Buah Hati Siap Belajar dengan Makanan Mengandung Omega 3 dan 6

Published date

Bunda, salah satu cara agar buah hati siap belajar adalah dengan menyediakan makanan yang bernutrisi untuk perkembangan otaknya. Di antaranya, makanan yang mengandung Omega 3 dan 6. Untuk Bunda ketahui, omega 3 dan 6 memiliki peran penting untuk fungsi otak dan juga tumbuh kembang normal Si Buah Hati. 

Namun, sebelum membahas lebih jauh mengenai pentingnya konsumsi makanan yang mengandung omega 3 dan omega 6, kita cari tahu dulu yuk apa itu omega 3 dan 6.

Apa Itu Omega 3 dan 6?

Asam lemak omega-3 atau asam lemak tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang tidak bisa dihasilkan oleh tubuh manusia. Asam lemak ini disebut juga dengan “lemak esensial”, yang harus didapat dari makanan. 

Berdasarkan bentuk dan ukuran kimianya, ada banyak jenis lemak Omega-3, di antaranya:

  • Eicosapentaenoic acid (EPA): Fungsi utama asam lemak 20-karbon ini menghasilkan eicosanoids, yang membantu mengurangi peradangan dan membantu mengurangi gejala depresi.

  • Docosahexaenoic acid (DHA): Asam lemak 22-karbon, DHA membentuk sekitar 8 persen dari berat otak dan sangat penting untuk perkembangan dan fungsi otak normal.

  • Asam alfa-linolenat (ALA): Asam lemak 18-karbon ini dapat dikonversi menjadi EPA dan DHA. ALA digunakan oleh tubuh untuk energi. 

Sama seperti omega 3, omega 6 merupakan asam lemak tak jenuh ganda. Asam lemak ini juga merupakan lemak esensial yang dibutuhkan oleh tubuh agar berfungsi dengan baik. Fungsi utama dari omega 6 adalah menyediakan energi untuk tubuh. Salah satu jenis omega 6 yang paling umum adalah Arachidonic acid (AA), yang berguna menghasilkan bahan kimia eicosanoid, sama seperti EPA.

Namun, eicosanoid yang diproduksi AA lebih banyak berfungsi untuk membantu melawan peradangan tubuh. Ini membuat AA penting bagi sistem imun tubuh. 

Manfaat Konsumsi Makanan Mengandung Omega 3 dan 6

Konsumsi makanan yang mengandung omega 3 dan 6 berpengaruh pada tumbuh kembang anak, terutama pada perkembangan otaknya. 

Riset menunjukkan bahwa rendahnya asupan DHA pada ibu hamil dan menyusui menunjukkan peningkatan gangguan perkembangan saraf anak. Pada studi lain, suplementasi DHA menurunkan risiko gangguan perkembangan penglihatan dan saraf anak. Inilah mengapa suplementasi omega 3 sudah diberikan sejak masa kehamilan. 

Tapi, bukan hanya omega 3 saja yang penting bagi perkembangan otak anak. Suplementasi omega 3 dan 6 terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan kemampuan membaca pada anak sekolah.  Tapi, manfaat omega 3 dan 6 bukan hanya sebatas itu. Lebih jelasnya, berikut beberapa manfaat omega 3 dan 6 untuk tubuh.

Baca Juga: Nutrisi Otak Anak 1 Tahun agar Cerdas

Manfaat omega 3

Mendukung perkembangan membran sel pada otak anak, sehingga anak mudah menangkap berbagai hal di sekitarnya

Menunjang daya ingat

Melancarkan peredaran darah dalam tubuh, sehingga menunjang kesehatan jantung anak

Mempertajam penglihatan dan meningkatkan kesehatan mata

Melancarkan mekanisme pencernaan

Anti inflamasi atau anti peradangan

Meningkatkan stamina tubuh

Baik untuk kesehatan kulit. 

Manfaat omega 6

  • Menekan kadar kolesterol dalam darah yang bermanfaat terhadap perkembangan jantung anak

  • Dapat mencegah terjadinya penyempitan pembuluh darah yang dapat menunjang kesehatan sistem peredaran darah dan sirkulasi oksigen dalam sistem pernapasan anak

  • Mengatur kadar gula dalam darah

  • Menunjang perkembangan sistem saraf.

Makanan yang Mengandung Omega 3 dan 6

Seperti yang disebutkan di atas, sejak dalam kandungan Si Buah Hati telah membutuhkan asupan omga 3 dan 6. Namun, kebutuhan omega 3 dan 6 tidak hanya berhenti sampai 1000 hari pertama kehidupannya tapi terus hingga dewasa.

Tentunya, asupan omega 3 dan 6 tidak boleh bergantung pada suplementasi. Untuk itu, yuk ketahui beberapa makanan yang memiliki kandungan omega 3 dan 6 berikut ini.

Bunda, kandungan omega 3 pada makanan bisa didapatkan melalui konsumsi seafood dan ikan yang mengandung lemak seperti salmon, mackerel, anchovies, sarden, dan trout. Selain itu, makanan seperti telur dan daging juga mengandung omega 3.

Sementara itu, asam lemak omega 6 bisa didapatkan melalui konsumsi biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, daging, dan ayam. 

Kebutuhan Harian Omega 3 dan 6 Anak

Asupan omega-3 dan omega 6 yang perlu dicukupi dalam sehari berbeda-beda sesuai dengan usia.

  • Anak usia 1 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 0,5 gram dan omega 6 4,4 gram setiap harinya.

  • Anak usia 1-3 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 0,7 gram dan omega 6 7 gram setiap harinya.

  • Anak usia 4-9 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 0,9 gram dan omega 6 10 gram setiap harinya.

  • Anak usia 10-12 tahun memiliki kebutuhan omega 3 sekitar 1,2 gram dan omega 6 12 gram setiap harinya. 

Bunda, untuk mendukung kemampuan belajarnya, bantu lengkapi nutrisi si buah hati dengan memberikan makanan yang bergizi, salah satunya dengan memberikan DANCOW 3+. DANCOW 3+ Imunutri tinggi vitamin A, C, E, dan zink, tinggi kalsium, protein, vitamin D, serta DHA, zat besi, dan Omega 3 & 6.   

Dengan asupan gizi yang tercukupi, Bunda dapat mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan optimal.

Image Article
Buah Hati Siap Belajar dengan Makanan Mengandung Omega 3 dan 6
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Mencegahnya

Published date

Untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati, Bunda perlu memastikan ia mengonsumsi zat besi yang cukup pada makanan dan minuman hariannya. Dari informasi di laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia disebutkan zat besi sebagai mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah. 

Hemoglobin sendiri merupakan jenis protein yang membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Tak hanya berguna bagi orang dewasa, zat besi juga menjadi salah satu nutrisi yang penting untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak. 

Kekurangan zat besi pada anak usia sekolah dapat menghambat kinerja otak anak dan memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia defisiensi besi.

Dampak Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi merupakan suatu keadaan di mana kadar zat besi di dalam tubuh tidak mencukupi untuk mempertahankan fungsi fisiologis yang normal. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang sehat, sehingga distribusi oksigen dalam tubuh tidak dapat berjalan dengan optimal. Mudah merasa lelah dan sering sesak napas bisa menjadi ciri anak kekurangan zat besi yang paling jelas terlihat.

Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi

Melansir dari situs Kemenkes, kurangnya kadar zat besi pada anak-anak juga dapat mengganggu kemampuan tubuhnya untuk berfungsi secara optimal. Selain mudah lelah dan sesak napas, tanda kekurangan zat besi pada anak usia sekolah biasanya baru terdeteksi saat terjadi anemia defisiensi besi. 

Beberapa ciri kekurangan zat besi pada anak yang harus Bunda waspadai antara lain sebagai berikut: 

  1. Kulit terlihat lebih pucat dari biasanya. Hal ini karena pada dasarnya hemoglobin dalam sel darah merah memberikan warna merah dalam darah. Saat kadarnya menurun, maka darah menjadi kurang merah. 

  2. Tangan dan kaki terasa dingin karena peredaran darah ke tangan dan kaki yang tidak lancar.

  3. Pertumbuhan dan perkembangan yang melambat.

  4. Nafsu makan menurun drastis sebab zat besi memengaruhi produksi hormone ghrelin, yaitu hormon yang mengatur rasa lapar.

  5. Pernapasan yang tidak normal dan cepat. Hal ini terjadi karena otot-otot dalam tubuh tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup untuk melakukan aktivitas harian. Akibatnya, laju pernapasan meningkat karena tubuh berusaha mendapatkan oksigen lebih banyak, sehingga menyebabkan sesak napas.

  6. Sering mengalami infeksi, sebab zat besi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat kadarnya menurun, maka anak-anak lebih mudah terpapar infeksi.

  7. Mempengaruhi perubahan mood dan konsentrasi menurun pada anak sehingga akan berpengaruh pada prestasinya di sekolah. 

Baca Juga: Manfaat Vitamin D dari Susu FortiGro

Cara Mencegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

 Kekurangan zat besi pada anak usia sekolah bisa dicegah dengan memenuhi kebutuhan zat besi melalui asupan harian, yakni makanan dan minuman bergizi seimbang dan mengandung zat besi. 

Perlu diketahui bahwa kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah (6–12 tahun) yang dianjurkan seperti yang disebutkan dalam Angka Kecukupan Gizi dan Kementerian Kesehatan adalah 8–10 mg/hari . 

Bunda dapat memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati melalui asupan makanan dan minuman bergizi. Beberapa makanan bergizi yang bisa dikonsumsi anak-anak untuk memenuhi kebutuhan zat besinya antara lain daging merah, ayam, ikan, telur, cokelat hitam, kerang kacang-kacangan, bayam, brokoli, dan juga dilengkapi dengan memberikan susu. 

Untuk membantu mencukupi kebutuhan gizi anak, Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan untuk anak usia 6–12 tahun dengan kandungan vitamin dan mineral dalam segelas susu DANCOW FortiGro yang dapat mendukung proses tumbuh kembangnya seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluargandan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga tersedia kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan. 

Setelah memahami ciri-ciri anak kekurangan zat besi dan cara pencegahannya, pastikan untuk selalu memenuhi kebutuhan gizi anak dengan baik ya, Bunda!

Image Article
Ciri-ciri Anak Kekurangan Zat Besi dan Cara Mencegahnya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Published date

Meski anak-anak belum diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan selama seharian penuh, namun tak sedikit dari mereka yang justru bersemangat untuk mencobanya. Sebagai orang tua, kita hanya bisa mendukungnya dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan memastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan baik saat puasa. Agar puasa Si Buah Hati berjalan lancar, simak penjelasan mengenai tips penuhi gizi anak saat puasa berikut ini.

Pentingnya Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Saat Puasa

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang menyebutkan bahwa selama menjalankan puasa asupan makanan berkurang sebanyak 20–30 persen setiap harinya. Penurunan asupan makanan tentunya harus diimbangi dengan asupan makanan yang berkualitas baik saat sahur maupun berbuka puasa agar kebutuhan gizi anak saat puasa tetap terpenuhi. 

Memenuhi kebutuhan gizi anak usia 6–12 tahun saat puasa merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung anak-anak tetap dapat melakukan proses belajar dan akitivitas harian dengan lancar dalam kondisi tidak mudah lelah dan gampang sakit ketika sedang berpuasa. 

Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa 

Menurut penjelasan dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut beberapa kebutuhan gizi anak usia 6–12 tahun saat puasa yang sebaiknya dikonsumsi Si Buah Hati.

Karbohidrat

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi utama dalam tubuh, termasuk saat berpuasa. Jenis karbohidrat yang baik dikonsumsi sebagai menu sahur maupun berbuka adalah karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, jagung, dan ubi. Anak-anak masih bisa mengonsumsi nasi putih, namun dalam porsi secukupnya ditambah dengan sayuran hijau. 

Protein

Selain memiliki peran untuk mempercepat pembentukan jaringan otot tubuh, protein juga berperan sebagai glikogen yang akan dipecah agar tubuh tetap berenergi selama berpuasa. Ada dua jenis protein yang bisa dikonsumsi, yaitu protein hewani dan nabati. Protein hewani contohnya adalah daging, telur, ikan, ayam, dan susu. Sedangkan protein nabati bisa didapatkan dari makanan seperti tahu, tempe, kedelai, kacang merah, dan kacang hijau.

Serat

Berperan untuk memperlambat proses perubahan karbohidrat menjadi gula, sehingga anak-anak bisa merasa kenyang lebih lama. Sumber serat yang paling baik untuk dikonsumsi adalah sayuran hijau.

Lemak

Meskipun kebutuhannya tidak sebanyak protein dan karbohidrat, namun lemak juga menjadi salah satu nutrisi yang diperlukan tubuh saat berpuasa. Namun, pastikan jenis lemak yang dikonsumsi adalah lemak sehat yang berasal dari beberapa makanan seperti ikan, alpukat, bayam, dan minyak zaitu, bukan aneka gorengan yang digoreng dengan minyak melimpah dan tidak memiliki nilai gizi di dalamnya.

Vitamin dan mineral 

Tubuh juga membutuhkan vitamin dan mineral selama berpuasa yang bisa didapatkan dari konsumsi buah-buahan tinggi air dan vitamin serta sayuran favorit anak-anak. Pastikan untuk memasukkan buah dan sayuran dalam menu sahur dan berbuka ya, Bunda!

Baca Juga: Cara Melatih Anak Puasa

Tips Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa

Cara efektif yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung anak agar dapat berpuasa dengan lancar adalah dengan memperhatikan hal berikut: 

  1. Cara penuhi kebutuhan gizi anak pada saat puasa yang utama adalah menyiapkan menu sahur dan buka puasa yang bergizi untuk anak, seperti sayur, daging, dan buah. Agar momen berpuasa di bulan Ramadan menjadi lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak anak untuk menyiapkan hidangan bersama.

  2. Berbuka dengan minum air mineral dan takjil sehat untuk anak berupa buah-buahan manis seperti kurma, susu, maupun makanan tradisional favoritnya.

  3. Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan baik, melalui air mineral dan juga susu yang bisa dikonsumsi saat sahur dan berbuka. Susu dapat membantu memenuhi kebutuhan kalsium pada anak, mendukung kinerja otot, dan juga menjaga metabolisme tubuh selama berpuasa. 

Sebagai rekomendasinya, Bunda bisa memberikan DANCOW FortiGro yang sudah dilengkapi dengan vitamin serta mineral penting yang baik dikonsumsi saat sahur dan berbuka puasa untuk mendukung anak agar bisa tetap beraktivitas dan tidak lemas saat puasa. 

DANCOW FortiGro merupakan susu yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun dengan beberapa kandungan gizi sebagai berikut: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium

Selain hadir dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang pas jadi sajian untuk dikonsumsi saat berbuka puasa. 

Pastikan kebutuhan gizi anak terpenuhi dengan memberikan DANCOW FortiGro untuk membantu puasanya lancar dan dapat beraktivitas tanpa merasa lemas ya, Bunda!

Image Article
Optimalkan Kebutuhan Gizi Anak saat Puasa
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Takjil Manis untuk Anak: Pilihan yang Sehat dan Bergizi

Published date

Tanpa terasa, bulan suci Ramadan akan datang sebentar lagi. Anak-anak mulai tidak sabar untuk belajar berpuasa menahan rasa lapar dan haus selama hampir seharian penuh. Nah, agar momen puasa anak-anak menjadi lebih menyenangkan, yuk simak rekomendasi takjil manis untuk anak berikut ini!

Pentingnya Memilih Takjil Manis Namun Bergizi

Tak bisa dipungkiri bahwa takjil saat berbuka puasa selama bulan Ramadan menjadi salah satu hal yang membuat seseorang lebih semangat untuk berpuasa, tak hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Pada umumnya, takjil yang berupa makanan dan minuman untuk anak buka puasa memiliki rasa yang manis dan lezat. Sayangnya, tak sedikit dari berbagai menu takjil yang tersedia merupakan sajian yang mengandung terlalu banyak santan atau minyak dan juga gula. 

Memilih menu takjil manis untuk anak saat berbuka puasa sebaiknya dilakukan secara teliti. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menganjurkan untuk mengawali berbuka puasa dengan minum air hangat dan dilanjutkan dengan makan makanan manis yang tidak asam seperti buah-buahan contohnya kurma. Hal ini karena buah kurma mengandung karbohidrat dan energi yang sangat baik untuk mengembalikan energi setelah berpuasa hampir seharian penuh. Selain menyehatkan, pemilihan makanan dan minuman untuk anak buka puasa yang dilakukan secara cermat juga memungkinkan untuk mencegah konsumsi gula berlebihan yang dapat memicu timbulnya penyakit diabetes pada anak-anak.

Pentingnya Membatasi Asupan Gula pada Anak

Membatasi asupan gula yang berasal dari menu takjil manis untuk anak adalah hal yang wajib dilakukan oleh setiap orang tua. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2013, batasan konsumsi gula yang disarankan per hari adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan per orang per hari atau 50 gram per orang per hari. 

Bunda juga perlu mengetahui bahwa konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan pada anak-anak, seperti diabetes tipe 2, obesitas, kerusakan gigi, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan penyakit hati berlemak (fatty liver). 

Tips Memilih Menu Takjil Sehat untuk Anak

Agar anak-anak tetap dapat menikmati takjil berbuka puasa yang lezat dan sehat tanpa harus mengonsumsi gula secara berlebihan, simak tips memilih makanan dan minuman untuk anak buka puasa berikut ini.

  1. Memastikan anak-anak mencukupi kebutuhan air mineral saat berbuka puasa. Hindari minuman bersoda karena kandungan gulanya sangat tinggi.

  2. Pilih buah-buahan segar yang mengandung serat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan. Beberapa pilihan buahnya antara lain kurma, apel, pisang, semangka atau anggur.

  3. Memberikan makanan tradisional yang sehat dan dalam porsi kecil seperti bubur sumsum, kolak pisang, atau bubur ketan yang tidak mengandung gula berlebihan.

  4. Memberikan susu yang kaya akan kalsium dan protein untuk mendukung proses tumbuh kembang sekaligus mengembalikan energi anak-anak.

  5. Agar anak-anak semakin semangat berpuasa, pastikan untuk memberikan variasi makanan dan mempertimbangkan kebutuhan gizi harian anak-anak. 

Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak Puasa dan Trik Melatih Kesabaran

Pilihan Takjil Manis yang Bergizi

Tak perlu bingung menyiapkan sajian berbuka, berikut ini beberapa rekomendasi takjil manis untuk anak yang bisa Bunda coba di rumah.

  1. Mencampurkan potongan kurma dan yoghurt.

  2. Jus buah segar favorit anak-anak, seperti jus alpukat, jus semangka, dan jus mangga.

  3. Bubur ketan hitam yang kaya akan serat dan antioksidan.

  4. Es buah yang berisi potongan buah manis favorit anak-anak.

  5. Bubur sumsum dengan siraman saus gula aren alami.

  6. Pisang bakar atau panggang yang diberi taburan bubuk kayu manis atau susu bubuk di atasnya. 

  7. Smoothies yang terbuat dari campuran buah dan susu dengan rasa favorit anak-anak.

Selain beberapa menu takjil manis untuk anak di atas, anak-anak juga bisa membatalkan puasanya dengan minum susu DANCOW FortiGro yang diberi tambahan es batu agar lebih menyegarkan. Selain memiliki rasa yang lezat dan disukai anak-anak, DANCOW FortiGro juga merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun dengan kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar agar dapat berjalan dengan lancar, seperti: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream sangat cocok dijadikan sebagai minuman saat sahur dan berbuka puasa.

DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila, sehingga lebih praktis dikonsumsi terutama saat buka puasa. Yuk, lengkapi persediaan DANCOW FortiGro sebagai pelengkap menu berbuka dan juga saat sahur!

Image Article
Takjil Manis untuk Anak: Pilihan yang Sehat dan Bergizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan Tinggi Zat Besi untuk Kebutuhan Harian Anak Sekolah

Published date

Sama seperti protein dan vitamin D, zat besi merupakan jenis mineral yang sangat penting untuk dipenuhi guna mendukung proses tumbuh kembang anak usia sekolah agar berjalan dengan optimal. Oleh karena itu, pemberian makanan tinggi zat besi untuk anak sangat disarankan untuk mencegah terjadinya kekurangan zat besi yang dapat menghambat kinerja fungsi tubuh dan perkembangan otaknya. 

Untuk mengetahui peran dan seberapa banyak kebutuhan zat besi pada anak usia sekolah, yuk simak penjelasannya berikut ini!

Mengapa Zat Besi Penting untuk Anak Usia Sekolah?

Situs World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia menjelaskan bahwa setidaknya ada 300 juta anak di seluruh dunia mengalami anemia yang disebabkan oleh kekurangan zat besi di tahun 2011. Sementara data tahun 2018 dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa 26,8% anak usia 5–14 tahun menderita anemia. 

Selain berperan penting dalam mendistribusikan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan serta menggunakan oksigen dengan baik, zat besi merupakan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan sel pada sistem kekebalan tubuh serta sistem saraf dan pengaturan metabolisme energi. 

Zat besi sangat penting bagi anak usia sekolah, sebab anak-anak usia 6–12 tahun sedang berada pada tahap perkembangan intelektual yang pesat dan optimalisasi kinerja kognitifnya (fungsi otak) dapat memberikan manfaat seumur hidup. 

Sebaliknya, kekurangan zat besi pada anak-anak dapat memicu anemia defisiensi besi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat dan jika tidak segera diatasi dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak. Maka tak heran jika orang tua disarankan untuk memberikan makanan yang mengandung zat besi untuk anak sejak dini.

Kebutuhan Zat Besi Anak Usia Sekolah

Meski orang tua disarankan untuk memberikan makanan yang tinggi zat besi untuk anak, namun pastikan untuk memberikannya sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan usia anak-anak. Menurut Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan makanan zat besi untuk anak sekolah adalah sebesar 8–10 mg setiap harinya. Kebutuhan zat besi ini dapat dipenuhi melalui asupan makanan dan minuman yang mengandung zat besi tinggi untuk anak setiap harinya.

Baca Juga: 7 Ide Menu Sarapan untuk Anak Sekolah

Pilihan Makanan dengan Zat Besi Jinggi

Berdasarkan penjelasan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, zat besi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  1. Zat besi heme, yaitu zat besi yang berasal dari hemoglobin hewani (banyak ditemukan dalam daging) dan lebih mudah diserap oleh tubuh.

  2. Zat besi non-heme, yaitu zat besi yang berasal dari sumber nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran.

Untuk mendukung kebutuhan gizi anak usia sekolah, maka Bunda bisa memberikan makanan yang mengandung zat besi untuk anak sebagai berikut: 

  1. Daging yang bisa berupa daging sapi, domba, ayam, dan kalkun.

  2. Ikan.

  3. Telur.

  4. Biji-bijian seperti sereal yang diperkaya dengan kandungan zat besi, roti gandum, pasta, dan nasi.

  5. Kacang-kacangan seperti lentil, dan kacang polong.

  6. Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, kacang hijau, dan buncis.

Tak hanya makanan, minuman susu juga merupakan sumber asupan zat besi yang baik bagi anak usia sekolah. Bunda dapat memberikan susu DANCOW FortiGro yang mengandung tinggi zat besi yang dapat membantu melengkapi kebutuhan gizi keluarga. Konsumsi susu DANCOW FortiGro 2 kali sehari juga dapat membantu memenuhi 30% kebutuhan zat besi harian. 

DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah (6–12 tahun) dengan kandungan vitamin dan mineral seperti: 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream.

DANCOW FortiGro juga tersedia dalam kemasan UHT siap minum dengan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis jadi menu bekal sekolah untuk mendukung Si Buah Hati dalam proses belajarnya. 

Pastikan untuk selalu memberikan makanan tinggi zat besi untuk anak sekolah pada asupan hariannya agar kebutuhan gizi Si Buah Hati tercukupi dengan baik, Bunda!

Image Article
Pilihan Makanan Tinggi Zat Besi untuk Anak Usia Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Mengatasi Susu Bubuk yang Menggumpal

Published date

Jika dibandingkan dengan susu UHT, susu bubuk memang memiliki masa penyimpanan lebih lama bahkan masih bisa digunakan beberapa bulan kedepan selama kemasannya belum terbuka. Namun, Bunda tentunya pernah menjumpai susu bubuk menggumpal saat hendak melarutkannya dengan air, bukan? Untuk mengetahui penyebab susu menggumpal dan bagaimana cara mengatasinya, simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab Susu Bubuk Menggumpal 

Dari keterangan Journal of Dairy Science menyebutkan bahwa susu bubuk terlalu menggumpal disebabkan oleh proses oksidasi atau penguraian yang dapat mengubah bentuknya, contohnya karena kemasan atau tempat penyimpanan susu yang tidak ditutup dengan baik, sehingga terpapar air, minyak, cairan tubuh, maupun udara. Hal inilah yang membuat molekul dalam susu bubuk tidak stabil dan pada akhirnya menggumpal, baik saat penyimpanan maupun ketika dilarutkan dengan air.

Susu bubuk yang sudah menggumpal sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak karena mengandung bakteri atau kuman yang dapat memicu masalah kesehatan tubuh, terutama pada sistem pencernaannya. Selain susu yang menggumpal, jika terjadi perubahan warna dan bau, minuman tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi lagi.

Selain cara penyimpanan yang salah, susu bubuk menggumpal juga bisa terjadi akibat cara pelarutan yang kurang tepat seperti berikut: 

  1. Susu bubuk yang digunakan tidak sesuai dengan takaran atau cara penggunaan (terlalu banyak), sehingga komposisi air dan susu bubuknya tidak seimbang.

  2. Melarutkan susu bubuk menggunakan air dingin atau air yang terlalu panas.

  3. Menuangkan susu bubuk sebelum air.

Tips Memilih Susu Bubuk yang Berkualitas

Agar terhindar dari masalah susu menggumpal, Bunda perlu mengetahui beberapa tips memilih susu untuk usia sekolah sebagai berikut: 

  1. Memilih susu sesuai dengan kebutuhan anak seusianya. Khusus untuk anak sekolah, pilih susu yang kandungan gizinya lengkap dan dapat mendukung tumbuh kembang, termasuk kepadatan tulangnya. 

  2. Memiliki kandungan protein sebagai sumber energi, membentuk otot, memproduksi hormon dan sel, meningkatkan metabolisme, menjaga daya tahan tubuh, memperkuat tulang, serta mengantarkan gizi ke bagian-bagian dalam tubuh. Menurut Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan protein anak usia sekolah adalah 25–55 gram setiap harinya.

  3. Mengandung kalsium untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, membantu kontraksi otot, stimulasi saraf, dan menjaga tekanan darah. Menurut Angka Kecukupan Gizi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, kebutuhan kalsium harian anak sekolah (6–12 tahun) sekitar 1.000–1.200 mg setiap harinya. Agar penyerapan kalsium berjalan optimal, pastikan juga untuk memilih susu yang dilengkapi dengan kandungan vitamin D untuk menjaga metabolisme kalsium sehingga berperan langsung terhadap kesehatan tulang.

  4. Dilengkapi dengan kandungan vitamin A untuk menjaga kesehatan mata dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak usia sekolah.

  5. Mengandung vitamin C yang berperan sebagai antioksidan dan penting untuk ketahanan tubuh sekaligus membantu menyerap zat besi. 

  6. Vitamin B kompleks, yaitu vitamin B1, B2, B6, serta B12 yang berperan untuk mendukung kemampuan memori dan meningkatkan mood belajar.

  7. Diperkaya zat besi dan zink. Zat besi berperan dalam menjaga metabolisme, termasuk penyimpanan oksigen dan mengantarkannya ke bagian tubuh yang membutuhkan, sedangkan zink penting untuk menjaga fungsi imunitas dan kesehatan saraf. 

Khusus untuk susu bubuk, perhatikan juga beberapa hal berikut ini sebelum memberikannya pada Si Buah Hati: 

  1. Memastikan kemasan susu bubuk tertutup rapat untuk mencegah paparan kuman dan bakteri.

  2. Memerhatikan tanggal kedaluwarsa yang tertera pada kemasan susu bubuk. 

  3. Tips memilih susu bubuk yang juga tak kalah penting adalah dengan memerhatikan kandungan gula di dalam susu. 

Baca Juga: Manfaat Susu FortiGro Full Cream

Cara Penyajian Susu agar Tidak Menggumpal

Jika susu bubuk terlalu menggumpal akibat kesalahan pada saat melarutkannya, maka segera atasi dengan beberapa cara berikut ini: 

  1. Memastikan bahwa susu bubuk yang dibeli sudah terdaftar resmi pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta tidak kedaluwarsa atau mengalami perubahan warna dan bau.

  2. Memastikan gelas dan sendok dalam kondisi bersih dan kering, sehingga susu tidak terlalu menggumpal.

  3. Susu bubuk menggumpal bisa terjadi karena terlalu banyak saat menuangkannya. Untuk mengatasinya, coba tambahkan air hangat dan pindahkan pada gelas yang lebih besar. Aduk perlahan hingga susu larut sempurna.

  4. Hindari melarutkan susu bubuk menggunakan air yang terlalu panas atau dingin. Untuk lebih baiknya, Bunda bisa ikuti petunjuk pada cara pembuatan di kemasan, sebab ada beberapa susu bubuk yang mudah larut meski diseduh tanpa air panas. 

  5. Agar larut sempurna, Anda juga bisa menggunakan alat pengocok atau blender untuk memastikan bahwa susu bubuk tercampur secara merata.

Tips Menyimpan Susu Bubuk agar Tidak Menggumpal

Untuk mencegah susu bubuk menggumpal dan tetap dapat merasakan manfaatnya secara optimal, simak cara penyimpanan yang baik berikut ini: 

  1. Tetap menyimpannya di dalam kemasan kaleng susu bubuk dan menutupnya dengan rapat.

  2. Simpan di tempat yang sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung.

  3. Jika ingin memindahkan susu bubuk ke wadah penyimpanan, sebaiknya pilih wadah kedap udara yang bersih, kering, dan memiliki penutup yang rapat.

  4. Gunakan sendok takar yang bersih untuk mencegah paparan kuman dan bakteri.

Rekomendasi susu bubuk yang bisa Bunda berikan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak adalah DANCOW FortiGro. DANCOW FortiGro merupakan susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6–12 tahun agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal. Hal ini karena dalam segelas DANCOW FortiGro memiliki kandungan vitamin dan mineral seperti:

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium. 

Tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. DANCOW FortiGro Instant memiliki formula yang mudah larut, sehingga tidak menggumpal ketika diseduh, bahkan meski tanpa air panas. Selain itu, Bunda juga dapat memberikan DANCOW FortiGro Cokelat yang bisa langsung larut saat disajikan dalam air dingin. 

DANCOW FortiGro ini juga dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. 

Tak hanya itu saja, DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, yaitu Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi untuk bekal sekolah atau dalam perjalanan. Yuk, lengkapi persediaannya sekarang juga!

Image Article
5 Cara Mengatasi Susu Bubuk yang Menggumpal
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingkah Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak? Ini Tipsnya!

Published date

Dalam kehidupan sehari-hari, konsumsi susu pada anak usia sekolah dipercaya mampu membantu mendukung proses tumbuh kembangnya agar berjalan dengan optimal. Melansir dari Healthline.com, asupan susu memiliki kaitan yang cukup erat dengan peningkatan pertumbuhan pada anak-anak, sebab dalam segelas susu terkandung nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan seperti protein, kalsium, dan juga hormon pertumbuhan. Selain protein dan kalsium, penting juga untuk memilih susu tinggi zat besi untuk meningkatkan fungsi kognitif anak usia sekolah.

Pentingnya Zat Besi bagi Perkembangan Anak

Berdasarkan penjelasan dari World Health Organization (WHO) atau badan kesehatan dunia, anak-anak usia sekolah (6–12 tahun) sedang berada pada tahap perkembangan intelektual yang kritis dan optimalisasi kinerja kognitifnya (fungsi otak) yang dapat memberikan manfaat hingga mereka dewasa kelak. Zat besi berperan penting dalam memproduksi sel darah merah yang sehat, sehingga tubuh dapat mendistribusikan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh dan membantu otot menyimpan serta menggunakan oksigen dengan baik. 

Selain itu, zat besi juga merupakan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan sel pada sistem kekebalan tubuh serta sistem saraf dan pengaturan metabolisme energi. Sebaliknya, kekurangan zat besi pada anak-anak dapat memicu anemia defisiensi besi, yaitu kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat dan jika tidak segera diatasi dapat memengaruhi proses tumbuh kembang anak. 

Untuk mencegahnya, pemberian makanan bergizi dan susu tinggi zat besi untuk anak SD sangat disarankan untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik sekaligus mencegah terjadinya anemia defisiensi besi akibat kekurangan zat besi pada anak usia sekolah.

Baca Juga: Manfaat Vitamin D dari Susu FortiGro

Manfaat Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi

Menurut informasi dari laman Kementerian Kesehatan, susu sapi merupakan bahan pangan berupa minuman yang penting bagi tubuh karena mengandung sejumlah gizi, seperti protein, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, dimana salah satunya adalah zat besi. Mengonsumsi susu tinggi zat besi untuk anak SD secara rutin dipercaya dapat memberikan manfaat seperti: 

  1. Kandungan susu tinggi zat besi dipercaya mampu membantu meningkatkan produksi sel darah merah dan melancarkan distribusi oksigen ke seluruh tubuh.

  2. Kandungan gizi dalam susu seperti protein, vitamin, dan sejumlah mineral seperti zat besi, membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak lebih optimal. Dengan daya tahan tubuh yang kuat, anak jadi bisa mengikuti proses belajar dan beraktivitas dengan baik. 

  3. Manfaat lain susu tinggi zat besi adalah membantu meningkatkan kepadatan tulang, sebab susu memiliki kombinasi yang kuat termasuk kalsium, fosfor, kalium, protein, vitamin D, dan vitamin K2.

  4. Kandungan zat besi, kalium, B12, kalsium dan vitamin D di dalam susu juga sangat baik untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak usia sekolah, sehingga sangat baik untuk mendukung perkembangan otaknya.

  5. Mencegah obesitas pada anak usia sekolah. Sebab susu dapat membuat perut terasa kenyang dalam waktu yang lebih lama.

  6. Konsumsi susu juga dapat meningkatkan kualitas tidur anak sehingga anak bisa tidur dan beristirahat secara maksimal yang akan bermanfaat untuk memulihkan energinya untuk beraktivitas kembali. 

  7. Manfaat susu tinggi zat besi untuk anak SD lainnya adalah membantu memperbaiki mood meningkatkan fokus. Hal ini akan membantu Si Buah Hati dalam proses belajar dan aktivitasnya sehingga bisa meningkatkan potensi dan prestasinya. 

 

Untuk membantu melengkapi gizi anak, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro, yang merupakan susu yang diformulasikan khusus sekolah (6–12 tahun) dengan kandungan gizi penting yang dibutuhkan anak dalam tumbuh kembangnya. DANCOW FortiGro mengandung tinggi zat besi dimana mengonsumsi 2 gelas sehari dapat membantu memenuhi 30% asupan zat besi harian.

Selain protein dan kalsium yang sangat baik untuk meningkatkan kepadatan tulang dan membantu proses pertumbuhan anak usia sekolah, berikut ini kandungan yang ada dalam segelas DANCOW FortiGro. 

  1. Kandungan vitamin dan mineral yang dapat mendukung proses belajar dan meningkatkan imunitas seperti zat besi, zink, vitamin A, C, dan D.

  2. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant kemasan boks).

  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti protein dan kalsium.

Bunda dapat memberikan DANCOW FortiGro, dua kali sehari, yakni pada pagi dan malam hari sebelum tidur pada Si Buah Hati. DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream. DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum dengan pilihan rasa yang disukai Si Buah Hati, seperti rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis jadi menu bekal sekolah atau dalam perjalanan. Jadi, pastikan DANCOW FortiGro selalu tersedia di rumah ya, Bunda.

Image Article
Pentingkah Konsumsi Susu Tinggi Zat Besi untuk Anak? Ini Tipsnya!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Makanan yang Baik Dikonsumsi Ketika Hamil Trimester Pertama

Published date

Pola makan yang bergizi dan seimbang merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil, khususnya pada trimester pertama. Sebagai informasi, istilah trimester adalah suatu siklus dalam masa kehamilan yang terdiri dari tiga fase untuk menandakan perkembangan janin. 

Perubahan Fisik Bunda Selama Trimester Pertama

Ada berapa fase trimester dan trimester pertama berapa bulan? Jawabannya, ada tiga fase trimester dan setiap trimester dihitung sekitar tiga bulan atau 13 minggu. 

Dalam setiap trimester, berbagai perubahan fisik dan emosional terjadi sehingga berpotensi menimbulkan keluhan, seperti morning sickness, mood swing, kelelahan, hingga konstipasi pada trimester pertama.  Oleh karenanya, Bunda harus memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang tepat untuk mendukung perkembangan janin agar optimal.

Baca Juga: Kenapa Anak Susah Disapih? Simak di Sini!

Makanan untuk Dikonsumsi Selama Kehamilan

Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang bergizi secara seimbang. Berikut beberapa makanan yang baik dikonsumsi agar janin kuat di trimester pertama dan Bunda tetap sehat.

  1. Sayuran hijau

Pada masa awal trimester pertama kehamilan, otak dan sumsum tulang belakang bayi sedang berkembang. Untuk membantu perkembangan itu, ibu hamil direkomendasikan mengonsumsi banyak makanan yang kaya akan asam folat, seperti sayuran hijau. 

Beberapa sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan brokoli tidak hanya mengandung asam folat, tapi juga zat besi, dan serat yang tinggi. Selain itu, sayuran hijau mengandung serat yang tinggi sehingga cocok untuk ibu hamil yang terkadang mengalami konstipasi pada trimester pertama dan berat badan tak menentu. Kandungan antioksidan pada sejumlah sayuran hijau juga membantu menjaga kesehatan Bunda dan perkembangan janin.

  1. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan merupakan sumber asam folat, potasium, zat besi, magnesium, dan asam lemak esensial yang sangat baik untuk tubuh, termasuk ibu hamil.  Tumbuhan berbiji belah ini juga mengandung serat yang dapat membantu mencegah sembelit dan wasir, masalah umum yang terjadi selama kehamilan, khususnya pada trimester pertama.

Kacang-kacangan juga tinggi akan protein yang sangat diperlukan untuk pembentukan jaringan dan organ bayi. Berbagai jenis kacang-kacangan yang dapat Bunda pilih, seperti kacang merah, kacang hijau, dan kacang almond adalah sumber protein nabati yang kaya akan asam amino penting. 

  1. Buah-buahan

Buah yang bagus untuk ibu hamil trimester pertama adalah yang mengandung berbagai kebutuhan ibu hamil, seperti folat, serat, vitamin, dan nutrisi lainnya. Asam folat adalah zat penting yang berkontribusi menurunkan risiko kelahiran prematur atau bayi berat badan rendah, mengurangi risiko kelainan perkembangan cacat tabung syaraf atau spina bifida (neural tube defect) pada janin. 

Kebutuhan per hari asam folat atau folat pada wanita dewasa sekitar 400 mikrogram (mcg). Namun selama masa kehamilan, kebutuhan asam folat menjadi 600 mcg per hari.  Buah-buahan yang tinggi akan asam folat adalah keluarga sitrus, seperti jeruk, lemon, hingga jeruk nipis. Buah lain yang juga tinggi folat adalah alpukat, pisang, jambu biji, dan buah naga. Bunda juga dapat mendapatkan nutrisi lain dari buah-buahan, seperti mineral, serat, dan vitamin yang berguna mendukung aktivitas sehari-hari.

  1. Ikan

Ikan bisa menjadi salah satu sumber protein berkualitas tinggi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Penting untuk memperhatikan asupan protein yang cukup selama kehamilan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.

Tak hanya protein, beberapa ikan, seperti salmon, sarden, dan makarel, mengandung asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan sistem saraf janin, terutama otak dan mata. Sebagai catatan, Bunda disarankan memasak ikan sampai matang untuk menghindari kontaminasi bakteri. Selain itu, hindari pula konsumsi ikan yang terlalu berlemak, seperti ikan todak, pedang, dan pelagis. 

  1. Telur

Telur juga makanan yang baik dikonsumsi ibu hamil pada trimester pertama karena mengandung asam amino, vitamin, dan mineral, dan kolin yang baik untuk pertumbuhan anak. Sebagai contoh, kolin yang sebagian besar terkandung dalam kuning telur dapat membantu otak dan sumsum tulang belakang bayi berkembang dengan baik. Telur juga mengandung zat besi yang dapat membantu mencegah anemia atau penyebab kelelahan dan kurangnya energi. 

  1. Daging

Daging-dagingan, seperti sapi dan ayam,  sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin karena mengandung zat besi, kolin, hingga vitamin B. Seperti ikan, daging juga sumber protein berkualitas yang diperlukan dalam pembangunan jaringan-jaringan janin.

Selain itu, zat besi adalah zat yang dibutuhkan dalam mendukung proses kehamilan dan menyusui. Oleh karenanya, ibu hamil berpotensi mengalami anemia defisiensi pada masa awal hingga tengah kehamilan.  Daging juga mengandung zink yang membantu menjaga kekebalan tubuh dan kolin yang membantu perkembangan otak.

Itulah beberapa makanan yang baik dikonsumsi pada trimester pertama. Namun, setiap kehamilan adalah unik sehingga Bunda disarankan berkonsultasi dengan dokter kandungan dan juga ahli gizi jika memiliki keluhan tertentu. Dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat, Bunda dapat memberikan fondasi yang kuat untuk perkembangan dan masa depan Si Buah Hati.

Image Article
Makanan yang Baik Dikonsumsi Ketika Hamil Trimester Pertama
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Apa Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil yang Bagus? Cek di Sini!

Published date

Selama masa kehamilan dan persiapan menyambut calon Si Buah Hati, Bunda mungkin pernah mendengar saran untuk mengonsumsi berbagai suplemen kesehatan. Salah satu yang sering direkomendasikan adalah minyak ikan.

Minyak ikan atau fish oil memang baik untuk kesehatan ibu hamil. Bahkan, WHO juga menganjurkan konsumsi minyak ikan untuk ibu hamil.

Diketahui bahwa selama masa kehamilan, cadangan Omega-3 dalam tubuh ibu hamil cenderung menurun lantaran digunakan untuk menunjang perkembangan janin. Nah, minyak ikan direkomendasikan bagi para ibu hamil untuk membantu mencukupi kebutuhan Omega-3.

Untuk lebih memahami pentingnya asupan ini, kenali manfaat minyak ikan bagi ibu hamil beserta makanan sumber alami omega 3 dan 6 yang penting untuk persiapan menyambut kelahiran Si Buah Hati.

Apa Saja Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil?

Manfaat minyak ikan tak hanya penting untuk ibu hamil lho, Bunda. Si Buah Hati juga dapat merasakan khasiatnya. Berikut manfaat minyak ikan untuk ibu hamil dan janin di dalam kandungan:

Menunjang perkembangan saraf janin

Manfaat minyak ikan untuk ibu hamil trimester 1 salah satunya adalah kandungan Omega-3 yang penting dalam menunjang perkembangan saraf janin. Pasalnya, kekurangan Omega-3 selama awal kehamilan dapat mengganggu tumbuh kembang sistem saraf atau neurologis janin.

Menjaga kesehatan mata dan otak janin

Kandungan EPA dan DHA dalam omega 3 minyak ikan juga telah terbukti dapat menunjang tumbuh kembang indera penglihatan dan fungsi kognitif atau kemampuan berpikir Si Buah Hati.

Mencegah komplikasi kehamilan

Faedah minyak ikan untuk ibu hamil trimester 2 yang bakal memasuki periode akhir kehamilan juga krusial dalam mencegah komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur, menurunkan risiko preeklampsia, dan berat badan bayi lahir rendah.

Mempersiapkan ASI

Minyak ikan untuk ibu hamil trimester 3 penting dalam persiapan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif setelah melahirkan. Kandungan gizi pada minyak ikan juga penting untuk menunjang produksi ASI.

Menurunkan risiko depresi pasca-persalinan

Postpartum depression atau depresi pasca-persalinan rawan dialami ibu hamil yang kekurangan omega 3 selama hamil. Untuk mencegah gangguan suasana hati setelah melahirkan, pastikan ibu hamil terpenuhi kebutuhan zat gizi ini.

Mengingat pentingnya manfaat minyak ikan bagi kehamilan, tentu tidak ada salahnya Bunda mempertimbangkan suplemen ini. Selain itu, Bunda juga perlu tahu jenis makanan yang menjadi sumber alaminya.

Baca Juga: Berapa Berat Badan Ideal Anak Usia 1-3 Tahun? Simak di Sini!

Jenis Makanan Sumber Omega 3 dan 6

Kandungan utama minyak ikan berupa asam lemak omega 3, terutama jenis DHA dan EPA. Bersama omega 6, keduanya termasuk asam lemak esensial. Asam lemak esensial adalah lemak yang tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh dan perlu didapat dari sumber alami berupa makanan atau suplemen.

Perlu Bunda ketahui, manusia sebenarnya dapat menghasilkan beragam asam lemak lewat proses sintesis, contohnya asam lemak jenuh dan tak jenuh tunggal. Sayangnya, tubuh manusia tidak mampu mensintesis asam lemak tak jenuh rantai ganda seperti omega 3 dan omega 6 yang penting untuk kesehatan.

Nah, untuk mencukupi gizi penting ini, selain mengonsumsi minyak ikan, terdapat beberapa sumber makanan yang tinggi kandungan omega 3 dan 6 yang bisa Bunda temukan, di antaranya:

  • Ikan salmon

  • Ikan makarel

  • Tiram

  • Udang

  • Ikan tuna

  • Kerang

  • Telur

  • Ayam

  • Minyak nabati seperti safflower, bunga matahari, jagung, atau kedelai

  • Kacang kenari

Pilih Suplemen Minyak Ikan atau Alami?

Dari daftar sumber makanan tinggi kandungan Omega 3 dan 6 di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar merupakan ikan atau makanan laut.

Namun, selama kehamilan, salah satu makanan yang perlu dikonsumsi ibu hamil dengan hati-hati adalah makanan laut dan ikan laut. Alasannya, ikan atau makanan laut berisiko terkontaminasi zat merkuri atau poliklorinasi bifenil.

Apabila terjadi penumpukan zat tersebut dalam tubuh ibu hamil, tumbuh kembang janin dapat terganggu. Terlebih lagi, kadar zat kontaminan berbahaya itu lebih banyak dibanding minyak ikan dalam ikan dan makanan laut. Selain itu, kandungan DHA dan EPA dalam Omega-3 yang penting untuk ibu hamil dan janin dari sumber alami sangat bervariasi, serta butuh porsi yang sangat besar agar tercukupi.

Sebagai gambaran, untuk memenuhi kebutuhan Omega-3 harian, ibu hamil perlu mengonsumsi hingga 300 gram salmon per hari. Dengan porsi yang begitu besar, risiko kontaminasi zat berbahaya bagi janin juga meningkat. Karenanya, demi meminimalkan risiko kesehatan, suplemen minyak ikan dapat dipertimbangkan.

Itulah ulasan seputar minyak ikan untuk ibu hamil. Selalu perhatikan asupan gizi selama masa kehamilan, ya Bunda.

Image Article
Apa Manfaat Minyak Ikan untuk Ibu Hamil? Simak di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Perlukah Konsumsi Susu Tinggi Kalsium untuk Anak? Cek di Sini!

Published date

Bagi anak-anak usia sekolah, kalsium menjadi salah satu mineral yang harus dipenuhi dengan baik setiap harinya, baik melalui makanan seperti sayuran hijau maupun susu tinggi kalsium untuk anak. Healthy Children, sebuah situs kesehatan yang dikelola oleh American Academy of Pediatrics menjelaskan bahwa kalsium dibutuhkan oleh anak-anak usia sekolah untuk meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang, menjaga kesehatan gigi, serta memastikan otot serta saraf tubuh berfungsi dengan baik agar proses tumbuh kembangnya dapat berjalan dengan optimal. 

Sebaliknya, jika kebutuhan kalsiumnya tidak terpenuhi dengan baik, maka tulang pembentukan tulang baru akan terhambat dan puncak kepadatan tulang tidak tercapai dengan sempurna, sehingga tulang akan cenderung melemah. 

Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk mencukupi kebutuhan gizi anak sekolah dasar dengan baik agar mereka tumbuh optimal dan mencegah risiko osteoporosis saat Si Buah Hati beranjak dewasa.

Manfaat Kalsium untuk Tubuh

Selain memiliki peranan yang cukup besar dalam membangun gigi yang kuat dan meningkatkan kepadatan tulang, Harvard School of Public Health juga menjelaskan bahwa kalsium juga memiliki pengaruh yang baik bagi kesehatan tubuh, diantaranya adalah untuk melancarkan peredarah darah, menjaga kesehatan jantung, menjaga tekanan darah, menurunkan risiko penyakit kanker, mencegah munculnya penyakit batu ginjal, dan membantu membawa pesan dari otak ke seluruh tubuh.

Tak hanya berlaku bagi orang dewasa, manfaat ini juga bisa dirasakan oleh anak-anak usia sekolah jika kebutuhan kalsium hariannya dapat dipenuhi dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan konsumsi susu anak tinggi kalsium atau susu tinggi kalsium untuk anak 6 tahun sebanyak dua gelas setiap harinya. 

Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Dasar

Meski konsumsi susu UHT tinggi kalsium untuk anak diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tulang yang sehat, bukan berarti bahwa Bunda bisa memberikannya secara berlebihan, ya. Sebaliknya, Bunda bisa memenuhi kebutuhan kalsium harian anak-anak usia sekolah (6–12 tahun) sesuai dengan Angka Kecukupan Mineral yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu sekitar 1000–1200 miligram setiap harinya.

Selain susu anak tinggi kalsium, kebutuhan kalsium sebesar 1000–1200 miligram ini juga dapat dipenuhi melalui pemberian makanan bergizi seperti:

1. Sayuran berdaun hijau gelap

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan warna yang terkandung dalam sayuran bukanlah pigmen biasa yang hanya memberikan warna, tetapi juga mengandung berbagai zat lainnya yang dapat memberikan dampak baik bagi tubuh. Pada sayuran seperti kangkung dan brokoli, warna hijau dihasilkan dari pigmen yang bernama klorofil. Sayuran hijau juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan berfungsi untuk melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan pada sel-sel tubuh.

Semakin gelap warna hijau pada sayuran, maka semakin banyak zat gizi yang terkandung di dalamnya. Selain rendah kalori, sayuran berdaun hijau gelap juga kaya akan vitamin A, B, C, K, kalium, dan serat. Kandungan zat besi di dalam sayuran berdaun hijau juga baik untuk membantu mencegah anemia.

2. Kacang polong dan lentil

Kacang polong dan lentil merupakan sumber vitamin B, zat besi, magnesium, kalium, dan seng yang sangat baik. Bahkan, lentil juga merupakan sumber protein dan serat nabati yang baik dikonsumsi secara rutin.

3. Ikan seperti salmon dan sarden

Ikan salmon merupakan sumber asam lemak omega-3, sejenis lemak sehat untuk jantung yang dapat mengurangi peradangan dan mendukung kesehatan otak. Selain itu, ikan salmon juga kaya akan vitamin B12 yang diperlukan untuk memproduksi sel darah merah dan mengatur kesehatan sistem saraf pusat.

4. Tempe dan tahu

Kebutuhan kalsium anak juga bisa dipenuhi dengan pemberian tempe dan tahu sebagai asupan makanan sehari-hari. Pasalnya, tempe dan tahu merupakan dua sumber protein nabati yang bisa digunakan sebagai pengganti daging. Tempe mengandung lebih banyak tembaga, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B6, fosfor, dan magnesium jika dibandingkan dengan tahu. Sementara itu, tahu kaya akan kalsium, selenium, dan vitamin B1.

5. Jus dan sereal yang diperkaya dengan kandungan kalsium 

Semua jus mengandung kalium dan magnesium dalam jumlah yang signifikan, serta menjadi sumber beberapa vitamin dan mineral, misalnya jus jeruk adalah sumber vitamin C dan folat, jus nanas merupakan sumber mangan, vitamin C dan vitamin B.

Baca Juga: Tips Penuhi Kebutuhan Gizi dan Nutrisi Anak Sekolah

Tips Pemberian Susu Kalsium untuk Anak

Memberikan susu tinggi kalsium untuk anak penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat serta membantu menjaga kesehatan otot dan sarafnya. Namun, penting bagi orang tua untuk memberikannya dengan tepat. Yuk, simak caranya berikut ini.

  1. Memberikan susu di waktu yang tepat, misalnya di pagi hari dan beberapa jam sebelum tidur di malam hari. Tujuannya adalah untuk membantu Si Buah Hati untuk mendapatkan energi tambahan dan memastikan mereka tidak kekurangan kalsium sepanjang hari.
  2. Menyeimbangkan pemberian susu dengan konsumsi makanan bergizi seimbang seperti buah-buahan segar, daging, dan sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan baik.
  3. Menjadikan momen minum susu sebagai sebuah rutinitas di rumah, sehingga Si Buah Hati menjadi terbiasa dan menikmati susu sebagai bagian dari rutinitas hariannya.
  4. Bebaskan Si Buah Hati untuk memilih susu kalsium untuk anak dengan varian rasa yang berbeda. Namun, pastikan untuk memeriksa kandungan gula di dalam susu supaya asupannya tetap seimbang ya, Bunda.
  5. Memberikan pemahaman pada Si Buah Hati mengenai manfaat susu anak tinggi kalsium, terutama untuk kesehatan tulang dan serta mendukung proses tumbuh kembang anak-anak usia sekolah. Dengan begini, Si Buah Hati lebih bersemangat untuk meminumnya.
  6. Penting juga bagi orang tua untuk memastikan bahwa Si Buah Hati tidak memiliki intoleransi laktosa sebelum memberikan susu kalsium untuk anak sebagai menu pendukung dalam memenuhi kebutuhan setiap harinya.

Untuk mencapai proses tumbuh kembang yang optimal, kalsium tidak bisa bekerja sendiri tetapi juga membutuhkan mineral lain seperti fosfor, magnesium, vitamin D, dan vitamin K. Tak hanya itu saja, penting juga untuk mengajak Si Buah Hati agar tetap melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, berlari, melompat, bermain tenis, bola basket, sepak bola, atau jenis olahraga favorit lainnya untuk membantu membangun tulang yang kuat ya, Bunda.

Nah, untuk bantu memenuhi kebutuhan kalsium, Bunda bisa memberikan susu DANCOW FortiGro sebagai pelengkap gizi harian Si Buah Hati. DANCOW FortiGro adalah susu yang diformulasikan khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi anak usia sekolah 6—12 tahun. Ketika memasuki usia sekolah, kebutuhan gizinya berbeda dibandingkan tahapan sebelumnya. DANCOW FortiGro mengandung vitamin dan mineral yang dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan, serta mendukung imunitas anak. Segelas DANCOW FortiGro juga dilengkapi dengan kombinasi unik DHA dan Zat Besi yang dapat membantu proses belajar Si Buah Hati.

Di dalam segelas susu DANCOW FortiGro mengandung:

  1. Kandungan gizi untuk dukung proses belajar seperti Tinggi Vitamin B1, B2, B3, B6, serta Omega 6 dan DHA (khusus varian Instant & Cokelat kemasan box)
  2. Kandungan gizi pendukung daya tahan tubuh seperti Tinggi Zat besi, Zink, Vitamin A, C, & D
  3. Kandungan gizi untuk membantu pertumbuhan seperti Protein dan Kalsium.

Manfaat DANCOW FortiGro ini tak hanya dapat dinikmati oleh anak-anak, tapi juga oleh seluruh anggota keluarga dan juga aman dikonsumsi selama tidak ada pantangan atau alergi susu sapi. Kini DANCOW FortiGro tersedia dalam tiga macam varian yaitu Instant, Cokelat, dan Full Cream, serta dilengkapi dengan kemasan UHT siap minum rasa Cokelat, Stroberi, dan Vanila yang praktis dikonsumsi kapan saja dan di mana saja, termasuk untuk bekal sekolah.

Semoga dengan info seputar pemenuhan gizi anak sekolah dasar di atas dapat membantu Bunda dalam mengoptimalkan proses tumbuh kembang Si Buah Hati, ya!

Image Article
Perlukah Konsumsi Susu Tinggi Kalsium untuk Anak? Cek di Sini!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off