bisa menjadi tantangan bagi Bunda. Ini karena di usia Toddler, Si Buah Hati rentan terhadap penyakit infeksi yang berisiko menghambat penyerapan nutrisinya, dan juga kecenderungan perilaku anak untuk pilih-pilih makanan. Menurut hasil penelitian dari Sandjaja (2013), anak yang memasuki masa Toddler di daerah perkotaan dan perdesaan di Indonesia masih belum dapatkan gizi mikro yang cukup, misalnya zat besi, asam folat, vitamin A, dan vitamin C.

 

Panduan Gizi Seimbang untuk Toddler Indonesia

Supaya asupan gizi Si Buah Hati usia Toddler dapat tercukupi, Bunda perlu mengetahui beberapa pedoman yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan RI berikut ini:

  1. Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Definisi  gizi seimbang  sendiri meliputi: cukup secara kuantitas, dan cukup secara kualitas.

  2. Mengandung berbagai zat gizi (energi, protein, vitamin dan mineral) yang  diperlukan  tubuh untuk  tumbuh (pada anak-anak),  untuk menjaga kesehatan anak, dan untuk melakukan  aktivitas  dan fungsi  kehidupan sehari-hari (bagi  semua  kelompok umur  dan  fisiologis).

  3. Menyimpan zat gizi untuk  mencukupi  kebutuhan tubuh, yang terdiri atas:

  • Zat tenaga atau energi, diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang sebagian besar diperoleh dari bahan pangan sumber karbohidrat, lemak, dan protein.

  • Zat pembangun atau protein, penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati).

  • Zat pengatur atau vitamin dan mineral, berperan untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh yang dapat diperoleh dari sayuran dan buah-buahan.

 

Baca Juga: Pentingnya Vitamin A agar Daya Tahan Tubuh Anak Kuat 

 

Bunda juga dapat memberikan susu untuk membantu mencukupi asupan gizi Si Buah Hati. Kuncinya anak harus mendapat gizi seimbang berdasarkan kelompok bahan makanan yang disebutkan di atas.

 

Bunda juga dapat membantu lengkapi asupan nutrisi Si Buah Hati dengan memberikan susu pertumbuhan. Inovasi baru dari DANCOW 1+ Nutritods, susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia Toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, lebih banyak laktosa dibandingkan formula sebelumnya, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Dengan gizi yang tercukupi, Bunda dapat mendukung perlindungan eksplorasinya.

Semoga dengan membaca fakta di atas, Bunda bisa lebih memperhatikan kebutuhan gizi anak, ya. Nah, mau tahu fakta lain seputar pentingnya masa Toddler? Bunda bisa dapatkan infonya di DANCOW Parenting Center.

#Nutritods101

Image Article
Kebutuhan Gizi Anak Tercukupi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Dua kali lebih banyak
Quiz Answer 1 B
Tiga kali lebih banyak
Quiz Answer 1 C
Empat kali lebih banyak
Quiz Answer 1 D
Lima kali lebih banyak
Quiz Answer 2 A
Zat besi
Quiz Answer 2 B
Asam folat
Quiz Answer 2 C
Vitamin A
Quiz Answer 2 D
Karbohidrat
Quiz Answer 3 A
Karbohidrat
Quiz Answer 3 B
Lemak
Quiz Answer 3 C
Protein
Quiz Answer 3 D
Mineral
Quiz 1
Berapa banyak rata-rata kebutuhan gizi anak, jika dibandingkan orang dewasa?
Quiz 3
Zat gizi yang fungsinya sebagai zat pembangun adalah ...
Quiz 2
Di bawah ini adalah zat yang termasuk ke dalam mikro nutrisi, kecuali ...
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
C

Tunjukkan Rasa Cinta Ibu dengan Kegiatan yang Mengasah Kemampuan Kognitif Si Buah Hati

Published date

Bunda, ada banyak cara untuk menunjukkan rasa cinta Ibu kepada Si Buah Hati. Beberapa di antaranya adalah dengan mendukung ia terus bereksplorasi serta memberikan stimulasi dan nutrisi yang baik untuk meningkatkan berbagai kemampuannya. 

 

Salah satu kemampuan Si Buah Hati yang perlu terus diasah agar tumbuh kembangnya optimal adalah kemampuan kognitif. Karena dengan memiliki kemampuan inilah Si Buah Hati nantinya dapat berpikir, mengeksplorasi, serta menjadi dasar untuknya dalam mengembangkan pengetahuan atau memecahkan masalah di kemudian hari.

  

Untuk mengembangkan kemampuan kognitif Si Buah Hati, salah satu pola asuh anak usia dini yang bisa Bunda gunakan adalah memberikan stimulasi yang tepat. Misalnya dengan melakukan berbagai kegiatan sederhana tapi bermanfaat di rumah untuk merayakan momen-momen berharga seperti Hari Ibu. 

 

Nah, kali ini tak ada salahnya Bunda dan Si Buah Hati melakukan beberapa kegiatan yang dapat menstimulasi kemampuan kognitifnya berikut ini.

 

1. Menyanyi Bersama
Mengajak Si Buah Hati bernyanyi lagu yang menunjukkan rasa cinta Ibu tak hanya sekadar kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan, tapi juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya. 

 

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati menyanyikan lagu anak-anak bersama-sama, misalnya lagu “Sayang Semuanya” yang berisi tentang cinta kepada orang tua dan keluarga, sambil melakukan beberapa gerakan mudah yang bisa diikuti Si Buah Hati.

 

Menurut berbagai penelitian, ada kaitan yang erat antara musik dan perkembangan kognitif anak-anak. Jika Bunda perhatikan, lagu anak-anak biasanya banyak memiliki kata yang diulang-ulang serta mengandung rima. Inilah yang kemudian membantu meningkatkan kemampuan mengingat serta kemampuan kognitif Si Buah Hati. 

 

Dilansir dari artikel Dr.Shelly Cooper, seorang pengajar dan peneliti di bidang musik, lagu dapat membantu perkembangan otak, menambah kosakata, hingga membantu orang menjadi lebih sukses dalam bidang pelajaran.

 

2. Menghias Kartu Ucapan

Ajak Si Buah Hati untuk menghias kartu ucapan dengan berbagai stiker lucu. Untuk menstimulasi kemampuan kognitifnya, saat menempelkan stiker sebaiknya Bunda memperkenalkan bentuk dan warna stiker kepada Si Buah Hati. 

 

Misalnya, saat menempel stiker berbentuk segitiga berwarna merah, ulanglah kata-kata “segitiga” dan “merah” kepada Si Buah Hati. Kemudian, ajukan juga pilihan sederhana, misalnya “Adik mau tempel stiker yang ini atau yang ini?” kepada Si Buah Hati  untuk melatih kemampuan kognitifnya dalam mengambil keputusan.

 

3. Mewarnai Bingkai Foto

Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati mewarnai bingkai foto yang terbuat dari kertas. Kegiatan ini dapat membantu Si Buah Hati mengembangkan kreativitas dan imajinasinya untuk meningkatkan kemampuan kognitif. 

 

Sambil mewarnai, Bunda juga bisa memperkenalkan nama warna-warna yang digunakan kepada Si Buah Hati untuk mengasah kemampuan kognitifnya yang berkaitan dengan pengenalan warna.

 

Selain memberikan stimulasi lewat berbagai kegiatan menyenangkan tadi, pastikan juga kebutuhan nutrisi Si Buah Hati seimbang dan terpenuhi ya, Bunda. Dengan begitu, kemampuan kognitif Si Buah Hati serta tumbuh kembangnya dapat berlangsung optimal. 

 

DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Bunda juga bisa menunjukkan rasa cinta ibu kepada Si Buah Hati dengan mengajaknya melakukan berbagai aktivitas menarik lainnya yang bermanfaat bagi tumbuh kembangnya. 

 

*Berdasarkan hasil uji coba 361 anggota Home Tester Club Indonesia April 2020

 

 
Image Article
Menunjukkan rasa cinta ibu dengan bernyanyi bersama
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Kemampuan mengingat & kognitif
Quiz Answer 1 B
Kemampuan motorik & sensori
Quiz Answer 1 C
Kemampuan sosial & emosional
Quiz Answer 1 D
Kemampuan berhitung & menulis
Quiz Answer 2 A
Membaca tulisan
Quiz Answer 2 B
Menghitung angka
Quiz Answer 2 C
Mengambil keputusan
Quiz Answer 2 D
Memecahkan masalah
Quiz Answer 3 A
Kreativitas
Quiz Answer 3 B
Imajinasi
Quiz Answer 3 C
Menghitung angka
Quiz Answer 3 D
Mengenal warna
Quiz 1
Lagu anak-anak memiliki lirik dengan kata-kata yang diulang serta berima sehingga membantu mengembangkan?
Quiz 3
Kemampuan berikut ini dapat dikembangkan lewat kegiatan mewarnai, kecuali?
Quiz 2
Mengajukan pilihan dapat membantu mengasah kemampuan Si Buah Hati dalam hal?
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
C
Kunci Quiz 3
C

3 Manfaat Lactobacillus rhamnosus untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati

Published date

Bunda, mendukung kesehatan Si Buah Hati yang baru menginjak usia satu tahun di masa sekarang ini, bisa jadi penuh tantangan. Selain memberikannya ASI, Bunda juga perlu membuatkan Si Buah Hati menu dengan gizi lengkap dan seimbang agar daya tahan tubuhnya senantiasa terjaga. Salah satu nutrisi yang berperan penting bagi kesehatannya adalah probiotik, yang biasanya terdapat dalam makanan seperti tempe atau yoghurt dan juga susu dengan probiotik.

Apa Itu Probiotik?

Probiotik merupakan bakteri yang bermanfaat untuk mendukung kesehatan tubuh. Beberapa contoh bakteri yang tergolong probiotik di antaranya adalah Lactobacillus, Bifidobacterium, Eubacterium, dan lainnya. Namun, “Lactobacillus menjadi perhatian para ahli karena punya dua kelebihan. Pertama, dia tidak mudah mati sehingga bisa berkembang biak dengan baik di saluran cerna hingga jumlahnya cukup banyak dan relatif stabil. Kedua, bakteri ini mudah dikembangbiakkan,” jelas Rita Ramayulis DCN, M.Kes., ahli gizi dari POLTEKKES Jakarta II.

Bakteri Lactobacillus sendiri banyak sekali jenisnya. Di antaranya adalah Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus sporogenes, dan yang akhir-akhir ini dikenal para ahli nutrisi adalah Lactobacillus rhamnosus.

Mengenal Lactobacillus rhamnosus

Sebelumnya, bakteri  Lactobacillus rhamnosus digolongkan sama dengan Lactobacillus casei. Namun, berbagai penelitian akhirnya menjadikan Lactobacillus rhamnosus sebagai spesies tersendiri. Bakteri ini pertama kali diisolasi pada 1983, kemudian dipatenkan pada 1985 oleh Sherwood Gorbach dan Barry Goldin, sehingga bakteri ini juga populer dengan nama Lactobacillus rhamnosus GG. Bakteri baik ini dimanfaatkan sebagai sumber probiotik yang ditambahkan ke dalam produk makanan atau minuman seperti yoghurt, susu probiotik untuk anak dan lainnya. Berbagai riset menyebutkan, bakteri ini bermanfaat bagi kesehatan.

Manfaat Lactobacillus rhamnosus untuk Kesehatan Si Buah Hati

Ternyata, ada banyak manfaat Lactobacillus rhamnosus bagi kesehatan tubuh Si Buah Hati. Berikut ini adalah beberapa manfaatnya menurut para ahli:

1. Mencegah Diare

Dalam jurnal Study of Apllied Microbiology 4 September 2006 yang diterbitkan oleh Department of Clinical Nutrition University of Kuopio, United Kingdom, disebutkan bahwa probiotik dapat mengobati diare. Ini karena asam laktat yang diproduksi bakteri Lactobacillus rhamnosus dapat membunuh bakteri merugikan di saluran cerna. Dalam jurnal yang sama disebutkan, pada saluran cerna, kegunaan lactobacillus bakteri ini dapat menurunkan risiko infeksi saluran cerna dengan cara meningkatkan jumlah sel T, yaitu sekumpulan sel darah putih yang berperan pada sistem daya tahan tubuh. Sel T bekerja dengan membedakan bakteri penyebab penyakit sekaligus mengaktifkan sel Natural Killer (NK). Anak-anak yang mendapatkan pengobatan dan mendapatkan asupan bakteri ini, lebih cepat sembuh dari penyakit diare dibandingkan dengan kelompok yang diobati tanpa bakteri ini. Bahkan, konsumsi bakteri ini bisa mengurangi gejala diare dengan penyebab bakteri, bila dilakukan bersamaan dengan pengobatan antibiotik.

2. Mendukung Kesehatan Saluran Cerna

Dalam jurnal yang sama disebutkan pula, l rhamnosus probiotic dapat menurunkan efek kerusakan sel-sel atau organ jaringan hati yang berperan sebagai organ pencernaan dalam produksi asam empedu untuk metabolisme lemak. Jika jumlahnya cukup, bakteri ini akan mencegah perlekatan bakteri patogen (penyebab penyakit) dengan dinding usus, sehingga membantu mencegah Si Buah Hati menderita penyakit yang diakibatkan bakteri patogen tersebut. Mengonsumsi asupan bakteri ini yang terkandung dalam makanan ataupun susu dengan probiotik, secara tidak langsung dapat membantu menjaga kesehatan saluran cerna Si Buah Hati. 

Baca Juga: Kesehatan Saluran Pencernaan Pengaruhi Tumbuh Kembang Si Buah Hati

3. Membantu Memperkuat Daya Tahan Tubuh

Menurut jurnal ilmiah yang dipublikasikan oleh Department of Pharmaceutical and Biochemical Technology, dan Food Research Center, di Universitas Sao Paolo, Brasil, imunitas atau daya tahan tubuh Si Buah Hati dapat bekerja dengan baik bila jumlah probiotik mencukupi di saluran cerna untuk membuat pH atau kadar keasaman di saluran cerna menjadi tetap rendah. Dengan kondisi tersebut, bakteri yang merugikan dapat ditekan, sehingga risiko penyakit pada anak pun dapat dikurangi.

Biasanya bakteri Lactobacillus rhamnosus mudah ditemukan pada makanan atau minuman seperti yoghurt, susu dengan probiotik, dan makanan lainnya. Bunda tak perlu khawatir tentang kecukupan jumlah bakteri baik ini di saluran cerna Si Buah Hati, terutama bila ia sudah rutin mengonsumsi makanan dengan porsi cukup dan gizi seimbang. “Namun, untuk memastikannya, maka akan lebih baik jika ia mengkonsumsi minuman dan makanan yang telah ditambahkan bakteri Lactobacillus rhamnosus ke dalamnya,” ujar Rita.  Melengkapi menu harian Si Buah Hati dengan makanan atau minuman yang mengandung probiotik, dapat membantu Bunda melindungi langkah Si Buah Hati bereksplorasi.

Image Article
Manfaat Konsumsi Susu dengan Probiotik
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Bakteri penyebab penyakit pernapasan
Quiz Answer 1 B
Bakteri yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh
Quiz Answer 1 C
Bakteri penyebab penyakit diare
Quiz Answer 2 A
Lactobacillus rhamnosus
Quiz Answer 2 B
Streptococcus
Quiz Answer 2 C
Bifidobacterium
Quiz Answer 3 A
Susu pertumbuhan
Quiz Answer 3 B
Apel
Quiz Answer 3 C
Jamur
Quiz 1
Apa itu Probiotik?
Quiz 3
Contoh makanan yang mengandung probiotik adalah ...
Quiz 2
Di bawah ini adalah jenis dari probiotik, kecuali ...
Kunci Quiz 1
B
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
A

Terima Kasih Bunda, Karena Cinta #BundaSelaluAda untuk Si Buah Hati!

Published date

Di masa sekarang ini, tentu banyak tantangan yang mesti dihadapi Bunda dalam mendampingi Si Buah Hati. Namun, DANCOW percaya bahwa cinta #BundaSelaluAda untuk Si Buah Hati. Dengan cinta dan juga segala usaha yang telah dilakukan, Bunda pasti dapat melewati semua tantangan ini. Terima kasih Bunda, selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi Si Buah Hati! Sebagai bentuk apresiasi, DANCOW mempersembahkan video spesial ini untuk Bunda.

Sama seperti #BundaSelaluAda untuk mendampingi setiap momen Si Buah Hati, DANCOW selalu ada untuk mendampingi Bunda memenuhi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati, mulai dari usia Toddler & Prasekolah hingga usia Sekolah.

Image Article
Cinta #BundaSelaluAda untuk Si Buah Hati
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bermain dan Belajar Peran bersama Boneka atau Robot Kesayangan

Published date

Bermain boneka atau robot-robotan adalah salah satu permainan yang sangat disukai oleh Si Buah Hati. Manfaatkanlah aktivitas bermain ini untuk mengajarkannya berbagai hal, di antaranya untuk berkomunikasi dan bersimpati dengan sesamanya.

Bermain boneka atau robot-robotan juga dapat membantu Si Buah Hati mengembangkan kemampuan psikomotor serta kemampuannya menyelesaikan masalah lho, Bunda. Tidak hanya menggerakkannya, Si Buah Hati juga tidak jarang berbicara dengan boneka atau robot-robotannya. “Ludi jangan sedih, nanti tangan kamu, aku obati supaya kamu tidak sakit lagi!”. 

Serunya melihat tingkah Si Buah Hati sedang serius memperbaiki boneka kesayangannya sambil mengajaknya berbicara. Saat berbicara dengan boneka atau robot kesayangannya, Si Buah Hati juga akan belajar mengeluarkan ide-ide dan pemikirannya, dimana kemampuan berbahasanya akan semakin terlatih.

Ayo Bunda, terus stimulasi Si Buah Hati dengan mengajaknya bermain peran bersama boneka dan robot-robotannya. Arahkan dan perkaya perbendaharaan kata yang dimilikinya. Selain melatih kemampuan berbahasanya, Si Buah Hati juga dapat belajar mengenal karakter dari peran yang dimainkannya.

Image Article
Bermain dan Belajar Peran bersama Boneka atau Robot Kesayangan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Hal yang Harus Diperhatikan Saat Si Buah Hati Akan Sekolah

Published date

Topik 'masuk sekolah' sering mencuat dalam obrolan Bunda dan Ayah bahkan sebelum Si Buah Hati memasuki usia sekolah. Setiap orang tua punya pertimbangan sendiri dalam memilih waktu yang tepat untuk memasukkan Si Buah Hati ke sekolah.

Ternyata ada banyak faktor yang menentukan; seperti umur anak, kesiapan pribadi Si Buah Hati, sampai imbauan pemerintah. Kadang pengaruh lingkungan dan keluarga juga mempengaruhi keputusan Bunda

Ketika semua faktor itu dikombinasikan, seperti apa hasilnya? Nah, di artikel kali ini, ada empat orang Bunda yang akan berbagi pengalaman mereka.

Pertama, Adisty Kanastari yang memilih memasukkan Lanang Hayoming Bumi, anak laki-lakinya yang akan berumur 5 tahun di bulan Agustus 2015, untuk mulai masuk TK A di tahun ajaran ini. 

Setelah berdiskusi panjang dengan sang Ayah, Bunda satu ini mantap memasukkan Si Buah Hati ke TK agar dia puas bermain sesuai tahap perkembangannya. Adisty juga hanya mengajari Lanang baca tulis jika Si Buah Hati memintanya. 

Dengan cara ini, Si Buah Hati tidak merasa dituntut untuk belajar dan justru menagih kepada Bundanya untuk diajak membaca serta menulis.

Di sekolah, walau Lanang jadi salah satu murid tertua di kelasnya, Adisty bersyukur karena kematangan emosi dan kepercayaan diri Si Buah Hati terlihat menonjol dibanding teman-teman yang lain. 

"Murid lainnya masih ditunggu sama orang tua di dalam kelas sementara Lanang sudah lepas sendiri. Kebersihan pribadinya juga baik, Lanang sudah bisa pipis sendiri," kata Bunda yang bekerja sebagai arsitek lepas ini.

Diskusi yang cukup dalam menentukan waktu masuk sekolah ini juga penting dilakukan. Bunda bukan hanya perlu mempertimbangkan pendapat Ayah, anggota keluarga lain, ataupun pakar yang paham pendidikan. Proses dialog dengan Si Buah Hati juga perlu dalam mengambil keputusan. Contohnya yang dilakukan Laila Qhistina saat akan memasukkan Aril Rafi Ibrahim ke SD.

Bunda yang satu ini benar-benar mendengarkan pendapat Si Buah Hati dalam menentukan waktu masuk sekolah. Bukan hanya bertanya tentang besarnya keinginan Aril masuk SD di tahun ini, Laila bahkan mengajaknya berkeliling ke SD pilihan. Lalu membiarkan Si Buah Hati merasakan atmosfer calon sekolah barunya. 

"Karena anaknya sudah sekolah TK 2 tahun jadi waktu umur 6 tahun dia tidak mau TK lagi dan maunya masuk SD. Dia pilihnya di SDN 15 Pangkalpinang," kata Bunda yang bekerja sebagai PNS di Bangka Belitung ini.

Sementara itu Mira Gartina Sumawijaya lebih melihat faktor kesiapan dan kemandirian ketika memutuskan waktu yang tepat bagi Manika Zahirah Wibowo masuk sekolah. Sekarang Manika yang baru genap berusia 5 tahun sudah duduk di kelas TK B. 

Ketika berada di sekolah, Manika menunjukkan perbedaan sikap yang drastis jika dibandingkan saat ada di rumah. "Menurut cerita guru-gurunya, Manika lebih tertib, lebih mandiri di sekolah dibanding di rumah," kata Bunda yang punya dua anak ini.

Laporan perkembangan Manika dari gurunya juga menggembirakan, Si Buah Hati cukup punya prestasi di bidang menari dan main musik. Karena itu, Bunda yang mengelola bisnis produksi mukena ini pun yakin untuk memasukkan Manika ke SD di tahun ajaran mendatang.

Kesiapan Si Buah Hati masuk sekolah memang berbeda-beda dan bisa jadi tidak bergantung pada umurnya. Ketika Si Buah Hati lahir di akhir tahun, seringkali Bunda menghadapi dilema karena usia yang tanggung ketika tahun ajaran baru datang. 

Dilema itu pernah menghampiri Wina Widyana Dimyati ketika ingin memasukkan Queenie Alvia Letisha ke sekolah. Karena Queenie lahir pada bulan Desember, artinya usia Si Buah Hati belum genap ketika tahun ajaran baru.

Karena ingin memberikan kesempatan belajar bersosialisasi, tahun lalu Wina mencoba memasukkan Si Buah Hati ke TK A ketika Queenie berusia 3,5 tahun. Setelah diobservasi selama setahun, ternyata Si Buah Hati masih punya tantangan komunikasi dan kemandirian. 

Akhirnya sang Bunda berdiskusi dengan Ayah dan guru Si Buah Hati kemudian memutuskan bahwa Queenie yang sekarang berusia 4,5 tahun akan mengulang TK A di tahun ini.

Untuk Si Buah Hati yang memasuki usia sekolah, bisa diberikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Si Kecil Akan Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Peran Orang Tua Asah Kreativitas Anak

Published date

Tahukah Bunda, kreativitas anak akan berkembang jika orangtuanya selalu bersikap non otoritatif (demokratik). Sikap demokratik ditunjukkan dengan cara mendengarkan omongan Si Buah Hati, menghargai pendapatnya, serta mendorongnya berani bereksplorasi aktif seperti yang ia inginkan. Sebaiknya, Bunda jangan memotong pembicaraan Si Buah Hati di saat ia ingin mengungkapkan pikiran atau perasaanya. Jangan memaksakan pada Si Buah Hati bahwa pendapat kita sebagai orang tua adalah yang paling benar. Bunda sebaiknya juga tidak banyak melarang atau membatasi ruang gerak eksplorasi Si Buah Hati. Biarkan ia berani melakukan sesuatu atau mengambil keputusan sendiri selama tidak membahayakan atau merugikan orang lain atau diri sendiri.

Jangan mengancam atau menghukum Si Buah Hati bila pendapat atau perbuatannya dianggap salah. Si Buah Hati tidaklah salah, karena pada umumnya mereka belum tahu apa yang mereka kerjakan dan perlu juga kita ingat bahwa Si Buah Hati sedang dalam tahap belajar.  Oleh karena itu, tanyakan mengapa mereka berpendapat atau berbuat demikian, berilah kesempatan bagi Si Buah Hati untuk mengemukakan alasan-alasannya. Berikanlah contoh-contoh, ajaklah Si Buah Hati berpikir, jangan mendiktenya atau memaksanya, biarkan mereka mencoba memperbaiki kesalahan dengan caranya sendiri. 

Dengan demikian, kita tidak mematikan keberanian mereka untuk mengemukakan pikiran, gagasan, pendapat atau melakukan sesuatu. Selain itu orangtua harus mendorong kemandirian Si Buah Hati dalam melakukan sesuatu, menghargai usaha-usaha yang telah dilakukannya, memberikan pujian untuk hasil yang telah dicapainya walau sekecil apapun. Cara-cara ini merupakan salah satu unsur penting pengembangan kreativitas anak.

Selain itu, Bunda juga harus merangsang Si Buah Hati untuk tertarik mengamati dan mempertanyakan tentang berbagai benda atau kejadian di lingkungan sekitar. Bunda pun juga harus banyak baca dan belajar agar mampu menjawab setiap keingintahuan Si Buah Hati. Penyediaan sarana untuk merangsang Si Buah Hati berpikir lebih dalam juga perlu Bunda, misalnya dengan memberikan gambar-gambar, buku-buku. Jangan menolak, melarang atau menghentikan rasa ingin tahu Si Buah Hati, asalkan tidak membahayakan dirinya atau orang lain.

Bunda, berikan kesempatan Si Buah Hati untuk mengembangkan khayalan,  merenung,  berpikir dan mewujudkan gagasan dengan caranya masing-masing. Biarkan mereka bermain, menggambar, membuat bentuk-bentuk atau warna-warna dengan cara yang tidak lazim, tidak logis, tidak realistis atau belum pernah ada. Biarkan mereka menggambar sepeda dengan roda segi empat,  langit berwarna merah, daun berwarna biru. Sebaiknya Bunda jangan banyak melarang, mendikte, mencela, mengecam, atau membatasi Si Buah Hati. Berilah kebebasan, kesempatan, dorongan untuk mencoba serta penghargaan atau pujian padanya saat ia bisa melakukan suatu hal. Dengan demikian kreativitas anak akan terasah secara optimal. Iapun akan mampu berpikir secara divergen (meluas),  intuitif (berdasarkan intuisi), abstrak, bebas dan juga simultan.

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi.

Image Article
Peran Orang Tua Asah Kreativitas Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yang Bunda Perlu Tahu tentang Golden Age Si Buah Hati

Published date

Otak merupakan organ tubuh yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan kendali atas semua sistem di dalam tubuh. Dalam perkembangan otak Si Buah Hati, ada periode yang dikenal sebagai periode pacu tumbuh otak atau brain growth spurt. Yakni masa di mana otak Si Buah Hati berkembang sangat cepat, yang terjadi selama rentang usia 0-3 tahun atau disebut golden age.

Periode pacu tumbuh otak pertama kali dimulai ketika Si Buah Hati masih dalam kandungan Bunda, memasuki trimester ketiga). Sementara periode pacu tumbuh otak kedua terjadi setelah Si Buah Hati lahir hingga berusia 36 bulan. Selama itu, Si Buah Hati mempunyai keinginan belajar yang luar biasa dan senang mempelajari berbagai hal.

Menurut Hasan Maimunah dalam buku Pendidikan Anak Usia Dini, proses pertumbuhan otak Si Buah Hati berjalan sesuai dengan pertumbuhan badannya. Ketika ia menginjak umur 5 tahun, pertumbuhan otaknya pun sudah 80% sempurna. Sementara di usia 6 tahun, proses pertumbuhan otak Si Buah Hati bisa dikatakan sudah sempurna.

Baca juga: Dukung Eksplorasi Cerdas Si Buah Hati Lewat Beragam Makanan Kaya Omega-3

Nah, pada usia golden age inilah Bunda memiliki peran sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Karena masa pertumbuhan Si Buah Hati hingga berumur 5 tahun merupakan parameter sederhana untuk menilai kenormalan status kesehatannya.

Berbagai hal bisa dilakukan Bunda agar otak Si Buah Hati berkembang optimal. Misalnya saja dengan memberikan asupan gizi serta nutrisi bagi Si Buah Hati. Selain makanan bergizi.

Untuk Si Buah Hati yang berusia 1 sampai 3 tahun, Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda juga dapat memberikan stimulasi, terutama dalam merangsang kecerdasan Si Buah Hati. Stimulus yang diberikan tidak hanya berupa pelukan atau dekapan. Tetapi juga berupa pernyataan cinta, kasih sayang, mengajak berbicara, mengajak bermain, bersenda gurau, atau memberikan pujian yang bisa membangkitkan semangat Si Buah Hati untuk bereksplorasi. Sehingga otaknya selalu terangsang untuk menerima berbagai pengetahuan baru.

Baca juga: 4 Aktivitas Simple Rangsang Kecerdasan Si Buah Hati

 

Image Article
Yang Bunda Perlu Tahu tentang Golden Age Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

2 Kunci Melatih Si Buah Hati Belajar Pecahkan Masalah

Published date

Kemampuan memecahkan masalah merupakan keahlian yang sangat penting dalam hidup setiap orang, termasuk Si Buah Hati. Nah, untuk merangsang kemampuan Si Buah Hati memecahkan masalah, Bunda bisa melakukan dua hal yang menjadi kunci utama. Yakni pemberian stimulasi dan nutrisi.

Menurut Dr Soedjatmiko, SpA(K), MSi, dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, stimulasi dini dari Bunda adalah rangsangan bermain kepada Si Buah Hati sejak baru lahir. Pada prinsipnya, rangsangan yang diberikan harus dilakukan dengan penuh kegembiraan, kasih sayang, dan mengarah ke semua sistem indera.

Selain itu, stimulasi dini juga harus merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan, serta jari-jari. Pun mengajak Si Buah Hati berkomunikasi serta merangsang perasaan yang menyenangkan dari pikirannya.

Sementara pemberian nutrisi yang memadai dapat Bunda lakukan sejak Si Buah Hati masih dalam kandungan. Menurut dokter Atien Nur Chamidah, dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, fase ketika Si Buah Hati berusia 1 tahun adalah periode yang sangat berharga bagi perkembangan otaknya. Hal ini karena pertumbuhan saraf otak paling pesat terjadi ketika Si Buah Hati masih menjadi janin sampai berusia 18 bulan. Setelah itu, otak masih akan tumbuh sampai Si Buah Hati berusia 5 tahun tetapi kecepatannya melambat.

Karena itu, Bunda perlu memastikan bahwa asupan nutrisi harian Si Buah Hati memadai untuk perkembangan otaknya. Ada empat kelompok nutrisi utama yang dibutuhkan Si Buah Hati sehari-hari. Pertama, zat tenaga yang bersumber dari karbohidrat dan zat pengatur yang berasal dari protein. Kedua, vitamin dan mineral; khususnya zat besi yang akan mengoptimalisasi kecepatan hantar saraf Si Buah Hati sehingga mempercepat proses penyampaian informasi dan daya tangkapnya.

Baca juga: Nutrisi Seimbang dalam Menu Harian Si Buah Hati

Ketiga, kalium dan natrium yang diperlukan otak untuk menghasilkan energi. Kurangnya pasokan kalium akan berakibat mengurangi informasi yang dapat diterima oleh otak Si Buah Hati. Sementara keempat adalah asam lemak (DHA dan ARA) yang berperan penting dalam pertumbuhan otak dan mata Si Buah Hati.

Selain memberikan makanan olahan yang bergizi kepada Si Buah Hati yang berusia 1 tahun, Bunda bisa menambahkan susu DANCOW 1+ Nutritods sebagai alternatif sumber nutrisi. Dengan kandungan minyak ikan yang menjadi sumber DHA dan asam lemak esensial, DANCOW 1+ Nutritods dapat membantu tumbuh kembang otak Si Buah Hati dengan optimal. Sedangkan kandungan protein dan kalsium bakal mendukung pertumbuhan fisik Si Buah Hati.

DANCOW Lindungi Si Buah Hati dan Dukung Cinta Bunda agar Ia Berani Bereksplorasi #DANCOWLindungi

Image Article
Dua Kunci untuk Latih si Kecil Pecahkan Masalah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Olahraga Tepat Datangkan Sejuta Manfaat

Published date

Bunda pasti khawatir kalau melihat Si Buah Hati lebih suka menghabiskan waktu duduk di depan layar televisi. Bila iya, kekhawatiran Bunda ini memang tak salah. Sebab situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan bila anak usia di bawah 2 tahun sebaiknya tidak dibolehkan menonton televisi. Sedangkan anak usia di atas 2 tahun hanya boleh menonton televisi paling lama 2 jam per hari.

Bagi Si Buah Hati yang usianya belum mencapai lima tahun, melakukan aktivitas fisik sangatlah penting. Aktivitas fisik atau olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik Si Buah Hati seperti meningkatkan massa tubuh, kekuatan otot dan tulang, meningkatkan kesehatan jantung, peredaran darah, dan mengontrol berat badan. 

Olahraga pun memiliki manfaat nonfisik, antara lain meningkatkan kepercayaan diri, kemampuan belajar dan berlatih, mendorong tumbuh kembangnya, meningkatkan kesehatan mental psikologis, dan membantu Si Buah Hati mengurangi stres.

Pada usia toddler, Bunda pasti berharap Si Buah Hati sudah dapat berjalan, berlari, dan melompat. Olahraga lah yang menjadi cara untuk memperkuat kemampuan motorik dasarnya itu. Sebab dengan olahraga, secara tidak langsung Si Buah Hati akan melatih koordinasi mata, tangan, keseimbangan, dan ritme gerak tubuh.

Biarkan Si Buah Hati bereksplorasi di luar rumah, misalnya naik sepeda, memanjat, dan berlari di taman. Anak berusia di atas dua tahun sebaiknya melakukan aktivitas seperti itu setidaknya 60 menit setiap hari. Kalau tidak bisa melakukannya selama sejam penuh, maka bisa Si Buah Hati bisa berolahraga dua kali dalam periode 30 menit atau empat kali dalam periode 15 menit dalam sehari.

Bila dalam keseharian aktif berolahraga, Si Buah Hati pun akan mampu belajar dengan lebih efektif, baik di dalam maupun luar lingkungan sekolah. Olahraga dapat juga membuat pola tidur Si Buah Hati lebih teratur. Sehingga ia bisa mencapai kecukupan waktu istirahat yang berkualitas dan tidak mudah uring-uringan.

Yang perlu diperhatikan ketika membawa Si Buah Hati berolahraga adalah menghindari dehidrasi. Bawalah selalu air minum untuk Si Buah Hati ketika berada di luar rumah. Jangan lupa kenakan pelindung sesuai kebutuhan aktivitasnya. Misalnya, helm untuk Si Buah Hati pakai ketika bermain sepeda. 

Sebelum berolahraga, Bunda jangan lupa memberikan susu pertumbuhan yang mengandung probiotik, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Selain itu, Bunda sebaiknya membatasi waktu olahraga supaya Si Buah Hati tidak kelelahan dan staminanya berkurang. Karena bila berlebihan, alih-alih sehat, Si Buah Hati bisa jatuh sakit. Untuk itu, Bunda tetap harus memilih jenis olahraga yang cocok dengan Si Buah Hati dan terus mendampinginya selama beraktivitas.

Image Article
Olahraga Tepat Datangkan Sejuta Manfaat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off