Si Buah Hati Rewel saat Salat Ied? Ini yang Harus Bunda Persiapkan

Published date

Hari Raya Idul Fitri merupakan hari yang paling ditunggu umat Muslim sedunia. Begitu pula dengan Ayah dan Bunda, terlebih ini merupakan momen berharga juga untuk mengenalkan perayaan Idul Fitri kepada Si Buah Hati. Namun apakah Si Buah Hati sudah siap untuk diajak melakukan salat Idul Fitri bersama di masjid?

Di usianya yang sudah menginjak 3 tahun, mungkin Bunda cenderung lebih mudah untuk mengarahkan Si Buah Hati bagaimana harus bersikap dan apa yang boleh dan tidak dilakukannya. Namun hal tersebut belum tentu menjamin ia tidak akan rewel saat diajak sholat Ied, terlebih bila sedang dilanda rasa bosan. Lalu apa saja yang perlu Bunda siapkan dan perhatikan bila mengajak Si Buah Hati melaksanakan sholat Ied bersama, simak tips yang dikutip dari buku Mengajak Anak Ke Tanah Suci ini:

1. Tidur Cukup

Karena salat Ied dilakukan pagi hari, pastikan Si Buah Hati tidur tidak larut malam. Cukupkan waktu tidur anak sejak dari malah hari, agar keesokkan pagi ia bisa bangun tepat waktu tanpa terpaksa atau masih merasa mengantuk. Bangun dengan perasaan segar bisa membuatnya bersemangat mengikuti salat Ied di masjid.

2. Perut Kenyang

Sebelum berangkat ke masjid, pastikan Si Buah Hati sarapan terlebih dulu. Tidak perlu sarapan yang terlalu berat, cukup roti dan susu DANCOW 3+ Nutritods kesukaannya atau buah.

DANCOW 3+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda juga bisa membawa bekal camilan kesukaan Si Buah Hati untuk antisipasi bila masih merasa lapar.

3. Membawa Mainan Favorit Si Buah Hati

Mainan bisa menjadi salah satu alat untuk membuat Si Buah Hati merasa nyaman. Pilihlah mainan favoritnya, seperti boneka atau mobil-mobilan yang bisa dimainkan saat menunggu Ayah dan Bunda selesai salat Ied.

4. Teman Sebaya atau Lebih Tua

Bila ada saudara yang memiliki anak seusia atau lebih tua dari Si Buah Hati, ada baiknya Bunda melakukan salat Ied berdekatan dengan mereka. Atau bila ada saudara perempuan yang sedang tidak bisa ikut melakukan salat Ied, Bunda bisa meminta bantuannya mengawasi Si Buah Hati. Dengan adanya teman, anak akan lebih mudah mengontrol rasa bosannya dan tidak mudah rewel saat pelaksanaan salat Ied berlangsung.

5. Tetap Ajarkan Si Buah Hati

Di usianya 3 tahun, seringkali Si Buah Hati belum bisa mengendalikan diri. Meski begitu, Bunda janganlah menyerah untuk tetap mengingatkan dia agar tidak berteriak-teriak, menangis, atau berlarian saat pelaksanaan salat Ied atau ceramah.

Semoga tips diatas bisa membantu Bunda dalam mempersiapkan ketika mengajak Si Buah Hati untuk pelaksanaan sholat Ied. Komunikasian dengan baik kepada Si Buah Hati agar mereka mengerti arti penting dari ibadah. Apalagi ini perayaan satu tahun sekali. Semoga berhasil Bunda.

Bunda yuk baca juga artikel mengenai Idul Fitri di artikel “Resep Kue Lebaran Sehat untuk Si Buah Hati. Selamat Hari Raya Idul Fitri.

Image Article
Si Kecil Rewel saat Salat Ied? Ini yang Harus Bunda Persiapkan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Pedoman Mengatur Ruang Belajar

Published date

Si Buah Hati sudah tidak sabar untuk bersekolah? Terkadang proses adaptasi terhadap lingkungan baru dan orang-orang asing dapat membuat Si Buah Hati kesulitan dan kehilangan motivasi dalam belajar. 

Asah stimulasi-nya sebelum memasuki sekolah dasar dengan mengakomodasi kegiatan bermain dan bereksplorasi dalam kelas yang disiapkan sebelum masuk ke sekolah yang lebih tinggi.

Berikut pedoman dasar untuk mengatur ruang belajar Si Buah Hati untuk mendorong eksplorasi, kreativitas, dan proses belajarnya.

1. Siapkan Area yang Menarik

Anak-anak yang berpartisipasi dalam program prasekolah terlibat dalam berbagai kegiatan bermain dan belajar. Ruangan harus dirancang sedemikian rupa untuk mendukung stimulasi dan pengembangan kemampuannya, misalnya area pasir dan air untuk mengasah kemampuan psikomotorik atau area membaca dan menulis untuk menyiapkan kemampuan dasar sebelum masuk SD.

Sediakan perlengkapan yang dibutuhkan dengan fungsi ganda sebagai pembatas ruangan, seperti area melukis yang penuh dengan kertas, cat air atau krayon, dibedakan dengan ruang berolahraga yang penuh dengan bola dan hula hoop.

2. Membuat Si Buah Hati Merasa Nyaman

Untuk memotivasi Si Buah Hati, diperlukan tempat yang nyaman, aman, dan bebas untuk belajar. Dalam rangka menciptakan ruang yang menarik ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan.

Tambahkan kelembutan berupa karpet, tirai, beanbag, boneka, dan bantal, pemilihan warna dan tekstur yang netral, penggunaan sumber cahaya alami, serta bahan bangunan alami baik kayu maupun batu-batuan.

3. Tempat Penyimpanan

Ruangan yang berantakan dengan banyak barang yang menumpuk tidak akan terlihat indah dan mengundang debu yang dapat memicu alergi atau penyakit pada Si Buah Hati. Sediakan ruang penyimpanan yang disesuaikan dengan ukuran ruangan dan barang-barang yang akan disimpan.

Untuk benda-benda yang berisiko menyebabkan cidera seperti benda tajam dan berat, simpan dalam lemari yang bisa dikunci. Berikan tiap anak lemari untuk menyimpan barang bawaan seperti tas, perlengkapan mewarnai, dan hasil karya mereka. Stimulasi Si Buah Hati untuk mengembalikan barang pada tempatnya untuk memupuk tanggung jawab.

4. Memilih Bahan dan Peralatan yang Tepat

Pemilihan peralatan dan bahan-bahan pembelajaran bagi anak-anak yang berada pada tahapan usia sekolah, wajib diperhatikan. Selain tidak mengandung toksin, juga mudah dibersihkan dan digunakan. 

Pilihlah krayon yang berlabel non-toxin, cat air yang mudah dicuci jika menodai baju atau badan Si Buah Hati, atau peralatan yang tidak mengandung risiko tersedak. Tidak hanya itu, pilih peralatan yang mudah dalam perawatan dan tahan lama.

Siapkan Si Buah Hati agar lebih mudah beradaptasi saat memasuki sekolah dasar, dengan simulasi kelas prasekolah ya, Bunda.

Dukung anak untuk sekolah dengan memberikan Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Bunda, Kapan Aku Bisa Sekolah?
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bekal Menarik dan Bergizi untuk Si Buah Hati

Published date

Wah, tidak terasa, Si Buah Hati sudah usia 5 tahun ya, Bunda. Di usia ini, Si Buah Hati pun memasuki masa pra-sekolah. Ingin membuat ia bersemangat ke sekolah? Bunda bisa menyiasatinya dengan mempersiapkan bekal yang unik dan menarik untuk Si Buah Hati. Jangan lupa, selain bentuknya yang menarik, perhatikan juga komposisi gizinya, ya.

Selain mengurangi kebiasaan Si Buah Hati jajan di sekolah, membawa bekal juga menjamin kebersihan makanan yang diasup Si Buah Hati. Berikut tips dan trik yang bisa membantu Bunda mempersiapkan bekal Si Buah Hati!

1. Diskusi dengan Si Buah Hati

Agar bersemangat menyantap bekal, Bunda bisa menanyakan Si Buah Hati tentang jenis menu yang ingin dibawanya ke sekolah. Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mempersiapkan bahan perbekalan, sehari sebelumnya. Cara ini juga bisa membuat Si Buah Hati bertanggung jawab dengan pilihan dan merasa bahwa bekalnya sesuai dengan keinginan.

2. Cari referensi bekal Si Buah Hati

Bunda bisa pula memperbanyak referensi menu dan kreasi bekal Si Buah Hati. Bisa melalui buku resep atau situs-situs di dunia maya. Variasi menu akan membuat Si Buah Hati tidak bosan menyantap bekal di sekolah.

3. Pilih menu bekal nan praktis

Agar mudah mempersiapkannya di pagi hari, pilihlah menu yang praktis tapi tetap bergizi. Memperhatikan komposisi gizi pada bekal Si Buah Hati sangatlah penting, untuk menunjang pertumbuhannya. yang dapat Bunda lakukan adalah memastikan bekal Si Buah Hati terdapat sayuran berserat tinggi dan makanan yang mengandung protein, misalnya daging, ikan, telur dan susu yang mengandung asam amino esensial untuk menunjang pertumbuhan Si Buah Hati.

Agar mengenyangkan, jangan pula mengisi bekal dengan pilihan karbohidrat seperti nasi, kentang, atau mi. Perlu juga santapan yang mengandung kalori, sebagai sumber energi. Misalnya olahan biji–bijian seperti kacang polong.

4. Bawakan Si Buah Hati bekal buah-buahan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan Si Buah Hati, Bunda bisa membekalinya dengan buah-buahan dan minuman. Bekal buah juga berguna untuk kelancaran metabolisme Si Buah Hati. Agar lebih mudah disantap, potong atau bentuklah lauk, sayuran, dan buah dengan ukuran kecil atau sekali suap.

5. Hindarilah membawakan Si Buah Hati menu bekal yang terlalu manis

Makanann yang terlalu manis akan mengganggu selera makan Si Buah Hati. Jangan pula membekalinya dengan makanan yang berlemak, ya Bunda.

6. Kreatif dalam penyajian bekal

Agar Si Buah Hati bersemangat menyantap menu bekalnya, Bunda harus kreatif dalam menyajikannya. Seperti membuat bentuk bekal tampak menarik dengan model bento. Bento sendiri berasal dari istilah bahasa Jepang untuk bekal yang dibawa-bawa dalam kemasan praktis dengan bentuk unik. Misalnya, membentuk nasi dengan berbagai karakter atau membawakan nasi goreng yang berbalut telur dadar.

7. Mengoleksi beragam kotak makanan

Kotak makan yang berbentuk unik dan beragam warna tentu akan membuat Si Buah Hati semangat dalam membawa menu bekalnya. Tidak hanya itu, ia pun bakal senang membuka dan memakan bekal bersama teman-teman sekolah.

Menurut konsultan gizi dan masakan sehat alami, Wied Harry Apriadji, pertumbuhan otak Si Buah Hati berakhir setelah menginjak 5 tahun. Meski begitu, asupan makanan bergizi tetap harus menjadi perhatian Bunda. Yang terpenting, Si Buah Hati harus tetap menyantap sayuran aneka warna, buah-buahan segar, makanan pokok kaya serat, tinggi kalsium, kaya protein, juga lemak sehat.

Sementara penulis buku Bento Karakter Unik, Yulyan Parwati mengatakan, bekal Si Buah Hati harus terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan juga buah-buahan. "Porsi masing-masing asupan disesuaikan dengan selera. Sementara penyajiannya bisa dibentuk dengan karakter dan perpaduan warna yang menarik," tulis Yulyan.

Image Article
Bekal Menarik dan Bergizi untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Si Buah Hati Suka Banting Barang? Ini caranya

Published date

Setelah menginjak usia 1 tahun, kemampuan Si Buah Hati untuk menunjukkan apa yang diinginkannya semakin meningkat. Tetapi kemampuan bicara yang masih terbatas membuat ia menunjukkan emosi dengan berteriak atau menangis, kala keinginannya tidak terpenuhi. Hal ini dilakukannya sebagai manifestasi atas rasa kesal yang ia rasakan. Ketika Si Buah Hati marah lalu membanting atau melemparkan barang, Bunda bisa memberikannya stimulasi emosi yang membuat Si Buah Hati merasa nyaman. Seperti dengan pelukan, ciuman, atau pun belaian. Lalu, jangan biarkan Si Buah Hati marah atau menangis terlalu lama, segera berikan respons atas luapan emosinya. Beberapa tindakan berikut bisa Bunda lakukan untuk membantu Si Buah Hati meredam emosinya:

1. Bantu Si Buah Hati mengenali dan mengatur emosinya

Kemampuan Si Buah Hati untuk mengenali dan mengatur emosinya adalah bagian dari kecerdasan emosional. Kemampuan mengenali ini akan membuatnya tahu ketika merasa sedih, senang, marah, atau pun kesal. Dengan demikian, ia akan terlatih untuk lebih peka sehingga bisa pula mengenali emosi orang lain, hingga dia memiliki rasa empati. Dengan kemampuan mengatur emosi, Si Buah Hati bisa mengendalikan perasaannya sehingga emosinya tidak meledak-ledak. Ia pun akan menjadi lebih sabar.

2. Mengetahui apa yang menyebabkan Si Buah Hati marah

Terkadang Si Buah Hati meluapkan emosinya bukan karena marah atau sedih. Bisa juga sebab lapar, bosan, suasana lingkungan yang tidak mendukung atau lainnya. Dengan mengetahui penyebabnya, maka Bunda dapat mencegah kemarahan Si Buah Hati.

3. Menunjukkan contoh sikap tenang kepada Si Buah Hati

Pada fase ini, Si Buah Hati mempelajari sesuatu dari apa yang dilihat dan didengarnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu menunjukkan sikap tenang sehingga secara emosional Si Buah Hati akan melakukan hal yang sama. Sebaliknya, jika lingkungan sekitar selalu menunjukkan emosional yang meledak-ledak, ia akan menganggap ini adalah hal yang wajar.

4. Memberikan pelukan dan rangkulan

Si Buah Hati akan menjadi lebih tenang ketika menerima pelukan. Ketika melakukannya, Bunda tidak perlu memeluknya terlalu erat, sebab bisa jadi ia malah menolak. Cukup pelukan yang memberikannya kenyamanan di saat ia sedang marah.

5. Ajak bicara

Di saat sudah tenang, ajak Si Buah Hati untuk menceritakan apa yang menyebabkannya marah hingga membanting atau melempar barang. Berikan pengertian bahwa tindakannya melempar atau membanting barang tidak baik dan bisa merusak serta membahayakan. Yang pasti, jangan pernah menghakimi Si Buah Hati karena apa yang telah dilakukannya. Bagaimana pun, ia masih dalam proses belajar dan butuh bimbingan.

Image Article
Si Kecil Suka Banting Barang? Ini caranya
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Agar Si Buah Hati Lelap Tidur Berkualitas

Published date

Bunda, tidur berkualitas sangatlah penting bagi Si Buah Hati. Karena tidur bukanlah momen istirahat semata. Kala tidur, tubuh Si Buah Hati juga mengalami perkembangan optimal. Meski tidur pulas penting, ada pula anak yang mengalami gangguan tidur dan terbangun tiga sampai empat kali dalam satu malam. Bahkan terkadang mereka suka berpindah tidur ke tempat tidur orang tua, gelisah, marah-marah, dan menangis sebelum tidur. Penyebab mereka rewel pun beragam. Bisa karena terlalu lelah, suhu ruang yang terlalu panas atau dingin, atau suara bising di sekitar rumah. Lalu bagaimana agar Si Buah Hati bisa tertidur pulas? Begini caranya, Bunda:

1. Beri makan dan minum yang cukup 

Ketika Si Buah Hati sulit tidur atau mudah terbangun, Bunda sebaiknya memperhatikan porsi makannya. Bisa jadi, ia masih merasa lapar. Namun karena belum bisa mengungkapkannya, yang muncul adalah ekspresi gelisah, mudah terbangun kala tidur, atau rewel. Bisa pula Bunda selalu menyediakan air putih di kamar. Sehingga kala Si Buah Hati terbangun dan menangis, Bunda bisa memberikannya minum. Tidak berapa lama, ia pun akan kembali terlelap.

2. Buang air sebelum tidur

Celana basah dan kotor bisa mengganggu tidur Si Buah Hati. Karena itu, usahakan agar Si Buah Hati buang air sebelum tidur, sehingga tidak mengompol. Sehingga ia tidak terganggu dengan kelembaban celana dan pulas hingga pagi.

3. Bersihkan badan

Tubuh lengket karena keringat dan kotor sehabis makan atau bermain gampang membuat kulit Si Buah Hati gatal-gatal, hingga mengganggu tidurnya. Karena itu, ada baiknya Bunda menyeka tubuh Si Buah Hati dengan kain basah sebelum tidur dan keringkan dengan handuk lembut. Cara itu bisa membuat Si Buah Hati nyaman dan cepat tertidur.

4. Memilih baju tidur yang nyaman

Sebelum Si Buah Hati tidur, gantilah pakaiannya dengan yang bersih dan berbahan nyaman. Sesuaikan pula ukuran baju dengan tubuhnya. Jangan terlalu besar, tapi juga tidak kekecilan. Baju tidur yang nyaman akan membantu Si Buah Hati terlelap semalaman.

5. Atur suasana kamar

Pengaturan ini penting agar ruangan nyaman untuk tempat tidur Si Buah Hati. Ini meliputi tata cahaya, ventilasi, tata warna, suhu, dan aman dari serangga yang bisa menggigit atau membuat gatal kulitnya. Tapi hati-hati saat menggunakan pewangi ruangan dan obat pengusir nyamuk ya Bunda. Karena dapat membuatnya sesak napas.

Selain itu, Bunda bisa pula melakukan sejumlah rutinitas agar Si Buah Hati merasa nyaman dan rileks, sebelum tidur. Seperti menceritakan dongeng, bernyanyi dengan suara lembut, juga menentukan waktu tidur teratur yang akan menjadi pola tidurnya. Dengan begitu, tubuh Si Buah Hati sudah mengeluarkan alarm mengantuk atau keinginan untuk tidur, di jam-jam rutinitasnya. Di tahap ini, sebaiknya Bunda juga membiasakan Si Buah Hati agar belajar tidur sendiri. Sehingga ia tumbuh menjadi anak mandiri.

Image Article
Agar Lelap Si Kecil Berkualitas
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

7 Cara Belajar Menulis bagi Anak Prasekolah

Published date

Ketika menginjak 3 tahun, Si Buah Hati pun memasuki usia prasekolah. Saat ini, ia sudah memiliki keterampilan motorik halus yang berkembang dengan baik, seperti sudah mampu memegang alat tulis dengan cukup baik. 

 

Untuk terus menstimulasi motorik halusnya, Bunda bisa memulai memperkenalkan cara menulis. Namun, bukan menulis secara formal. Melainkan hanya memperkenalkan bentuk, huruf, dan angka dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan tahapan usianya. Selain kemampuan anak memegang alat tulis, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan jika ingin mulai mengajarkannya menulis.

 

  1. Belajar menulis haruslah dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan bisa di mana saja.
     
  2. Bunda jangan pernah memaksa Si Buah Hati untuk belajar menulis secara formal di usia ini.
     
  3. Ada baiknya Bunda memperbanyak frekuensi berbincang dengan Si Buah Hati dan juga membacakan buku untuknya. Sehingga ia tertarik dengan kata-kata dan tulisan.
     
  4. Biarkan Si Buah Hati mencoba semua jenis alat tulis, seperti krayon, kapur, spidol, pensil, atau kuas cat air. Dengan begitu, ia akan memilih alat tulis yang nyaman dan merasa bahwa proses belajar ini tidak akan membosankan.

 

Nah, untuk mengajari Si Buah Hati menulis, berikut beberapa hal yang bisa Bunda lakukan.

 

1. Menebalkan Bentuk

Di sini, Bunda dapat menyediakan kertas yang sudah tergambar hewan kesukaan Si Buah Hati, dengan tinta tipis. Kemudian, ajaklah ia untuk menggoreskan alat tulisnya, mengikuti bentuk gambar tersebut. 

 

Untuk variasi bentuk lain, yang tak terlalu sulit, Bunda bisa memilih buku yang tergambar huruf atau angka. Bunda jangan lupa menyebutkan benda, hewan, huruf, atau angka yang tengah dibuat Si Buah Hati, ya. Sehingga ia mengerti apa yang tengah dibuatnya.

 

2. Mengikuti Garis Putus-Putus

Tahapan yang satu ini mirip dengan menebalkan bentuk. Namun, tingkat kesulitannya lebih tinggi. Sebab Si Buah Hati tidak hanya mengikuti garis yang sudah ada. Namun, juga belajar membuat goresan yang menghubungkan antar garis.

 

3. Menggambar dengan Kapur

Agar aktivitas menulis lebih menyenangkan, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati bereksplorasi dengan kapur tulis. Misalnya, membuat gambar di lantai halaman rumah atau pada tembok yang sudah dicat warna hitam. Sehingga Si Buah Hati memiliki media gambar yang luas.

 

Beberapa Bunda mungkin khawatir mengenalkan kapur tulis kepada Si Buah Hati. Alasannya, serbuk kapur tidak baik untuk kesehatan Si Buah Hati. Sesungguhnya Bunda tidak perlu khawatir. Asalkan Bunda selalu mengingatkannya untuk mencuci tangan usai menggambar dengan kapur.

 

4. Bentuk Tulisan dengan Bahan Masakan

Ketika memasak kue, Bunda bisa pula mengajari Si Buah Hati menuliskan huruf-huruf. Caranya mudah, pakai saja tepung terigu yang dituang di atas wadah. Lalu, ajak ia menuliskan huruf atau angka dengan jari-jari mungilnya di tepung itu. 

 

Bisa pula Bunda memberikan Si Buah Hati secuil adonan kue, dan ajarkan cara membentuk huruf dengan adonan itu.

 

5. Bentuk Kata dengan Magnet

Untuk belajar menyusun kata, Si Buah Hati tidak harus selalu menggunakan alat tulis. Ia juga bisa bereksplorasi dengan huruf-huruf yang bermagnet. Misalnya, mengajak Si Buah Hati menyusun dan mencocokkan magnet abjad di atas whiteboard yang sudah Bunda tuliskan namanya atau nama benda-benda kesayangannya.

 

6. Belanja Bulanan

Ketika tengah berencana berbelanja bulanan, Bunda bisa pula mengajak Si Buah Hati belajar menulis. Misalnya, dengan melibatkannya dalam daftar belanjaan. Bunda sediakan kertas dan alat tulis Si Buah Hati, lalu minta ia untuk emnuliskan benda yang ingin dibelinya.

 

7. Belajar Sambil Tamasya

Ketika bertamasya, Bunda bisa pula mengajarkan Si Buah Hati menulis. Misalnya, meminta ia menuliskan hewan apa saja yang dilihatnya di kebun binatang. Bisa juga mengajaknya membuat beragam bentuk, seperti lingkaran, persegi, dan segitiga, maupun menuliskan namanya sendiri, di atas pasir pantai.

 

Apa pun aktivitas belajar menulis yang Bunda berikan, pastikan ia menikmatinya. Jika Si Buah Hati tidak tertarik atau bermalas-malasan, gantilah dengan aktivitas lain, sehingga semangat untuk belajar.

 

Dukung terus tumbuh kembang anak dengan memberikan nutrisi terbaik. Salah satunya dengan memberikan susu DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Belajar Menulis bagi Anak Pra-Sekolah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Tips yang Bisa Dilakukan Bunda untuk Perkembangan Si Buah Hati

Published date

“Nggak pernah nyangka bisa ngurus anak sendiri, dari bangun tidur sampe mau tidur lagi semua hal dilakukin cuma buat anak. Capek sih iya, tapi semua kebayar sama kebiasaan anak yang gak pernah terbayangkan sebelumnya. Saat paling senang pas anak udah mulai bicara, karena aku maunya dipanggil “ibu”, tentu gak gampang buat kata “ibu” jadi kata pertamanya yang keluar dari mulutnya. Pas dia bisa nyebut “ibu” itu di umur 20 bulan, Alhamdulillah seneng banget J” – Anisa Nurhayati, Ibu Rumah Tangga.

Menjadi orang tua memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi merupakan impian bagi semua orang. Kenapa? Karena orang tua memiliki peran penting bagi kehidupan anak agar menjadi generasi yang lebih baik. 

Seiring bertambahnya usia, Si Buah Hati pasti mengalami berbagai hal dalam kehidupannya. Rasa penasarannya yang tinggi, tingkah pola yang semakin menjadi, kosakata yang semakin banyak hingga ekspresi untuk setiap perasaannya. 

Kadang inilah yang membuat Bunda khawatir, "Apakah saya sudah melakukan hal yang baik untuk diajarkan pada Si Buah Hati?", "Apakah bahasa saya sudah baik ketika bicara dengan anak?", "Bagaimana cara berbicara yang baik dengan anak?", dan lain sebagainya.

Sebenarnya perasaan dan pertanyaan itu adalah hal yang wajar. Bunda tidak sendiri, sebab banyak orang tua yang juga merasakannya. 

Daripada cemas, sebaiknya Bunda simak tips berikut, siapa tahu bisa membantu dalam proses parenting anak.

1. Mendongeng

Biasakan untuk mendongeng atau membacakan buku cerita pada Si Buah Hati. Pilih cerita dengan bahasa atau kalimat yang baik dan juga sesuai dengan usianya. Hindari cerita yang bersifat kekerasan sebelum ia cukup usia, sehingga memahami hal yang baik dan buruk. 

Selain itu. proses mendongeng juga membantu anak menambah kosakata yang baik dan benar. Bunda bisa bercerita sambil menirukan suara sesuai dengan karakter yang ada di buku.

2. Bersosialisasi

Bermain adalah hal yang paling disukai Si Buah Hati. Karena itu, ajaklah dia untuk bermain di luar ruangan, seperti taman bermain atau play group. Hal ini bisa mengajarkannya untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. 

Ia juga akan paham bahwa ada manusia lain, selain anggota keluarganya. Bila sudah terbiasa dengan lingkungan sosial selain Ayah, Bunda, dan keluarga dekat, ia pun akan lebih mudah beradaptasi dan berbaur dengan lingkungannya.

3. Peka Dengan Perasaan Si Buah Hati

Bila tidak menyukai sesuatu atau tidak nyaman dengan keadaan sekitar yang terlalu ramai atau lainnya, biasanya anak akan menangis tiba-tiba. Dalam keadaan ini Bunda harus peka dengan perasaannya. 

Cobalah cari tahu tentang apa yang diperlukan Si Buah Hati saat itu. Bila ia tidak nyaman berada di tempat ramai, ajaklah ke tempat yang lebih tenang. Luangkanlah waktu untuk “me time” berdua dengannya, agar Bunda bisa mengenal mereka lebih dekat.

4. Sabar

Ketika menghadapi Si Buah Hati, Bunda harus ekstra sabar. Ini karena perilaku mereka tidak sama dengan orang dewasa. Hindari mengomel atau memarahi anak ya, Bunda. Karena akan berdampak buruk untuk memorinya di kemudian hari. 

Bunda harus bisa mengontrol emosi saat bermain dengannya, juga menunjukkan sikap lemah lembut dan sabar. Dengan begitu ia akan mencontoh apa yang dilakukan Bunda.

5. Tidak Malu untuk Meminta Maaf

Bila Bunda melakukan kesalahan, jangan ragu untuk meminta maaf pada Si Buah Hati. Ajarkan mereka untuk bersikap sportif dalam melakukan segala hal dan mengakui bila ia melakukan kesalahan. 

Sehingga kelak dia akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur, pemaaf, dan tidak malu untuk mengakui kesalahannya.

6. Bereksperimen bersama Si Buah Hati

Seiring dengan perkembangan anak, rasa ingin tahunya semakin hari akan bertambah besar. Untuk itu, Bunda harus terus mendampinginya saat mereka melakukan eksperimen baru di dunia bermain dan sosialnya. 

Misalnya, saat anak mulai bisa memilih pakaiannya sendiri, Bunda bisa ikut terlibat untuk memberikan pendapat mengenai pakaian tersebut. Berikan komentar positif terhadap pilihan Si Buah Hati dan biarkan mereka bereksperimen dengan penampilannya.

Nah Bunda, itulah tips yang bisa Bunda terapkan dalam pola pengasuhan dengan Si Buah Hati. Selain itu, Bunda juga bisa terus bereksplorasi dengan pola pengasuhan positif yang bisa membantu dalam tumbuh kembang anak. 

Hal yang perlu diingat adalah, karakter setiap anak berbeda dengan satu dan lainnya, yang terpenting adalah Bunda harus bahagia dalam menjalani proses tumbuh kembangnya.

Untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ada Bunda yang Hebat di Balik Si Kecil yang Kuat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bolehkan Si Buah Hati Konsumsi Menu Keluarga di Usia Satu Tahun?

Published date

Seiring bertambahnya usia Si Buah Hati, semakin banyak kejutan yang terjadi di masa tumbuh kembangnya! Salah satunya adalah kemampuan makan Si Buah Hati. Setelah berusia satu tahun, ia mulai bisa mengonsumsi menu makan keluarga. Tapi, apa benar ini artinya ia sudah dibolehkan melahap nasi, serta lauk-pauk, yang biasa dikonsumsi Bunda dan Ayah? Apakah ada hal tertentu yang mesti diperhatikan untuk membuat menu makan anak 1 tahun?

Tahap Perkembangan Anak Satu Tahun

Mari kita kenali lebih dulu kemampuan makan Si Buah Hati di usia satu tahun, Bunda.Menurut ahli gizi dari Politeknik Kesehatan Negeri Jakarta, Pritasari SKM, Mkes; sistem pencernaan dan oromotor (sistem gerak otot rongga mulut) anak usia satu tahun sudah siap mengonsumsi makanan keluarga sehari-hari. Namun, disarankan pemberian menu keluarga dilakukan bertahap, mengingat kemampuan mengunyah dan mencerna Si Buah Hati masih dalam proses penyesuaian. 

Panduan Pemberian Makan Si Buah Hati Usia Satu Tahun

Lalu, bagaimana cara memastikan bahwa menu yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangan anak satu tahun? Berikut ini adalah checklist (daftar pertanyaan), yang dapat Bunda gunakan sebagai panduan dalam memberikan makanan Si Buah Hati.

  • Apakah Kandungan Gizinya Cukup & Seimbang?

Seperti Bunda ketahui, asupan gizi yang cukup di dua tahun pertama kehidupan Si Buah Hati tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tapi juga perkembangan kecerdasannya saat dewasa. Untuk itu, Bunda direkomendasikan untuk memastikan menu makan anak 1 tahun  mengandung gizi yang cukup dan seimbang.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip Piring Makanku yang digagas Kementerian Kesehatan RI. Ini merupakan panduan yang menyarankan bahwa dalam sekali makan, piring Si Buah Hati harus terdiri dari makanan pokok (nasi), lauk-pauk (ikan/tempe), buah-buahan (pisang), serta sayur-mayur (sayur bayam). Dengan catatan, jumlah buah dan sayur adalah separuh (50%) dari total jumlah makanan dalam piring. Sementara, separuhnya lagi adalah makanan pokok dan lauk pauk. Selain itu, dianjurkan porsi sayur lebih banyak dibandingkan buah, dan porsi makanan pokok lebih banyak dari porsi lauk-pauk. Bunda dapat mencari inspirasi menu bergizi seimbang, sekaligus mengecek kecukupan asupan nutrisi Si Buah Hati melalui Piring Nutrisi DANCOW

  • Apakah Porsi & Frekuensi Makan Si Buah Hati Sesuai Kebutuhan?

Jumlah makanan Si Buah Hati sebaiknya memenuhi kebutuhan kalori hariannya. Pada usia satu tahun misalnya, Si Buah Hati membutuhkan sekitar 550 kkal setiap hari. Bunda juga perlu tahu bahwa kebutuhan energi meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Oleh sebab itu, pemberian makanan perlu bertambah secara bertahap dari segi jumlah dan frekuensi, agar kebutuhan kalori dan nutrisi Si Buah Hati terpenuhi.

  • Apakah Tekstur Makanan Sesuai Kemampuan Makan Si Buah Hati?

Di usia 12 bulan, pada umumnya dua gigi seri bawah dan atas Si Buah Hati sudah tumbuh. Disusul dengan tumbuhnya dua gigi di samping gigi seri atas, sekitar usia 13 bulan. Dengan susunan gigi seperti ini, Si Buah Hati belum bisa mengunyah dengan baik makanan bertekstur padat dan kenyal, seperti daging sapi atau ayam. Untuk itu, Bunda sebaiknya memilih daging cincang atau ayam suwir, supaya lebih mudah dikunyah Si Buah Hati.

  • Apakah Bahan Makanan Terjamin Keamanan & Kebersihannya?

Menurut rekomendasi WHO, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan saat menyiapkan makanan untuk Si Buah Hati. Di antaranya, menjaga kebersihan dan kesegaran makanan, mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, pastikan makanan panas hingga mengeluarkan uap saat memanaskannya, dan sebaiknya tidak memanaskan makanan lebih dari sekali. 

Untuk membantu lengkapi kebutuhan gizi Si Buah Hati, Bunda dapat memberikannya susu pertumbuhan saat sarapan dan juga sebelum tidur. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Bunda bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan optimal.

Nah, semoga info di atas dapat membantu Bunda untuk menyiapkan menu makan anak 1 tahun yang tepat, dan mengandung gizi yang cukup. Dengan begitu, Bunda dapat membantu melindungi kesehatan Si Buah Hati, sehingga tidak perlu ragi bilang “iya boleh” untuk mendukungnya bebas bereksplorasi.

Image Article
menu-makan-anak-satu-tahun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
550 kkal
Quiz Answer 1 B
250 kkal
Quiz Answer 1 C
550 gram
Quiz Answer 1 D
250 gram
Quiz Answer 2 A
Dipanaskan hingga gosong
Quiz Answer 2 B
Dipanaskan hingga beruap
Quiz Answer 2 C
Tidak perlu lama-lama
Quiz Answer 2 D
Cukup panaskan 1 menit saja
Quiz Answer 3 A
Boleh saja
Quiz Answer 3 B
Boleh, asal sedikit
Quiz Answer 3 C
Boleh, tapi harus bertahap
Quiz Answer 3 D
Tidak boleh
Quiz 1
Berapa kebutuhan kalori Si Kecil usia 1 tahun?
Quiz 3
Apakah boleh Si Kecil melahap menu keluarga sehari-hari:
Quiz 2
Tips memanaskan makanan untuk Si Kecil:
Kunci Quiz 1
A
Kunci Quiz 2
B
Kunci Quiz 3
C

4 Trik Tingkatkan Kemampuan Sosial Si Buah Hati Lewat Belajar Kelompok

Published date

Sekolah tidak hanya menjadi tempat si Kecil bereksplorasi dan melalui proses belajar secara formal, seperti membaca, menulis, dan matematika. Namun, juga merupakan tempat untuk belajar bergaul dan mengembangkan kemampuan bersosialisasi sejak dini. 

 

Hal ini dinilai cukup penting dalam tumbuh kembangnya di masa yang akan datang. Selain bermain bersama, pertemanan bisa dimanfaatkan untuk belajar kelompok. Gunakan trik jitu berikut ini untuk menstimulasi kemampuan sosial sejak dini.

 

1. Ketahui Tahapan Kemampuan Sosial

Tahapan usia yang berbeda memengaruhi kemampuan sosial setiap anak. Untuk Buah Hati yang memasuki usia sekolah, mulai terlihat tanda-tanda perkembangan sosial. Dimulai dari kemampuan untuk bermain bersama, mengembangkan persahabatan, bersikap adil, dan mulai dapat mengatasi rasa malu saat bertemu orang lain. 

 

Walau Bunda selalu ingin membantunya jika berada dalam kesulitan, ada baiknya kali ini tidak dilakukan. Ini untuk memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.

 

2. Berikan Contoh Kepada Si Buah Hati

Orang tua adalah contoh yang ditiru oleh anak-anaknya. Berikan contoh cara berkenalan dengan orang lain. Menurut saran Candy Lawson untuk cdl.org, awali dengan mengucapkan salam setiap kali bertemu. Bantu Si Buah Hati untuk meningkatkan kemampuan bahasa dan atensi, yang diperlukan untuk berhubungan dengan orang lain.

 

3. Biasakan untuk Mendengar

Terkadang, Si Buah Hati terbiasa untuk didengar ketimbang mendengarkan. Padahal. komunikasi yang baik membutuhkan timbal balik yang seimbang. Candy mengatakan untuk dukung stimulasi kemampuan mendengarnya sejak dini, lewat kegiatan yang menyenangkan. Misalnya, lewat bermain peran bersama-sama. 

 

Dampingi dan tunjukkan sikap yang harus diperbaiki, lalu berikan koreksi dengan lembut. Ingatkan untuk melakukan kontak mata dengan orang-orang yang ia ajak bicara, untuk mendapatkan perhatian penuh.

 

4. Latih Kemampuan Mengenali Emosi

Kemampuan ini merupakan bagian penting dari kemampuan bersosialisasi. Banyak kesalahpahaman muncul saat Si Buah Hati salah mengartikan emosi temannya. Terkadang mereka bingung membedakan ekspresi kekecewaan atau marah, sehingga tidak tahu bagaimana menghadapinya. Biasakan sejak dini untuk berempati pada orang lain, misalnya dengan mengajaknya dalam kegiatan sosial.

 

Selain itu, Bunda juga jangan melupakan kelengkapan gizi anak usia sekolah. Sebagai pelengkap nutrisi berikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini kaya nutrisi dan mengandung 0 gram sukrosa. Produk DANCOW ini kaya akan zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. 


Gunakan trik-trik tersebut untuk memudahkan Si Buah Hati masuk ke dalam lingkungan pergaulan yang baik bagi tumbuh kembangnya. Agar tidak berlama-lama, segera aplikasikan pada buah hati ya.

Image Article
Kembangkan Sosialisasi Lewat Belajar Kelompok
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mau Menjadi Bunda yang Lebih Baik? Intip Tipsnya di Sini

Published date

Santai saja, Bunda. Tidak perlu khawatir berlebihan bila saat ini belum bisa menjadi Bunda yang terbaik. Sebagai orang tua yang ingin selalu memberikan hal terbaik bagi Si Buah Hati, terkadang mencari formula dari pola asuh yang tepat bisa jadi membuat stres. Apalagi, bagi Bunda yang baru saja memiliki momongan. Terkadang, omongan tetangga juga bisa bikin pusing tujuh keliling.

Begitu sulitnya merealisasikan mimpi menjadi yang terbaik bagi Si Buah Hati, sebagian besar Bunda mungkin merasakan kecemasan, depresi, dan emosi yang luar biasa ketika pola asuh Bunda tidak sesuai dengan pemikiran orang lain. Padahal, justru pemikiran perfeksionis dan harapan yang belum diraih tersebut adalah yang menghambat Bunda menjadi yang terbaik.

Tidak Harus Sempurna

Menjadi yang terbaik bukan berarti harus sempurna. Keraguan menjalani peran sebagai Bunda tentu saja akan ada. Hal yang terpenting adalah mencari tahu cara seperti apa yang optimal dalam membantu tumbuh kembang Si Buah Hati. Bunda bisa mengetahuinya dari Nutritods 101.

Nah, berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu Bunda menjadi orang tua yang lebih baik bagi Si Buah Hati:

1. Cari Informasi dari Sumber Terpercaya

Sebaiknya Bunda tidak belajar dari sedikit sumber saja, tetapi dengan semua informasi yang masuk, Bunda dapat menyaring mana yang baik untuk diterapkan, dan mana yang tidak perlu. Terkadang saat membaca artikel atau jurnal tertentu Bunda bisa saja merasa bersalah, karena pola asuh yang diterapkan tidak sesuai dengan yang terdapat pada artikel tersebut.

Oleh sebab itu, akan lebih baik jika Bunda memilih yang cocok dan melupakan yang memang belum sesuai untuk diterapkan. Hal ini tidak bisa dipungkiri, sebab setiap keluarga memiliki karakteristik yang berbeda-beda.

2. Kenali Kepribadian Si Buah Hati

Setiap anak tentu lahir dengan kepribadian yang berbeda. Sebelum menerapkan pola pengasuhan yang disarankan para ahli, ada baiknya Bunda kenali dahulu karakteristik Si Buah Hati dan pahami apa yang benar-benar dibutuhkannya. Bisa jadi pola asuh yang direkomendasikan itu tidak sesuai dengan kondisi anak. Jadi, dengan cara ini Bunda dapat memastikan bahwa Si Buah Hati mendapatkan pengasuhan yang tepat.

3. Anggap Kritik Sebagai Masukan

Poin satu ini memang sulit. Komentar-komentar sinis dari orang lain seputar teori pola asuh yang Bunda terapkan bisa menjadi pemicu stres dan depresi jika terus diambil pusing. Bisa saja ada orang yang mengomentari Si Buah Hati yang terlalu kurus sambil berkata, “Bunda, kok anaknya kurus banget?” atau mungkin berkata, “Jangan galak-galak sama anak.” Soal hal tersebut, tidak usah ambil pusing. Ambil kritik yang baik sebagai masukan, dan lupakan saja kritik pedas yang kurang sesuai dengan kondisi Bunda.

4. Senyaman Mungkin dengan Keputusan yang Dibuat

Melakukan apa yang Bunda percaya adalah yang terbaik, tidak peduli apakah sesuai dengan pendapat orang lain atau tidak. Ketika Bunda merasa nyaman dengan keputusan yang dibuat, percayalah semua akan baik-baik saja.

5. Berhenti Mengejar Kesempurnaan

Sebaiknya tidak membandingkan Bunda dengan orang tua lain. Inilah yang disebut pertempuran dalam modern parenting. Melihat akun media sosial dari Bunda lainnya mungkin bisa membuat Bunda berpikir untuk mengejar kesempurnaan. Daripada berusaha untuk sempurna, lebih baik Bunda fokus pada apa yang penting, karena yang dibutuhkan Si Buah Hati adalah Bunda selalu ada di sisinya saat dibutuhkan.

Dukung Si Buah Hati Bereksplorasi

Dalam memutuskan sesuatu itu baik atau tidak untuk tumbuh kembang Si Buah Hati, terkadang memang tidak mudah. Ada kalanya Bunda menjadi protektif dan membatasi anak untuk bereksplorasi. Padahal, aktivitas ini penting untuk mendukung tumbuh kembangnya, mulai dari melatih perkembangan motorik kasar dan halus, hingga mendukung proses belajarnya.

Jadi, sebaiknya jangan batasi rasa ingin tahu Si Buah Hati yang sangat tinggi. Hal ini merupakan fase penting bagi anak untuk belajar. Dukung Si Buah Hati bereksplorasi dengan mengatakan “iya boleh” asalkan Bunda memastikan kesehatannya terlindungi. Salah satu caranya dengan memberikan makanan sehat bergizi lengkap seimbang. DANCOW 1+ Nutritods adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Menjadi supermom memang sangatlah menginspirasi. Namun, berupaya terlalu keras untuk menjadi pribadi yang sempurna bisa membuat Bunda depresi dan berisiko mengganggu pertumbuhan Si Buah Hati. Jadi, terapkan teori pola asuh orang tua hanya yang sesuai dengan kondisi Bunda dan Si Buah Hati, ya.

Image Article
Mau Menjadi Bunda yang Lebih Baik? Intip Tipsnya di Sini
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Cari info pola asuh anak yang sempurna
Quiz Answer 1 B
Protektif terhadap Si Kecil
Quiz Answer 1 C
Berhenti mengejar kesempurnaan
Quiz Answer 1 D
Memberikan semua keinginan anak
Quiz Answer 2 A
Anggap sebagai masukan
Quiz Answer 2 B
Abaikan
Quiz Answer 2 C
Jawab dengan santai
Quiz Answer 2 D
Semua benar
Quiz Answer 3 A
Dukung perlindungan kesehatannya
Quiz Answer 3 B
Memberikannya fasilitas belajar
Quiz Answer 3 C
Mendukungnya bahagia
Quiz Answer 3 D
Melarang anak untuk bermain
Quiz 1
Apa tips untuk menjadi Bunda yang lebih baik?
Quiz 3
Bagaimana cara mendukung eksplorasi Si Kecil?
Quiz 2
Bagaimana cara menghadapi kritik soal pola asuh yang diterapkan Bunda?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
A
Kunci Quiz 3
A