Main di Luar Rumah Bisa Latih Kecerdasan Emosional Si Buah Hati

Published date

Sebagian besar keluarga muda di kota besar seperti Jakarta akan memilih pusat perbelanjaan sebagai tempat rekreasi di akhir pekan. Alasannya, mal menyediakan beragam kebutuhan bagi setiap anggota keluarga. Mulai dari supermarket, toko hobi, arena bermain, pameran, toko buku, hingga tempat makan.

Tapi bermain di mal bisa membuat Si Buah Hati cenderung konsumtif. Karena itu, ada baiknya Bunda mencari alternatif kegiatan bersama keluarga selain di mal. Misalnya dengan mengajak Si Buah Hati bereksplorasi di luar ruangan. Menurut penelitian Rosdiana dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung, bermain di alam berpengaruh positif terhadap kecerdasan Si Buah Hati, sebab bisa menambah wawasannya. Jika aktivitas tersebut dilakukan bersama Ayah dan Bunda, maka dapat pula mempererat ikatan di antara anggota keluarga dan meningkatkan kecerdasan emosional. Berikut beberapa tempat yang bisa dijadikan arena bermain.

Halaman Rumah

Ketika akan mengajak si Kecil bermain di luar rumah, Ayah dan Bunda tak perlu memikirkan arena bermain yang terlalu jauh. Ajaklah ia ke halaman depan rumah. Taman depan rumah minimalis yang sempit bisa menjadi menyenangkan jika Bunda bisa menciptakan permainan yang kreatif. Seperti membuatkan racikan air sabun agar dia bisa bermain gelembung. Bunda juga bisa membiarkannya ikut terlibat dengan kegiatan berkebun di pekarangan. Jangan khawatir ia akan sakit karena bermain dengan tanah, pasir, dan lumpur. Asalkan Bunda selalu ingat untuk membersihkan tubuhnya setelah dia bermain.

Taman di Perumahan

Untuk mendapatkan lokasi permainan yang lebih luas dari halaman rumah, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bermain di taman sekitar perumahan. Selain berbagi kebersamaan dengan Bunda, kegiatan ini juga bisa mempererat tali atau silaturahmi dengan ke tetangga. Sehingga membantu Bunda melatih kemampuan psikososial Si Buah Hati. Dia pun akan mudah bergaul dengan orang-orang di lingkungan sekitar.

Jika sudah akrab dengan tetangga, mungkin sekali waktu dia akan main ke luar rumah tanpa ditemani Bunda. Maka Bunda harus mengajarkannya untuk membatasi diri dari orang yang belum dikenal. Misalnya ajarkan Si Buah Hati untuk tidak menerima barang dari orang lain selain Ayah dan Bunda. Juga harus mengatakan "tidak" pada orang asing yang ingin mengajaknya pergi.

Biasakan pula agar dia berpamitan kalau hendak pergi bermain dan menjelaskan bermain dengan siapa saja. Bunda juga harus memberi penegasan padanya untuk tidak bermain ke tempat berbahaya, seperti kolam atau sungai tanpa pengawasan orang dewasa.

Taman Kota

Sekali waktu di akhir pekan, Bunda dan Ayah bisa mengajak Si Buah Hati ke taman kota. Apalagi beberapa taman di kota besar sudah dipercantik sedemikian rupa dengan desain apik sebagai ruang terbuka hijau untuk kepentingan publik. Selain itu, Ayah dan Bunda juga dapat mengajak si Kecil ke tempat rekreasi yang berbasis alam. Seperti kebun binatang, kebun raya, pantai, bukit, dan gunung.

Jadi sekarang bukalah pintu rumah Ayah dan Bunda agar si Kecil bisa bermain di luar rumah. Jangan takut akan bahaya kuman dan penyakit yang mengancam. Bunda bisa memberikannya DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini mengandung probiotik Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium longum yang melindungi pencernaan Si Buah Hati. Jika bakteri baik di saluran cerna bertambah, maka sel-sel daya tahan tubuh bisa lebih maksimal.

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi si Kecil.

Image Article
Main di Luar Rumah Bisa Ajarkan Kecerdasan Emosional Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati 3 Tahun, Ini Permainan yang Tepat Untuknya

Published date

Memilih mainan yang tepat dan aman untuk Si Buah Hati sering menjadi dilema bagi Bunda. Apalagi ketika Bunda mengajak Si Buah Hati ke pusat perbelanjaan dan menemukan deretan mainan dengan model yang menarik terpajang rapi di toko. Plus ada beberapa jenis mainan terbaru yang sedang menjadi tren.

Menurut buku Standar Keamanan Mainan Anak, sesungguhnya memilih mainan Si Buah Hati dengan hanya mempertimbangkan model atau tren, bukanlah suatu tindakan tepat. Sebab, suatu mainan itu tidak selalu cocok untuk semua anak.

Karena itu, Bunda harus memilih mainan untuk Si Buah Hati dengan mempertimbangkan kondisi perkembangan, pertumbuhan, serta usianya. Memilih mainan untuk anak pun tidak boleh semata-mata hanya untuk menyenangkan hatinya, tetapi juga harus menjadi bagian penting dalam proses tumbuh kembang mereka.

Si Buah Hati yang sudah menginjak usia prasekolah, akan memiliki kegemaran permainan yang berbeda dari umur sebelum dan sesudahnya. Biasanya, mereka sudah mampu bermain dengan permainan yang menggunakan fungsi kognitif. Seperti:

1. Permainan Konstruktif

Dalam permainan ini, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bermain sambil memperkenalkannya akan berbagai macam bentuk. Misalnya, permainan menyusun balok, bermain lego, membentuk lilin berwarna atau playdough, atau mengutak-atik robot. 

Bunda bisa pula menemaninya bermain bola atau melakukan permainan peran, misalnya menjadi dokter, superhero, atau rumah-rumahan. Permainan ini berguna sebagai sarana untuk melatih koordinasi motorik halus dan kesabaran Si Buah Hati. Juga untuk memenuhi kebutuhannya untuk berbicara dengan orang lain, meskipun perbendaharaan kosakata yang ia miliki masih sedikit.

2. Permainan yang Memadukan Motorik Kasar dan Halus

Di usia ini, seluruh aspek perkembangan Si Buah Hati sudah semakin baik. Sehingga semakin banyak mainan dan permainan yang bisa dilakukan olehnya. Kemampuan motorik kasar-halus Si Buah Hati juga sudah jauh lebih berkembang, sehingga bisa melakukan dua aktivitas bermain sekaligus. 

Misalnya, melompat sambil kedua tangannya memegang bola atau berjalan meniti balok dengan seimbang. Si Buah Hati juga mulai mengenal konsep warna, bentuk, dan lain sebagainya. 

Sehingga ia sudah mampu belajar untuk mengelompokkannya, meski masih sebatas pengelompokan yang berdasarkan warna atau bentuknya saja. Contohnya, Si Buah Hati akan mengelompokkan benda-benda berwarna merah atau benda dengan bentuk bulat.

3. Permainan dengan Aturan Sederhana

Pada usia ini, kemampuan bicara Si Buah Hati pun sudah semakin bertambah dan mulai mengerti aturan-aturan sederhana. Si Buah Hati pun bisa bersosialisasi dan melakukan permainan secara kelompok dengan teman sebayanya. 

Karena itu, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bermain ke taman bermain atau play group. Tujuannya untuk melatih kemampuan sosialisasi Si Buah Hati sejak usia dini. Dengan begitu, ia akan belajar untuk berbagi, sportif, bertenggang rasa, dan sabar menunggu giliran untuk menggunakan perosotan yang ada di tempat bermain umum. Kecerdasan emosionalnya pun akan lebih terasah.

Dari semua permainan yang diberikan untuk Si Buah Hati, Bunda harus memastikan bila mainan tersebut aman, bersih, bertekstur lembut, berwarna menarik, berbunyi untuk merangsang pendengarannya, bentuk yang unik dan bergerak. Bunda bisa pula menjelaskan jenis, warna, nama, dan fungsi dari mainan tersebut.

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Si Kecil 3 Tahun, Ini Permainan yang Sesuai untuk Dia
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mengajari Anak Bicara di Umur 1 Tahun yang Perlu Dihindari

Published date

Setelah memasuki usia toddler, Si Buah Hati akhirnya bisa berjalan. Pada usia ini, tanda-tanda perkembangan keterampilan motoriknya mulai terlihat jelas, seperti merangkak, berdiri, dan berjalan sendiri. Namun ada aspek-aspek perkembangan lain yang perlu Bunda perhatikan sehingga tumbuh-kembangnya berlangsung sesuai dengan tonggak perkembangan usianya.

Salah satunya adalah perkembangan bahasa-komunikasi, yang termasuk di dalamnya adalah berbicara. Yuk Bunda, ketahui cara mengajari anak bicara umur 1 tahun yang efektif agar hasilnya  juga optimal.  

Tanda Perkembangan Keterampilan Bahasa-Komunikasi

Untuk mengetahui laju tumbuh kembang Si Buah Hati, terutama dalam keterampilan bahasa, ada beberapa tanda yang dapat Bunda perhatikan, seperti menggunakan 2-3 kata pada umur 12-15 bulan, memahami dan mengikuti perintah sederhana saat berusia 14-16 bulan, dan dapat menyebutkan nama barang, hewan, atau namanya sendiri ketika menginjak usia 2 tahun.

Pada usia 1-2 tahun, perbendaharaan kata-kata yang ia pahami artinya akan terus bertambah, bahkan ia bisa belajar satu kata baru setiap harinya. Si Buah Hati juga mulai mengenali namanya sendiri dan akan menyebut dirinya menggunakan nama. Ia juga akan berusaha menyebutkan kata-kata dengan benar walau masih sulit dimengerti.

Ia akan memancing percakapan dengan menunjuk sesuatu dan bertanya, “Apa itu?” Secara garis besar, ia sudah memahami apa yang Bunda katakan tapi masih kesulitan untuk menyampaikan apa yang ia inginkan.

Perkembangan kemampuan pada setiap anak berbeda-beda, jadi tidak perlu terlalu cemas jika merasa Si Buah Hati tertinggal dari teman-teman seusianya. Konsultasikan pada dokter tentang apa yang Bunda khawatirkan untuk mendapatkan solusi terbaik. Bunda juga bisa mencoba cara melatih anak bicara sesuai saran dokter atau ahli.

Cara Mengajari Anak Bicara Umur 1 Tahun

Bisa jadi Bunda sangat bersemangat untuk melatih si Buah hati agar ia pintar berbicara. Namun perlu Bunda pahami bahwa cara efektif mengajari anak bicara umur 1 tahun adalah menyesuaikan dengan kemampuannya di usia tersebut. Karena itu, memahami tonggak perkembangan Bahasa-komunikasi si Buah Hati merupakan hal penting sebagai dasar untuk menentukan bagaimana cara mengajari anak bicara umur 1 tahun.

Bunda bisa menerapkan cara melatih anak berbicara sebagai berikut:

Ajak Mengobrol

Mengobrol dengan si Buah Hati yang masih usia toddler tidak sama dengan saat Bunda mengobrol dengan anak yang usianya lebih besar. Bunda bisa melakukannya dengan berhadapan atau duduk berdekatan dengannya. Jangan lupa untuk menyebutkan namanya agar ia tahu bahwa Bunda mengajaknya berbicara. Selain itu, lakukan kontak mata dan beri variasi intonasi selama mengobrol agar ia lebih paham apa maksud perkataan Bunda. 

Membacakan Cerita

Salah satu cara melatih anak berbicara yang efektif untuk menstimulasi keterampilan Bahasa si Buah Hati adalah dengan membacakan cerita. Pilih buku yang ceritanya sederhana, bergambar besar, dan penuh warna untuk menarik perhatiannya. Pada usia ini, pengulangan merupakan cara yang tepat untuk membantunya belajar dan mengingat kata. Jadi, pilih buku yang banyak menampilkan pengulangan kata-kata dalam ceritanya, atau bisa juga Bunda tambahkan sendiri pengulangan tersebut.

Bernyanyi Bersama

Cara melatih anak berbicara usia 1 tahun lainnya bisa dengan musik. Lagu bisa jadi media yang tepat untuk mengajar Si Buah Hati berbicara. Nyanyikan lagu berdurasi singkat dengan kata-kata yang mudah diingat, seperti Burung Kakak Tua, Cicak di Dinding, atau Balonku. Selain menambah kosakata baru, bernyanyi terbukti efektif dan mudah dipahami. Tidak lupa tambahkan gerakan, suara-suara seru, dan ekspresi wajah yang lucu agar lebih menarik juga tidak membosankan.

Flash Card

Salah satu cara agar anak cepat bicara yang sedang populer akhir-akhir ini adalah menggunakan flash card. Kartu bergambar ini ditunjukkan kepada Si Buah Hati untuk membantu penyebutan nama-nama benda yang dilihatnya, seperti hewan dan barang-barang yang ada di sekitarnya. Agar hasilnya lebih optimal, tunjukkan flash card saat ia dalam kondisi fit, kenyang, dan tidak rewel. Batasi durasi penggunaannya agar tidak cepat merasa bosan.

Membatasi Screen Time

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar anak di bawah usia 18 bulan tidak mendapat screen time sama sekali (kecuali untuk video call dengan keluarga), dan baru mendapatkannya setelah usia 18 bulan dengan waktu yang terbatas. Manfaatkan screen time dengan menonton program-program cara melatih anak berbicara. Dampingi selama ia menonton agar Bunda dapat membantunya belajar dengan efektif.

Baca Juga: 3 Tips Dukung Kemampuan Bicara Si Buah Hati

Hal yang Harus Dihindari Saat Mengajari Anak Usia 1 Tahun Berbicara

Memasuki usia 1 tahun, banyak orangtua ingin segera mendengar anaknya berbicara. Hal ini terkadang membuat orangtua justru membuat beberapa kesalahan yang bisa menghambat kemampuan si kecil untuk berbicara. Nah, agar hal tersebut tidak terjadi, berikut yang harus Bunda hindari saat mencoba cara mengajari anak bicara umur 1 tahun:

1. Mengkritik Anak Saat Salah Mengucapkan Kata

Pada usia 1 tahun, si Buah Hati mulai mencoba menyebutkan beberapa kata sederhana seperti mama, papa, atau dadah. Namun, pada beberapa kata, anak mungkin belum sempurna mengucapkannya. Jika si Buah Hati mencoba mengucapkan sepatah kata tetapi salah, ulangi kata tersebut dengan pengucapan yang benar. Misalnya, jika mereka menunjuk bunga dan berkata "unga!" Saat itu, alih-alih menyalahkan, Bunda bisa menanggapinya dengan, "Ya, itu bunga". Hindari mengkritik atau menyalahkan mereka karena salah mengucapkan kata.

2. Berbicara Cadel di Depan Anak

Di usia 1 tahun, si Buah Hati akan mulai meniru suara dan intonasi (nada naik turun dalam ucapan,) mengenali dan menanggapi nama mereka dipanggil, hingga bisa mengucapkan kata sederhana seperti mama dan papa. Sebaliknya, Bunda perlu menggunakan kata yang tepat agar anak mengetahui dan terbiasa menggunakan pengucapan yang benar. Misalnya saja saat si Buah Hati berkata "tutu", Bunda bisa mengulangi yang diucapkan anak dengan "Adek mau minum susu?". 

3. Terlalu Memaksa Saat Mengajari Anak Bicara

Setiap anak memiliki garis waktu perkembangannya masing-masing, termasuk dalam kemampuan berbicara. Mungkin ada anak yang pada usia 1 tahun sudah bisa berbicara 10 kata atau lebih, sedangkan yang lain baru menguasai 1 atau 2 kata saja. Untuk itu, Bunda tidak perlu memaksakan si Buah Hati dalam kemampuan berbicara, apalagi membandingkannya. Bunda juga perlu mengetahui apa saja tahap perkembangan bahasa anak agar waspada jika si Buah Hati mengalami tanda-tanda keterlambatan bicara. 

Selain berupaya melakoni cara mengajari anak bicara umur 1 tahun, Bunda juga harus memenuhi kebutuhan gizinya sehari-harinya. Di antaranya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi  DHA (Docosehaxaenoic Acid) yang penting agar perkembangan visual dan kognitif anak optimal. 

Dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan DANCOW 1+ Imunutridiformulasikan untuk bantu anak usia 1-3 tahun agar ia bebas bereksplorasi dan tumbuh percaya diri. DANCOW 1+ Imunutri memiliki 0 gr sukrosa serta tinggi kandungan Vitamin A, C, E, Selenium, Seng, Tembaga, Tinggi kalsium, protein, Vitamin D serta, DHA, zat besi, omega-3 dan omega-6.

Image Article
Cara Mengajari Anak Bicara di Umur 1 Tahun yang Perlu Dihindari
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Manfaat Kegiatan Mewarnai bagi Si Buah Hati

Published date

Di usia 3 tahun, Si Buah Hati mengalami beragam perkembangan. Mulai dari perkembangan motorik hingga emosi. Berikut manfaat kegiatan mewarnai bagi anak.

Untuk mengasah fokus, konsentrasi, dan kesabaran Si Buah Hati, Bunda mengajaknya melukis atau menggambar. Agar ia betah dan fokus, sebaiknya Bunda mengajarinya bila melukis atau menggambar merupakan aktivitas yang menyenangkan. 

Lalu, apa saja manfaat kegiatan mewarnai untuk Si Buah Hati yang berusia 3 tahun?

1. Kembangan Imajinasi

Ketika melukis atau menggambar, Si Buah Hati mengalami proses pengungkapan pikiran melalui bentuk serta warna. Di tahap inilah ia tengah mengembangkan imajinasinya. Ini dia salah satu manfaat kegiatan mewarnai.

2. Menuangkan Perasaan

Variasi warna dan bentuk gambar yang dipilih Si Buah Hati merupakan bagian dari perasaannya. Ketika tengah merasa senang, ia akan memilih warna cerah. Sementara bila suasana hatinya sedang buruk, bisa jadi Si Buah Hati tidak konsentrasi atau sabar kala menggambar maupun mewarnai.

3. Belajar Fokus

Dengan melukis, Si Buah Hati melatih konsentrasi untuk fokus pada satu kegiatan. Misalnya fokus pada gambar yang akan dilukis atau diwarnai. Dengan konsentrasi yang terlatih, ia akan terbiasa fokus ketika mulai memasuki masa sekolah.

4. Terbiasa Memiliki Target

Ketika melukis atau menggambar, Si Buah Hati akan memiliki target. Misalkan, target menyelesaikan gambar atau mewarnai satu gambar. Sehingga memupuk rasa tanggung jawab akan tugasnya, untuk menyelesaikan tepat waktu.

5. Kembangkan Motorik

Aktivitas melukis dapat membantu meningkatkan kinerja otot tangan sekaligus mengembangkan kemampuan motorik Si Buah Hati. Kemampuan tersebut sangat penting dalam perkembangan aktivitasnya. 

Seperti dalam mengetik, mengangkat benda, dan aktivitas lainnya yang membutuhkan otot lengan dan tangan dalam prosesnya.

6. Melatih Kesabaran

Dengan melukis, Si Buah Hati akan berlatih kesabaran dalam menyelesaikan hasil karyanya tanpa terburu-buru. Karena ketika ia terburu-buru, hasil yang didapat tidak sesuai keinginan.

7. Belajar Memilih

Ketika melukis, Si Buah Hati akan berhadapan dengan banyak warna. Di sinilah ia harus memilih satu atau beberapa warna yang disukai. Dengan begitu, ia pun belajar untuk memilih suatu hal yang ia sukai, atau menghindari yang tidak disukainya. Manfaat kegiatan mewarnai adalah Si Buah Hati jadi tahu warna yang harus dipilih.

Bunda, yang paling penting dalam aktivitas menggambar atau melukis Si Buah Hati adalah bentuk apresiasi yang diterimanya. Meski hasil gambarnya masih berantakan atau belum proporsional, dan penggoresan warnanya belum rapi, Bunda tetap harus menghargainya. Seperti dengan memuji dan memberikannya masukan. Sehingga ia merasa bangga dan percaya diri dengan hasil karyanya.

Supaya manfaat kegiatan mewarnai Si Buah Hati maksimal, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Asah Fokus dan Kesabaran Si Kecil dengan Melukis
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Cara Pilih Sepatu untuk Pertumbuhan Kaki Si Buah Hati

Published date

Ketika Si Buah Hati lahir, ia hanya memiliki 22 dari 26 tulang di kakinya. Empat tulang sisanya akan berkembang secara perlahan seiring dengan pertumbuhan kakinya sampai ia dewasa. Pertumbuhan kaki Si Buah Hati harus Bunda dukung dengan pemilihan sepatu yang tepat. Tujuannya agar Si Buah Hati merasakan nyaman kala belajar menggunakan sepatu. Lalu apa saja yang perlu Bunda perhatikan ketika memilih sepatu untuk Si Buah Hati?

1. Sepatu bersol lembut

Pada saat mulai belajar berjalan, Si Buah Hati akan lebih merasa nyaman berjalan tanpa alas kaki. Karena itu, sebaiknya Bunda jangan membeli sepatu dengan sol keras dan tidak fleksibel sampai Si Buah Hati bisa berjalan dengan lancar. Karena sol sepatu yang keras dapat membuat Si Buah Hati kesulitan ketika sedang berjalan. Jadi, pilihlah sepatu dengan sol lembut seolah Si Buah Hati tidak merasa memakai sepatu.

2. Sepatu anti-slip

Pilihlah sepatu yang mencegah Si Buah Hati terpeleset di lantai kayu atau ubin. Karena pada saat belajar berjalan, Si Buah Hati masih belajar menyeimbangkan dirinya dan akan sering terjatuh. Sehingga sepatu yang licin akan berbahaya bagi keselamatannya.

3. Sepatu harus melindungi kaki Si Buah Hati

Selain melindungi agar kakinya tetap hangat, sepatu Si Buah Hati juga harus dapat melindunginya dari benda-benda tahan, basah, kotor atau panasnya aspal atau tanah. Sehingga ia merasa nyaman dan tidak kesakitan kala berjalan.

4. Sepatu harus mudah dipakai

Pilihlah sepatu yang mudah dipakai dan dilepas baik oleh Bunda ataupun oleh Si Buah Hati sendiri. Sepatu dengan perekat atau tali elastis bisa menjadi pilihan yang tepat. Sementara sepatu dengan tali juga bisa menjadi pilihan, asalkan dipakai dengan benar dan sesuai dengan kaki Si Buah Hati.

5. Ukuran sepatu harus sesuai di kaki Si Buah Hati

Pastikanlah bahwa Bunda memilih sepatu dengan ukuran yang tepat. Caranya, coba pakaikan calon sepatu ketika Si Buah Hati berdiri. Lalu tekan bagian ujung sepatu. Harus ada cukup ruang untuk semua jari masuk dan bergerak. Selain itu, perhatikan pertumbuhan kaki Si Buah Hati pada setiap bulan. Karena di tahun pertamanya, kaki Si Buah Hati akan berkembang pesat dan mengharuskan mengganti sepatu setiap dua-tiga bulan. Rata-rata Si Buah Hati akan memakai 2 ukuran yang berbeda setiap tahunnya sampai usia 5 tahun.

6. Sepatu tidak harus mahal tapi jangan murahan

Pilihlah sepatu dengan kualitas yang baik, tidak hanya melihat modelnya yang lucu atau warnanya yang menarik. Selain itu, jangan tergoda dengan merek sepatu. Namun pastikan kualitasnya terlebih dahulu dan pastikan cocok di kaki Si Buah Hati ya Bunda.

7. Sepatu dengan sirkulasi udara dan menyerap keringat

Kaki Si Buah Hati biasanya berkeringat dua kali lipat daripada kaki orang dewasa. Pastikan Bunda memilih sepatu dengan bahan yang menyerap keringat dan memiliki sirkulasi udara sehingga kaki Si Buah Hati dapat bernapas. Jangan memilih sepatu dengan bahan plastik atau jelly karena kaki Si Buah Hati tidak akan dapat bernapas, memperbanyak produksi keringat, dan membuat kakinya lecet.

Yuk, Bunda pilih sepatu yang tepat dan nyaman bagi Si Buah Hati untuk mendukung tumbuh kembangnya yang optimal. Oh ya Bunda, jangan membeli sepatu di pagi hari ya, karena kaki akan tumbuh sekitar 5 persen pada akhir hari. Ketika mencoba sepatu, biarkan Si Buah Hati memakainya dan berjalannya di toko selama 5 menit untuk memastikan ia benar-benar nyaman dengan sepatu barunya.

Image Article
7 Cara Pilih Sepatu untuk Pertumbuhan Kaki Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Manfaat Membiasakan Gosok Gigi Sejak Dini

Published date

Salah satu kebiasaan baik yang harus dimulai sejak dini adalah menggosok gigi. Gigi Buah Hati berisiko mengalami kerusakan setelah pertama kali muncul, biasanya saat berada pada tahapan usia 6 bulan. Penyebab kerusakan gigi biasanya disebabkan oleh sisa makanan atau minuman manis yang menempel pada gigi.

 

Gigi berlubang dapat menyebabkan rasa sakit sehingga mengganggu aktivitas bermain, bereksplorasi, proses belajar, dan tumbuh kembangnya. Simak manfaat membiasakan gosok gigi sejak dini berikut ini ya.

 

1. Terhindar dari Sakit Gigi

Merawat gigi sejak dini membantu memberikan perlindungan dari plak yang jadi tempat berkembang biaknya bakteri. Sisa makanan yang menempel akan dipecah menjadi asam yang dapat menggerogoti enamel gigi, sehingga menyebabkan gigi berlubang dan sakit.

 

Kenneth H. Hirsch, DDS, dokter gigi sekaligus ahli oral and maxillofacial surgeon di Levittown Hospital Amerika Serikat, menjelaskan rasa ngilu kian menjadi-jadi saat mengonsumsi makanan atau minuman dingin dan panas. Plak juga dapat menyebabkan radang pada gusi, yaitu penyakit gigi yang dapat membuat gusi merah, bengkak, dan sakit. Hal ini dapat mengakibatkan Si Buah Hati menolak makan dan kekurangan nutrisi.

 

2. Mengasah Kemampuan Mencerna Makanan

Menurut Sheryl Hunter Griffith, DDS, dari Kids Health Organization, menggosok gigi secara rutin dan teratur menjamin kebersihan dan kesehatan Si Buah Hati. Hal ini menstimulasi teknik mengunyah makanan dengan benar. Jika ia mengalami gigi berlubang, akan menghambatnya untuk mencerna makanan karena rasa sakit yang dialami, sehingga mengurangi asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

 

3. Perkembangan Tulang Rahang dan Otot

Otot, wajah, dan tulang rahang bayi perlu latihan untuk membantunya berkembang sempurna, demikian penjelasan dokter Sheryl. Gigi yang sehat memungkinkan untuk mengunyah dengan baik sehingga dapat mendukung stimulasi perkembangan otot-otot di wajah.

 

4. Mengasah Kemampuan Berbicara

Menurut Dokter Sheryl, gigi yang gigis atau harus dicabut karena kerusakan gigi yang sudah parah dapat mempengaruhi kemampuan bahasa Si Buah Hati agar bisa berbicara dengan benar. Masalah ini dapat dibawa hingga dewasa nanti, misalnya cara bicara yang kurang tepat seperti cadel.

 

Melihat pentingnya manfaat dari membersihkan gigi sejak kecil, biasakan Si Buah Hati untuk teratur menyikat gigi pada pagi setelah makan dan malam sebelum tidur, Bunda. Selain itu, lengkapi nutrisinya dengan memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin ,Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Lengkapi gizi anak, ya.

Image Article
Ayo Gosok Gigi Dulu, Biar Tidak Didatangi Kuman
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Memilih Mainan Aman untuk Si Buah Hati

Published date

Anak-anak memang tidak bisa dipisahkan dengan mainan. Tidak hanya digunakan untuk menyenangkan Si Buah Hati, mainan juga menstimulasi tumbuh kembang dan proses belajarnya. Selain kemampuan psikomotornya, bermain juga dapat mengasah kemampuan bahasa, atensi, dan memori.

Makin banyaknya mainan yang diproduksi setiap tahun terkadang membingungkan Bunda untuk memilih produk yang tepat bagi buah hati. Gunakan tips-tips berikut ini untuk menunjukkan cinta Bunda dengan memberikan mainan yang aman, berkualitas, dan berguna.

1. Tidak Beracun

The U.S. Consumer product Safety Commision (CPSC) mengawasi dengan seksama produksi dan penyebarannya, sehingga dapat dipastikan mainan yang ada di tangan Si Buah Hati bebas dari senyawa kimia dan logam berbahaya yang dapat mengganggu kesehatannya. 

Pilih mainan berbahan kain yang berlabel anti api dan mudah dicuci, serta menggunakan cat bebas timbal. Misalnya, alat mewarnai seperti krayon, spidol, dan pensil warna pilih yang mencantumkan non-toxin dan ASTM D-4236, yang artinya telah dievaluasi oleh America Society for Testing and Materials.

2. Tidak Menyebabkan Tersedak

Menurut ahli kesehatan Kate M. Cronan, MD dan Steve Dowshen, MD di situs Family Doctor, setiap tahun, puluhan anak-anak yang berada di tahapan usia toddler dirawat di UGD rumah sakit karena kasus tersedak, akibat kecenderungan menempatkan obyek-obyek dalam mulut. Berikan mainan yang berukuran cukup besar agar tidak mudah digigit atau dimasukkan ke dalam mulut. 

Cek setiap bagian untuk memastikan tidak ada komponen kecil-kecil yang dapat terlepas dan tertelan oleh Si Buah Hati. Hindari mainan yang menggunakan kelereng, koin, atau bola berdiameter kurang dari 4,4 cm yang berisiko tersangkut di tenggorokan dan menyebabkan sesak napas.

3. Mainan yang Dioperasikan dengan Baterai

Untuk mainan yang dioperasikan dengan baterai, Steve Dowshen, MD di situs Kid’s Health menyarankan untuk memilih mainan dengan tutup baterai disekrup kuat agar tidak mudah dibongkar. 

Baterai dan cairan di dalamnya dapat menimbulkan risiko serius seperti tersedak, pendarahan internal, dan luka bakar kimia. Pastikan juga tidak ada kabel yang terkelupas yang dapat menyebabkan Si Buah Hati tersetrum.

4. Pilih Mainan yang Kuat

Anak-anak yang senang bermain dan bereksplorasi cenderung membanting, menggigit, dan menduduki mainannya. Oleh karena itu pilih produk mainan yang kuat dan tahan lama. 

Jangan membeli mainan yang memiliki bagian tajam, panjang, atau celah yang dapat dimasuki jari-jari mungilnya, yang berisiko melukai kulit, mata, dan menjepit jari-jari tangannya. 

Selain memilihkan mainan yang aman dan sesuai dengan usianya, sebisa mungkin dampingi atau awasi kegiatan bermainnya, agar terhindar dari kondisi yang dapat melukai buah hati Bunda.

Bunda juga bisa mendukung pertumbuhan dan perkembangan Si Buah Hati dengan memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Dukung Eksplorasi Si Kecil dengan Mainan Aman
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajari Si Buah Hati Pintar Atur Waktu

Published date

Walau masih dalam tahapan usia 1+, anak-anak perlu diajarkan disiplin sejak dini. Salah satu kebiasaan baik yang harus ditanamkan pada Si Buah Hati adalah pintar mengatur waktu. Manajemen waktu sama pentingnya dengan proses belajar membaca dan menulis karena mengetahui bagaimana mengelola waktu dapat dikaitkan dengan keberhasilan dalam kehidupan Si Buah Hati ke depan, baik dalam pendidikan maupun karirnya. Bunda, ketahui cara-cara ajarkan Si Buah Hati agar pintar mengatur waktu yuk.

Tidak Memaksa Si Buah Hati

Memberikan latihan yang konsisten dapat dilakukan oleh orangtua untuk membantu Si Buah Hati mengatur waktu secara mandiri. Sehingga saat sudah terbiasa tepat waktu, bukan diburu-buru untuk melakukan sesuatu. Orang tua diharapkan juga tidak cerewet dan memaklumi jika belum bisa terlaksana dengan benar. Selain itu, jangan memberikan tekanan berlebihan untuk menguasainya dalam waktu singkat, karena Si Buah Hati masih membutuhkan banyak waktu luang untuk bermain dan bereksplorasi.

Berikan Alat Bantu

Anak-anak biasanya lebih mudah belajar dengan bantuan visual, untuk mengasah kemampuan atensi, memori dan bahasa. Buat grafik untuk digantung di kamar mandi dan gunakan kata-kata sederhana atau gambar, untuk mencantumkan tugas yang perlu diselesaikan, baik untuk menyikat gigi atau meletakkan pakaian kotor di tempatnya. Selain itu, Bunda bisa memasang jadwal kegiatan keluarga untuk membangun rutinitas sehari-hari, misalnya kapan waktu makan dan tidur. Proses belajar ini akan membantu Si Buah Hati belajar cara efisien untuk bertanggung jawab terhadap tugas dan diri sendiri.

Memaksimalkan Penggunaan Gadget

Menghabiskan waktu untuk bermain gadget memang sering dilakukan oleh Si Buah Hati di masa sekarang ini. Namun, akan lebih baik bila waktu penggunaan gadget tersebut tidak hanya dimanfaatkan untuk bermain melainkan dimaksimalkan untuk mengedukasinya juga.

Puji Usaha Kerasnya

Pujian tulus yang diberikan akan memberikan motivasi pada Si Buah Hati untuk terus berusaha mengatur waktu. Walau tidak selalu berhasil, berikan semangat agar tetap mau mencobanya. Sediakan hadiah-hadiah kecil atau buktikan cinta Bunda lewat makanan favoritnya, setiap anak menyelesaikan tugas atau mematuhi ketentuan yang sudah dibuat.

Jadi, lindungi selalu si Petualang Kecil dan dukung eksplorasinya, agar tumbuh kembangnya berjalan secara optimal. Bersama DANCOW dukung cinta Bunda untuk Si Buah Hati setiap waktu.

Image Article
Ajari Si Kecil Pintar Atur Waktu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajak Si Buah Hati Main dengan Teman agar Jago Bicara

Published date

Setelah melewati ulang tahun pertama, beberapa anak sudah mulai bisa berbicara. Ada yang baru satu-dua kata, ada yang sudah mampu membuat kalimat pendek, ada juga yang dapat menghafal lagu pendek. Tapi bila Si Buah Hati belum lancar berbicara, Bunda jangan langsung panik ya. Karena perkembangan setiap anak berbeda-beda. Ada yang terlebih dulu mengalami tumbuh gigi, lebih jago berjalan, atau perkembangan lainnya. Agar dia jago berbicara, ini caranya:

Rajin mengajaknya berbicara

Di tahapan ini, yang bisa Bunda lakukan adalah melatih Si Buah Hati mengembangkan kemampuan berbahasa dengan mengajaknya berbicara dan bercerita. Bunda mungkin merasa aneh ketika mengajaknya berbicara. Karena seperti tengah bicara sendiri dan tidak yakin apakah ia memahami omongan Bunda. Tapi janganlah Bunda menyepelekan kemampuan anak, sebab diam-diam ia tengah menyimak dan memperhatikan lho.

Jelas kala berbicara

Bunda harus berbicara dengan lantang, jelas, dan diulang-ulang. Ceritakan padanya apa yang Bunda lihat sehari-hari, ajak ia melihat gambar dan obyek sekitar, kenalkan berbagai bentuk, warna, dan namanya. Beri juga ia instruksi sederhana sambil dicontohkan. Seperti “Ambil bolanya, Dek!” atau “Masukkan ke kotak mainan ya,” dan sebagainya. Si Buah Hati akan lebih tertarik jika pembicaraan lebih interaktif dan sudah dapat memahami apa maksud Anda walau belum tentu dilaksanakan.

Mengajak Si Buah Hati bermain dengan teman sebaya

Di sisi lain, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bermain dan bereksplorasi dengan orang lain, selain anggota keluarga, dan sebaiknya dengan anak seusianya. Misalnya membawa dia beraktivitas dengan anak tetangga atau main di playground maupun taman kota yang ada anak seumuran dengannya. Melalui aktivitas bermain bersama, ia akan belajar dari teman-temannya yang sudah lancar berbicara. Sehingga ia akan lebih termotivasi untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya.

Hati-hati berbicara di dekat Si Buah Hati

Meski belum mampu melafalkan yang ada di pikiran dan perasaannya, sesungguhnya Si Buah Hati tengah meresapi kata-kata yang Bunda dan orang di sekitarnya lontarkan. Bahkan ia sedang mencoba memahami perkataan itu dengan melihat konteksnya. Karena itu, hati-hati berbicara di sekitarnya.

 

Image Article
Ajak Si Kecil Main dengan Teman agar Jago Bicara
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Terapkan Pola Asuh Berikut Ini Agar Si Buah Hati Mandiri

Published date

Tahukah, Bunda? Kemandirian menjadi salah satu hal penting yang perlu diajarkan kepada Si Buah Hati. Menurut Maria Montessori, penyusun metode pendidikan Montessori, kemandirian adalah proses yang harus dijalani oleh seorang anak agar dapat tumbuh dengan optimal. 

Di usia toddler, sikap ini penting untuk melatih anak mandiri di sekolah nantinya. Selain itu, dengan menjadi anak mandiri, Si Buah Hati juga makin percaya diri untuk bereksplorasi.

Namun, terkadang mendukung anak mandiri itu butuh kesiapan ekstra. Di satu waktu, bisa jadi Bunda khawatir membiarkan Si Buah Hati melakukan sesuatu sendiri karena belum percaya dengan kemampuannya. Ini sebenarnya hal yang wajar. 

Jeanne Williams, psikolog dari Edmonton Child Counselling, mengungkapkan bahwa sebagian besar orang tua masa kini lebih merasa khawatir dengan apa yang dilakukan oleh anaknya daripada mempertimbangkan efek jangka panjang yang bisa didapat dari aktivitas anak.

“Pada titik tertentu, semua orang memberikan larangan terhadap aktivitas yang menurutnya tidak perlu dilakukan. Padahal, hal tersebut secara langsung membuat Si Buah Hati menganggap Bunda tidak percaya pada kemampuannya,” jelasnya. 

Membatasi aktivitas Si Buah Hati akan membuat ia kesulitan dalam memecahkan masalah dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikannya kemudian. Lalu, apa yang sebaiknya dilakukan oleh Bunda? 

Ketika Si Buah Hati sudah merasa aman di batas tertentu, sebaiknya Bunda membebaskan Si Buah Hati untuk menguji kemampuannya. Hal ini nantinya akan mendorong ia menjadi pribadi yang lebih mandiri.

Tips Melatih Si Buah Hati Lebih Mandiri

Di usia prasekolah, keinginan Si Buah Hati untuk melakukan sesuatu sendiri mulai tumbuh. Biasanya ia mengikuti Bunda melakukan tugas di rumah, seperti menyapu lantai, melipat pakaian, atau membuat kue. 

Nah, momen-momen seperti ini harus Bunda manfaatkan untuk mendukung kemandirian Si Buah Hati. Berikut ini adalah beberapa tipsnya:

1. Sediakan Fasilitas

Saat Si Buah Hati tertarik untuk mengikuti apa yang Bunda lakukan, sediakanlah peralatan yang akan mendukung keinginannya tersebut. Misalnya saja ia ingin membantu membuat kue, Bunda bisa siapkan peralatan berbahan plastik yang aman digunakan Si Buah Hati.

2. Libatkan Si Buah Hati dalam Membuat Aturan

Saat melatih Si Buah Hati untuk lebih mandiri, Bunda boleh menerapkan beberapa peraturan, tapi sebaiknya ajak juga Si Buah Hati untuk membuat semacam kontrak aktivitas di rumah. 

Ajak ia berdiskusi apakah peraturan yang Bunda tawarkan bersedia ia laksanakan dan jelaskan manfaatnya. Sehingga, Si Buah Hati tidak akan memberontak di kemudian hari.

3. Buat Daftar Kemampuan Si Buah Hati

Cara ini dapat membantu Bunda mengetahui potensi apa saja yang dimiliki Si Buah Hati. Buatlah daftar hal-hal yang bisa ia lakukan sendiri, misalnya membereskan mainan atau memilih baju sendiri. Hari demi hari Bunda dapat melihat perkembangan kegiatan apa lagi yang selanjutnya bisa dilakukan sendiri oleh Si Buah Hati. 

Berbagai kegiatan yang mampu dilakukan Si Buah Hati sendiri, bisa mengajarkannya untuk tidak selalu bergantung dengan Bunda. Ini bisa menjadi salah satu cara melatih anak mandiri di Sekolah.

4. Lupakan Kesempurnaan

Bunda harus ingat bahwa Si Buah Hati belum mampu melakukan semua tugas dengan sempurna. Sebagai contoh, jika ia menumpahkan susu saat menuangkannya, tunjukkan bagaimana cara membersihkannya tanpa kritik dan memberitahunya bahwa menumpahkan susu adalah hal yang wajar karena ia masih dalam tahap belajar. Hal ini menghindari Si Buah Hati merasa bersalah dan takut mencoba lagi.

Manfaat Menjadi Anak yang Mandiri

Mengajarkan Si Buah Hati untuk belajar mandiri dapat memberikan berbagai manfaat bagi Si Buah Hati, di antaranya:

  • Merasa bangga ketika berhasil menguasai keterampilan barunya.
  • Mendapatkan banyak pelajaran penting. Dengan demikian, ia pun tumbuh menjadi anak yang percaya diri.  Kelak ini bisa menjadi salah satu cara mengatasi anak pemalu di sekolah.
  • Merasa berkontribusi terhadap orang-orang di sekitarnya.
  • Membantu Si Buah Hati mengembangkan kualitas kesabaran, konsentrasi, kerja sama, disiplin diri, kepercayaan diri, dan kepekaan terhadap orang lain. 
  • Mendukung Si Buah Hati berani bereksplorasi.

Dukung proses belajar Si Buah Hati untuk mandiri dengan memberikannya makanan yang bernutrisi dan lengkapi dengan susu pertumbuhan. Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. 

Jangan lupa, pastikan Bunda cek label kemasan dan pilih susu pertumbuhan yang sesuai dengan usianya. Yuk, latih kemandirian Si Buah Hati dengan memberikannya kesempatan melakukan beberapa tugas sederhana di rumah! 

Selain dapat melatih anak mandiri di sekolah, hal ini juga tentunya berguna untuk mendukung pertumbuhannya di kemudian hari. 

Image Article
Terapkan Pola Asuh Berikut Ini Agar Si Kecil Mandiri
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Kesulitan dalam memecahkan masalah
Quiz Answer 1 B
Membuatnya lebih percaya diri
Quiz Answer 1 C
Kesehatannya terjaga
Quiz Answer 1 D
Menjadi pribadi yang lebih baik
Quiz Answer 2 A
Lebih percaya diri
Quiz Answer 2 B
Mendukung Si Kecil bereksplorasi
Quiz Answer 2 C
Lebih kreatif
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Sediakan fasilitas penunjang
Quiz Answer 3 B
Temani Si Kecil tidur
Quiz Answer 3 C
Belikan mainan
Quiz Answer 3 D
Nyanyikan saat tidur
Quiz 1
Dampak membatasi aktivitas Si Kecil adalah
Quiz 3
Salah satu tips melatih kemandirian anak
Quiz 2
Manfaat anak mandiri adalah
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A