Latih Memori Si Buah Hati dengan Permainan Berburu Gambar

Published date

Salah satu kemampuan kognitif yang harus dikuasai balita adalah mengenal simbol. Contoh permainan tentang lambang yang bisa dilakukan di rumah adalah Perburuan Gambar seperti yang diajarkan Barbara Sher dalam bukunya Kiat Melatih Konsentrasi Pikiran Anak

Aktivitas ini akan merangsang kemampuan Si Buah Hati mengingat nama-nama benda yang ada di sekitarnya. Barbara menyebutkan, permainan berburu gambar seperti mencari harta karun yang menyenangkan. 

Si Buah Hati akan belajar bahwa gambar adalah simbol benda nyata. Permainan ini bisa mengembangkan dan melatih konsentrasi anak.

Langkah Bermain Berburu Gambar

Bunda hanya perlu melakukan beberapa langkah sederhana sebelum memulai permainan. Pertama, persiapkan aneka gambar yang diperoleh dari guntingan surat kabar dan majalah, atau membuat ilustrasi sendiri pada kertas atau karton. 

Objek gambar bisa berupa alat rumah tangga, atau simbol umum yang kerap dijumpai dan bermanfaat untuk diingat Si Buah Hati. Setelah semua kartu bergambar siap, Bunda harus menyembunyikannya di sejumlah sudut atau bagian rumah.

Sekarang saatnya mengajak anak bermain. Berikan kartu sebagai petunjuk awal buat Si Buah Hati. Mintalah dia menemukan benda seperti pada gambar yang dipegangnya, contohnya, kartu dengan ilustrasi lampu. 

Ketika berhasil menjumpai lampu yang sesuai, maka ia akan mendapatkan kartu petunjuk kedua bergambar objek lain, misalnya meja makan. Selanjutnya, anak harus menemukan meja makan dan kartu bergambar benda lainnya. Begitu seterusnya. Di akhir permainan, dia akan mendapat makanan kecil atau buku baru yang merupakan harta karun yang tersembunyi.

Dari permainan ini, Si Buah Hati akan belajar mengenai simbol dan mencocokkan dengan benda aslinya. Dia pun bisa memahami tentang urutan dalam melakukan berbagai hal. "Berburu Gambar" juga melatih ketekunan anak untuk mengerjakan tugas hingga selesai.

Modifikasi Permainan Berburu Gambar

Bunda boleh memodifikasi permainan. Ketika Si Buah Hati sudah mulai belajar membaca, Bunda bisa mengganti gambar dengan kata. Tri Lestari Waraningsih dalam karya ilmiah berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Menggunakan Media Kartu Kata di TK Sulthoni Ngaglik Sleman, mengungkapkan penggunaan kartu sebagai simbol dapat meningkatkan kemampuan anak mengenal kata. 

Awalnya, Tri hanya mendapati sekitar 29 %dari subjek penelitian yang mengenal kata melalui simbol. Setelah dilakukan permainan, pada observasi terakhir, kemampuan anak mengenal lambang meningkat hingga sekitar 87%. Proses belajar yang kreatif dan menyenangkan akan lebih efektif untuk meningkatkan dan merangsang kemampuan memorinya.

Setelah permainan selesai, Bunda dapat melakukan tes kecil dengan menanyakan kembali gambar dan benda yang ditemukan. Bunda juga bisa mengembangkannya dengan penjelasan fungsi benda. Kegiatan ini akan semakin meningkatkan kemampuan Si Buah Hati mengenal simbol. Dia juga dapat memperoleh kosakata baru.

Image Article
Latih Memori Anak dengan Permainan "Berburu Gambar"
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Supaya Si Buah Hati Bersikap Manis Ketika Bertamu

Published date

Setelah memiliki anak, Bunda pasti sangat senang ketika mendapat kesempatan mengajak sang buah hati berkunjung ke rumah saudara atau kerabat. Bunda dan Ayah dengan bangga memperkenalkan Si Buah Hati pada tuan rumah. Tingkah lakunya yang lucu tapi cerdas membuat suasana silaturahmi menjadi lebih menyenangkan.

Orang tua selalu berharap Si Buah Hati dapat bersikap manis dan anteng saat berkunjung ke rumah saudara atau kerabat. Namun, bagaimana bila tiba-tiba ia rewel, minta segera pulang, atau bahkan mengacak-acak rumah yang sedang dikunjungi? 

Psikolog anak Nabilah Shahab dari Layanan Psikologi Bileva Jakarta, mengungkapkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku anak ketika bertamu, yaitu:

  • Pembiasaan yang diberikan oleh orang tua.
  • Pengaruh lingkungan yang membentuk watak Si Buah Hati.
  • Kepribadian Si Buah Hati. Ada anak yang memang memiliki sifat dasar ramah, penurut dan pendiam. Bila anak Bunda memiliki sifat pemalu, maka ia tidak bisa untuk langsung berinteraksi dengan manis pada orang yang baru dikenalnya. Namun ada pula anak yang memiliki sikap aktif, tidak bisa tenang, memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga ingin memegang berbagai hal di tempat yang baru baginya.
  • Kondisi fisik atau perasaan Si Buah Hati. Sebagai orang tua, sebaiknya Bunda memahami perasaan anak. Apakah ia mengantuk, lapar, atau ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman? Karena kondisi inilah yang akan mempengaruhi perilakunya ketika diajak bertamu.
  • Situasi tempat yang dikunjungi. Jika tempat yang dikunjungi membuat tidak nyaman, maka Si Buah Hati cenderung akan bersikap yang tidak baik, misalnya temper tantrum atau menjadi sulit diatur.

Lalu, bagaimana cara mendidik anak agar bersikap manis ketika bertamu? Nabilah menganjurkan untuk mengajarkan sopan santun pada Si Buah Hati sejak dini. Hal itu bisa dilakukan bahkan sejak ia masih di dalam kandungan. 

“Janin sudah bisa menangkap suara-suara di luar. Orang tua dapat membiasakan cara berbicara yang baik dan sopan," ujar Nabilah. Setelah anak lahir, Ayah dan Bunda tetap perlu menjaga cara berbahasa. Anak akan merekam stimulus-stimulus yang diperoleh dari lingkungan meskipun belum bisa merespon secara aktif. Maka, hindari berbicara keras, kasar, atau berdebat di depan anak.

Pada usia 3 tahun, Si Buah Hati sudah dapat diajak berbicara dan merespon dengan baik, walaupun kemampuan mengendalikan emosinya masih kurang. Oleh karena itu, ketika akan mengajak anak bertamu, Bunda dan Ayah perlu menyampaikan batasan yang jelas mengenai perilaku yang diharapkan dari anak. 

Jangan hanya memintanya untuk berlaku sopan dan tidak nakal, karena itu adalah sesuatu yang abstrak sehingga sulit dipahami oleh anak. Bunda dan Ayah dapat menjelaskannya dengan lebih konkret, misalnya:

  • Ucapkanlah salam sebelum memasuki rumah.
  • Melepaskan alas kaki sebelum masuk ke dalam rumah.
  • Mengucapkan kata-kata etika seperti terima kasih, maaf, tolong, permisi.
  • Berbicara dengan tutur kata yang baik yang disesuaikan dengan lawan bicara.
  • Tidak boleh berlari-larian di dalam rumah.
  • Meminta izin ketika ingin meminjam barang.
  • Membereskan kembali mainan yang dipinjam saat akan pulang.

Selain memberikan contoh, Bunda juga bisa menanamkan nilai-nilai positif tentang kesopanan pada anak dengan mengajaknya bermain peran tentang keterampilan bersosialisasi. Sementara Ayah dapat menceritakan kisah-kisah mengenai anak yang berperilaku baik. 

"Apabila sikap sopan santun diterapkan pada anak sejak dini, maka ia akan lebih mudah untuk menjalin relasi dan akan lebih mudah diterima oleh lingkungannya," tutup Nabilah.

Dukung perkembangan emosional Si Buah Hati dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Agar si Kecil Bersikap Manis Ketika Bertamu
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Manfaat Minyak Ikan untuk Mendukung Proses Belajar Si Buah Hati

Published date

Si Buah Hati yang sudah memasuki usia toddler kini mulai belajar melakukan gerakan yang lebih rumit dari sebelumnya. Misalnya saja, setelah kaki mahir berjalan, dia akan mencoba berjingkat, melompat, berlari, bahkan memanjat berbagai benda yang ada di sekitarnya. 

 

Sementara tangannya yang sudah bisa menggenggam dan mengambil barang, menjadi terampil melakukan berbagai gerakan. Misalnya, menjimpit atau menepuk-nepuk mainan drum. Bunda pasti senang melihat anak semakin aktif.

 

Peran Otak dalam Kelincahan Si Buah Hati

Semua gerakan lincah Si Buah Hati itu tentu saja diatur oleh otak. Dini Kasdu dalam buku Anak Cerdas menjabarkan bagaimana otak berperan pada gerak motorik tubuh. Berikut ini pemaparannya.

 

  • Otak besar bertanggung jawab menanggapi informasi yang dirasakan dari organ penginderaan. Saat Si Buah Hati terjepit saat menutup kotak mainannya, otak akan mendapat pesan rasa sakit pada tangan anak.
     
  • Otak kecil mengontrol koordinasi dan keseimbangan. Sehingga sangat berperan saat Si Buah Hati berjalan, menendang bola, atau belajar naik sepeda.
     
  • Setiap belahan otak mengontrol gerakan sisi tubuh yang berlawanan. Otak kiri mengatur bagian badan kanan, sedangkan otak kanan akan mengontrol bagian kiri tubuh anak.

 

Stimulasi Otak dengan Permainan

Untuk mengasah keterampilan gerak dan respon otak Si Buah Hati, Bunda bisa memberikan stimulasi yang dikemas dalam suasana bermain. Misalnya, mengajaknya melakukan tos. Tujuannya latihan sederhana ini untuk mengetahui apakah ia bisa menepuk sasaran yang tepat, yaitu tangan Bunda. 

 

Selain itu, Bunda juga boleh menantangnya untuk menendang bola. Letakkan bola di hadapannya, lalu lihatlah seberapa mahir dia mengoordinasikan gerak sehingga kakinya bisa mendorong bola tersebut.

 

Otak Juga Perlu Nutrisi

Selain stimulasi, Si Buah Hati juga memerlukan nutrisi untuk mendukung perkembangan otaknya. Salah satu zat gizi yang baik untuk otak anak adalah DHA. Menurut Fifi Melva Diana dalam jurnal berjudul Omega 3 dan Kecerdasan Anak, DHA berguna dalam pembentukan sel otak dan sel saraf.

 

Nah, saraf pada otak inilah yang berperan sebagai penyampai pesan dari otak ke organ penginderaan. Saat perintah dari otak sampai dengan cepat, kemampuan motorik anak berkembang dengan baik. Agar hal tersebut berjalan optimal, Bunda harus memperhatikan nutrisi yang terkandung dalam menu harian anak. 

 

Berikan makanan dengan DHA dalam hidangan yang tersaji di piring Si Buah Hati. Misalnya saja, ikan laut, telur, kacang-kacangan yang mengandung DHA.

 

Selain itu, Bunda juga bisa memberikan DANCOW 1+ Nutritods. Produk DANCOW yang satu ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat Minyak Ikan untuk Mendukung Proses Belajar Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Mengatasi Anak Susah Makan lewat Kreasi Makanan Sehat Bergizi

Published date

Si Buah Hati membutuhkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun tak jarang, Bunda harus berjuang keras agar dia bersedia untuk menghabiskan makanan yang sudah siapkan dengan susah payah.

Nah, untuk mengatasi anak susah makan, cobalah mulai melibatkan anak untuk membuat kreasi makanan anak yang bergizi. Yuk, simak langkah-langkah menyiapkan kreasi makanan seru tapi tetap bernutrisi untuk anak sebagai cara mengatasi anak susah makan.

1. Pilih Menu Praktis

Libatkan Si Buah Hati untuk merencanakan kreasi makanan bernutrisi sejak awal. Biarkan dia mencoba resep masakan kesukaannya. Bunda hanya perlu membimbingnya saat menentukan keputusan.

Arahkan pilihan tersebut pada menu makanan yang praktis, tidak rumit dalam proses pembuatannya. Pastikan hidangan yang akan dibuat mengandung nutrisi seimbang, yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan serat. Setelah itu, ajaklah dia berbelanja.

2. Gunakan Bahan Berkualitas Baik

Saat berbelanja, Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati cara memilih bahan makanan yang baik. Bahan pangan berkualitas prima harus segar, bersih dan tidak ada bagian yang rusak atau kedaluwarsa. Berikan contoh pada anak, dengan memperlihatkan dua jenis bahan pangan yang segar dan layu atau busuk.

Seusai berbelanja, jangan lupa untuk mencuci bersih bahan-bahan seperti sayuran dan buah. Mencuci bahan seperti sayuran akan membersihkan dari kotoran, telur cacing dan bakteri. Tunjukkan pada Si Buah Hati cara membersihkan bahan pangan yang benar, misalnya mencuci sayuran dengan air mengalir.

3. Memasak dengan Seru

Ajak Si Buah Hati pada proses pengolahan makanan. Bunda bisa mulai dengan membagi tugas memasak. Minta dia menyiangi bahan pangan yang mudah. Sementara Bunda bisa mengambil alih pekerjaan rumit yang harus menggunakan pisau dan kompor.

Saat proses memasak inilah, Bunda bisa mengenalkan kandungan nutrisi makanan pada anak. Misalnya, sambil mengupas, memotong dan mencacah sayur, Bunda bisa menceritakan kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan pangan tersebut. Beri tahu dia tentang vitamin apa yang ada di dalam sayuran itu. Lalu jelaskan alasan mengapa sayuran itu baik untuk tubuh.

4. Bentuk Semenarik Mungkin

Bunda bisa memperluas peran Si Buah Hati saat menata dan menghias hidangan. Biarkan dia berimajinasi saat membentuk makanan sesuai dengan selera anak, misalnya bentuk kendaraan atau binatang. Tahap ini terbilang mudah, karena sekarang Bunda bisa memperoleh beragam cetakan nasi atau roti tawar. Alat-alat tersebut juga aman bila digunakan oleh anak-anak.

Dengan berlatih membuat kreasi makanan bergizi, anak susah makan akan belajar menghargai setiap hidangan yang tersaji di hadapannya. Sebab, dia merasakan sendiri bagaimana sulitnya memasak makanan. 

Nah, sekarang makanan dan minuman sehat karya Bunda dan Si Buah Hati sudah tersaji di meja makan. Bunda bisa mengajak anak makan bersama. Berikan anak semangat agar menghabiskan hidangan tersebut hingga suapan terakhir.

Selain dapat mengatasi anak susah makan, latihan membuat kreasi makanan juga mendatangkan dampak positif lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan di TK Darul Ulum, Kudus, kegiatan berkreasi dengan makanan membuat anak mengenal gizi yang terkandung pada buah dan sayur, mengajarkan anak tentang makanan sehat, dan mengembangkan kreativitas.

Bunda juga bisa melengkapi nutrisi Si Buah Hati dengan Susu DANCOW 5+ Nutritods. Ini merupakan susu pertumbuhan yang mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Cara Mengatasi Anak Susah Makan lewat Kreasi Makanan Sehat Bergizi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bak Pasir untuk Tempat Main Si Buah Hati di Rumah

Published date

Apa yang terbayang di benak Bunda ketika berbicara tentang pasir? Apakah hanya sekadar benda kotor dan berdebu? Apakah Bunda melarang Si Buah Hati untuk bermain pasir karena khawatir bahaya penyakit yang bisa ditimbulkan?

Jangan salah sangka dulu Bunda. Sebenarnya pasir bisa menjadi alat main yang hebat untuk anak lho. Para peneliti berpendapat bahwa kegiatan bermain pasir berguna untuk tumbuh kembang anak. Berikut manfaat main pasir seperti yang dijabarkan Suwartini dan Zainul Aminin dalam karya ilmiah berjudul Penerapan Kegiatan Bermain Pasir serta penulis buku Sumber Belajar dan Alat Permainan (untuk Pendidikan Anak Usia Dini).

  • Bermain pasir membantu anak melatih otot-otot kecil pada tangan. Gerakan motorik halus saat bermain pasir akan membantu melatih kecermatan dan ketelitian.
  • Bermain pasir bisa membantu mengembangkan keterampilan serta koordinasi mata-tangan. Saat bermain pasir, Si Buah Hati akan melakukan gerakan memegang, menggenggam, menuang, mencetak, menempatkan pasir, membuat terowongan, mengangkat, dan mendorong.
  • Anak dapat mengeksplorasi berbagai pemikiran, menggerakkan jari jemarinya, memainkan idenya, mencoba alternatif dengan memodifikasi pemikirannya untuk memperoleh hasil yang kreatif.
  • Bermain pasir bisa melatih pengembangan konsep matematika dan sains: keterampilan estimasi, bentuk bangunan, ukuran, klasifikasi atas dasar bentuk geometri, warna, tekstur, fungsi, berat, kuantitas, dan istilah ruang atau posisi.
  • Bermain pasir bersama teman, akan melatih keterampilan bersosialisasi, pemahaman pertemanan, kosakata baru, juga melatih mengungkapkan pikiran dan perasaannya.

Nah Bunda, tunggu apa lagi? Yuk, ajak Si Buah Hati bermain sambil belajar dengan pasir. Bunda tidak perlu repot mengajaknya ke pantai atau mencari taman bermain yang dilengkapi fasilitas bak pasir. Ayah dan Bunda bisa membuat sendiri wahana bermain pasir untuk anak. Berikut tips menyiapkan arena bermain pasir di rumah:

  • Tetapkan jumlah pasir yang Bunda dan Ayah perbolehkan. Apakah cukup untuk bermain dengan tangan saja atau ingin menyediakan bak pasir yang bisa dimasuki dan diinjak Si Buah Hati.
  • Bila area main di rumah tidak cukup besar, Bunda bisa gunakan kontainer plastik beroda yang tembus pandang. Masukkan pasir secukupnya di dalam kontainer tersebut.
  • Bila area bermain cukup besar, Bunda bisa siapkan bak pasir, bisa berupa bak renang dari bahan plastik, atau buat sendiri bak dari bahan kayu dan ada roda di bawahnya. Roda dibutuhkan untuk memudahkan penyimpanan. Sebab, pasir basah akan sulit dikeringkan, apalagi bila ada binatang yang membuang kotoran di dalamnya. Pastikan ada penutup untuk melindungi pasir saat tidak digunakan.
  • Tempatkan bak pasir di lokasi yang memudahkan pengawasan orang tua. Sebab, anak-anak kadang senang mengeksplorasi benda dengan cara dimakan atau dimasukkan ke hidung, telinga, atau mata.
  • Pasir untuk bermain saat ini sudah dijual bebas di toko-toko permainan anak maupun toko online.Sesuaikan kemampuan dan usia anak untuk bermain dengan pasir.
  • Sediakan alat bantu permainan yang cocok untuk pasir. Misalnya, alat keruk, centong, corong air, cetakan kue, sendok atau gelas plastik
  • Siapkan mainan tambahan untuk memicu imajinasi, seperti figur hewan, tumbuhan, orang atau mobil-mobilan.
  • Sediakan alat untuk menjaga kebersihan serta kerapihan, seperti sapu, celemek saat main, serbet lap tangan, pengki, atau ember berisi air.

Bunda, bermain dengan pasir bisa juga menjadi wahana menjalin kedekatan antara orang tua dan anak. Bunda bisa pula mengenali pola pikir anak. Jadi, cobalah untuk terlibat saat anak bermain pasir. Yang perlu Bunda ingat, janganlah membatasi aktivitas anak ketika bermain di pasir, selama kegiatan itu aman untuk dia dan orang di sekitarnya. Sehingga ia bisa mengembangkan imajinasi, bereksplorasi, dan berpikir kreatif. Selamat bermain, Bunda!

Image Article
Bak Pasir untuk Tempat Main Si Kecil di Rumah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kreasi Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Buah Hati

Published date

Pada masa keemasannya atau golden age, Si Buah Hati membutuhkan asupan gizi yang lengkap. Untuk itu, penting bagi Bunda untuk selalu memastikan bila ia mengonsumsi makanan beragam seperti makanan pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan berbagai makanan bergizi. 

Apalagi anak yang memasuki usia prasekolah, telah mengenal bermacam rasa makanan, kerap menganggap rasa sayuran tidak enak, hingga mereka sering menolak menyantap sayur, atau bahkan sulit makan. Lalu, bagaimana cara agar anak mau makan menu bergizi, terutama makanan yang mengandung protein?

Untuk mengatasi anak susah makan, Bunda haruslah cerdik dan kreatif dalam membuat serta menyajikan makanan bergizi. Contoh kreasi santapan yang bisa mencukupi kebutuhan nutrisi Si Buah Hati adalah batagor telur puyuh. 

Hidangan yang cocok sebagai kudapan sore ini memiliki bahan dasar beragam makanan sehat. Seperti tahu putih yang kaya protein, telur puyuh yang mengandung asam folat, juga bayam yang memiliki kandungan kalsium.

Dalam artikel Anemia Defisiensi Besi pada Bayi dan Anak yang dipublikasikan situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, asam folat penting untuk menjaga anak dari kemungkinan anemia. 

Sementara kalsium berfungsi untuk mengoptimalkan pertumbuhan jaringan otot dan tulang anak. Adapun makanan yang mengandung protein akan membantu proses pertumbuhan tinggi badan, otak, juga otot Si Buah Hati. Nah, berikut resep batagor telur puyuh yang bisa Bunda sajikan untuk camilan bergizi Si Buah Hati.

Bahan:

  • 1 satu putih ukuran 5 cm x 5 cm x 3 cm
  • 50 gram daging ayam giling
  • 2 sdm jamur kuping cincang
  • 10 lembar daun bayam, iris tipis
  • 25 gram keju cheddar, parut
  • 1 butir telur, kocok rata
  • 1 sdm daun bawang, iris tipis
  • 4 butir telur puyuh, rebus
  • Minyak goreng secukupnya
  • Bumbu halus
  • 2 butir bawang merah
  • 1 siung bawang putih
  • Sejumput gula pasir
  • 1/2 sdt garam

Baca Juga: Ide Menu Harian Anak untuk Si Buah Hati

Pelapis:

1 butir telur, kocok hingga rata

Cara membuat:

  1. Panaskan dandang berisi air, dengan api sedang. Siapkan empat mangkuk kecil, lalu oles tipis dengan 1/2 sdt minyak goreng.
  2. Remas tahu hingga lumat. Campurkan dengan daging ayam, jamur kuping, bayam, keju, telur, daun bawang, dan bumbu halus. Aduk hingga rata dan dibagi empat.
  3. Masukan adonan tahu ke mangkuk. Kemudian sisipkan telur puyuh, yang sudah dikupas, ke tengah adonan hingga setengah tenggelam.
  4. Kukus selama 20 menit dan lepaskan batagor dari cetakan ketika masih panas. Lalu, diamkan hingga dingin.
  5. Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang.
  6. Celupkan batagor kukus ke telur kocok, goreng hingga kecokelatan. Kemudian angkat, tiriskan, dan Si Buah Hati siap menyantapnya.

Bagaimana Bunda? Mudah bukan untuk membuat makanan untuk anak yang bergizi, sehat, dan lezat? Bunda bisa menambahkan pelengkap gizi, susu DANCOW 3+ Nutritods. Produk DANCOW ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun. Susu ini  mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus

Bunda bisa terus berkarya dengan bermacam bahan pangan yang bernutrisi tinggi. Lalu, ciptakan berbagai menu kreatif untuk kudapan Si Buah Hati yang aktif.

Image Article
Kreasi Makanan yang Mengandung Protein untuk Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kebutuhan Nutrisi Awal untuk Masa Depan Cemerlang Si Buah Hati

Published date

Bunda, perkembangan otak Si Buah Hati tidak cukup optimal bila hanya menerima stimulasi lewat belajar. Untuk mendukung kebutuhan nutrisi dan perkembangan sel-sel otaknya, Bunda pun perlu memberikan asupan yang tepat. Apalagi perkembangan sel-sel otak di usia dini akan sangat menentukan masa depan Si Buah Hati. Sementara, kekurangan asupan bagi perkembangan sel otak akan berdampak pada pertumbuhannya baik secara fisik maupun mental.

Hingga menginjak umur 2 tahun, jumlah sel-sel otak Si Buah Hati berkembang dengan pesat hingga miliaran. Di usia ini pula Bunda sudah dapat memberikan makanan solid untuk Si Buah Hati. Di antaranya:

1. Asupan yang mengandung karbohidrat dan menjadi sumber energi untuk berbagai proses metabolisme otak serta proses pembentukan simpul-simpul saraf pada otak Si Buah Hati. Seperti beras, jagung, kentang, ubi, sagu dan lainnya.

2. Asupan yang mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid), EPA (asam eicosapentaenoic), dan AA (asam arakhidonat) yang dibutuhkan dalam pertumbuhan otak Si Buah Hati. Khususnya pada masa pacu tumbuh otak secara struktural maupun fungsional, sehingga membangun sel-sel neuron otak yang merupakan bekal kecerdasan Si Buah Hati. Misalnya ikan salmon, ikan tenggiri, ikan sarden, ikan tuna, ikan todak, maupun ikan patin.

3. Asupan yang kaya protein untuk mengembangkan sel-sel saraf yang mulai dibangun di otak. Sumber protein bisa diperoleh dari hewani maupun nabati seperti susu, telur, daging, tahu, tempe, serta kacang-kacangan.

4. Vitamin B kompleks juga penting bagi Si Buah Hati. Sebab vitamin B membantu kerja otak untuk berkembang, sehingga berbagai kemampuan Si Buah Hati meningkat. Vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1, vitamin B5, vitamin B6, vitamin B12, dan asam folat. Untuk asupan ini, Bunda bisa mengukus ketela sebagai pengganti nasi maupun kudapan sore hari.

5. Asupan yang kaya akan mineral juga mempengaruhi perkembangan sel-sel otak Si Buah Hati. Kandungan mineral mencakup kalsium, zat besi, zink, dan iodium berfungsi dalam pembentukan selubung saraf, menjaga stabilisasi membran otak, serta pertumbuhan tulang bayi. Yang melegakan, hampir semua jenis makanan sehari-hari kaya akan mineral. Mulai dari ikan, telur, tahu-tempe, jamur, susu, kubis, seledri, pakcoy, kale, buah delima, semangka, pir, atau anggur.

6. Berikan pula asupan yang mengandung vitamin C untuk meningkatkan imunitas tubuh Si Buah Hati. Sehingga Si Buah Hati dapat berkembang dengan optimal tanpa harus merasa cepat lelah dan mudah sakit. Semua asupan tersebut akan memberi manfaat optimal ketika dikonsumsi dalam keadaan segar tanpa bahan pengawet. Perhatikan pula porsi untuk Si Buah Hati agar sesuai dengan usia pertumbuhannya. Sehingga semua vitamin dan gizi akan mudah terserap oleh pencernaannya.

7. Agar perkembangan otak Si Buah Hati lebih optimal, Bunda bisa memberikan asupan berupa susu sebanyak dua kali sehari untuk Si Buah Hati. Bunda bisa berikan susu DANCOW 1+ Nutritods yang telah diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Menurut jurnal Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001: 147 - 151, susu pertumbuhan yang mengandung DH, AA, dan zat lainnya menunjang kebutuhan nutrisi dan perkembangan otak Si Buah Hati.

Image Article
Kebutuhan Nutrisi Awal untuk Masa Depan Cemerlang Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Agar Si Buah Hati Selalu Sehat dan Aktif Saat Bereksplorasi

Published date

Periode bermain dan bereksplorasi sangat penting artinya dalam proses tumbuh kembang Si Buah Hati. Saat bermain, ia tidak hanya menemukan tawa dan kesenangan belaka. Tapi juga bisa banyak belajar hal baru. Hingga tidak jarang Bunda akan melihat ia wara-wiri memainkan segala hal yang ada di sekitarnya.

Nah, agar Si Buah Hati selalu aktif, Bunda harus memastikan bila daya tahan tubuhnya terlindungi dan ia bisa bebas bereksplorasi di dalam dan di luar rumah, tergantung kondisi dan cuaca saat itu. Di dalam rumah, ia bisa sibuk mewarnai, menyusun balok, ataupun membantu Bunda, seperti menyapu atau memasak. Bila di luar rumah, Bunda dapat mendampinginya berjalan keliling kompleks, bermain lari-larian, menendang dan mengoper bola, atau bersepeda.

Untuk menjaga daya tahan tubuh anak agar tetap prima di siang hari, sebaiknya Bunda tidak hanya menyediakan makan siang yang mengandung energi dan gizi lengkap. Ia juga membutuhkan tambahan makanan selingan, di antara dua waktu makan utamanya, semisal dua jam sebelum makan siang atau makan malam Si Buah Hati, agar tidak mengganggu selera makan Si Buah Hati.

Menurut Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, biasanya waktu bermain dilakukan di antara waktu makan utama Si Buah Hati. Sehingga saat periode waktu bermain dan bereksplorasi, ia memerlukan hidangan makanan selingan atau kudapan yang padat energi dan zat gizi yang kaya akan protein, kalsium, zat besi, seng (Zn), Selenium (Se), dan vitamin C, E, serta A.

Bunda bisa menyediakan makanan selingan berupa bubur kacang hijau, susu pertumbuhan atau produk olahan susu, dan buah yang akan mendukung kebutuhan anak untuk beraktivitas. Untuk susu, Bunda bisa menyiapkan dua sampai tiga gelas susu sehari. Selain tersaji dalam susu cair, bisa pula menyajikannya dalam bentuk olahan, seperti puding susu.

Saat berkreasi dengan makanan selingan, Bunda bisa meminta bantuan Si Buah Hati, sehingga ia bisa bereksplorasi di dapur. “Bunda juga perlu membiasakan Si Buah Hati untuk minum air putih secara berkala, sehingga ia tidak mengalami dehidrasi,” kata dokter Tati, sapaan akrab Saptawati.

Ketika Si Buah Hati merasa lelah tapi masih ingin bermain, dokter Tati menyarankan agar Bunda mengajak anak untuk beristirahat dahulu atau melakukan aktivitas yang ringan, seperti mendengarkan Bunda mendongeng sambil menyantap makanan selingan yang dapat menjadi sumber tenaga dan zat gizi serta sumber pre dan probiotik untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.

Lalu apakah Si Buah Hati harus tidur siang? Menurut dokter Tati, prinsip istirahat adalah mengistirahatkan fisik dan pikiran anak sejenak setelah lelah bermain sejak pagi. Agar anak dapat tumbuh kembang optimal, , mereka membutuhkan waktu tidur sekitar 12 jam dalam seharinya. Bila waktu tidur tersebut sudah terpenuhi saat tidur malam, biasanya anak tidak membutuhkan tidur siang lagi. 

"Seringnya, orangtua yang membutuhkan anak tidur siang agar mereka juga bisa ikut istirahat siang hari setelah lelah menemani anak bermain seharian," kata dokter Tati.

Image Article
Agar Si Kecil Selalu Sehat dan Aktif Saat Bereksplorasi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Cara Ajarkan Si Buah Hati Berbagi Saat Bulan Puasa

Published date

Bulan Ramadan telah tiba. Tahun ini adalah kali pertama Si Buah Hati untuk belajar menunaikan ibadah puasa. Saat memasuki usia sekolah, Bunda tidak hanya bisa mengajarkannya untuk menahan lapar dan haus saja. Si Buah Hati juga sudah bisa diajarkan cara berbagi dengan orang lain.

Menurut situs Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Anak yang memasuki usia sekolah sudah mulai mengalami perkembangan kemampuan emosional dan sosial. Misalnya, sudah mempunyai keinginan bergaul dan berinteraksi dengan orang lain. Selain itu, juga dapat diajak melakukan aktivitas sosial bersama orang dewasa. Si Buah Hati pun sudah memiliki rasa empati dan ingin menolong orang lain.

Selama bulan puasa, Bunda bisa menstimulasi kemampuan emosional anak dengan mengajaknya belajar berbagi. Berikut ini beberapa idenya yang bisa diikuti Bunda dan Buah Hati.

1. Merencanakan Menu Berbuka Puasa

Agar kegiatan berbagi menjadi pengalaman seru untuk dia, Bunda bisa melibatkan Si Buah Hati sejak tahap merencanakan menu berbuka puasa. Mulai dari berbelanja bahan-bahan untuk makanan pembuka puasa, hingga proses memasak. 

Kegiatan yang dilakukan ini, apalagi jika menyenangkan, bisa menjadi pengisi waktu agar tidak merasakan jam berjalan lambat selama menjalankan puasa. Selain itu, bisa pula menjadi cara untuk mengajarkannya menahan rasa lapar dan haus. 

2. Memberikan Makanan Berbuka ke Masjid

Bunda bisa mengajak Si Buah Hati memberikan makanan berbuka puasa ke masjid atau mushola dekat lingkungan tempat tinggal atau rumah. Ini bisa menjadi hal yang menyenangkan karena dia dapat bertemu dengan anak-anak seusianya. Tentunya, mereka juga menjalankan ibadah puasa dan akan berbuka puasa bersama di masjid. 

Baca Juga: Ini Cara Mengajarkan Anak Sopan Santun dengan Tepat

3. Buka Puasa Bersama

Bersama-sama menikmati hidangan berbuka puasa dengan teman-teman di masjid juga bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan untuk Si Buah Hati. Berbagi makanan dan bertenggang rasa saat mengambil makanan berbuka, merupakan pembelajaran untuk anak. Pada momen ini, secara tidak langsung, Bunda telah mengajarkan Si Buah Hati mengenai rasa peduli terhadap sesama.

4. Membayar Zakat Fitrah

Peduli terhadap sesama bisa juga dilakukan dengan cara pembayaran zakat fitrah. Bunda bisa mengajarkan Si Buah Hati bahwa zakat fitrah wajib dilaksanakan umat Muslim dan merupakan salah satu cara berbagi untuk kalangan tidak mampu. Bunda bisa mengajak ia mengantarkan dan melihat proses pemberian zakat di masjid.

Dengan berbagi makanan dan zakat, Bunda dapat menjelaskan kepada anak jika memberi lebih baik dari menerima. Hal ini supaya Si Buah Hati bisa tumbuh menjadi anak yang peka terhadap orang di sekitarnya. Selain itu, tidak segan untuk menolong orang lain.

Untung mendukung aktivitas Si Buah Hati selama bulan puasa, Bunda harus melengkapi nutrisinya. Salah satunya dengan memberikan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini kaya nutrisi dan mengandung 0 gram sukrosa. Apa saja yang terkandung di dalamnya? 

Produk DANCOW ini kaya akan zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3, omega 6, serat pangan, Lactobacillus rhamnosus, serta mikronutrien lainnya. Tentunya, semua kandungan gizi ini dapat membantu tumbuh kembang dan meningkatkan daya tahan tubuh Si Buah Hati selama bulan puasa.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati di bulan puasa dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Bulan Puasa, Saat Tepat Ajarkan Si Kecil Berbagi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Mengajarkan Si Buah Hati Nilai Silaturahmi

Published date

Wah, sebentar lagi hari raya akan segera tiba, kini saatnya Bunda mengajak Si Buah Hati bersilaturahmi! Berada di rumah orang lain atau menerima kehadiran orang lain di rumah, menciptakan situasi yang baru untuk Si Buah Hati. Si Buah Hati yang berusia 1 – 6 tahun sedang berada pada masa pengembangan kemandirian, ia ingin melakukan semuanya sendiri, sulit diatur dan sulit menuruti perintah/larangan. Selain itu, Si Buah Hati juga sedang mengembangkan inisiatif, ia selalu ingin melakukan apapun sendiri, termasuk mengeksplorasi lingkungan baru dan banyak bertanya. 

Dengan kondisi seperti ini, biasanya membuat Bunda enggan membawa Si Buah Hati bersilaturahmi ke rumah saudara, “Nanti takut rewel” atau “Repot ah.” Padahal, banyak manfaat yang akan didapat Si Buah Hati dari silaturahmi lho, Bunda! Si Buah Hati bisa belajar beradaptasi dengan aturan baru dan mengembangkan keterampilan sosialisasi melalui pengalaman langsung.

Agar momen silaturahmi bersama keluarga berjalan lancar, Bunda harus membuat persiapan yang matang. Yuk simak beberapa tips yang bisa Bunda lakukan ya!

  • Mulailah dengan memberitahu rencana silaturahmi pada Si Buah Hati dari malam sebelumnya. Dengan mengetahui apa yang akan terjadi besok, Si Buah Hati bisa mempersiapkan dirinya menghadapi situasi tersebut.
  • Bahas situasinya sedetail mungkin. Sebutkan siapa saja yang akan ditemui, di ruangan mana sampai apakah ada anak lain atau tidak. Berikan contoh gambaran situasi yang mungkin terjadi.
  • Buatlah aturan. Jangan hanya bahas yang tidak boleh-nya saja, namun bahas juga apa yang boleh ia lakukan.
  • Sebagian anak memerlukan dorongan ekstra agar memahami aturan, yaitu dengan menetapkan konsekuensi. Nah, usahakan untuk tegas dan konsisten ya, Bunda! Misalnya, “Kalau nanti kamu lari-lari, kita langsung pulang ya..”
  • Bertemu dengan orang baru atau dengan orang yang sudah lama tidak bertemu, membuat Si Buah Hati merasakan jarak sehingga ia menarik diri. Yang sering terjadi, Si Buah Hati menolak untuk salim/salam. Sebenarnya tidak mau salaman bukan artinya dia tidak menghormati, itu terjadi karena ia belum nyaman dengan orang yang ditemui. Bunda dapat berikan pilihan pada Si Buah Hati “Ya udah, tos/hi-five aja deh kalau tidak mau salaman”. Atau katakan “Ya udah, belum mau salaman sekarang ya...tapi nanti pulangnya mau ya...”
  • Siapkan amunisi, berupa mainan/makanan kesukaan Si Buah Hati (yang mudah dibawa), terutama ketika Bunda berkunjung ke rumah orang lain. Amunisi ini dapat dikeluarkan ketika Si Buah Hati mulai terlihat bosan.  
  • Masalah mainan juga penting untuk dibahas dalam persiapan, khususnya jika Bunda kedatangan tamu yang membawa anak. Bahas tentang bagaimana nanti main bersama, saling bergantian, dan sebagainya. Untuk meminimalkan ‘keributan’, Bunda juga bisa ajak Si Buah Hati untuk memilah mana mainan yang nanti boleh dimainkan bersama dan mana yang tidak boleh. Si Buah Hati juga punya hak untuk melindungi mainan/barang kesayangannya lho, Bunda!

Oke Bunda, enjoy your motherhood!

Image Article
Mengajarkan Si Kecil Nilai Silaturahmi
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off