Ajari Si Buah Hati Mengenal Pahlawan dan Sejarah Nasional di Museum

Published date

Bila selama ini Bunda mengajak Si Buah Hati menghabiskan akhir pekan di tempat wisata alam atau pusat perbelanjaan, tidak ada salahnya untuk sesekali mengisi waktu dengan mengunjungi museum.

Mungkin yang terbayang oleh anak-anak yang berada pada tahapan usia 5+ adalah keadaan museum yang suram, menyeramkan, dan membosankan. Padahal akhir-akhir ini mulai banyak museum modern dengan tampilan visual yang mendukung stimulasi dan melatih konsentrasi yang berguna bagi tumbuh kembangnya.

Hal ini penting untuk ditanamkan pada Si Buah Hati untuk menstimulasi rasa nasionalisme dan cinta bangsa dengan mengajari Si Buah Hati tentang pahlawan dan sejarah nasional yang didokumentasikan di museum. 

Bukan hanya itu, museum yang menceritakan mengenai lingkungan seperti museum kupu-kupu dan serangga juga baik untuk menstimulasi kemampuan mengenal hewan sekitar.

Cermat Menggunakan Jasa Guide

Bunda dapat memanfaatkan jasa guide untuk menemani dan menjelaskan isi dalam museum. Dukung Si Buah Hati untuk bertanya dan bereksplorasi dengan memberikannya waktu untuk menjelajah museum dan minta untuk mencatat pertanyaannya. Jika ada yang kurang dimengerti, baru ditanyakan pada petugas yang berjaga di museum.

Dapatkan Penjelasan dari Buku

Bekali diri Bunda dengan aksi cerdas membaca buku sejarah untuk mendampingi Si Buah Hati mengenal pahlawan atau sejarah nasional bangsa Indonesia. Walau museum biasanya dilengkapi dengan keterangan, alangkah baiknya Bunda juga memahami dan mengerti sehingga pertanyaan yang diajukan bisa dijawab dengan bijak. 

Tekankan pada fakta-fakta unik yang menarik perhatiannya sehingga Si Buah Hati menyimak penjelasan yang diberikan, untuk perkembangan proses belajar, kemampuan atensi, dan memorinya.

Pintar Memilih Museum

Untuk menghapus kesan museum yang suram dan membosankan, cari tahu informasi tentang museum yang dirancang modern dan dilengkapi alat bantu visual yang menarik perhatian Si Buah Hati, misalnya Monas, Museum Bank Indonesia, dan Museum Konferensi Asia Afrika.

Selain itu, Bunda juga dapat mengajak anak-anak mengunjungi pameran yang digelar di museum. Biasanya untuk beberapa hari pembukaan, akan ditunjukkan data-data sejarah dan barang-barang yang berkaitan dengan pahlawan dan sejarah bangsa Indonesia dari museum lain, sehingga informasi yang dilihat dan diserap pun lebih lengkap.

Mengenal jasa-jasa yang diberikan pahlawan dan sejarah yang sudah dilewati negara Indonesia, mulai dari penjajahan hingga mencapai kemerdekaan, diharapkan dapat menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air.

Bantu eksplorasi Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti  DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Ajari Si Kecil Mengenal Pahlawan dan Sejarah Nasional di Museum
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Manfaat Permainan Cilukba Untuk Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

“Bunda mana? Cilukba!”

Familiar dengan permainan ini? Cilukba adalah permainan paling sederhana yang bisa Bunda dan Ayah lakukan. Hanya cukup sembunyikan wajah dari bayi, menunggu beberapa saat, kemudian muncul dengan senyum lebar sambil berkata, “cilukba”. 

 

Selain menstimulasi senyum dan tawa lebar di wajah Si Buah Hati, cilukba mempunyai manfaat bagi proses belajar dan tumbuh kembangnya. Simak penjelasannya berikut ini ya, Bunda.

 

1. Menambah Kemampuan Fokus

Buat orang dewasa, permainan cilukba bisa jadi membosankan, karena melakukan hal yang sama berulang-ulang. Namun, hal ini berbeda dengan pemikiran Si Buah Hati. Saat menyembunyikan wajah, mereka berpikir Bunda benar-benar hilang. Kemudian Bunda muncul tiba-tiba lagi sebagai elemen kejutan. Cilukba membantu si Kecil melatih kemampuan atensi dan memori.

 

2. Mengurangi Screen Time

Terkadang dalam dunia parenting, Bunda ingin selalu membuat Si Buah Hati terhibur. Karena bingung menentukan caranya, Bunda pun tergoda akan TV atau gadget. Akhirnya, Bunda  dan menyalakannya untuk menyenangkan Si Buah Hati. Padahal, melalui permainan sesederhana cilukba, Hal ini bisa dilakukan. Coba untuk lebih sering bermain cilukba. Dengan demikian screen time akan berkurang.

 

3. Melatih Kepekaan Suara

Melakukan cilukba dari berbagai sudut dapat melatih kepekaan suara Si Buah Hati. Pertama, tutup-buka wajah di hadapannya. Kemudian, lakukan lagi dari sebelah kiri atau kanannya dan biarkan mencari asal suara yang didengarnya. Kegiatan sederhana ini mendukung stimulasi kemampuan atensi dan memori, sekaligus menguatkan otot leher dan melatih koordinasi mata.

 

Tips Bagi Orang Tua

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan cilukba. Misalnya, jangan dilakukan ketika Si Buah Hati mengantuk, lelah, atau lapar. Ini karena hanya akan membuatnya makin rewel dan menangis. 

 

Bersabarlah jika reaksi yang diberikan tidak sesuai harapan Bunda. Ini karena Buah Hati masih belajar mencerna informasi baru. Bunda juga sebaiknya tidak menggunakan suara yang terlalu keras atau mengguncang-guncangkan tubuhnya karena akan membuatnya kaget.

 

Supaya stimulasi pertumbuhan dan perkembangan otak anak ini penting. Jangan lupa untuk memberikannya nutrisi tambahan seperti DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin ,Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya.

 

Perlu Bunda pahami metode pengulangan adalah bagian penting dari proses belajar Si Buah Hati. Jadi,bersiap-siaplah untuk melakukan cilukba secara terus-menerus ya, Bunda.

Image Article
Asah Kepekaan Suara Lewat Permainan Cilukba
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ups, Masakan Kurang Matang Bisa Bikin Si Buah Hati Sakit Perut

Published date

Sebagai orang tua, sudah menjadi kewajiban untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi Si Buah Hati. Selain stimulasi yang penting bagi tumbuh kembang dan perkembangan kemampuan kognitifnya, makanan kaya nutrisi juga diperlukan untuk menunjang proses belajarnya.

Tidak hanya mengutamakan kebersihan dan nilai gizi makanan saja, lho, kematangan masakan pun harus diperhatikan, untuk memberikan perlindungan dari ancaman sakit perut. Simak penjelasannya berikut ini, ya.

1. Daging Kurang Matang

Daging sapi, maupun ayam sering disajikan dalam menu makan sehari-hari untuk mencukupi kebutuhan protein. The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), badan kesehatan Amerika Serikat yang menangani pencegahan penyakit menyebutkan daging yang kurang matang dapat menyebabkan Si Buah Hati terserang sakit perut atau diare. 

Penyebabnya adalah bakteri Escherichia coli yang berkembang dan tidak mati oleh proses pemasakan. Untuk menghindarinya, pastikan daging selalu termasak, misalnya daging sapi dimasak hingga berwarna kecoklatan dan kaldu yang keluar terlihat bening, sedangkan untuk ayam, masak hingga daging berubah putih hingga bagian terdalam. 

Jika perlu, gunakan termometer khusus untuk menilai suhu di dalam daging sapi atau ayam.

2. Hindari Sayuran Mentah

Biasanya, sayuran mentah kerap ditemukan pada aneka lalapan. Memang lalapan sesuai untuk Si Buah Hati yang biasanya menyukai ayam goreng serta agak sulit makan sayur. Meski begitu, sayuran mentah ini juga memiliki efek negatif apabila sering dikonsumsi. 

Menurut Departemen Kesehatan Kemenkes RI, sayuran mentah berpotensi menularkan bakteri seperti Listeria Monocytogenes yang dapat mengganggu saluran pencernaan.

Agar terhindar dari gangguan saluran pencernaan, cuci sayuran hingga bersih menggunakan air hangat matang atau rendam dalam larutan pembersih untuk menghilangkan kotoran dan bakteri, kupas sayuran sebelum dimasak, serta masak hingga matang agar bakteri penyebab diare mati.

3. Jangan Mengonsumsi Air atau Susu Mentah

Air atau susu yang tidak dimasak hingga matang menyimpan kemungkinan kontaminasi bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit saluran pencernaan. Masak air hingga mendidih sebelum dikonsumsi. 

Begitu juga dengan saat memasak makanan berkuah, pastikan air, susu, atau santan sudah mendidih untuk mematikan bakteri yang ada di dalamnya. Ketika membuat es batu, gunakan selalu air matang agar terhindar dari sakit perut. 

Lakukan tahap-tahap seperti yang dijabarkan di atas untuk memberikan perlindungan dari dalam, agar Si Buah Hati terhindar dari gangguan saluran pencernaan. Ibu juga bisa menambahkan Susu DANCOW 3+ Nutritods untuk menguatkan pencernaannya. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

 

Image Article
Ups, Masakan Kurang Matang Bisa Bikin Si Kecil Sakit Perut
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

6 Cara Buah Hati Mau Coba Variasi Menu Makanan Baru

Published date

Untuk mendukung pertumbuhan, Bunda pasti ingin Si Buah Hati doyan makan dan mau mengonsumsi berbagai menu makanan bergizi. Namun, bagaimana kalau ia sulit menerima makanan baru? 

 

Menolak untuk mencoba makanan baru sering diistilahkan sebagai neophobia. Biasanya, hal ini terjadi saat masa Si Buah Hati memasuki usia toddler (1-3 tahun). Untuk mengatasi hal ini, ada beberapa jurus yang bisa Bunda lakukan, yakni:

 

1. Siapkan Menu Baru Saat Buah Hati Lapar

Memberikan variasi makanan baru bisa Bunda lakukan saat Si Buah Hati merasa lapar. Pada momen ini, rasa lapar akan mendorongnya menyantap segala makanan meski belum pernah mencoba sebelumnya. 

 

Dalam masa perkenalan ini, sebaiknya Bunda tidak memberikan menu makanan yang biasa dikonsumsi Si Buah Hati. Bila Bunda menyediakannya, ia merasa punya pilihan lain sehingga cenderung menolak menu makanan baru.

 

2. Sisipkan Makanan Baru di Sajian Favorit

Strategi lain yang bisa Bunda lakukan adalah menyisipkan jenis makanan baru ke dalam menu favorit Si Buah Hati. Misalnya, ia suka susu. Bunda bisa memberikan campuran potongan buah ke dalamnya. 

 

Hal ini membuatnya mendapatkan citarasa yang beda. Bunda dapat pula memasukkan potongan telur puyuh atau sosis di sop sayur kesukaannya.

 

3. Buat Sajian Baru Dalam Porsi Mini

Bunda, janganlah menghidangkan makanan baru untuk Si Buah Hati dalam piring besar atau jumlah banyak sekaligus. Itu akan akan membuatnya takut dan khawatir karena berpikir harus menghabiskan semuanya. Tentunya, ini akan berakhir dengan penolakan makan. 

 

Baiknya Bunda menghidangkan menu itu dalam piring kecil yang berwarna menarik. Porsi kecil biasanya akan membuat dia penasaran untuk mencobanya. Perlu juga Bunda ketahui, porsi makanan Buah Hati usia toddler adalah ¼ porsi orang dewasa. Kalau mau memperkenalkannya dengan ayam atau daging, berikanlah sesuai porsinya.

 

4. Strategi Dua-Satu

Cara lainnya adalah menggunakan Strategi Dua-Satu. Bagaimana caranya? Bunda cukup memperkenalkan jenis makanan baru ketika Si Buah Hati tengah menikmati makanan favoritnya. 

 

Misalnya, Buah Hati tengah mengonsumsi dua sendok nasi dengan sop sayur. Kemudian diisi dengan sepotong kecil ayam goreng. Hal yang perlu Bunda perhatikan, cara ini harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru. Jangan sampai ia menolak menghabiskan makanannya akibat ada makanan baru yang tidak dikenal.

 

5. Undang Orang Lain

Terkadang mengundang teman yang suka makan bisa menjadi jurus jitu untuk Si Buah Hati belajar jenis makanan baru. Bunda bisa mengajak temannya untuk makan bersama-sama sambil memperkenalkannya makanan atau minuman baru. Buah Hati pun pasti tertarik untuk mencoba makanan baru karena temannya juga suka.

 

6. Bunda Jangan Ragu

Mungkin Bunda juga perlu membuang pikiran bahwa Si Buah Hati mungkin tidak suka makanan tersebut sebelum ia mencobanya. Sebelum mengambil kesimpulan, baiknya coba dulu dengan memberikannya menu baru tersebut. 

Misalnya, Bunda khawatir kalau si Kecil tidak suka bayam. Padahal, Bunda belum pernah memberikannya selama ini. Jadi, ajak dia icip-icip makanan yang bergizi tanpa perlu ada kekhawatiran.

 

Selain mengajaknya mencoba banyak menu makanan, Bunda juga harus mengetahui kondisi mulut dan gigi si Kecil apakah ada masalah. Jangan-jangan ia menolak bukan karena tidak suka jenis makanan baru. Namun, karena ada masalah di mulut dan sulit mengunyah jenis makanan baru.

 

Bila Bunda merasa anak sulit makan dan khawatir kekurangan gizi, cobalah memberikannya minuman pelengkap, seperti DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW ini merupakan susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler. Susu pertumbuhan ini mengandung 0 gram sukrosa, kalsium, protein, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan inulin ,Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Pastikan nutrisi sehari-hari Si Buah Hati terlengkapi, ya.

 

Image Article
Strategi Satu-Dua, Agar Anak Mau Makan Variasi Menu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda Lihat, Pesawat Kertas Kakak Bisa Terbang!

Published date

Pada tahapan usia 5+, Si Buah Hati sedang dalam masa puncak mengembangkan kemampuan kognitif, daya imajinasi, dan kreativitasnya. Ada banyak cara yang bisa Bunda lakukan untuk mendukung stimulasinya. Salah satu caranya adalah membuat pesawat kertas. Tidak hanya mengisi waktu dengan aktivitas yang menyenangkan, tapi juga dapat menstimulasi kemampuan atensi dan psikomotoriknya. Simak cara-cara lain untuk mengasah kreativitasnya.

Sediakan Sumber Daya untuk Mengasah Kreativitas

Sumber daya terpenting yang bisa Bunda sediakan untuk mendukung eksplorasinya adalah waktu dan ruang. Si Buah Hati perlu banyak waktu bebas dan ruang cukup luas untuk mengasah sisi kreatifnya. Berikan ruang tersendiri seperti di loteng, di sudut kamar, atau garasi. Terkadang dia akan membuat ruang menjadi berantakan dan kotor, tapi untuk mengasah aksi cerdasnya hal tersebut adalah hal yang bisa diatasi dengan mudah. Bunda juga bisa menyediakan perlengkapan seperti kain flanel, kertas dan perlengkapan lainnya.

Berikan Kebebasan

Bebaskan Si Buah Hati untuk mengeluarkan ide-ide kreatifnya. Untuk mengasah proses belajarnya, Bunda dapat mundur sedikit dan berikan ruang. Terlalu mendiktenya hanya akan mematikan bakat dan kreatifitasnya. Puji dan beri semangat walau hasil yang didapatkan terkadang tidak sesuai dengan keinginannya. Kata-kata yang positif dapat mendorongnya untuk makin menggali kemampuan yang dimiliki.

Sediakan Fasilitas yang Diperlukan

Sekarang, banyak sekali tempat-tempat yang menyediakan kursus-kursus kesenian seperti melukis, membuat patung, menjahit atau aktivitas seni lainnya yang mampu mengembangkan kemampuan psikomotoriknya. Jika Si Buah Hati berminat, Bunda dapat mendaftarkannya untuk memperluas pengetahuan dan memperdalam keterampilannya. Tapi, jangan pernah memaksanya ya Bunda, agar dia tidak mengalami trauma atau tertekan, yang dapat mempengaruhi tumbuh kembangnya secara keseluruhan.

Lakukan cara-cara di atas untuk mengasah kreativitas Si Buah Hati. Maksimalkan proses belajarnya dengan mengenalkan beragam game interaktif dalam aplikasi StimuLearn. Bunda dapat mengunduh aplikasi ini secara mudah dan gratis lho. Bila menggunakan gadget dengan platform Android, langsung unduh aplikasi ini dari Google Play. Sebaliknya, bila menggunakan gadget dengan platform iOS, aplikasi StimuLearn bisa langsung diunduh dari App Store.

Jangan lupa, Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati untuk meluangkan waktu meminum susu demi tumbuh kembangnya. Berikan Si Buah Hati segelas susu DANCOW 5+ Nutritods. Susu ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zinc, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Lihat, Pesawat Kertas Kakak Bisa Terbang!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Saat Si Buah Hati Mulai Gemar Bernyanyi di Kamar Mandi

Published date

Mandi mungkin menjadi salah satu aktivitas favorit Si Buah Hati. Selain dapat bermain air sepuasnya, sering kali kamar mandi dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan berbahasa seperti bernyanyi. Namun begitu, Bunda juga perlu memperhatikan keamanan dan mengingatkan Si Buah Hati saat di kamar mandi, agar dia tidak mudah celaka seperti terpeleset. Tips lengkapnya bisa disimak berikut ini.

Selalu Awasi

Kamar mandi penuh dengan bahaya yang mengintai Si Buah Hati. Medline Plus Foundation, lembaga yang mengkaji pelayanan informasi kesehatan dan penyakit terpercaya dari Amerika Serikat, menyebutkan untuk tidak meninggalkan anak-anak berusia 5+ di kamar mandi, tanpa pengawasan orang dewasa. Yamini Durani, MD, ahli kesehatan sekaligus Consulting Medical Editor dari Kids Health Organization, menambahkan untuk selalu menutup pintu kamar mandi jika tidak digunakan.

Penggunaan Bathub

Apabila kamar mandi dilengkapi dengan bathtub, Dr. Yamini punya aksi cerdas untuk memberi perlindungan agar Si Buah Hati tidak terpeleset dan berisiko tenggelam. Jangan pernah meninggalkannya sendirian di kamar mandi dalam kondisi bathtub terisi air, pastikan bak mandi kosong sebelum meninggalkan kamar mandi, serta perketat pengawasan untuk menurunkan risiko terpeleset karena bermain di dalam kamar mandi.

Mencegah Terpeleset

Bagi orang tua, mengetahui Si Buah Hati terpeleset di kamar mandi merupakan mimpi buruk. Cedera yang dapat terjadi bisa berakibat fatal karena bisa melukai tulang belakang atau kepala. Cegah dengan menempelkan stiker karet di lantai sebagai pijakan.

Selain itu, sediakan keset handuk untuk mengeringkan kaki setelah menggunakan kamar mandi. Ajarkan juga untuk tidak berlarian di kamar mandi yang dapat membuatnya tergelincir, dan himbau untuk tetap duduk selama mandi, dengan memberikan kursi mandi dan mainan.

Jaga Kebersihan Kamar Mandi

Rutin membersihkan kamar mandi dari lumut dapat menurunkan risiko Si Buah Hati terpeleset. Gunakan larutan pembersih yang khusus untuk kamar mandi. Jangan lupa untuk membilas sisa sabun dan sampo hingga bersih agar tidak membuat lantai kamar mandi menjadi licin. Selesai mandi, keringkan lantai kamar mandi.

Gunakan cara-cara di atas untuk menjaga keselamatan dan keamanan Si Buah Hati saat berada di kamar mandi ya, Bunda.

Image Article
Saat Si Kecil Mulai Gemar Bernyanyi di Kamar Mandi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Ajarkan Si Kecil Cara Menghadapi Orang Asing

Published date

Maraknya kasus penculikan dan kekerasan seksual pada si Kecil tentunya sangat membuat Bunda-Ayah resah dan khawatir. Beberapa kasus diketahui pelakunya adalah orang yang dikenal sang anak. Akan tetapi, sebagian kasus lain pelakunya adalah orang asing atau tak dikenal.

Pastinya, si Kecil melihat dan bertemu orang asing setiap saat atau setiap hari di lingkungan mereka, entah itu di jalan, sekolah atau di lingkungan rumah. Masalahnya, kita tak mengetahui apakah orang asing ini baik atau tidak.

Jadi, sangat beralasan dan wajar bila Bunda-Ayah merasa cemas akan keamanan si Kecil ketika berada di lingkungan sosialnya. Sebagai orangtua, tentu kita harus waspada dimana dan dengan siapa si Kecil bermain atau berinteraksi, terlebih ketika kita tidak bisa menemaninya karena harus bekerja atau beraktivitas.

Namun, menjadi sebuah dilema ketika di sisi lain Bunda juga perlu mengenalkan si Kecil dengan lingkungan sosial. Sebagai orangtua, tentu kita senang jika si Kecil mudah akrab, mudah bergaul dan mampu bersikap ramah pada orang lain. Akan tetapi, sikap terbuka si Kecil juga bisa menimbulkan kekhawatiran.

Karena itu, menurut dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K), MPH dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI-RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Bunda-Ayah penting mengajarkan sejak dini pada si Kecil tentang keamanan dirinya dari ancaman bahaya atau kejahatan yang dilakukan orang asing, apalagi bila ia tidak sedang bersama Bunda atau Ayah. Bagaimana caranya? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

-         Jelaskan siapa orang asing

Terlebih dulu, kita perlu menjelaskan siapa orang asing itu. Orang asing adalah sosok yang tak dikenal atau tak diketahui di lingkungan keluarga dengan baik. Perlu dijelaskan bahwa kita tidak  dapat mengetahui apakah orang asing itu baik atau tidak hanya dengan melihat penampilannya. Ini penting diinformasikan karena si Kecil cenderung berpikir bahwa orang asing yang tak baik itu tampak dari penampilannya yang menakutkan. Boleh jadi, orang asing yang jahat itu berpenampilan rapi dan menarik.

Kita memang harus menjelaskan pada si Kecil untuk berhati-hati terhadap semua orang asing. Waspada dan tak sembarangan bicara dengan orang asing. Tapi jangan sampai membuat si Kecil berpikir bahwa semua orang asing itu buruk atau jahat. Pasalnya, dalam kondisi membutuhkan bantuan, misalnya ketika kesulitan menyeberang jalan, kita butuh pertolongan orang asing.

-         Waspada orang asing yang bersikap tak baik

Yang perlu diperhatikan adalah bila orang asing berperilaku mencurigakan dan memperlakukan si Kecil dengan tidak baik. Untuk melindungi si Kecil, cara yang bisa dilakukan adalah mengajarkan ia untuk waspada terhadap situasi yang berbahaya. Dalam hal ini, ketika ia berhadapan dengan orang asing yang mungkin memiliki niat buruk. Si Kecil perlu mengetahui perilaku buruk orang lain yang membuatnya merasa tak nyaman. Misalnya, jika ada orang tak dikenal tiba-tiba menggenggamnya atau memeluknya.

-         Ajarkan untuk tegas dan berani

Ajarkan si Kecil untuk bersikap tegas sikap berani si Kecil kepada orang asing yang memperlakukannya secara tidak baik dengan cara berlari sambil berteriak. Jadi ajarkan si Kecil tentang bagaimana cara “membaca” situasi berbahaya. Salah satu cara adalah dengan mengajarkan ia berkata “Tidak, Pergi” dan berteriak. Jika dalam situasi berbahaya, si Kecil harus mengatakan tidak, lari, berteriak sekeras yang ia bisa, dan segera memberitahu orang dewasa tepercaya apa yang terjadi. Misalnya, polisi atau petugas keamanan.

  Contoh lain, ajarkan si Kecil untuk menolak pemberian orang lain. Memang, si Kecil tak perlu dilarang untuk berbicara dengan orang asing. Namun, ajari si Kecil untuk menolak pemberian orang lain seperti permen, mainan, dan tolak ajakan orang lain.

-          Jelaskan siapa orang asing yang baik

Untuk menghindari penculikan, sering kali Bunda-Ayah mengajarkan si Kecil untuk tidak berbicara dengan orang asing atau orang tak dikenal. Akan tetapi, cara seperti itu sebenarnya tidak tepat. Misalnya, ketika si Kecil merasa tidak nyaman dengan orang asing di tengah keramaian dan merasa tidak aman, si Kecil justru tidak bisa meminta tolong pada orang lain. Sebab, dalam pikiran si Kecil, ia sama sekali tidak boleh bicara dengan orang tak dikenal.

  Nah, lalu si Kecil harus minta tolong pada siapa? Orangtua bisa mengajarkan si Kecil meminta bantuan kepada orang-orang berseragam seperti petugas keamanan atau ibu-ibu yang juga membawa si Kecil.

  Jadi, orang asing yang aman adalah mereka yang dapat dimintai bantuan oleh si Kecil ketika dibutuhkan. Polisi dan petugas keamanan adalah contoh dari orang asing yang aman. Bila memungkinkan, si Kecil harus menuju ke tempat umum untuk meminta bantuan. (*)

Bunda yuk baca juga artikel tentang interaksi si Kecil dengan orang lain di artikel  "Agar si Kecil Bersikap Manis Ketika Bertamu

Image Article
Ajarkan Si Kecil Cara Menghadapi Orang Asing
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Cara Belajar Membaca dan Bermain Sambil Bernyanyi

Published date

Merangsang minat Si Buah Hati belajar membaca sambil bernyanyi bisa dilakukan Bunda sejak dini. Sebab ini juga bagian dari stimulasi kemampuannya dalam berbahasa. Karena di usia usia 1 tahun, ia tengah berada dalam fase bermain. Karena itu, Bunda bisa memberikan stimulasi bahasa melalui permainan. Misalnya:

1. Mengenalkan huruf dengan cara bernyanyi melalui lagu anak

Ada beberapa lagu anak yang liriknya mengenai alfabet. Bunda bisa menyanyikannya untuk Si Buah Hati sembari menunjukkan bentuk dan hurufnya melalui balok huruf atau magnet huruf. Sambil bernyanyi, susun balok atau tempel magnet huruf di kulkas sesuai abjad. 

2. Menggunakan flash card

Flash card adalah kartu bergambar yang akan menarik perhatian Si Buah Hati dalam belajar membaca sambil bernyanyi. Biasanya, flash card memiliki gambar yang lengkap dengan tulisan nama benda itu. Ada pula yang hanya memuat gambar seperti hewan, buah, anggota tubuh, dan lain-lain. Jika ingin berkreasi, Bunda bisa membuat flash card sendiri. Caranya:

  • Flash card terbuat dari kertas putih kaku. Bunda bisa menggunakan kertas karton atau manila putih.
  • Tulis kata pada setiap kartu dengan spidol besar berwarna mencolok. Misalnya merah, sehingga menarik perhatian Si Buah Hati.
  • Tulis huruf dengan rapi dan jelas, serta bentuk yang sederhana dalam huruf kecil.
  • Untuk gambar, Bunda sebaiknya memilih yang berukuran cukup besar. dan bisa mengambil gambarnya dari buku mewarnai. Agar lebih menarik, warnailah gambar tersebut.
  • Bunda bisa membuat kartu ini dengan tampilan bolak-balik. Satu sisi berisi gambar, sedangkan sisi lainnya tercantum kata.

3. Permainan jari sambil bernyanyi

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati belajar membaca sambil bernyanyi dengan melakukan permainan jari. Bagaimana caranya? Bentuklah huruf-huruf dengan menggunakan jari sambil bernyanyi. Misalnya, untuk membentuk huruf “A”, menggunakan dua jempol dan dua telunjuk membentuk segitiga yang menyerupai huruf “A”. Huruf “B”, dengan satu telunjuk kiri berdiri tegak, kemudian telunjuk kanan dan jempol kanan membentuk setengah lingkaran yang ditempelkan ke jari telunjuk kiri. Bentuknya akan menjadi huruf “B” kecil. Demikian huruf lainnya, sesuai kreasi Bunda.

4. Menggunakan karpet huruf

Karpet alas bermain Si Buah Hati bisa pula menjadi media belajar huruf. Bunda bisa mencari karpet bergambar huruf-huruf dengan warna-warna cerah yang menarik perhatiannya. Metode ini, selain menarik, juga akan efektif mengenalkan huruf kepada dia sambil bermain.

5. Permainan mencari dan mengumpulkan huruf

Dalam permainan ini, Bunda bisa membuat huruf-huruf pada sebuah karton yang dipotong dengan ukuran yang sama. Setiap huruf A-Z dibuat dalam 3-4 potong. Tempelkan karton pada lidi, kemudian letakkan secara acak. Selanjutnya, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati mengumpulkan huruf yang sama dan memasukkannya dalam botol atau kaleng bekas yang telah disiapkan. Jangan lupa berikan pujian dan melakukan permainan ini dengan riang. Selamat mencoba, Bunda!

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Lima Cara Menyenangkan Kenalkan Huruf ke Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tingkatkan kemampuan Penyelesaian Masalah- Main Puzzle Bareng Anak

Published date

Puzzle adalah permainan yang banyak digemari anak-anak, terutama yang menginjak tahapan usia sekolah. Ini  karena dapat memberikan banyak tantangan untuk Si buah Hati. 

 

Permainan ternyata dapat mengasah kemampuan penyelesaian masalah. Selain itu, dapat juga melatih koordinasi pikiran dan tindakan yang akan berguna bagi proses belajar serta tumbuh kembang.

 

Puzzle juga dukung stimulasi dengan mengembangkan kemampuan psikomotorik yang digunakan ketika memegang potongan-potongan permainan tersebut serta memindahkan ke alasnya. Agar main puzzle semakin mengasyikan, ini beberapa tips bermain dengan Si Buah Hati  yang perlu diketahui. 

 

1. Sesuaikan Usia Pemakai

Pastikan puzzle yang diberikan sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Semakin muda usianya, potongan puzzle yang diberikan akan semakin sedikit dan berukuran lebih besar. Ini supaya mudah dipegang serta dipasang Si Buah Hati. 

 

Untuk anak-anak yang sudah mencapai usia sekolah, Bunda dapat menambah jumlah puzzle-nya secara bertahap dengan mengganti ukurannya menjadi lebih kecil. Ini agar permainan tersebut lebih menantang dan kemampuan anak memecahkan masalah lebih terasah. Selain baik bagi proses belajarnya, mengerjakan puzzle bersama-sama dengan anggota keluarga lainnya dapat meningkatkan keakraban dan komunikasi, lho.

 

2. Pilih Puzzle Bergambar Menarik

Untuk menarik perhatian Buah Hati, pilihlah puzzle dengan yang sedang tren atau favoritnya. Gambar bisa berupa foto pemandangan, hewan, atau karakter favoritnya. Selain itu, beli potongan puzzle yang berbentuk sederhana, seperti lingkaran, segitiga, atau kotak. Hal ini untuk memudahkan pemasangannya.

 

3. Siapkan Wadah Penyimpan

Terkadang, jumlah potongan puzzle yang terlalu banyak justru menambah risiko kehilangan lebih tinggi. Tidak lengkapnya puzzle menyebabkan anak jadi stres karena tidak bisa menyelesaikan permainan tersebut. Untuk antisipasi risiko tersebut, simpanlah potongan-potongan puzzle dalam wadah tertentu. Biasakan Si Buah Hati menyimpannya di tempat tersebut setiap selesai dimainkan.

 

4. Bunda Ikut Bermain Bersama

Tak ada Bunda tak Seru. Itu sebabnya, ada baiknya Bunda juga ikut bermain puzzle bersama anak. Pilihannya bisa adu cepat mengerjakan puzzle atau justru menjadi satu tim mengerjakan permainan yang lebih sulit. Keterlibatan Bunda dapat menstimulasi Si Buah Hati dalam proses belajar dan bereksplorasi.

 

Tidak ada salahnya Bunda untuk mengenalkan permainan puzzle yang tidak hanya menyenangkan, tapi baik bagi tumbuh kembang si Kecil. Jangan lupa untuk selalu mendampingi si Kecil ya, Bunda. Selain bisa membantunya saat kesulitan, juga bisa mempererat hubungan orang tua dan anak tetap hangat.

 

5. Perkirakan Waktu Pengerjaan

Coba Bunda perkirakan dulu waktu pengerjaan puzzle tersebut. Jangan sampai terlalu cepat sehingga Si Buah Hati mudah bosan. Pengerjaan puzzle ini juga tak perlu terlalu lama. Bisa-bisa ia kehilangan minat dan motivasi untuk menyelesaikannya. Bunda juga bisa membuat challenge agar Si Buah Hati mengerjakan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Bila berhasil, bisa diberikan reward camilan atau minuman favoritnya. Pastinya, ini akan menjadi lebih seru dan menyenangkan.

 

Bunda bisa memberikan DANCOW 5+ Nutritods sebagai reward untuk Buah Hati yang memenangkan puzzle games. Susu pertumbuhan ini kaya nutrisi dan mengandung 0 gram sukrosa. Apa saja yang terkandung di dalamnya? Produk DANCOW ini kaya akan zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Tentunya semua kandungan gizi ini dapat membantu tumbuh kembang Si Buah Hati.

Image Article
Main Puzzle Asah Kemampuan Pemecahan Masalah Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bijak Menghadapi Si Buah Hati yang Suka Membantah

Published date

Bunda, ada kalanya pemberian batasan dan disiplin pada Si Buah Hati merupakan hal yang penting. Tujuannya agar ia mengerti cara bersikap baik, sopan, dan berperilaku di batas aman.Di usia 3-4 tahun, biasanya anak sudah mulai merasa mandiri. Namun risiko dari kemandirian itu, Si Buah Hati terkadang sulit diatur dan membantah.

Menurut pengamat perkembangan anak, Lely Noormindhawati dalam buku 8 Tahun yang Menakjubkan, perubahan perilaku sulit diatur dan suka membantah itu akibat dua fase perkembangan. Pertama, fase autonomi vs rasa ragu dan malu. 

Pada fase ini, Si Buah Hati sedang berlatih menumbuhkan kemandiriannya. Namun, ketika orang tua banyak membatasi, reaksi yang muncul adalah ragu serta malu.

Kedua, fase inisiatif vs rasa bersalah. Di fase ini, Si Buah Hati tengah berinisiatif mencoba hal baru yang menarik minat dengan mengoptimalkan kemampuan panca inderanya. 

Karena itu, ia akan menunjukkan penolakan atau bantahan kala dilarang. Hasil penggabungan kedua fase perkembangan ini yang kemudian berpengaruh pada pembentukan konsep diri dan sikap Si Buah Hati.

Bila Si Buah Hati hanya sesekali membantah, sebenarnya Bunda tidak perlu terlalu khawatir. Namun bila berkali-kali, Bunda perlu memberikan perlakuan khusus untuk menghadapinya. Sebab kedisiplinan serta sikap sopan dan baik adalah modal untuk dia di masa depan.

Nah, karena di usia 3 tahun Si Buah Hati sudah paham konsep konsekuensi, celah ini bisa digunakan untuk menjelaskan alasan Bunda melarang sesuatu. Caranya dengan:

1. Libatkan Si Buah Hati dalam Membuat Peraturan

Di tahap ini, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati membuat peraturan plus konsekuensi atau hukumannya. Lalu jelaskanlah bila Bunda akan memberikannya hukuman itu bila ia melanggar peraturan itu.

2. Ajari Si Buah Hati untuk Ungkapkan Kekesalan dengan Perkataan

Bila Si Buah Hati kerap menunjukkan rasa kesal dengan tangisan kencang, sebaiknya Bunda memberikannya pemahaman. Katakan pada dia, "Tangisan tidak akan menyelesaikan masalah". Kemudian, ajarilah Si Buah Hati cara mengemukakan keinginan lewat kata-kata dan tingkah sopan.

3. Luangkan Waktu Bercakap dengan Si Buah Hati

Di antara kesibukan sehari-hari, ada baiknya Bunda selalu meluangkan waktu untuk berbincang dengan Si Buah Hati. Pada momen inilah Bunda bisa menjadi pendengar yang baik, sehingga Si Buah Hati akan merasa dihargai dan diperhatikan.

4. Jadilah Panutan

Perilaku Bunda sesungguhnya akan menjadi panutan bagi Si Buah Hati dalam berperilaku. Cara ini lebih efektif ketimbang memberlakukan sederet larangan pada anak.

Bila Si Buah Hati terlanjur sering membantah, Lely memberikan tips ini kepada Bunda:

a. Beri pilihan terbatas pada Si Buah Hati

Dalam masa perkembangan Si Buah Hati, ada baiknya Bunda tidak mendoktrin pikirannya dengan berbagi larangan. Alih-alih melarang, biasakan memberinya pilihan. Seperti, "Segera selesai mandi lalu jalan-jalan, atau main-main di kamar mandi saja?"

Dengan kreatif memberikan pilihan, Bunda juga mengajarinya agar Si Buah Hati segera mengambil keputusan. Ini pun akan berpengaruh pada pembentukan karakter diri Si Buah Hati di masa dewasa.

b. Sertakan argumen atau penjelasan terhadap aturan dan larangan

Usianya memang masih 3 tahun, tapi bukan berarti Bunda tidak bisa mengajak Si Buah Hati berbicara. Ketika Bunda memberikan larangan dan menerima bantahan, kemungkinan itu terjadi karena Si Buah Hati tidak mengerti mengapa harus dilarang.

Sebab yang muncul di otaknya adalah beragam pertanyaan mengapa ia tidak boleh melakukan sesuatu hal. "Mengapa tidak boleh main? Mengapa tidak boleh makan permen? Mengapa harus tidur siang?" pikir Si Buah Hati.

Kalau saja Bunda memberikan penjelasan terhadap aturan dan larangan, ia pun akan mengerti. Perlahan, kebiasaan Si Buah Hati membantah peraturan Bunda pun akan menghilang.

c. Hadapi Si Buah Hati dengan tenang dan sabar

Kalau saja Bunda menghadapi bantahan Si Buah Hati dengan amarah, maka sikap yang terbentuk adalah sikap perlawanan. Mungkin Bunda berhasil membuat Si Buah Hati mengikuti aturan. 

Namun sesungguhnya, itu terjadi bukan karena ia paham akan aturan itu, melainkan takut dengan amarah Bunda.Karena itu, jagalah emosi Bunda untuk tetap positif dan sabar, niscaya akan membuat hati Si Buah Hati lunak, juga paham dengan aturan yang ada.

d. Berikan Si Buah Hati apresiasi

Kala Si Buah Hati patuh terhadap aturan, jangan lupa agar Bunda memberikannya apresiasi yang positif. Seperti memberikannya pujian setelah melakukan hal baik. Dengan begitu, Si Buah Hati akan merasa memperoleh penghargaan dan suka untuk berperilaku baik.

Bunda juga harus selalu mengevaluasi diri, terutama bila Si Buah Hati tak kunjung berhenti membantah. Bisa jadi ada cara atau penyampaian dari Bunda yang kurang tepat. Misalnya cenderung memaksa, mendikte, atau penuh amarah, hingga Si Buah Hati berkukuh dengan sikap keras kepalanya.

Dukung perkembangan emosional Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bijak Menghadapi Si Kecil yang Suka Membantah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off