Mainan untuk Tahap Perkembangan Otak Anak

Published date

Dalam mendukung setiap tahap perkembangan anak, Bunda harus memberikan stimulasi agar tumbuh kembang Si Buah Hati berjalan optimal. Ada banyak cara memberikan stimulasi kepada Si Buah Hati untuk mendukung perkembangan anak. Selain dengan nutrisi yang tepat, Bunda bisa merangsang perkembangan anak dengan memberikan beragam mainan pada anak.

Dunia anak adalah dunia bermain. Bagi Si Buah Hati bermain memiliki banyak manfaat positif, dengan bermain Si Buah Hati belajar banyak hal. Bermain dapat merangsang perkembangan anak, seperti kemampuan motorik halus dan kasar, emosional, hingga kemampuan sosial Si Buah Hati saat berinteraksi dengan teman sebayanya. Selain itu, bermain juga dapat memaksimalkan perkembangan anak yang paling penting, yakni perkembangan otak Si Buah Hati.

Bermain adalah kesenangan yang harus diperoleh Si Buah Hati sebagai tahap dari tumbuh kembangnya. Melakukan eksplorasi nan asyik pun bagian dari perkembangan Si Buah Hati yang merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Seperti perkembangan sistem otot dan syaraf, bicara, emosi, serta kemampuan bersosialisasi.

Dalam mendukung tahap perkembangan Si Buah Hati, Bunda perlu memilih jenis mainan yang tidak mengganggu tumbuh kembang Si Buah Hati. Psikolog anak dari Universitas Indonesia, Fabiola Priscilla mengatakan, pilihlah mainan yang sesuai dengan tahap perkembangan anak, bisa dilihat dari, usia kemampuan, serta kebutuhan Si Buah Hati. “Misalnya, memberikan mainan yang mampu merangsang sensomotorik Si Buah Hati pada usia di bawah tiga tahun, seperti mainan yang berbunyi ketika diputar, ditekan, atau memiliki tekstur yang bervariasi,” kata Fabiola melalui surat elektroniknya, 3 Juli 2015.

Selain aspek yang sesuai dengan usia serta kebutuhan dan tumbuh kembang, mainan yang baik haruslah aman digunakan oleh Si Buah Hati dan tidak boleh mengandung bahan kimia berbahaya. Tekstur mainan pun harus dibuat lembut dan tidak menyulitkan Si Buah Hati, terutama saat berada pada tahap oral, 1-5 tahun. Di tahap ini, Si Buah Hati akan menggigit atau memasukkan apapun ke dalam mulut untuk mengenali sebuah benda.

Fabiola juga menyarankan, Bunda sebaiknya menghindari ukuran mainan yang telalu mini untuk menjauhkan kemungkinan bahaya tertelan oleh Si Buah Hati. Juga bentuk mainan yang terlalu lancip atau mudah pecah. Bunda pun harus memperhatikan safety marks dari setiap kemasan mainan. “Biasanya mainan yang baik sudah melewati serangkaian standar pengujian safety, baik secara internal pabrik maupun dari lembaga independen seperti ASTM, ISO, INMETRO, TUV, dan sebagainya,” kata Fabiola.

Ketika Si Buah Hati sudah berusia lebih besar, mainan pun harus mampu mengajarkannya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Seperti mainan bongkar pasang balok. Karena selain membantu perkembangan motorik, bongkar pasang balok juga mengajarkan Si Buah Hati berkomunikasi dengan teman, saudara, atau gurunya.

Bila Bunda salah memilih mainan, bisa jadi justru mengganggu perkembangan sensorik motorik Si Buah Hati. Dalam artikel Penggunaan Baby Walker yang dipublikasikan situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan contoh mainan yang sebaiknya dikurangi penggunaanya, yakni baby walker.

Baby walker tidak mengajarkan anak untuk belajar menyeimbangkan tubuh, malah menyebabkan Si Buah Hati tidak dapat melihat kaki dan jari kakinya,” ujar Dokter Irwanto, salah satu spesialis anak dalam artikel tersebut. "Bahkan dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera pada anak yang baru berjalan."

Image Article
Mainan untuk Tahap Perkembangan Otak Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kesehatan Saluran Pencernaan Pengaruhi Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Published date

Dalam proses tumbuh kembang Si Buah Hati, 1.000 hari pertama adalah hal yang sangat penting. Apalagi di usia 1+, saat Si Buah Hati dalam masa perkembangan, belajar berjalan, berbicara, dan berinteraksi dengan sekelilingnya. Masa-masa Si Buah Hati penuh keingintahuan, ingin mencoba dan mengeksplorasi segala macam hal.

Terkadang, saat ingin mencoba sesuatu atau melampiaskan rasa ingin tahu, Si Buah Hati melakukan apa saja tanpa memikirkan kesehatan atau kebersihannya. Misalkan kebersihan makanan, tangan, dan kaki. Bahkan Bunda pasti sering mengalami, bagaimana Si Buah Hati memasukkan apa saja ke dalam mulutnya atau mengambil sesuatu dengan tangan yang kotor. Bila saja Bunda lengah memperhatikan hal tersebut, bisa jadi Si Buah Hati pun dapat mengalami gangguan pencernaan.

Bila jatuh sakit karena pencernaan terganggu, biasanya Si Buah Hati enggan makan, menangis, atau uring-uringan karena menahan sakit perutnya. Terlebih bila Si Buah Hati mengalami muntah dan diare. Karena itu Bunda, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan Si Buah Hati. Karena sistem pencernaan berperan penting dalam mempertahankan kesehatan. Bila saja saluran cerna Si Buah Hati bermasalah, timbullah berbagai macam penyakit seperti diare, demam, batuk, pilek, dan alergi.

Menurut artikel Peran Mikroflora Saluran Cerna pada Kesehatan Anak di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, salah satu cara melindungi saluran cerna Si Buah Hati adalah mempertahankan keseimbangan mikroflora saluran cerna yang didominasi oleh bakteri menguntungkan. Misalnya dengan memberikan asupan susu pertumbuhan.

Seperti susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods, susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan memberikan dua gelas susu DANCOW 1+ Nutritods, Si Buah Hati pun akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Hingga Bunda bisa memberikan pelbagai macam stimulasi kepada Si Buah Hati, juga dapat tenang melihatnya bereksplorasi dan menjelajah tempat bermain.

Image Article
Kesehatan Saluran Pencernaan Pengaruhi Tumbuh Kembang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Asah Kemampuan Berhitung Si Buah Hati Melalui Permainan Edukatif

Published date

Siapa bilang balita belum tahu uang? Tentunya tidak satu atau dua kali Bunda pernah membawa Si Buah Hati berbelanja bersama di swalayan. Kegiatan Bunda saat menghitung uang dan berbelanja secara perlahan membuat Si Buah Hati mengenal uang. Ini adalah waktu yang tepat bagi Bunda untuk mengasah kemampuan berhitung Si Buah Hati sejak usia dini, misalkan dari usia 5 tahun.

Anak pada usia 5 tahun sudah dapat mengenali angka 1-20. Kemampuan ini tentunya berbeda sesuai dengan kemampuan setiap anak. Pastinya kemampuan tersebut dapat lebih berkembang jika Si Buah Hati telah menguasai kosakata yang luas dan mengenal beberapa konsep seperti tambah-kurang, banyak-sedikit, besar-kecil, dan lainnya. Seperti yang dituliskan oleh Amanda Soebadi pakar tumbuh kembang anak dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM.

Di usia ini, Si Buah Hati belum paham lambang bilangan secara abstrak. Kemampuan berhitung Si Buah Hati masih bersifat konkret sesuai dengan perkembangan berpikirnya. Artinya Si Buah Hati dapat berhitung melalui jumlah benda (sesuatu yang nyata) yang sering dilihat maupun digunakannya seperti peralatan makan, peralatan mandi, hingga makanan yang dikonsumsinya. Ia memahami angka 12 dari 12 biskuit.

Kemampuan konkret berhitung Si Buah Hati ini tentunya dapat terus dikembangkan oleh Bunda dengan kegiatan yang menyenangkan. Dengan kata lain anak dapat belajar berhitung atau matematika melalui permainan dan eksplorasi yang lebih menarik baginya sesuai dengan dunianya.

Salah satunya dengan mengajak Si Buah Hati untuk membuat daftar belanjaan. Bunda dapat menuliskan barang kebutuhan sehari-hari keluarga seperti beras, sayuran, telur, susu, sabun, sampo, dan lain-lainnya. Kemudian Bunda minta Si Buah Hati untuk menyebutkan barang yang diinginkannya seperti biskuit, buah-buahan, es krim, dan lain sebagainya.

Bunda kemudian membantu Si Buah Hati untuk menuliskan barang keinginannya beserta dengan jumlah yang diperlukan dan harganya. Misalkan 2 kotak biskuit yang harganya Rp 10 ribu. Setelahnya, ajak Si Buah Hati untuk menghitung bersama jumlah barang yang hendak dibeli. Kemudian Bunda dapat mengenalkan uang yang dimiliki Bunda untuk berbelanja.

Awalnya Si Buah Hati hanya berhitung, perlahan sesuai tumbuh kembangnya, Si Buah Hati dapat dilatih mengurangi atau menambah. Begitu pula dengan penjumlahan dan pengurangan total uang Bunda yang kemungkinan masih belum bisa dilakukan oleh Si Buah Hati. Bunda cukup menyebutkan nominal uang yang dimiliki dan nominal total biaya belanja.

Jika Si Buah Hati masih kesulitan untuk menghitung jumlah barang belanjaan dan total uang yang harus dikeluarkan, maka Bunda dapat menghitungnya secara perlahan. Kemampuan anak untuk meniru dapat melatih kemampuan berhitungnya segera terasah.

Image Article
Asah Kemampuan Berhitung Si Kecil Melalui Permainan Edukatif
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Minyak Ikan untuk Membantu Perkembangan Otak

Published date

Ada banyak pilihan susu pertumbuhan untuk Si Buah Hati, namun pernahkah Bunda terpikir mencari susu yang mengandung minyak ikan? Susu dengan kandungan minyak ikan ternyata memiliki manfaat baik untuk mendukung tumbuh kembang Si Buah Hati. Asam lemak Omega-3 sangat penting untuk tumbuh kembang Si Buah Hati, terutama perkembangan otaknya.1

Meskipun konsumsi ikan dapat menyediakan asam lemak Omega-3 dalam jumlah besar, anak-anak seringkali mengkonsumsi ikan dalam jumlah yang kurang sehingga asupan asam lemak Omega-3 pun tidak mencukupi.

Oleh karena itu, susu dengan kebaikan minyak ikan banyak dicari.2  Sebenarnya, apa saja keunggulan susu tinggi Omega 3 untuk anak dan bagaimana cara memilih susu yang mengandung minyak ikan? Yuk, simak penjelasan berikut:

Kandungan Minyak Ikan

Konsumsi minyak ikan pertama kali dikenal pada abad ke-10 di Inggris, seperti yang dinyatakan lembaga kesehatan terkemuka di Amerika Serikat, Mayo Clinic. Akhir-akhir ini, minyak ikan kembali populer karena kandungan docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA), serta ALA yang merupakan senyawa pembentuk Omega-3.

Kandungan dalam minyak ikan dianggap penting oleh para ahli untuk perkembangan otak dan mata anak.3  Minyak ikan kebanyakan diproses dari ikan berlemak yang hidup di perairan dalam (pelagic). Dalam menu makanan modern, minyak ikan menjadi sumber utama asam lemak tak jenuh rantai panjang khususnya Omega-3.

Selain dikonsumsi langsung, minyak ikan juga dimanfaatkan sebagai aditif dan bahan tambahan yang menyehatkan pada berbagai produk makanan. Proses pembuatan minyak ikan sendiri melibatkan pemanasan, pengepresan, dan pemurnian bertahap. Protein dalam ikan akan dipisahkan dan dibuang melalui proses pengepresan, kemudian minyaknya diisolasi.4

Baca Juga: Manfaat Susu 5 Tahun untuk Perkembangan Motorik

Manfaat Susu yang Mengandung Minyak Ikan untuk Si Buah Hati

Kebutuhan gizi seimbang kadang tidak hanya bisa terpenuhi dari makanan pokok. Tubuh juga membutuhkan beberapa nutrisi lain yang bersumber dari asupan berbeda. Salah satunya adalah minyak ikan. WHO juga mengatakan bahwa minyak ikan merupakan salah satu sumber terbaik DHA, EPA, Omega-3 (ALA) dan Omega-6 (LA).

Susu merupakan salah satu makanan penting untuk anak karena mengandung karbohidrat, protein, dan lemak. Susu juga kaya akan vitamin dan mineral, terutama kalsium dan vitamin D, yang sangat berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan gigi.5

Nah, mengkonsumsi susu yang mengandung minyak ikan akan memberikan dampak yang sangat positif untuk tumbuh kembang anak.

Berikut berbagai manfaat susu tinggi minyak ikan untuk anak:

1. Mendukung Perkembangan Fisik dan Motorik Anak

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menambahkan minyak ikan pada makanan anak dapat membantu meningkatkan perkembangan fisik dan motorik mereka. Dalam penelitian ini, 93,4% anak yang mengonsumsi makanan dengan minyak ikan mengalami perkembangan motorik yang normal sesuai usia mereka. Sedangkan sisanya, 6,6% masih mengalami keterlambatan dalam perkembangan berat badan dan psikomotorik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa minyak ikan dapat memberikan manfaat yang signifikan untuk perkembangan anak, terutama bagi mereka yang memiliki berat badan awal di bawah standar WHO.6

2. Mendukung Perkembangan Otak Anak

DHA dan EPA yang ada pada minyak ikan berperan penting dalam perkembangan sel otak dan saraf. 

Asam lemak Omega-3 pada minyak ikan juga membantu meningkatkan kesehatan mental dan mengurangi risiko penyakit terkait otak seperti penyakit Alzheimer, gangguan kognitif ringan, gejala depresi, epilepsi, skizofrenia, stroke, penyakit Parkinson, dan gangguan spektrum autisme.7

Sumber Minyak Ikan

Minyak ikan bisa didapatkan dari ikan berlemak, seperti mackerel, salmon, dan sarden. Ikan juga termasuk protein hewani yang cenderung menjadi sumber kolin paling baik.

Bunda juga bisa mendapatkan manfaat minyak ikan dari sumber makanan berikut:

●    Minyak hati kod: Sumber minyak ikan klasik, kaya akan DHA dan EPA.
●    Ikan berlemak: Ikan herring, trout pelangi, makerel, salmon, tuna, dan sarden memiliki kandungan DHA dan EPA tertinggi.
●    Makanan dan minuman fortifikasi DHA: Produk ini bisa menggunakan DHA yang berasal dari ikan atau alga.8

Manfaat susu dengan berbagai kebaikan minyak ikan bisa didapatkan dari DANCOW 3+ Imunutri. Susu pertumbuhan ini selain enak, juga mengandung minyak ikan sebagai sumber asam lemak Omega-3 (asam alpha-linoleat), Omega-6 (asam linoleat), dan DHA.
Jadi, jika Bunda mencari susu yang mengandung minyak ikan, DANCOW 3+ Imunutri bisa menjadi jawabannya. Jangan lupa untuk melengkapinya dengan susu pertumbuhan. Jika si Buah Hati bisa tumbuh optimal, Bunda pun akan ikut merasa bangga saat melihatnya tumbuh cerdas.

 

 

Sumber:

  1. Roach, L. A., Byrne, M. K., Howard, S. J., Johnstone, S. J., Batterham, M., Wright, I. M. R., Okely, A. D., de Groot, R. H. M., van der Wurff, I. S. M., Jones, A. L., & Meyer, B. J. (2021). Effect of Omega-3 Supplementation on Self-Regulation in Typically Developing Preschool-Aged Children: Results of the Omega Kid Pilot Study-A Randomised, Double-Blind, Placebo-Controlled Trial. Nutrients, 13(10), 3561. https://doi.org/10.3390/nu13103561
  2. Romeo, J., Wärnberg, J., García-Mármol, E., Rodríguez-Rodríguez, M., Diaz, L. E., Gomez-Martínez, S., Cueto, B., López-Huertas, E., Cepero, M., Boza, J. J., Fonollá, J., & Marcos, A. (2011). Daily consumption of milk enriched with fish oil, oleic acid, minerals and vitamins reduces cell adhesion molecules in healthy children. Nutrition, Metabolism and Cardiovascular Diseases, 21(2), 113–120. https://doi.org/10.1016/j.numecd.2009.08.007
  3. Should my children be taking fish oil supplements? - BabyCenter. Retrieved May 27 2024 from https://www.babycenter.com/child/food-and-nutrition/should-my-children-be-taking-fish-oil-supplements_10326579
  4. Fish Oil - an overview - ScienceDirect Topics. Retrieved May 27 2024 from https://www.sciencedirect.com/topics/agricultural-and-biological-sciences/fish-oil
  5. Why Dairy Is an Important Part of Your Child's Healthy Diet - Cleveland Clinic. https://health.clevelandclinic.org/dont-forget-dairy-part-childs-healthy-diet
  6. Zhafirah, Farah. (2018). Manfaat Minyak Ikan.
  7. Khalid, W., Gill, P., Arshad, M. S., Ali, A., Ranjha, M. M. A. N., Mukhtar, S., … Maqbool, Z. (2022). Functional behavior of DHA and EPA in the formation of babies brain at different stages of age, and protect from different brain-related diseases. International Journal of Food Properties, 25(1), 1021–1044. https://doi.org/10.1080/10942912.2022.2070642
  8. Is Fish Oil Supplementation Right for Kids? - Verywell Family. Retrieved May 27 2024 from
    https://www.verywellfamily.com/is-fish-oil-supplementation-right-for-kids-2634437 
Image Article
Minyak Ikan untuk Membantu Perkembangan Otak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Sarapan Bantu Tingkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat Si Kecil

Published date

Sedang buru-buru, sudah terlambat, atau belum lapar sering kali menjadi alasan untuk melewatkan waktu sarapan. Padahal makan pagi memberikan banyak manfaat, mulai dari membantu meningkatkan prestasi Si Buah Hati di sekolah dan menunjang tumbuh kembangnya. 

Seperti yang dipaparkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada artikel berjudul Sarapan? Gak Ah..., bahwa dengan mengonsumsi sarapan yang cukup dapat meningkatkan kemampuan daya ingat, konsentrasi, serta kemampuan memecahkan masalah, dan menganalisis sesuatu. Bunda mungkin bingung bagaimana sarapan dapat memengaruhi kecerdasan anak? 

Menurut IDAI, sarapan memengaruhi kerja otak lewat dua mekanisme. Pertama, nutrisi dari makan pagi dapat meningkatkan efisiensi proses berpikir. Kedua, sarapan menyediakan zat gizi yang esensial bagi sistem saraf pusat.

Berdasarkan artikel berjudul Pekan Sarapan Nasional pada situs Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi IPB, sarapan memberikan asupan karbohidrat bagi tubuh untuk meningkatkan kadar gula darah. 

Sedangkan kadar gula darah yang cukup dapat meningkatkan konsentrasi belajar Si Buah Hati, yang kemudian tentu dapat memberikan dampak positif bagi prestasi akademiknya.

Tidak hanya penting untuk memaksimalkan performa Si Buah Hati di kelas, tapi sarapan juga mengoptimalkan tumbuh kembang balita. Menurut IDAI, rutin sarapan terbukti sanggup memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh anak. 

Selain itu, rutin sarapan juga efektif mengurangi risiko anak mengalami kegemukan dan menjaga kesehatan jantung anak. Mengingat banyaknya manfaat sarapan untuk Si Buah Hati, maka akan lebih sempurna jika Bunda selalu memberikan menu makan pagi yang bernutrisi. 

"Hidangan saat sarapan pagi sebaiknya terdiri dari makanan sumber zat tenaga, sumber zat pembangun, dan sumber zat pengatur dalam jumlah yang seimbang,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan yang dikutip Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi IPB.

Senada dengan Kementerian Kesehatan, IDAI menyatakan bahwa karbohidrat adalah zat gizi penting yang harus terkandung dalam sarapan. Sebab, karbohidrat merupakan sumber energi sebagai penunjang aktivitas anak selama sehari. 

Tidak heran kalau sereal dan susu pertumbuhan seringkali menjadi menu favorit untuk makan pagi. Jadi, Si Buah Hati sudah mendapat nutrisi yang cukup dari menu makan paginya.

Agar menu sarapan anak lebih praktis, menarik, dan tetap kaya nutrisi, Bunda bisa mencoba one-dish-meal atau makanan sepinggan. Menu jenis ini tidak hanya mudah dibuat tapi juga sudah mencakup semua zat gizi: karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan anak. 

Beberapa contoh resep makanan anak sepinggan dalam buku Makanan Anak Usia Sekolah karya Diana Damayanti, misalnya sup susu isi sayuran dan ayam, telur dadar isi jamur, tomat, keju, atau mie goreng sayuran dan seafood. Selamat mencoba!

Bunda bisa dukung konsentrasi dan daya ingat Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Sarapan Bantu Tingkatkan Konsentrasi dan Daya Ingat Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Berantakan Sih, Tapi Itu Bagian dari Proses Eksplorasi Si Buah Hati

Published date

Di usia 2 tahun, Si Buah Hati Dimas tampak tidak bisa diam dan selalu mondar-mandir. Ada saja yang dilakukan oleh anak kedua dari tiga bersaudara ini. Misalnya saat Bunda Ana akan menggoreng telur dadar, Dimas pasti selalu ingin ikut serta. Tanpa diminta, ia akan membantu sang Bunda mengocok telur di dalam mangkuk.

Di satu ketika, kala Ayah Wawan hendak mencuci motor, dengan langkah kecil, Dimas sibuk mengisi ember kecil dengan air dari keran dan membasuh motor sang ayah menggunakan sabun. Ia juga tidak ketinggalan sibuk waktu Ayah Wawan memandikan dan memberi makan burung peliharaan di rumah. Bahkan saat Bunda Ana akan pergi bekerja, Dimas akan membantunya memilih pakaian yang akan dikenakan ke kantor.

Berantakan, sudah pasti. Apalagi ketika Dimas membantu mencuci motor dan memandikan burung. Air berceceran di mana-mana, begitu juga busa sabun. Tapi Ayah Wawan dan Bunda Ana tidak marah. Mereka tetap mendampingi Dimas dalam bereksplorasi sambil terus mengawasi dan tidak lelah memberikan contoh yang baik dan benar. "Kalau lihat Dimas bereksplorasi, kadang muncul rasa khawatir dia sakit karena kuman atau terlalu lelah," kata Bunda Ana. "Untuk menepisnya, saya selalu dampingi dan dukung aktivitasnya dengan asupan nutrisi bergizi."

Dalam materi presentasi dokter spesialis anak, Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, menyatakan jika Si Buah Hati yang berusia 2 tahun memang gemar bereksplorasi. Meski yang dilakukan masih berantakan, namun itu adalah bagian dari proses belajar dan berarti positif bagi tumbuh kembang anak. Bahkan ketika Si Buah Hati berusaha membantu Bunda memilih pakaian. "Bunda bisa juga membiarkan anak berdandan dengan memakai baju-baju dewasa. Berikan beberapa topi anak-anak, rok, sepatu dan lain-lain, dan biarkan ia memilih sendiri mana yang akan dipakainya," kata dokter Soedjatmiko.

Sementara menurut situs Child Development Center, Si Buah Hati yang menginjak usia 2 tahun akan bersikap meniru orang lain, terutama orang dewasa dan teman sebayanya. Ketika Ayah atau Bunda tengah beraktivitas dan ia mengikutinya, itu tanda bila anak tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya.

Agar Si Buah Hati tetap aktif bereksplorasi, Bunda perlu juga memastikan asupan nutrisinya. Menurut pakar gizi Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., Si Buah Hati yang aktif memerlukan nutrisi spesifik seperti protein dan kalsium. Ini penting bagi pertumbuhan otot dan tulang Si Buah Hati, sementara zat besi untuk mendukung fungsi kognitif dan konsentrasinya. "Sehingga Bunda bisa selalu mendukung aktivitasnya untuk bereksplorasi," kata dokter Tati, sapaan akrab Saptawati dalam live chat DANCOW.

Selain itu, ia juga membutuhkan vitamin A, C, E, selenium dan zink. Zat gizi ini penting untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh anak, agar selalu terlindungi dari berbagai penyakit infeksi. Tentunya Si Buah Hati juga membutuhkan asam lemak omega-3 & omega 6 agar selalu dapat berkonsentrasi dan kreatif dalam bereksplorasi.

Di samping makanan sebagai sumber energi dan zat gizi lengkap, Bunda perlu pula memastikan kekebalan tubuhnya optimal. Menurut dokter Tati, saluran cerna merupakan organ kekebalan tubuh terbesar. Agar pencernaan tetap terjaga, sebaiknya Si Buah Hati kerap mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik atau bakteri baik.

Bakteri baik ini berfungsi menyeimbangkan ekosistem dalam saluran cerna manusia dengan menekan pertumbuhan bakteri jahat. Karena itu, Si Buah Hati perlu memperoleh bakteri baik dari makanannya seperti susu pertumbuhan atau makanan lain yang mengandung bakteri baik. "Salah satunya adalah bakteri baik Lactobacillus rhamnosus yang manfaatnya terbukti menjaga kekebalan tubuh Si Buah Hati," kata beliau.

Image Article
Berantakan Sih, Tapi Itu Bagian dari Proses Eksplorasi Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Yuk, Ajak Si Buah Hati Merangkak di "Terowongan"

Published date

Saat memasuki usia 1 tahun, Si Buah Hati mengalami perkembangan fisik dan motorik yang amat pesat. Dokter Anak Catharine M. Sambo pada artikel berjudul Aktivitas Fisik pada Anak di situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menyarankan beberapa aktivitas yang bisa dilakukan anak untuk merangsang kemampuan gerak. Beberapa kegiatan itu antara lain berguling, duduk, dan merangkak.

Merangkak adalah salah satu tahapan yang dilalui anak saat sedang belajar berjalan. Biasanya, setelah melalui proses ini, dia perlahan mulai berdiri. Pada usia satu tahun, kakinya sudah kuat menopang tubuh. Di momen ini, beberapa anak mulai berjalan dengan bantuan, sementara sebagian anak lain sudah mampu berjalan sendiri.

Namun, ternyata tidak semua anak melalui proses merangkak sebelum mampu berdiri sendiri. Padahal merangkak adalah salah satu tahapan yang dibutuhkan sebagai cara melatih anak berjalan. Selain itu, merangkak juga akan memperkuat leher, tangan, sendi, dan ototnya. Aktivitas ini juga bisa melatih otak kanan dan otak kiri anak. Sebab gerakan yang dilakukan dapat merangsangnya untuk mengintegrasikan kedua area yang berbeda pada otak.

Nah, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati untuk merangkak. Salah satu stimulasi perkembangan motorik yang bisa dilakukan bersamanya adalah merangkak melewati terowongan. Permainan ini akan mengasah kemampuan motorik kasar anak yang mulai belajar berdiri. Tapi, Bunda juga bisa mengajak anak yang sudah lancar berjalan untuk melakukan kegiatan ini. Berikut bahan dan cara bermain “Melewati Terowongan”, dari buku 100 Permainan yang Mencerdaskan Bayi dan Balita:

Bahan yang perlu disiapkan:

Empat buah kardus besar, atau mainan terowongan berbentuk silinder, bila ada.

Cara bermain:

1. Susun kardus-kardus berderet membentuk terowongan.
2. Bunda bisa memberikan contoh kepada Si Buah Hati melintasi terowongan kardus dan memintanya untuk mengikuti.
3. Sembari merangkak melewati terowongan, Bunda juga bisa mengajak dia menyanyikan lagu kesukaannya. Sehingga suasana bermain lebih menarik, riang, dan menyenangkan.
4. Bunda bisa juga meletakkan mainan favorit anak di ujung terowongan. Sehingga ia semakin bersemangat melintasi terowongan karena ingin meraih mainan. Selain itu, Bunda juga bisa seolah-olah merangkak mengejarnya, sehingga ia akan bergerak lebih cepat.

Permainan "merangkak melewati terowongan" ini akan memperkuat ikatan antara Bunda dan Si Buah Hati. Juga melatih keseimbangan serta keterampilan spasialnya. Selain itu, ia akan belajar mengkoordinasikan mata-tubuh sehingga mampu mengatur gerakannya secara simultan. Yang penting, biarkan ia bebas bereksplorasi. Bunda perlu memastikan bahwa ruang bermain anak aman dan selalu dalam pantauan.

Image Article
Yuk, Ajak Si Kecil Merangkak di "Terowongan"!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini Cara Optimalkan Kecerdasan Bahasa Anak

Published date

Salah satu dari sembilan Kecerdasan Majemuk bisa jadi dimiliki oleh Si Buah Hati adalah kecerdasan linguistik atau kecerdasan bahasa. Kecerdasan ini digambarkan sebagai kemampuan Si Buah Hati untuk menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dan mengekspresikan pikirannya, serta memahami dunia lewat bahasa. Kecerdasan bahasa pada anak akan membantunya dalam memecahkan masalah dan juga dalam bersosialisasi.

Jika Si Buah Hati memiliki kecerdasan linguistik, maka ia akan mahir menjelaskan, mengajar, mengingat, dan meyakinkan orang lain. Kecerdasan ini membuat pemiliknya berpotensi berkarir menjadi penulis, pengacara, penyair, guru, komedian, dan pembicara yang andal.

Perdebatan tentang Kecerdasan Bahasa

Ada ahli yang berpendapat bahwa kecerdasan linguistik atau bahasa ini sebenarnya sudah terbentuk sejak Si Buah Hati masih di dalam kandungan, karena sebenarnya ia sudah dapat mendengar suara Bunda walaupun tidak paham dengan apa yang dikatakan. Teori ini serupa dengan yang diungkapkan oleh Noam Chomsky, seorang ahli bahasa terkemuka. Ia menyatakan bahwa seorang anak sebenarnya terlahir dengan pengetahuan bawaan tentang aturan dan bentuk bahasa, sehingga perkembangan kecerdasan ini hanya sedikit dipengaruhi oleh lingkungan.

Hal ini bertentangan dengan teori Kecerdasan Majemuk yang menyatakan bahwa penentu kecerdasan seorang anak tak hanya dari genetik tapi juga dari pengaruh lingkungan. Kecerdasan bahasa adalah salah satu jenis kecerdasan yang berkembang dan terasah dengan pengaruh lingkungan. Jadi, kalau Si Buah Hati memiliki kecerdasan ini, untuk mengembangkannya tak hanya dengan banyak membaca buku dan menulis, tapi juga dengan rutin berkomunikasi dengan orang lain secara lisan. Semakin banyak dilakukan, maka kecerdasannya akan semakin meningkat.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kecerdasan Otak Si Kecil dengan Nutrisi Tepat

Karakteristik Si Buah Hati yang Memiliki Kecerdasan Bahasa

Beberapa poin di bawah ini bisa Bunda jadikan patokan untuk memastikan kecerdasan linguistik pada anak yang berada di usia prasekolah. Untuk bisa mengetahuinya, Bunda bisa menghabiskan waktu lebih banyak dengan Si Buah Hati:

  • Ia sudah pandai mengungkapkan keinginan atau apa yang dipikirkannya dengan tata bahasa yang benar.
  • Ia memiliki kosakata yang sangat banyak. Sehingga mampu merangkai kalimat lengkap.
  • Bunda bisa mengajaknya berbincang mengenai beragam topik.
  • Ia mudah memahami informasi yang disampaikan sesuai usianya.
  • Ia senang mendengarkan ketika Bunda bercerita. Bunda pun juga senang mendengarkan Si Buah Hati bercerita, karena susunan dan pemilihan katanya sangat menghibur.
  • Ia menunjukkan ketertarikan pada buku, baik ketika Bunda bacakan cerita atau kala ia melihat-lihat gambar di buku sambil pura-pura membaca.
  • Ia sudah mulai tertarik untuk belajar membaca dan menulis.
  • Ia senang bermain dengan kata-kata, misalnya teka-teki persamaan dan lawan kata.
  • Ia lebih mudah mempelajari bahasa, baik bahasa Indonesia, bahasa daerah, ataupun bahasa asing.

Bunda, apakah Si Buah Hati memiliki ciri-ciri di atas? Jika belum, Bunda dan Ayah tidak perlu terlalu khawatir. Kecerdasan linguistik Si Buah Hati pasti berbeda dengan anak lainnya, tergantung pada potensi dan stimulasi yang diberikan oleh lingkungan sejak lahir. Karena itu penting bagi Bunda untuk memberikan stimulasi pada Si Buah Hati, sedini mungkin.

Cara Mengasah Kecerdasan Bahasa Anak

Jika Bunda mendeteksi kemungkinan Si Buah Hati memiliki kecerdasan linguistik, ada beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan tersebut. Cara-cara ini berfokus kepada edukasi, stimulasi, dan pengayaan.

Satu hal yang perlu Bunda pahami adalah semakin bertambah usia Si Buah Hati, semakin berkembang pula kecerdasannya. Karena itu, Bunda bisa memaparkan Si Buah Hati pada bentuk-bentuk kegiatan yang berbeda untuk memperkaya pengalamannya dan membuat ia dapat belajar banyak hal. Jika ia kemungkinan memiliki kecerdasan linguistik, maka cara mengasahnya dapat divariasikan dengan beragam metode. Metode seperti belajar kata-kata baru, membaca bersama, belajar menulis, bermain permainan kata-kata seperti scrabble atau teka-teki silang, atau mengarang cerita bisa jadi sebagian dari berbagai cara yang ada.

Beberapa cara yang dapat membantu mengasah kecerdasan bahasa Si Buah Hati di antaranya adalah:

  • Sering mengajak Si Buah Hati mengobrol. Bunda bisa banyak berbicara untuk menambah kosakata Si Buah Hati, lalu bergantian mendengarkannya ketika berusaha mengutarakan keinginan dan pikirannya.
  • Bacakan cerita dari buku dan berikanlah pertanyaan sederhana kepada Si Buah Hati seputar kisah dalam buku itu. Untuk menarik minatnya, pilihlah buku sesuai tingkatan usianya atau meminta dia memilih buku favorit.
  • Jika ia kurang tertarik ketika dibacakan buku, cobalah dengan mendongeng. Bunda bisa menggunakan beberapa properti agar lebih menarik, seperti boneka tangan, diorama sesuai cerita yang akan dibawakan, kostum, dan lain-lain.
  • Mintalah Si Buah Hati untuk menceritakan kembali cerita atau dongeng yang Bunda bacakan.
  • Menceritakan kembali juga dapat diterapkan sewaktu Si Buah Hati selesai melakukan sebuah aktivitas tanpa Bunda bersamanya.
  • Ajaklah ia bermain tebak kata seperti persamaan atau lawan kata. Berikan hadiah atau poin ketika Si Buah Hati berhasil menjawabnya dengan benar.

Yuk, Bunda, dukung Si Buah Hati agar tetap bersemangat, berenergi, dan berkonsentrasi saat melakukan kegiatan-kegiatan ini. Sebagai salah satu pilihan, Bunda bisa memberinya susu Dancow 3+ Nutritods yang merupakan susu bubuk yang diformulasikan untuk anak dan keluarga Indonesia.

Dancow 3+ Nutritods memiliki kandungan 0 gr sukrosa, tinggi zat besi dan zink, minyak ikan, Omega-3 dan Omega- 6, dan tinggi Vitamin A dan C serta Lactobacillus rhamnosus. Dancow 3+ Nutritods tersedia dalam tiga varian rasa yang disukai anak-anak, yaitu Madu, Vanilla, dan Cokelat.

Sebagai orang tua, Bunda lah yang lebih mengerti dan memahami karakteristik Si Buah Hati. Dengan demikian, Bunda pula yang lebih tahu cara mana yang tepat untuk membantunya mengembangkan kecerdasan linguistik.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
kecerdasan bahasa anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

5 Tahun, Usia Si Buah Hati Rawan Akan Kekurangan Gizi

Published date

Usia 5 tahun adalah momen bagi Bunda untuk selalu memperhatikan asupan gizi Si Buah Hati. Sebab menurut situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Si Buah Hati yang berumur 5 tahun masuk ke kelompok rawan gizi, bersamaan dengan bayi, anak usia sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan orang lanjut usia.

Si Buah Hati masuk kelompok rawan gizi karena aktivitasnya sudah lebih pesat ketimbang usia sebelumnya. Ia pun lebih aktif mengeksplorasi lingkungan sekitar. Aktivitas fisik yang semakin tinggi itu didorong rasa ingin tahunya yang terus bertambah. Di sisi lain, nafsu makan Si Buah Hati bisa jadi menurun karena mungkin lebih tertarik bermain atau bosan dengan menu makanan.

Bila saja Si Buah Hati kekurangan gizi, tumbuh kembangnya pun akan terganggu. Sebab di masa itu daya tahan tubuh Si Buah Hati masih rentan terhadap penyakit.

Untuk mengantisipasinya, Bunda harus memastikan menu santapan Si Buah Hati telah mencukupi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Berdasarkan standar Kementerian Kesehatan, AKG per hari bagi Si Buah Hati di usia 5 tahun adalah 1550 kilokalori (Kkal). AKG tersebut mencakup kebutuhan karbohidrat sebesar 1300 Kkal, protein 35 gram, mineral, serta vitamin yang mendukung pertumbuhan otak Si Buah Hati. Seperti yodium, kalsium, zink, asam folat, zat besi, vitamin A, B, C, D, E, dan vitamin K.

Semua kebutuhan Si Buah Hati itu bisa Bunda penuhi dengan memberikannya menu harian seimbang dan mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, vitamin, dan mineral. Selain dari makanan, Bunda bisa memenuhi kebutuhan gizi Si Buah Hati dengan DANCOW 5+ Nutritods, inovasi terbaru dari Nestlé Research Centre. Diperuntukkan khusus bagi Si Buah Hati yang berumur 5-12 tahun, DANCOW 5+ Nutritods mengandung nutrisi untuk mendukung pertumbuhan Si Buah Hati.

Jika kebutuhan gizi terpenuhi, Bunda tidak perlu khawatir lagi bila Si Buah Hati mengeksplorasi keingintahuannya dengan berbagai permainan yang membutuhkan energi besar, aktivitas fisik, atau permainan yang melibatkan tanah.

Image Article
5 Tahun, Usia Si Kecil Rawan Akan Kekurangan Gizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tidak Cuma Seru, Bermain Lego Cerdaskan Si Buah Hati

Published date

Kegiatan bermain selalu menjadi hal menyenangkan bagi Si Buah Hati. Berbagai jenis permainan dengan mudah menarik perhatian Si Buah Hati. Lalu, bagaimana caranya agar kegiatan bermain ini juga menjadi ajang untuk menunjang proses tumbuh kembang Si Buah Hati hingga bisa menjadi anak yang cerdas sekaligus kreatif?

Kecerdasan Si Buah Hati bisa berlipat ganda (multiple) bila Bunda memberikannya stimulasi melalui kegiatan bermain. DR. Dr. Soedjatmiko Sp.A(K), MSi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menuliskan, semakin sering dan bervariasinya stimulasi yang diterima oleh Si Buah Hati, akan bertambah kompleks pula hubungan antar sel-sel otak. Kondisi ini membawa Si Buah Hati pada kecerdasan multiple.

Salah satu stimulasi bermain yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati setelah memasuki usia prasekolah adalah bermain Lego. Si Buah Hati yang biasanya tidak bisa berdiam diri lebih dari lima menit, dengan permainan Lego kemampuan konsentrasi Si Buah Hati bisa terus dilatih. Konsentrasi adalah kemampuan untuk memperhatikan atau fokus pada suatu hal.

Si Buah Hati akan berkonsentrasi mengamati balok per balok Lego. Berdasarkan gambar utuh, ia akan memperhatikan susunan Lego yang dapat dibangunnya. Secara perlahan ia mulai menyusun Lego sesuai dengan hasil pengamatannya.

Proses ini diyakini dapat mengembangkan kecerdasan visual-spasial Si Buah Hati. Kecerdasan visual-spasial adalah kecerdasan gambar dan visualisasi, yang mana Si Buah Hati dilatih untuk mencitrakan gambar yang ada di kepala ke dalam bentuk dua atau tiga dimensi. 

Tak ayal, Si Buah Hati bisa beberapa kali membongkar dan merakit kembali Lego agar sesuai dengan imajinasinya. Kemampuan konsentrasi yang tinggi juga mengajarkan Si Buah Hati mengasah kemampuan emosionalnya, yaitu bersabar. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, Si Buah Hati membutuhkan waktu dalam menyusun Lego agar sesuai dengan bentuknya. 

Proses konsentrasi saat bermain Lego pun dapat mengasah kecerdasan analisis Si Buah Hati. Dari imajinasi dan kreativitasnya, Si Buah Hati akan menganalisa bentuk ruang yang telah dibangun dari bongkahan Lego. 

Misalkan saja, bentuk roda truk yang bulat, Si Buah Hati akan menganalisa bentuk bulat yang dapat mempresentasikan sebuah roda truk. Tidak perlu khawatir, Bunda dapat memberikan permainan Lego sesuai dengan usia Si Buah Hati. Permainan Lego memiliki tingkatan yaitu basic, intermediate, dan advance. 

Selain tingkatan kesulitan, permainan Lego juga memiliki berbagai bentuk. Ajak Si Buah Hati untuk memilih permainan Lego yang disukainya, seperti bentuk truk, rumah, mobil, kereta api, hewan, aksesoris, dan sebagainya.

Saat bermain Lego di rumah, tugas Bunda adalah memperlihatkan gambar asli dan membacakan instruksi merangkainya. Kemudian biarkan Si Buah Hati bermain Lego sesuai kreativitasnya. 

Proses stimulasi ini semakin berhasil jika Bunda maupun Ayah bersikap demokratis saat Si Buah Hati bermain. Dengarkan dan hargai pendapat serta kreativitas Si Buah Hati. Bunda dapat menyemangati dan memberikan apresiasi berupa pujian ketika Si Buah Hati rampung merangkai Lego.

Akhir pekan bisa menjadi waktu yang tepat untuk puas bermain Lego bagi Si Buah Hati. Dan tidak ada salahnya Bunda mengadakan kegiatan bermain Lego bersama untuk Si Buah Hati dan teman-teman sebayanya. 

Kegiatan bermain Lego semakin seru dengan Bunda menghadirkan susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tidak Cuma Seru, Bermain Lego Cerdaskan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off