Bermain dan Belajar Peran bersama Boneka atau Robot Kesayangan

Published date

Bermain boneka atau robot-robotan adalah salah satu permainan yang sangat disukai oleh Si Buah Hati. Manfaatkanlah aktivitas bermain ini untuk mengajarkannya berbagai hal, di antaranya untuk berkomunikasi dan bersimpati dengan sesamanya.

Bermain boneka atau robot-robotan juga dapat membantu Si Buah Hati mengembangkan kemampuan psikomotor serta kemampuannya menyelesaikan masalah lho, Bunda. Tidak hanya menggerakkannya, Si Buah Hati juga tidak jarang berbicara dengan boneka atau robot-robotannya. “Ludi jangan sedih, nanti tangan kamu, aku obati supaya kamu tidak sakit lagi!”. 

Serunya melihat tingkah Si Buah Hati sedang serius memperbaiki boneka kesayangannya sambil mengajaknya berbicara. Saat berbicara dengan boneka atau robot kesayangannya, Si Buah Hati juga akan belajar mengeluarkan ide-ide dan pemikirannya, dimana kemampuan berbahasanya akan semakin terlatih.

Ayo Bunda, terus stimulasi Si Buah Hati dengan mengajaknya bermain peran bersama boneka dan robot-robotannya. Arahkan dan perkaya perbendaharaan kata yang dimilikinya. Selain melatih kemampuan berbahasanya, Si Buah Hati juga dapat belajar mengenal karakter dari peran yang dimainkannya.

Image Article
Bermain dan Belajar Peran bersama Boneka atau Robot Kesayangan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati yang Perlu Diketahui

Published date

Bisa tertawa lepas dan beraktivitas di luar ruangan dengan bebas, orang tua mana yang tidak senang melihat buah hatinya tumbuh sehat. Apalagi dengan daya tahan tubuhnya yang kuat, Si Buah Hati bisa menjalani proses belajar secara optimal setiap saat. 

Tidak hanya itu, berkat tubuh yang sehat, dia juga bisa bermain dengan gembira serta bereksplorasi dengan hal-hal baru yang ditemuinya.

Namun begitu, tubuh yang sehat tentunya tidak bisa diperoleh secara instan. Sebagai orang tua, Bunda juga perlu memberikan nutrisi untuk daya tahan tubuh anak sebagai perlindungan dari dalam.

Salah satu bagian tubuh Si Buah Hati yang perlu dilindungi adalah saluran cerna. Dalam perkembangannya, saluran cerna Si Buah Hati sangat berpengaruh dalam menentukan kualitas imun tubuhnya. Hal ini dikarenakan 80% sistem daya tahan tubuh berada di saluran cerna.

Bunda dan Ayah perlu memperhatikan kebutuhan dan macam nutrisi yang baik untuk daya tahan tubuh demi mendukung perkembangan Si Buah Hati di setiap tahapan usianya. 

Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh

Selain memberikan variasi makanan dalam jumlah yang seimbang untuk menyokong pertumbuhan dan perkembangan SBuah Hati, berbagai nutrisi seperti vitamin C, vitamin D, zink, selenium, dan protein terbukti sangat penting untuk membangun sistem daya tahan tubuh Berikut ulasan mengenai jenis nutrisi untuk daya tahan tubuh anak.

1. Vitamin D

Vitamin D adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati. Vitamin D membantu sistem imunitas tubuh dalam melawan virus dan bakteri. Asupan vitamin D bisa diperoleh dari makanan atau dapat diproduksi langsung dari kulit saat terpapar dengan sinar matahari. Bunda juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin D si Buah Hati dari makanan seperti ikan berlemak (salmon, dan sarden), daging merah, hati ayam, kuning telur, dan makanan terfortifikasi.

2. Vitamin C

Vitamin C merupakan nutrisi untuk daya tahan tubuh dengan merangsang aktivitas sel darah putih. Nutrisi ini juga berperan penting dalam mengontrol infeksi dan penyembuhan luka. Bunda bisa memenuhi kebutuhan Vitamin C si Buah Hati dengan memberinya asupan buah dan sayur seperti jeruk, tomat, stroberi, jambu biji, brokoli, paprika, dan bayam.

3. Zink

Zink dapat meningkatkan fungsi daya tahan tubuh dan membantu melawan penyakit menular seperti diare, dan pneumonia. Zink juga diperlukan tubuh untuk mengurangi peradangan, penyembuhan luka, juga perkembangan si Buah Hati lho, Bunda. Bunda bisa memberikan Si Buah Hati makanan, seperti kacang-kacangan, daging sapi, kerang, tiram, dan biji-bijian utuh untuk memenuhi kebutuhan zink si Buah Hati.

Baca Juga: 6 Nutrisi Penting Bantu Lindungi Langkah Si Buah Hati

4. Folat

Selain vitamin C, D dan zink, anak juga perlu asupan folat yang merupakan bentuk alami dari vitamin B9. Folat adalah salah satu nutrisi penting untuk fungsi normal sistem kekebalan tubuh folat juga berperan membantu pembentukan DNA dan RNA serta berperan dalam proses metabolisme protein. 

Makanan sumber folat yang bisa Bunda berikan untuk si Buah Hati, diantaranya sayuran berdaun hijau gelap, telur, dan hati.

5. Selenium

Selenium adalah mikronutrien esensial yang mempengaruhi berbagai aspek kesehatan manusia, termasuk mengoptimalkan respons imun. Kurangnya asupan selenium dapat menyebabkan respon kekebalan tubuh kurang optimal. Beberapa jenis makanan mengandung selenium, di antaranya daging sapi, ayam, ikan. 

Selain nutrisi yang telah dijelaskan di atas, nutrisi lain yang turut membantu menjaga daya tahan tubuh anak adalah vitamin A, B6, B12, zat besi dan tembaga.

Banyaknya nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung daya tahan tubuh Si Buah Hati membuat Bunda harus memberikan variasi makanan yang cukup untuk memenuhinya dan mendukung tumbuh kembangnya.

Selain dari makanan, Bunda bisa melengkapi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati dengan susu pertumbuhan seperti DANCOW 1+ Imunutri, susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak usia 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium, vitamin D & protein, DHA, omega 3 & 6, zat besi dan mikronutrien lainnya.

Selain DANCOW 1+, DANCOW juga punya susu bubuk DANCOW 3+ Imunutri & DANCOW 5+ Imunutri. 

Semoga ulasannya bermanfaat, Bunda!

Image Article
Nutrisi untuk Daya Tahan Tubuh Si Buah Hati yang Perlu Diketahui
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pesan Tersembunyi Ketika Si Buah Hati Pilih-pilih Makanan

Published date

Ketika memasuki usia sekolah, Si Buah Hati sudah bisa melakukan banyak aktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Ia juga sudah mampu mengekspresikan perasaan dan melakukan tindakan sesuai keinginannya. 

Dalam periode ini, mungkin Bunda sering menghadapi Si Buah Hati yang sering pilih-pilih makanan. Karena sudah besar, kadang Si Buah Hati mampu melakukan pemberontakan dengan mengunci mulut rapat-rapat atau kabur saat waktunya makan dengan menu yang tidak sesuai keinginan.

Melihat gejala seperti ini, sebenarnya Si Buah Hati sedang menyampaikan pesan tersembunyi kepada Bunda. Bisa jadi, Si Buah Hati enggan makan makanan tertentu bukanlah karena tidak menghargai usaha besar Bunda untuk memasak, melainkan ada kondisi lain yang menyebabkan itu.

Si Buah Hati Ada Masalah di Mulut

Menurut dr Widodo Judarwanto SpA, yang mengelola klinik kesulitan makan di Jakarta, sebanyak 30% pasiennya yang datang dengan keluhan pemilih menu santapan ternyata mengalami gangguan proses makan di mulut. 

Tampilan klinis yang terjadi adalah mengalami kesulitan dalam makan bahan makanan yang berserat atau bertekstur kasar seperti sayur maupun empal daging sapi. Bagi Si Buah Hati, gangguan serupa bisa mengakibatkan kendala mengunyah dan menelan. 

"Analisis kejadian ini berkembang bahwa apakah anak memang 'tidak mau' makan sayur atau memang 'tidak bisa' makan sayur," tulisnya seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan RI.

Karena itu, Bunda perlu mencermati kondisi fisik Si Buah Hati yang mungkin menyebabkannya pilih-pilih makanan. Sebab bila penolakan makan ini berlangsung lama, Si Buah Hati bisa mengalami kekurangan nutrisi yang diperlukan dalam proses tumbuh kembangnya. Hingga menyebabkan pertumbuhan yang tidak maksimal.

Pilih Makanan yang Mudah Dicerna

Bila Si Buah Hati sulit makan, ahli gizi Dr. Laila Hayati, M. Gizi, SpGK menyarankan agar Bunda memberikan makanan yang mudah dicerna tubuh, seperti susu pertumbuhan. "Makanan padat butuh enzim banyak. Kalau susu nggak lama diserap. Sekitar dua jam sudah terserap," kata Laila.

Bunda bisa memberikan susu pertumbuhan di sela-sela waktu makan utama, asalkan sesuai dengan kebutuhan Si Buah Hati. Untuk menuju berat badan anak yang seimbang, Laila menyarankan agar Bunda memberikan 2 gelas susu setiap hari.

Coba susu DANCOW 5+ Nutritods yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. Ini supaya nutrisi harian Si Buah Hati terpenuhi dan pertumbuhan lancar.

Image Article
Pesan Tersembunyi Ketika si Kecil Pilih-pilih Makanan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengenal Imunonutrien dan Manfaatnya bagi Kekebalan Tubuh

Published date

Tahukah Bunda, setiap orang memiliki kekebalan tubuh untuk melawan serangan penyakit. Kekebalan tubuh tersebut tersebar di seluruh tubuh. Akan tetapi, jumlah paling banyak dapat  ditemukan di saluran cerna. 

 

Lho, kok, begitu? Iya Bunda, karena dinding saluran cerna itu ternyata dipenuhi dengan sel penghasil zat kekebalan tubuh, yang presentase atau jumlahnya banyak dibandingkan dengan organ kekebalan tubuh lainnya.

 

Nah Bunda, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kekebalan tubuh seseorang. Secara umum, dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor makanan dan faktor non-makanan. Faktor non-makanan, antara lain faktor lingkungan, adanya peradangan (infeksi), dan lingkungan bakteri baik dalam usus (probiotik). 

 

Sementara faktor makanan antara lain adanya serat pangan (prebiotik) dan zat imunonutrien yang berfungsi sebagai anti-oksidan seperti vitamin A, C, E, serta mineral selenium dan zink.

 

Mengapa serat pangan dan at imunonutrien penting? Serat pangan tertentu yang disebut prebiotik berperan sebagai nutrisi khusus untuk probiotik sehingga probiotik dapat tetap hidup di saluran cerna dan bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan bakteri jahat penyebab penyakit. 

 

Sementara itu, vitamin A, C, E serta mineral zink bantu meningkatkan fungsi pertahanan fisik tubuh, dan bersama dengan mineral selenium mendukung aktivitas perlindungan dari sel kekebalan tubuh. 

 

Selanjutnya, tanpa vitamin C, akan memproduksi zat antibodi esensial untuk menangkal bakteri, virus, maupun senyawa penyebab penyakit lainnya.

 

Meskipun sampai saat ini belum banyak penelitian yang dilakukan terkait manfaat langsung imunonutrien untuk mempertahankan kekebalan tubuh, sudah banyak penelitian tentang bagaimana imunonutrien tersebut dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh pada pasien sakit kronis dan kritis.

 

Agar Si Buah Hati, mendapat asupan zat imunonutrien yang cukup, makanan sehari-harinya harus selalu diperhatikan Bunda! Sebaiknya Si Buah Hati makan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk hewani dan nabati, sayur, buah, dan dilengkapi dengan susu yang telah diperkaya dengan kandungan zat imunonutrien.

 

Jangan lupa lengkapi kebutuhan tumbuh kembang Si Buah Hati dengan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini diberikan agar Si Buah Hati mendapatkan nutrisi. Produk DANCOW ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

 

Artikel ini ditulis oleh: Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc.

 

Image Article
Mengenal Imunonutrien dan Manfaatnya bagi Kekebalan Tubuh
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Susu Pertumbuhan Lengkapi Nutrisi untuk Pertumbuhan Si Buah Hati

Published date

Semakin bertambahnya usia, Si Buah Hati akan semakin lincah bergerak. Apalagi kala ia memasuki usia 3 tahun. Kondisi ini mengikuti proses perkembangan kemampuan motoriknya. Sehingga Si Buah Hati cenderung melakukan kegiatan fisik dalam kehidupan sehari-hari. Rumah yang tadinya menjadi sarana bereksplorasi tentunya tidak lagi menarik bagi Si Buah Hati. Muncul keinginan untuk mengeksplorasi ruang di luar rumah.

Situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan, anak usia prasekolah memiliki banyak sekali pilihan permainan yang dapat dijadikan aktivitas fisik. Dan selama aktivitas, selipkan latihan yang membuat anak bernafas lebih cepat dan dalam. Misalnya, ajak anak berlomba jarak pendek saat bersepeda.

Si Buah Hati sebaiknya melakukan kegiatan fisik setidaknya 60 menit dengan intensitas sedang yang menyenangkan. Bunda dapat melihat manfaat dari kegiatan fisik yang dilakukan Si Buah Hati, misalnya pertumbuhan tulang dan otot yang baik, anak terhindar dari obesitas, dan keterampilan gerak.

Kegiatan fisik di luar rumah pun diyakini bermanfaat bagi perkembangan emosi dan interaksi sosial Si Buah Hati. Karenanya, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati berjalan-jalan untuk mengenal dan mengeksplorasi lingkungan di luar rumah. Sehingga Si Buah Hati akan mengenal makhluk lain seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, hingga belajar bersosialisasi dengan tetangga. Bunda tidak perlu khawatir Si Buah Hati jadi cepat lelah dan jatuh sakit saat bereksplorasi di luar rumah. Tubuh Si Buah Hati akan tetap berenergi serta harus diimbangi dengan istirahat yang cukup. Sehingga imunitas tubuhnya akan melindunginya dari penyakit selama Si Buah Hati memenuhi gizi dan nutrisi sesuai tumbuh kembangnya.

Jumlah nutrisi yang dibutuhkan setiap anak berbeda, diukur dari berat dan tinggi badan. Namun pastinya Bunda sudah dapat menerapkan pola makan Pola Gizi Seimbang (PGS) pada Si Buah Hati. Dalam PGS, nutrisi yang diberikan untuk Si Buah Hati bersumber dari berbagai jenis asupan yang dibagi dalam tiga fungsi yaitu sumber energi, sumber zat pengatur, dan sumber zat pembangun.

Sumber energi (karbohidrat, lemak, protein) bisa diperoleh dari padi, umbi-umbian, tepung, sagu, dan lainnya. Untuk sumber zat pengatur (vitamin A, B, C, D, E, K dan mineral) diperoleh dari sayur dan buah-buahan. Sedangkan sumber zat pembangun (protein dan air) dapat dihasilkan dari susu, ikan, ayam, daging, telur dan kacang-kacangan.

Menu harian sederhana yang Bunda bisa berikan untuk Si Buah Hati seperti roti selai dan susu sebagai sarapan di pagi hari, cemilan Si Buah Hati bisa berupa buah, kemudian makan siang berupa nasi lengkap dengan lauk-pauk seperti sate hati ayam, sayur bayam, dan tahu. Sementara untuk kudapan sore hari, Si Buah Hati bisa menyantap bubur kacang hijau, dan menu makan malam mirip dengan makan siang dengan tambahan susu.

Susu pertumbuhan masih dibutuhkan untuk menyempurnakan tumbuh kembang Si Buah Hati saat usianya menginjak 3 tahun ke atas. Susu pertumbuhan melengkapi nutrisi untuk perlindungan, bakteri baik untuk imun tubuh Si Buah Hati. Seperti fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, vitamin B2, asam amino, dan asam pantotenat.

Image Article
Susu Pertumbuhan Lengkapi Nutrisi untuk Pertumbuhan si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Minyak Ikan untuk Mendukung Proses Belajar Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati yang sudah memasuki usia toddler kini mulai belajar melakukan gerakan yang lebih rumit dari sebelumnya. Misalnya saja, setelah kaki mahir berjalan, dia akan mencoba berjingkat, melompat, berlari, bahkan memanjat berbagai benda yang ada di sekitarnya. 

 

Sementara tangannya yang sudah bisa menggenggam dan mengambil barang, menjadi terampil melakukan berbagai gerakan. Misalnya, menjimpit atau menepuk-nepuk mainan drum. Bunda pasti senang melihat anak semakin aktif.

 

Peran Otak dalam Kelincahan Si Buah Hati

Semua gerakan lincah Si Buah Hati itu tentu saja diatur oleh otak. Dini Kasdu dalam buku Anak Cerdas menjabarkan bagaimana otak berperan pada gerak motorik tubuh. Berikut ini pemaparannya.

 

  • Otak besar bertanggung jawab menanggapi informasi yang dirasakan dari organ penginderaan. Saat Si Buah Hati terjepit saat menutup kotak mainannya, otak akan mendapat pesan rasa sakit pada tangan anak.
     
  • Otak kecil mengontrol koordinasi dan keseimbangan. Sehingga sangat berperan saat Si Buah Hati berjalan, menendang bola, atau belajar naik sepeda.
     
  • Setiap belahan otak mengontrol gerakan sisi tubuh yang berlawanan. Otak kiri mengatur bagian badan kanan, sedangkan otak kanan akan mengontrol bagian kiri tubuh anak.

 

Stimulasi Otak dengan Permainan

Untuk mengasah keterampilan gerak dan respon otak Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan stimulasi yang dikemas dalam suasana bermain. Misalnya, mengajaknya melakukan tos. Tujuannya latihan sederhana ini untuk mengetahui apakah ia bisa menepuk sasaran yang tepat, yaitu tangan Bunda. 

 

Selain itu, Bunda juga boleh menantangnya untuk menendang bola. Letakkan bola di hadapannya, lalu lihatlah seberapa mahir dia mengoordinasikan gerak sehingga kakinya bisa mendorong bola tersebut.

 

Otak Juga Perlu Nutrisi

Selain stimulasi, Si Buah Hati juga memerlukan nutrisi untuk mendukung perkembangan otaknya. Salah satu zat gizi yang baik untuk otak anak adalah DHA. Menurut Fifi Melva Diana dalam jurnal berjudul Omega 3 dan Kecerdasan Anak, DHA berguna dalam pembentukan sel otak dan sel saraf.

 

Nah, saraf pada otak inilah yang berperan sebagai penyampai pesan dari otak ke organ penginderaan. Saat perintah dari otak sampai dengan cepat, kemampuan motorik anak berkembang dengan baik. Agar hal tersebut berjalan optimal, Bunda harus memperhatikan nutrisi yang terkandung dalam menu harian anak. 

 

Berikan makanan dengan DHA dalam hidangan yang tersaji di piring Si Buah Hati. Misalnya saja, ikan laut, telur, kacang-kacangan yang mengandung DHA.

 

Selain itu, Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat Minyak Ikan untuk Mendukung Proses Belajar Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Mengatasi Anak Susah Makan lewat Kreasi Makanan Sehat Bergizi

Published date

Si Buah Hati membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun tak jarang, Bunda harus berjuang keras agar dia bersedia untuk menghabiskan makanan yang sudah siapkan dengan susah payah.

Nah, untuk mengatasi anak susah makan, cobalah mulai melibatkan anak untuk membuat kreasi makanan anak yang bergizi. Yuk, simak langkah-langkah menyiapkan kreasi makanan seru tapi tetap bernutrisi untuk anak sebagai cara mengatasi anak susah makan.

1. Pilih Menu Praktis

Libatkan Si Buah Hati untuk merencanakan kreasi makanan bernutrisi sejak awal. Biarkan dia mencoba resep masakan kesukaannya. Bunda hanya perlu membimbingnya saat menentukan keputusan.

Arahkan pilihan tersebut pada menu makanan yang praktis, tidak rumit dalam proses pembuatannya. Pastikan hidangan yang akan dibuat mengandung nutrisi seimbang, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat. Setelah itu, ajaklah dia berbelanja.

2. Gunakan Bahan Berkualitas Baik

Saat berbelanja, Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati cara memilih bahan makanan yang baik. Bahan pangan berkualitas prima harus segar, bersih dan tidak ada bagian yang rusak atau kedaluwarsa. Berikan contoh pada anak, dengan memperlihatkan dua jenis bahan pangan yang segar dan layu atau busuk.

Seusai berbelanja, jangan lupa untuk mencuci bersih bahan-bahan seperti sayuran dan buah. Mencuci bahan seperti sayuran akan membersihkan dari kotoran, telur cacing dan bakteri. Tunjukkan pada Si Buah Hati cara membersihkan bahan pangan yang benar, misalnya mencuci sayuran dengan air mengalir.

3. Memasak dengan Seru

Ajak Si Buah Hati pada proses pengolahan makanan. Bunda bisa mulai dengan membagi tugas memasak. Minta dia menyiangi bahan pangan yang mudah. Sementara Bunda bisa mengambil alih pekerjaan rumit yang harus menggunakan pisau dan kompor.

Saat proses memasak inilah, Bunda bisa mengenalkan kandungan nutrisi makanan pada anak. Misalnya, sambil mengupas, memotong dan mencacah sayur, Bunda bisa menceritakan kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan pangan tersebut. Beri tahu dia tentang vitamin apa yang ada di dalam sayuran itu. Lalu jelaskan alasan mengapa sayuran itu baik untuk tubuh.

4. Bentuk Semenarik Mungkin

Bunda bisa memperluas peran Si Buah Hati saat menata dan menghias hidangan. Biarkan dia berimajinasi saat membentuk makanan sesuai dengan selera anak, misalnya bentuk kendaraan atau binatang. Tahap ini terbilang mudah, karena sekarang Bunda bisa memperoleh beragam cetakan nasi atau roti tawar. Alat-alat tersebut juga aman bila digunakan oleh anak-anak.

Dengan berlatih membuat kreasi makanan bergizi, anak susah makan akan belajar menghargai setiap hidangan yang tersaji di hadapannya. Sebab, dia merasakan sendiri bagaimana sulitnya memasak makanan. 

Nah, sekarang makanan dan minuman sehat karya Bunda dan Si Buah Hati sudah tersaji di meja makan. Bunda bisa mengajak anak makan bersama. Berikan anak semangat agar menghabiskan hidangan tersebut hingga suapan terakhir.

Selain dapat mengatasi anak susah makan, latihan membuat kreasi makanan juga mendatangkan dampak positif lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan di TK Darul Ulum, Kudus, kegiatan berkreasi dengan makanan membuat anak mengenal gizi yang terkandung pada buah dan sayur, mengajarkan anak tentang makanan sehat, dan mengembangkan kreativitas.

Bunda juga bisa melengkapi nutrisi Si Buah Hati dengan Susu DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Cara Mengatasi Anak Susah Makan lewat Kreasi Makanan Sehat Bergizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kreasi Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Buah Hati

Published date

Pada masa keemasannya atau golden age, Si Buah Hati membutuhkan asupan gizi yang lengkap. Untuk itu, penting bagi Bunda untuk selalu memastikan bila ia mengonsumsi makanan beragam seperti makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan berbagai makanan bergizi. 

Apalagi anak yang memasuki usia prasekolah, telah mengenal bermacam rasa makanan, kerap menganggap rasa sayuran tidak enak, hingga mereka sering menolak menyantap sayur, atau bahkan sulit makan. Lalu, bagaimana cara agar anak mau makan menu bergizi, terutama makanan yang mengandung protein?

Untuk mengatasi anak susah makan, Bunda haruslah cerdik dan kreatif dalam membuat serta menyajikan makanan bergizi. Contoh kreasi santapan yang bisa mencukupi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati adalah batagor telur puyuh. 

Hidangan yang cocok sebagai kudapan sore ini memiliki bahan dasar beragam makanan sehat. Seperti tahu putih yang kaya protein, telur puyuh yang mengandung asam folat, juga bayam yang memiliki kandungan kalsium.

Dalam artikel Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak yang dipublikasikan situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, asam folat penting untuk menjaga anak dari kemungkinan anemia. 

Sementara kalsium berfungsi untuk mengoptimalkan pertumbuhan jaringan otot dan tulang anak. Adapun makanan yang mengandung protein akan membantu proses pertumbuhan tinggi badan, otak, juga otot Si Buah Hati. Nah, berikut resep batagor telur puyuh yang bisa Bunda sajikan untuk camilan bergizi Si Buah Hati.

Bahan:

  • 1 satu putih ukuran 5 cm x 5 cm x 3 cm
  • 50 gram daging ayam giling
  • 2 sdm jamur kuping cincang
  • 10 lembar daun bayam, iris tipis
  • 25 gram keju cheddar, parut
  • 1 butir telur, kocok rata
  • 1 sdm daun bawang, iris tipis
  • 4 butir telur puyuh, rebus
  • Minyak goreng secukupnya
  • Bumbu halus
  • 2 butir bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • Sejumput gula pasir
  • 1/2 sdt garam

Baca Juga: Ide Menu Harian Anak untuk Si Buah Hati

Pelapis:

1 butir telur, kocok hingga rata

Cara membuat:

  1. Panaskan dandang berisi air, dengan api sedang. Siapkan empat mangkuk kecil, lalu oles tipis dengan 1/2 sdt minyak goreng.
  2. Remas tahu hingga lumat. Campurkan dengan daging ayam, jamur kuping, bayam, keju, telur, daun bawang, dan bumbu halus. Aduk hingga rata dan dibagi empat.
  3. Masukan adonan tahu ke mangkuk. Kemudian sisipkan telur puyuh, yang sudah dikupas, ke tengah adonan hingga setengah tenggelam.
  4. Kukus selama 20 menit dan lepaskan batagor dari cetakan ketika masih panas. Lalu, diamkan hingga dingin.
  5. Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang.
  6. Celupkan batagor kukus ke telur kocok, goreng hingga kecokelatan. Kemudian angkat, tiriskan, dan Si Buah Hati siap menyantapnya.

Bagaimana Bunda? Mudah bukan untuk membuat makanan untuk anak yang bergizi, sehat, dan lezat? Bunda bisa menambahkan pelengkap gizi, susu DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Bunda bisa terus berkarya dengan bermacam bahan pangan yang bernutrisi tinggi. Lalu, ciptakan berbagai menu kreatif untuk kudapan Si Buah Hati yang aktif.

Image Article
Kreasi Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kebutuhan Nutrisi Awal untuk Masa Depan Cemerlang Si Buah Hati

Published date

Bunda, perkembangan otak Si Buah Hati tidak cukup optimal bila hanya menerima stimulasi lewat belajar. Untuk mendukung kebutuhan nutrisi dan perkembangan sel-sel otaknya, Bunda pun perlu memberikan asupan yang tepat. Apalagi perkembangan sel-sel otak di usia dini akan sangat menentukan masa depan Si Buah Hati. Sementara, kekurangan asupan bagi perkembangan sel otak akan berdampak pada pertumbuhannya baik secara fisik maupun mental.

Hingga menginjak umur 2 tahun, jumlah sel-sel otak Si Buah Hati berkembang dengan pesat hingga miliaran. Di usia ini pula Bunda sudah dapat memberikan makanan solid untuk Si Buah Hati. Di antaranya:

1. Asupan yang mengandung karbohidrat dan menjadi sumber energi untuk berbagai proses metabolisme otak serta proses pembentukan simpul-simpul saraf pada otak Si Buah Hati. Seperti beras, jagung, kentang, ubi, sagu dan lainnya.

2. Asupan yang mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid), EPA (asam eicosapentaenoic), dan AA (asam arakhidonat) yang dibutuhkan dalam pertumbuhan otak Si Buah Hati. Khususnya pada masa pacu tumbuh otak secara struktural maupun fungsional, sehingga membangun sel-sel neuron otak yang merupakan bekal kecerdasan Si Buah Hati. Misalnya ikan salmon, ikan tenggiri, ikan sarden, ikan tuna, ikan todak, maupun ikan patin.

3. Asupan yang kaya protein untuk mengembangkan sel-sel saraf yang mulai dibangun di otak. Sumber protein bisa diperoleh dari hewani maupun nabati seperti susu, telur, daging, tahu, tempe, serta kacang-kacangan.

4. Vitamin B kompleks juga penting bagi Si Buah Hati. Sebab vitamin B membantu kerja otak untuk berkembang, sehingga berbagai kemampuan Si Buah Hati meningkat. Vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat. Untuk asupan ini, Bunda bisa mengukus ketela sebagai pengganti nasi maupun kudapan sore hari.

5. Asupan yang kaya akan mineral juga mempengaruhi perkembangan sel-sel otak Si Buah Hati. Kandungan mineral mencakup kalsium, zat besi, zink, dan iodium berfungsi dalam pembentukan selubung saraf, menjaga stabilisasi membran otak, serta pertumbuhan tulang bayi. Yang melegakan, hampir semua jenis makanan sehari-hari kaya akan mineral. Mulai dari ikan, telur, tahu-tempe, jamur, susu, kubis, seledri, pakcoy, kale, buah delima, semangka, pir, atau anggur.

6. Berikan pula asupan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan imunitas tubuh Si Buah Hati. Sehingga Si Buah Hati dapat berkembang dengan optimal tanpa harus merasa cepat lelah dan mudah sakit. Semua asupan tersebut akan memberi manfaat optimal ketika dikonsumsi dalam keadaan segar tanpa bahan pengawet. Perhatikan pula porsi untuk Si Buah Hati agar sesuai dengan usia pertumbuhannya. Sehingga semua vitamin dan gizi akan mudah terserap oleh pencernaannya.

7. Agar perkembangan otak Si Buah Hati lebih optimal, Bunda bisa memberikan asupan berupa susu sebanyak dua kali sehari untuk Si Buah Hati. Bunda bisa berikan susu DANCOW 1+ Nutritods yang telah diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Menurut jurnal Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001: 147 - 151, susu pertumbuhan yang mengandung DH, AA, dan zat lainnya menunjang kebutuhan nutrisi dan perkembangan otak Si Buah Hati.

Image Article
Kebutuhan Nutrisi Awal untuk Masa Depan Cemerlang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bekal Unik, Lebih Menarik dari Jajanan Sekolahan

Published date

Suatu hari, Bunda mendapati Si Buah Hati sedang asyik menikmati keripik bertabur bumbu yang gurih bersama teman-temannya di sekolah. Di lain waktu, Bunda melihatnya menyeruput es yang berwarna terlalu cerah. Hati Bunda jadi deg-degan. Sebab banyak jajanan mengandung bahan tambahan berupa zat kimia yang bisa berbahaya untuk Si Buah Hati.

Menurut ahli nutrisi dokter Saptawati Bardosono, sebenarnya Si Buah Hati boleh saja mengonsumsi makanan dengan bahan tambahan pangan (BTP). Asalkan pencernaannya sehat, daya tahan tubuh kuat, dan fungsi ginjal baik. Dosis penyedap atau pengawet pun harus dalam batas yang diperbolehkan bagi tubuhnya.

Bunda sendiri tentu ingin selalu memberikan makanan alami untuk Si Buah Hati. Namun, saat ini banyak makanan diproduksi dalam jumlah besar secara otomatis. Akhirnya Bunda mengenalkan snack dengan BTP kepada Si Buah Hati dan membiarkannya jajan. Padahal tidak ada jaminan kebersihan dan kandungan nutrisi pada makanan yang dijual di sekolah. ”Hidangan di kantin pun disiapkan beberapa jam sebelum disajikan, kontaminasi tangannya luar biasa,” kata Saptawati, 23 September 2015.

Nah, satu trik yang bisa Bunda lakukan agar Si Buah Hati berpaling dari jajanan tidak sehat adalah membuat bekal unik ala bento Jepang. Untuk penyajiannya, Bunda bisa berkreasi dalam menghias dan menata makanan di dalam kotak makanan Si Buah Hati, hingga menjadi lukisan alam atau tokoh animasi. Misalnya, telur dadar yang berwarna kuning bisa menjadi wajah Spongebob. Sementara nasi putih dapat dibentuk jadi kepala panda yang lucu.

Ahli Gizi Hindah Muaris mengungkapkan berbagai keuntungan penyajian bekal makanan dari Jepang pada buku berjudul 30 Menu Bekal Sekolah Ala Bento. Menurut dia, variasi bentuk makanan seperti pada bento dapat mengurangi kecenderungan anak untuk jajan. Dengan demikian, ia akan terhindar dari penyakit akibat jajanan jorok. Dia bisa pula belajar lebih menghargai makanan rumah.

Namun, bekal yang cantik juga harus bergizi ya Bunda. Pastikan Bunda telah memasukkan makanan yang mengandung nutrisi seimbang dalam satu kotak makanan. Komposisi makanan seimbang yaitu setengah bagian berisi karbohidrat dan lauk, setengah bagian lagi dipenuhi sayur dan buah. Sementara untuk kebutuhan mineral, Bunda bisa menambahkan dengan air atau susu.

Selain membuat bekal, Bunda juga harus memberi edukasi pada Si Buah Hati agar selalu memilih makanan sehat. Caranya dengan membacakan dongeng tentang makanan sehat. “Sehingga Si Buah Hati akan mengerti sendiri dan Bunda tidak perlu capek-capek melarangnya,” kata Saptawati. Dengan demikian, secara tidak langsung Bunda telah memberikan perlindungan agar ia tidak sakit akibat jajan sembarangan.

Image Article
Bekal Unik, Lebih Menarik dari Jajanan Sekolahan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off