Manfaat Probiotik untuk Tumbuh Kembang Anak, Bunda Wajib Tahu!

Published date

Bunda tentu sudah memahami bahwa Si Buah Hati membutuhkan asupan makanan kaya bergizi lengkap dan seimbang. Seperti yang dikutip dari WebMD, probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam usus manusia yang memberikan efek positif bagi kesehatan, juga dikenal dengan sebutan bakteri Lactobacillus rhamnosus. Probiotik ini bisa membantu sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imunitas di dalam tubuh. Tidak mengherankan jika pada akhirnya probiotik ini kerap disebut dengan bakteri baik.

Oleh karena itulah anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan membutuhkan makanan yang mengandung probiotik. Di mana probiotik ini berfungsi memaksimalkan nutrisi dan vitamin yang telah dikonsumsi oleh Si Buah Hati.

Maka itu Bunda perlu memperhatikan apakah asupan makanan Si Buah Hati sudah mengandung probiotik dengan bakteri Lactobacillus rhamnosus atau tidak. Faktanya, sampai saat ini masih banyak orangtua yang belum menyadari bahwa usus sebagai saluran cerna merupakan salah satu kunci penting yang punya peran besar dalam kualitas pertumbuhan Si Buah Hati.

Berikut beberapa makanan yang mengandung probiotik bakteri Lactobacillus rhamnosus yang bisa Bunda berikan untuk Si Buah Hati.

ASI

Semua Bunda pasti sudah memahami bahwa ASI merupakan nutrisi pertama yang dibutuhkan Si Buah Hati di masa awal kehidupannya. Para pakar kesehatan, mengatakan bahwa ASI mengandung probiotik yang berguna untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Bahkan ada penelitian yang menyebutkan kalau probiotik yang terdapat dalam ASI mampu mendukung kesehatan saluran cerna pada bayi. Bahkan, seperti diberitakan oleh kompas.com (https://lifestyle.kompas.com/read/2013/01/07/10431292/ASI.Mengandung.700.Jenis.Bakteri.Penting) para ilmuwan telah menemukan bahwa ASI mengandung 700 jenis bakteri baik dan penting untuk tubuh.

Tempe dan tahu

Kebutuhan probiotik untuk Si Buah Hati bisa Bunda dapatkan dari tempe dan tahu. Saat ia memasuki tahapan MPASI, tempe dan tahu sudah bisa diberikan sebagai salah satu pilihan. Tidak hanya kandungan protein yang tinggi, tempe dan tahu juga merupakan salah satu sumber probiotik untuk Si Buah Hati.

Yoghurt

Salah satu sumber probiotik yang paling umum dan sudah diketahui oleh banyak orang adalah yoghurt. Yoghurt  merupakan produk olahan susu yang sudah difermentasi mengunakan bakteri Lactobacillus rhamnosus. Namun, pemberian yoghurt ini baru bisa diberikan pada Si Buah Hati saat memasuki usia 1 tahun ke atas.

Bunda pun bisa memberikan tambahan aneka buah-buahan segar sebagai topping. Harapannya, Si Buah Hati lebih bersemangat saat mengonsumsi yoghurt sebagai jenis camilan yang sehat.

Susu Pertumbuhan Anak

Salah satu susu pertumbuhan anak yang mengandung adalah DANCOW 1+ Nutritods. Susu ini diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Manfaat bakteri lactobacillus bagi pencernaan anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
On
Quiz Answer 1 A
Bakteri dan virus sama-sama baik
Quiz Answer 1 B
Bakteri dan virus sama-sama buruk
Quiz Answer 1 C
Ada bakteri baik, namun virus buruk
Quiz Answer 1 D
Ada bakteri buruk, namun virus baik
Quiz Answer 2 A
Mencegah pertumbuhan bakteri jahat
Quiz Answer 2 B
Menyehatkan pencernaan
Quiz Answer 2 C
Menambah kekebalan sistem imun Si Kecil
Quiz Answer 2 D
Semua jawaban benar
Quiz Answer 3 A
Ditunjang dengan makanan yang bergizi
Quiz Answer 3 B
Tidur cukup
Quiz Answer 3 C
Lewat vitamin saja
Quiz Answer 3 D
Manusia tidak memerlukan probiotik
Quiz 1
Apakah Bunda tahu perbedaan Bakteri dan Virus:
Quiz 3
Kebaikan probiotik bisa dimaksimalkan bila:
Quiz 2
Apa Manfaat Probiotik yang Bunda ketahui bagi si Kecil?
Kunci Quiz 1
C
Kunci Quiz 2
D
Kunci Quiz 3
A

Stimulasi 5 Aspek Kognisi Si Buah Hati Melalui Aktivitas Sederhana

Published date

Bila ingin Si Buah Hati cerdas, perhatikan stimulasi aspek kognisinya. Ya, kognisi kalau disederhanakan berarti kemampuan otak untuk mengembangkan kemampuan rasional.  Kemampuan ini mencakup aspek pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian (penghargaan dan evaluasi). 

Aktivitas ini jelas melibatkan kemampuan berpikir Si Buah Hati. Bagaimana ia mengolah informasi, memecahkan masalah, dan bereaksi terhadap sebuah peristiwa. Semakin baik kemampuan kognisi Si Buah Hati, semakin cepat ia menguasai sesuatu serta semakin tepat dia bertindak. 

Pertanyaannya, bagaimana cara melatih kognisi Si Buah Hati? Gisella Tani Pratiwi, M.Psi menuturkan, ada 5 aspek yang dapat diasah agar kemampuan kognisi Si Buah Hati berkembang optimal, berikut di antaranya:

Atensi

Atensi adalah istilah lain dari perhatian, sebuah proses menangkap informasi dengan indra, proses mengingat, maupun proses kognitif lainnya. Anak dengan atensi baik dapat memusatkan dan mempertahankan konsentrasi pada aktivitas yang dilakukan, misal, saat menyusun  balok, menggambar, dan berinteraksi dengan teman sebayanya. 

Kemampuan ini di masa sekolah sangatlah penting, karena anak harus memusatkan perhatian pada berbagai hal yang terkait dengan materi akademis. Normalnya, menurut Gisella, kemampuan atensi yang sebaiknya dimiliki anak usia toddler adalah 5 menit, anak 3-4 tahun 10 menit, dan anak 4-5 tahun 15 menit. 

Meski begitu, tetap saja pada masa balita, kemampuan konsentrasi anak tidak sebaik usia di atasnya. “Anak-anak mungkin saja masih mudah terdistraksi (teralih perhatiannya) saat di sekolah. 

Selain karena kemampuan konsentrasi masih berkembang, Si Buah Hati juga sedang dalam masa eksplorasi di mana rasa keingintahuannya sangat besar, sehingga mudah teralih pada hal-hal yang menarik perhatiannya,” kata Gisella. Jadi meski perhatian Si Buah Hati masih mudah teralih, bukan berarti ia tidak memiliki kemampuan berkonsentrasi.

Stimulasi

Berikut stimulasi yang dapat diberikan agar atensi Si Buah Hati optimal:

1. Belajar Lewat Komunikasi Sehari-hari.

Saat berkomunikasi dengan Si Buah Hati, posisikan tubuh orangtua sejajar dengannya, sehingga ia nyaman berbicara tanpa perlu mendongakkan kepala. Cobalah berbicara dengan jelas, runut, dan tidak terburu-buru. 

Tatap wajah dan mata Si Buah Hati saat berkomunikasi. Lakukan pembicaraan sampai tuntas. Hal yang sama berlaku saat Si Buah Hati mencoba berbicara dengan orangtua. Hindari berkomunikasi sambil lalu, bermain handphone, atau mendengarkan seperlunya.

2. Membacakan Cerita

Ini sangat baik mengasah konsentrasi, atensi, dan imajinasi Si Buah Hati. Pilih buku dongeng menarik sesuai dengan usia Si Buah Hati. Minta ia untuk mendengarkan dengan baik, berikan intonasi dan nada yang sesuai dengan  jalan cerita. 

Bacakan cerita sampai selesai. “Dengan cara itu, Si Buah Hati tahu setiap aktivitas memiliki permulaan sekaligus akhir,” kata Gisella.  

3. Hindari Kebiasaan Memotong Pembicaraan

Memotong pembicaraan tidak mengajarkan kepada Si Buah Hati bagaimana menjadi pendengar yang baik. Dengan kata lain, ajari Si Buah Hati agar tidak melakukan hal ini. Orang tua harus menjadi teladan, saat menjadi pendengar bagi anak, jangan dulu menginterupsi sebelum anak menyelesaikan pembicaraannya.

4. Mainan atau Alat Bantu

Ada banyak sekali mainan atau alat bantu yang dapat  melatih atensi Si Buah Hati, seperti balok susun, mainan kartu, meronce manik-manik, atau menyusun puzzle. Namun, hindari memberikan stimulasi berlebihan saat bermain. Pada gilirannya, biarkan anak bermain sesuka hati mengikuti imajinasinya. 

Bahasa

Kemampuan berbahasa atau kemampuan berbicara yang perlu dilatih di masa balita adalah kemampuan ekspresif dan kemampuan reseptif. Kemampuan ekspresif adalah kemampuan Si Buah Hati berkata-kata, menyuarakan nada, mengungkapkan emosi, dan lain-lain. 

Sedangkan kemampuan reseptif adalah bagaimana Si Buah Hati menyerap, menangkap, dan memahami apa yang disampaikan. Anak usia toddler tahun, kemampuan ekspresifnya masih terbatas karena kemampuan berbicaranya masih terbatas, tapi kemampuan reseptifnya sudah berkembang dengan baik. 

Ini berbeda dengan anak usia prasekolah yang  kemampuan reseptif dan ekspresifnya sudah berkembang dengan pesat. 

Stimulasi:

  1. Banyak-banyaklah berkomunikasi dengan Si Buah Hati, sehingga perbendaharaan kosakatanya akan meningkat pesat. Kemampuan eksresif dan reseptifnya meningkat.
  2. Kenalkan dan tegaskan berbagai emosi lewat kata-kata, baik senang, sedih, marah, malu, dan lainnya. Gisella menyarankan agar orangtua memperlihatkan bagaimana perbedaan berbagai ekspresi emosi itu lewat intonasi, mimik muka, dan lainnya.
  3. Hindari memberi Si Buah Hati gadget tanpa pendampingan meski tujuannya untuk menghibur. Selain berisiko menyebabkan kecanduan, gadget juga dapat menghambat kemampuan berbahasa aktif, sehingga saat menggunakannya Si Buah Hati dan Bunda harus tetap berinteraksi, seperti mengenalkan warna, binatang, dan lainnya.
  4. Hindari menonton tv terlalu lama.
  5. Gunakan flash card agar Si Buah Hati lebih banyak mengenal kosakata.
  6. Sebelum mengenalkan bahasa asing, pastikan Si Buah Hati menguasai bahasa ibu terlebih dahulu agar ia tidak mengalami bingung bahasa. 

Memori

Memori adalah kemampuan Si Buah Hati mengumpulkan, menyimpan, dan mengeluarkan informasi yang diterima. Kemampuan memori sama halnya dengan kemampuan mengingat. 

Di usia toddler, kemampuan daya ingat Si Buah Hati masih terbatas. Untuk itu, orangtua perlu melatihnya. 

Stimulasi:

  1. Menceritakan pengalaman sehari-hari. Misalnya, sehabis pergi bertamasya ke kebun binatang, coba ingatkan Si Buah Hati pengalaman yang baru dialaminya, naik kendaraan apa, hal paling berkesan selama perjalanan, binatang apa sajakah yang ditemui, dan lain-lain.
  2. Setelah diacak, minta Si Buah Hati mengurutkan kembali berbagai benda dari yang paling kecil ke paling besar atau sebaliknya.
  3. Bermain kartu. Perlihatkan dua atau tiga pasa kartu. Setiap pasang kartu harus bergambar sama. Jajarkan kartu-kartu itu, minta Si Buah Hati mengingat gambar-gambar di kartu dan letaknya, lalu tutup kartu itu.  Setelahnya, perintahkan Si Buah Hati untuk membuka satu kartu dan mencari pasangannya. Semakin kuat daya ingatnya, semakin mudah ia menemukan kartu yang dibukanya.
  4. Simpan beberapa mainan di beberapa tempat tersembunyi dengan mengajak Si Buah Hati. Lalu, setelah semua mainan disembunyikan, minta Si Buah Hati menemukan mainan yang Bunda sebutkan. Setiap kali ia bisa mengingat letak dan menemukan mainan yang dimaksud, berikan pujian.

Problem Solving (Kemampuan Memecahkan Masalah)

Ajari Si Buah Hati kemampuan untuk memecahkan masalah sejak dini. Dengan kemampuan berpikir konkret yang merupakan kekhasan anak usia prasekolah, Si Buah Hati bisa diajak mencari solusi yang juga bersifat konkret atau yang bisa dilihat, diraba, dan dipegangnya.

Baca Juga: 3 Stimulasi Sederhana untuk Membantu Si Buah Hati Belajar Menjaga Kesehatan

Stimulasi:

  1. Perlihatkan hubungan sebab akibat atau aksi dan reaksi. Misalnya, sediakan dua buah gelas berbeda ukuran, yang lebih besar terisi penuh dengan air, yang lebih kecil kosong. Minta ia menuang air dari gelas besar ke gelas kecil. Lihatlah, karena ukurannya yang lebih kecil, gelas itu tidak dapat menampung seluruh air dari gelas besar. Air pun tumpah.
  2. Ajak Si Buah Hati memasukkan mainan ke lubang yang bentuknya sesuai. Perlihatkan apa yang  terjadi bila mainan dimasukkan ke lubang yang tidak sesuai dengan ukuran dan bentuknya.
  3. Biarkan Si Buah Hati mencoba melakukan rutinitasnya sendiri tanpa dibantu. Misal, makan dan minum, buang air di toilet, memakai baju, dan sebagainya.
  4. Biasakan memberi solusi pada masalah  yang ditemui, misal, tidak membuang mainan yang rusak, tapi memperbaikinya. 

Psikomotorik

Kemampuan psikomotorik berkaitan dengan kemampuan bertindak yang dilakukan Si Buah Hati setelah mempelajari sesuatu. Kemampuan bertindak ini melibatkan aktivitas otot motorik kasar, misalnya lari, melompat, memukul dan aktivitas motorik halus seperti, menggambar, menulis, menjumput, dan memegang.

Stimulasi:

  1. Minta Si Buah Hati untuk menggambar sesuai kemampuannya. Mulai corat-coret hingga menggambar objek yang jelas maksudnya.
  2. Minta Si Buah Hati menjumput mainan atau benda kecil, lalu masukkan ke wadah.
  3. Ajak Si Buah Hati  bergerak untuk melatih keseimbangan dengan berjalan di titian, memanjat, naik-turun tangga, merangkak, dan menangkap. Mengajaknya bersenam juga meningkatkan mood positif Si Buah Hati.
  4. Bermain pasel,  bermain susun balok, dan menempel kolase.

Untuk anak usia prasekolah, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Stimulasi 5 Aspek Kognisi Si Kecil Melalui Aktivitas Sederhana
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Ampuh Si Buah Hati Berani Tidur Sendiri: Teddy Bear dan Dongeng Malam

Published date

Siapa tidak mengenal boneka Teddy Bear? Boneka berbentuk beruang lucu dan berbulu halus ini dikenal sebagai teman tidur Si Buah Hati pada berbagai tahapan usia. Selain itu, Bunda dapat memanfaatkannya sebagai sarana mendongeng di malam hari yang juga mampu mengasah kemampuan Bahasa Anak. Simak cara lain untuk mengatasi anak susah tidur pada sang buah hati, untuk memberikan perlindungan dari gangguan kesehatan.

Atur Rutinitas Tidur

Buat kebiasaan sebelum tidur dengan aktivitas pendek dan sederhana. Menurut Sleep Health Foundation, rutinitas membantu tubuh dan pikiran bersiap untuk tidur. Baby Center Foundation menyarankan untuk memandikan Si Buah Hati dengan air hangat, mendongeng, dan mengganti piyama. Dukung stimulasi secara konsisten setiap malam untuk membiasakannya tidur dan bangun di waktu yang sama.

Jauhkan dari Gangguan yang membuat Anak susah Tidur

Cara terbaik menurut National Sleep Foundation adalah dengan memulai waktu tenang 30-60 menit sebelum bersiap untuk tidur. Jauhkan Si Buah Hati dari komputer, TV, maupun gadget yang menyebabkannya terlalu terstimulasi. Biasakan juga untuk mengajaknya ke kamar mandi sebelum tidur, agar ia tidak perlu terbangun di tengah malam untuk buang air kecil. Bunda juga bisa melakukan aksi cerdas dengan menyalakan lampu remang-remang untuk membuat suasana kamar lebih nyaman.

Bunda, baca juga artikel ini : Rahasia di Balik Tidur Siang bagi Si Buah Hati

Bacakan Cerita Sebelum Tidur

Membacakan cerita termasuk salah satu kegiatan yang bisa dilakukan sebelum Si Buah Hati tidur di malam hari. Pilih buku yang ceritanya menenangkan dan tidak menyeramkan, yang dapat menyebabkan terjadinya mimpi buruk dan anak menjadi susah tidur. 

Kecukupan tidur dapat mempengaruhi proses belajar, perkembangan kemampuan kognitif, dan tumbuh kembang anak secara keseluruhan. Gunakan cara mengatasi anak susah tidur seperti yang sudah dijelaskan di atas agar menjamin Si Buah Hati dapat beristirahat malam dengan baik.

Image Article
Teddy Bear, Boneka Lucu untuk Mengatasi Anak Susah Tidur dan Berani Tidur
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

4 Tips Bantu Otot Kaki Si Buah Hati Lebih Kuat

Published date

Si Buah Hati tidak hanya membutuhkan kelengkapan nutrisi untuk menunjang tumbuh kembangnya secara keseluruhan, tapi juga memerlukan olahraga teratur. Salah satu aktivitas fisik yang digemari anak-anak adalah berjalan kaki.

Simak tips lengkap mengajak Si Buah Hati berjalan-jalan pagi yang dapat menunjang proses belajar dan mengasah kemampuan kognitifnya, dengan cara yang seru berikut ini, Bunda.

1. Awali dengan Sarapan dan Segelas Susu di Pagi Hari

Sebelum beraktivitas upayakan Si Buah Hati sarapan terlebih dulu. Hidangkan beragam menu sarapan yang sehat, seperti oatmeal yang juga praktis disajikan. Tambahkan beberapa irisan pisang, stroberi maupun buah-buahan lain agar semakin meningkatkan selera makannya. 

Jangan lupa tambahkan segelas susu agar bisa melengkapi kebutuhan nutrisi hariannya.

2. Berikan Kebebasan

Berikan kesempatan pada Si Buah Hati untuk bebas berjalan-jalan dan bereksplorasi di lingkungan sekitar. Hal ini dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan baginya, sehingga ia tidak akan menunggu Bunda meminta dua kali untuk menggerakkan kaki ke luar rumah. 

Jangan lepaskan pandangan darinya untuk menjaga keamanannya, terutama saat berada di jalan yang dilalui banyak kendaraan.

3. Tinggalkan Smartphone di Rumah

Jadilah panutan yang baik bagi Si Buah Hati. Lakukan aksi cerdas dengan tidak membawa serta smartphone dan nikmati kebersamaan bersamanya. Selain menjaga tingkat kewaspadaan, Bunda juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk makin mendekatkan diri pada anak-anak dan melatih kemampuan bahasanya. 

Semakin orang tua menikmati kebiasaan berjalan-jalan di pagi hari, ia pun juga akan melakukan hal yang sama.

4. Luangkan Waktu Khusus

Biasakan untuk meluangkan waktu berjalan-jalan pagi atau buat jadwal khusus untuk aktivitas rutin ini. Selesaikan dulu pekerjaan yang menumpuk di rumah. 

Misalnya, mencuci piring atau menyapu, agar Bunda bisa menikmati kegiatan berjalan-jalan pagi tanpa harus diburu waktu. Si Buah Hati pun juga jadi lebih santai dan ikut menikmati perjalanan singkat tersebut.

Lakukan tips-tips tersebut agar Si Buah Hati terbiasa dan menyenangi aktivitas berjalan-jalan pagi bersama Ayah dan Bunda, ya. Bunda juga bisa mendukung kekuatan otot kaki anak dengan memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Biasa Jalan Kaki, Bantu Otot Kaki Si Kecil Kuat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Quiz Artikel
Off

Tips Agar Si Buah Hati Tidak Bosan Makan Pisang

Published date

Kebanyakan anak-anak menyukai pisang karena rasanya yang manis. Pisang juga mengandung banyak nutrisi seperti serat, vitamin C, dan kalium yang penting untuk menunjang tumbuh kembang dan proses belajar Si Buah Hati. Kandungan rendah lemak jenuh dan natrium juga memberikan perlindungan pada tubuh dari aneka penyakit degeneratif seperti jantung dan stroke.

Jangan biarkan Si Buah Hati bosan memakan pisang dengan mengolahnya menjadi aneka makanan anak 1 tahun nan lezat. Simak penjelasannya berikut ini ya.

Banana Pop

Ajak Si Buah Hati menyiapkan sajian yang satu ini ya. Minta bantuannya untuk mengupas pisang, setelah itu potong pisang lalu tusukkan ke stick. Siapkan coklat leleh, cacahan kacang, atau sprinkle warna-warni. Biarkan ia bereksplorasi dengan mencelupkan pizang ke coklat leleh dan menghiasnya, lalu masukkan ke dalam freezer. Selain memberikan sensasi seperti makan es krim, kegiatan ini juga dapat mengasah kemampuan psikomotorik dan melatih kreativitasnya.

Banana Bread

Membuat roti pisang adalah cara yang bagus untuk menggunakan pisang yang sudah matang. Agar lebih sehat, tunjukkan aksi cerdas Bunda bermain dengan resep, seperti mengganti tepung terigu dengan tepung gandum, mengurangi asupan gula, atau mengganti telur utuh dengan putihnya saja. The American Heart Association menyarankan untuk menggunakan 3 pisang matang yang dihaluskan untuk mensubtitusi ½ cangkir mentega.

Smoothie

Smoothie adalah cara yang sempurna untuk membujuk Si Buah Hati memakan lebih banyak buah dan sayuran. Para ahli kesehatan dari University of Maryland Medical Center menyatakan pentingnya kalsium untuk membangun tulang dan gigi yang kuat, serta memastikan fungsi jantung maupun saraf berjalan dengan baik. Tingkatkan asupan nutrisi dengan memberikan cinta Bunda dalam segelas smoothie berbahan pisang, selai kacang, yoghurt atau susu rendah lemak, dan kacang almon yang kaya nutrisi. Bisa juga menambahkan pisang ke dalam green smoothie sebagai pemanis alami.

Sarapan Sehat

Oatmeal dikenal sebagai salah satu pilihan sarapan sehat yang menyediakan serat dan vitamin B yang baik untuk mempertahankan energi sepanjang hari. Haluskan pisang menjadi bubur dan taburi oatmeal yang disangrai hingga menjadi renyah, atau bisa juga membuat bubur oatmeal dengan potongan buah pisang dan taburan kacang almond atau kismis.

Cukup mudah kan mengolah pisang menjadi aneka makanan lezat? Bikin sekarang juga yuk Bunda!

Image Article
Agar Si Kecil Tidak Bosan Makan Pisang
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cerdas Menggunakan Gadget untuk Si Buah Hati dan Bunda

Published date

Perkembangan teknologi yang pesat membuat gadget tidak bisa terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Selain untuk mencari informasi dan menunjang proses belajar, anak-anak kebanyakan sudah fasih memainkan jari merambah dunia maya.

Agar kesehatan mata tetap terlindungi, cukupi asupan nutrisi vitamin A dengan rajin memakan buah dan sayuran karena vitamin A dapat membantu mempertahankan keutuhan lapisan permukaan mata Si Buah Hati. Selain itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menjaga mata tetap sehat walau hobi bermain gadget. Simak ulasan lengkapnya berikut ini ya, Bunda.

Batasi Pemakaian Gadget

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar screen time tidak dilakukan lebih dari 2 jam per hari untuk Si Buah Hati yang berusia di atas 2 tahun. Screen time di sini termasuk menonton TV dan melihat layar gadget. Batasan tersebut akan memberikannya waktu lebih untuk membaca, bermain, dan bereksplorasi di luar rumah, sehingga tumbuh kembangnya tetap optimal. Penting bagi Bunda untuk membatasi pemakaian gadget agar memiliki waktu untuk beraktivitas dan bersosialisasi di luar rumah.

Berikan Contoh

Lakukan hal-hal sederhana seperti mematikan smartphone dan TV saat menghabiskan waktu bersama keluarga, misalnya saat makan malam. Bisa juga dengan mengajaknya melakukan aktivitas fisik baik sekedar berkebun di luar rumah atau sekadar berjalan-jalan pagi di sekitar rumah. Rachel Ehmke, MA, psikolog anak yang juga penulis parenting berpengalaman dari Child Mind Institute menekankan perilaku Si Buah Hati yang selalu menonton dan mempelajari kebiasaan orang tua.

Kontrol Pemakaian Gadget

Orang tua punya kuasa untuk mengatur jadwal pemakaian gadget dan durasi berada di depan layar elektronik. Caranya bisa dimulai dengan mengeluarkan TV atau komputer dari kamar tidur Si Buah Hati dan batasi pemakaiannya hanya di ruang keluarga agar memudahkan pengawasan dan juga menjadi sarana meningkatkan kedekatan. Dampingi setiap kali menonton atau bermain video game untuk membatasi paparan terhadap isi media yang tidak sesuai dengan umurnya.

Semoga tips-tips di atas dapat menambah pengetahuan Ayah dan Bunda tentang cara-cara menjaga kesehatan mata Si Buah Hati yang hobi bermain gadget.

Image Article
Cerdas Menggunakan Gadget untuk Si Kecil dan Bunda
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Gadget Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak

Published date

Mendengar kata anak dan gadget, biasanya selalu terbayang hal-hal negatif, seperti kecanduan bermain gadget atau bagaimana mereka mengakses konten-konten yang dapat merusak pola berpikirnya. Namun, jika digunakan dengan bijak, gadget bahkan bisa menstimulasi tumbuh kembang anak.

Gadget dan perangkat media audiovisual saat ini memang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Menurut Jovita Maria Ferliana, M.Psi., Psikolog dari RS Royal Taruma seperti dikutip Nakita.Id, pengenalan dan penggunaan gadget bisa dibagi ke beberapa tahapan usia. Untuk anak usia prasekolah, “Pemberian gadget sebaiknya hanya seputar pengenalan warna, bentuk, dan suara,” katanya.

Di usia ini, yang utama bukanlah gadget-nya, tapi peran orang tua. Gadget digunakan lebih sebagai sarana untuk mengedukasi anak oleh orang tua.

Dampak Positif Penggunaan Gadget Bagi Si Buah Hati

Sebetulnya, apa saja dampak positif gadget? Yang pertama, menurut Jovita,  gadget akan membantu tumbuh kembang fungsi adaptif seorang anak. Kemampuan beradaptasi membuat Si Buah Hati bisa menyesuaikan diri dengan keadaan sekitarnya dan perkembangan zaman. 

Jika perkembangan zaman sekarang ditandai dengan kemunculan perangkat dan aplikasi digital yang semakin canggih, maka anak pun harus tahu cara menggunakannya.

“Artinya fungsi adaptif anak berkembang,” tutur Jovita. Jadi, seorang anak harus tahu fungsi gadget dan harus bisa menggunakannya karena salah satu fungsi adaptif manusia zaman sekarang adalah harus mampu mengikuti perkembangan teknologi. Sebaliknya, anak yang tidak bisa mengikuti perkembangan  teknologi bisa dikatakan fungsi adaptifnya tidak berkembang secara normal.

Namun, fungsi adaptif juga akan menyesuaikan budaya dan tempat seseorang tinggal. Kalau anak tinggal di sebuah desa yang langka gadget, wajar ia tidak tahu dan tidak mengenal alat tersebut.

Nilai positif lain adalah gadget memberi kesempatan anak untuk leluasa mencari informasi. Apalagi anak-anak sekolah sekarang dituntut untuk mengerjakan tugas melalui internet.

Tentunya, orang tua harus tetap mendampingi karena justru di usia prasekolah, peran orang tua lebih dominan. Fungsi orang tua adalah menjelaskan dan membantu anak mengaitkan antara apa yang ada di gadget dengan apa yang ia lihat di dunia nyata. 

Misalnya, ketika gadget menampilkan warna merah, maka orang tua mengatakan, “Nah, ini warna merah,” dan seterusnya.

Kapan Si Buah Hati Boleh Diperkenalkan Gadget?

American Academy of Pediatrics pada tahun 2016 telah mengeluarkan rekomendasi terbarunya dalam hal paparan media elektronik (gadget/TV) untuk anak. Anak usia kurang dari 18 bulan sebaiknya tidak menggunakan media layar (screen media) kecuali video-chatting.

Pada anak usia toddler, perkenalan dengan media digital harus diseleksi berdasarkan program yang berkualitas tinggi dan dinikmati bersama Bunda atau Ayah. Selama menggunakan gadget, Si Buah Hati harus didampingi dan terus diajak berkomunikasi agar memahami yang dilihat.

Pada anak usia prasekolah, penggunaan screen media harus dibatasi hanya 1 jam per hari yang berisi program yang berkualitas tinggi. Orang tua tetap harus mendampingi anak dalam menonton atau menggunakan gadget agar anak memahami dan dapat mengaplikasikan atau mengambil manfaat dari yang ditontonnya dalam kehidupan sehari-hari.

Dari aspek interaksi sosial, tumbuh kembang anak-anak usia prasekolah sebaiknya memang lebih ke arah sensor-motorik. Yaitu, anak harus bebas bergerak, berlari, meraih sesuatu, merasakan kasar-halus. 

Bukankah gadget juga bisa memberikan stimulasi seperti pengenalan warna atau games yang melibatkan aktivitas? Betul sekali, “Namun, kemampuan anak untuk berinteraksi secara langsung dengan objek nyata tidak diperoleh anak. Tentu beda antara memencet tombol dengan jika anak sendiri yang melompat, kan?” papar Jovita.

Selama menggunakan gadget orang tua harus mendampingi dan memberikan penjelasan pada anak. Ketika melihat benda-benda tersebut di kehidupan nyata, orang tua dapat mengingatkan lagi tentang  hal-hal yang sudah dilihat Si Buah Hati di layar.

Sebagai contoh, anak dapat menambah pengetahuannya tentang proses hujan-banjir, proses tumbuhnya bunga, proses pembuatan mainan tertentu, dan masih banyak lagi.

Dokter Eva Devita, SpA(K), Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial di RSAB Harapan Kita, Jakarta menambahkan, anak usia sekolah sudah boleh menggunakan gadget atau media elektronik lainnya, tetapi tetap batasi waktunya.  

Pastikan kegiatan tersebut tidak memengaruhi waktu tidur, aktivitas fisik, dan perilaku lain yang berpengaruh pada kesehatan anak. “Pastikan materi dari gadget yang digunakan bisa dimanfaatkan sebagai sarana belajar anak, mengenal hal-hal baru, melatih daya ingat, dan memecahkan masalah,” kata dr. Eva.

Terapkan  batasan waktu dan program apa saja yang boleh dilihat atau dimainkan anak. Buatlah aturan yang disepakati bersama dengan anak kapan gadget boleh digunakan. Misalnya, sepulang sekolah dari pukul 16.00 sampai 18.00, tidak menggunakan gadget di kamar tidur, dan sebagainya.

Agar anak dapat mematuhi peraturan, informasikan tentang risiko atau dampak buruk dari penggunaan gadget yang berlebihan. Anak harus memahami bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatannya (kesehatan mata, kesulitan konsentrasi, berat badan), kurangnya waktu istirahat atau tidur, sampai kecanduan.

Selain memberikan batasan waktu dan program yang boleh dilihat dengan gadget-nya, Bunda dapat mengatur atau memakai aplikasi khusus yang tidak memungkinkan anak mengunduh atau menyaksikan program yang tidak sesuai untuk usianya. 

Efek Buruk Kelebihan Menggunakan Gadget

Berbagai penelitian menunjukkan penggunaan gadget pada usia yang sangat dini, memberikan dampak yang tidak baik terutama terhadap tumbuh kembang bahasa serta interaksi sosial anak. 

Untuk kelompok anak usia sekolah pun manfaat dari gadget atau media interaktif seperti media sosial dan video games tergantung pada lama penggunaan dan apa yang dilihat anak atau dilakukan anak dengan gadget tersebut. 

Jennifer Holmes dalam tulisannya tentang “9 Effects of Modern Gadgets on Children Development” menuliskan ada 9 dampak gadget untuk tumbuh kembang anak, yaitu perkembangan otak menjadi terganggu dan menyebabkan gangguan atensi, kognitif, belajar, meningkatnya impulsivitas, dan berkurangnya kemampuan untuk mengendalikan diri. 

Anak yang lebih banyak waktunya di depan gadget juga lebih rentan mengalami obesitas dibandingkan dengan mereka yang lebih banyak melakukan aktivitas fisik. 

Penggunaan gadget yang lama dapat memicu ketagihan atau adiksi sehingga anak cenderung impulsif, mudah tantrum, atau melawan orang tua. Interaksi dengan gadget yang berlebihan juga mengurangi kesempatan anak untuk berinteraksi dan bersosialisasi, sulit untuk tidur, serta interaksi dengan alam berkurang. 

Paparan yang lama dengan layar gadget juga dapat mengganggu fungsi penglihatan anak.

solusinya, pilih program yang bersifat interaktif dan merangsang tumbuh kembang anak. Misalnya, program puzzle, pengenalan bentuk, angka, benda atau alat transportasi dan lainnya. 

Untuk anak usia sekolah, gadget dapat dimanfaatkan untuk menambah informasi atau pengetahuan tentang materi yang dipelajari di sekolah. Bunda juga bisa membantu tumbuh kembang anak dengan melengkapi nutrisi hariannya. 

Salah satunya dengan memberikan minuman pelengkap gizi, seperti Susu DANCOW 3+ Nutritods. Ini adalah susu pertumbuhan yang diformulasi untuk usia prasekolah 3-5 tahun, mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zat besi, zink, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, tinggi vitamin A & C dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Cara Gadget Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

3 Cara Memilih Bantal yang Rangsang Kemampuan Berpikir Si Buah Hati

Published date

Pada tahapan toddler, kebanyakan anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur daripada terjaga. Sleep for Kids Organization, organisasi yang mengkaji tentang pentingnya tidur bagi anak-anak dari Amerika Serikat, menekankan pentingnya tidur untuk Si Buah Hati karena mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan emosional, proses belajar, serta perkembangan kemampuan kognitifnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur Si Buah Hati, seperti mengalami mimpi buruk, peningkatan kemampuan psikomotoriknya yang pesat, dan kecemasan menghadapi perpisahan. 

Tempat tidur yang kurang nyaman juga membuatnya sering menolak tidur. Ikuti langkah-langkah berikut ini untuk memilih bantal yang nyaman untuk tidur.

1. Berbahan Lembut

Kulit Si Buah Hati yang masih lembut dan kepala yang belum terlalu keras memerlukan bantal yang berbahan lembut. Penggunaan kain berkualitas rendah dapat menyebabkan iritasi seperti kemerahan, bintik-bintik, dan gatal-gatal.

Selain itu, pilihlah bahan kain yang hypoallergenic agar tidak menstimulasi reaksi alergi berupa mata berair, kulit kemerahan, dan gangguan saluran pernafasan. Sebelum membeli, raba permukaan kain bantal dan hindari yang terasa panas dan tidak nyaman di kulit. Sebagai orang tua, mengeluarkan uang ekstra akan lebih baik daripada harus mengorbankan kenyamanan tidur Si Buah Hati.

2. Tahan Lama

Bahan yang digunakan untuk membuat bantal wajib dipertimbangkan. Belilah bantal yang terbuat dari bahan yang tidak hanya lembut, tapi tahan terhadap proses pencucian, dan dapat mempertahankan bentuknya. Cobalah untuk membeli bantal berbahan polyester yang dapat dicuci dengan tangan atau mesin. Selain itu, perlindungan Si Buah Hati dari reaksi alergi yang dipicu oleh penggunaan bulu untuk pengisi bantal.

3. Ukuran Bantal

Ukuran bantal merupakan faktor terpenting yang harus dipertimbangkan sebelum membelinya. Bantal yang kebesaran dapat menutupi wajah Si Buah Hati dan berbahaya untuk keselamatan Si Buah Hati. 

Selain itu, ia tidak akan mendapatkan rasa nyaman yang dicari dan tidur dengan gelisah. Libatkan aksi cerdas anak-anak dengan membawanya saat akan membeli bantal, minta untuk mencobanya dan memilih mana yang paling nyaman. 

Tidak hanya baik untuk menunjang waktu istirahatnya, kegiatan ini juga memberinya kebebasan untuk menentukan pilihan dan mengasah kemampuan penyelesaian masalah.

Semoga tips-tips di atas dapat membantu orang tua dalam memilih bantal yang tepat dan nyaman bagi Si Buah Hati ya.

Untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir Si Buah Hati, Bunda membutuhkan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Bantal Istimewa Rangsang Kemampuan Berpikir Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Yuk Ketahui Tata Cara Bermain di Taman Bermain!

Published date

Bermain di playground bisa jadi pilihan menyenangkan untuk menghabiskan akhir pekan. Selain meningkatkan aktivitas fisik, juga dapat mengembangkan kemampuan psikomotorik yang baik bagi tumbuh kembang Si Buah Hati.

Taman bermain ini juga menjadi tempat berkumpulnya anak-anak dan orang tua, sehingga menjadi wadah yang tepat untuk mengasah keterampilan sosial dan kemampuan bahasanya, lho.

Sebelum memutuskan pergi ke playground, ada beberapa aturan tertulis yang harus ditaati oleh anak-anak dan pendampingnya, dalam hal ini orang tua. Etika apa saja yang harus dilakukan selama berada di taman bermain?

Bergantian Menggunakan Permainan

Baru saja Bunda mendorong Si Buah Hati di ayunan, kemudian anak-anak mulai berkumpul menunggu giliran memainkannya. Ini adalah kesempatan yang baik untuk mengajarkan Si Buah Hati tentang pentingnya antri dan bergantian. Berikanlah batasan waktu untuk bermain, kemudian biarkan anak lain mencoba permainan tersebut. Begitu pula sebaliknya.

Mengingatkan Si Buah Hati untuk Mengikuti Aturan

Playground biasanya dilengkapi dengan peralatan dan permainan yang dapat dimainkan oleh beragam usia. Untuk menjamin keselamatan dan keamanan selama bereksplorasi, dukung stimulasi Si Buah Hati untuk memilih permainan yang dirancang seusia dengan tahapan usianya. Selain itu, selalu dampingi atau awasi penggunaannya agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain yang ada di area playground.

Menegur Anak Lain

Ketika melihat anak lain mendominasi permainan dan tidak mau mengantre, bahkan mulai mendorong anak-anak lainnya, ingatkan dengan tegas, tapi dengan tetap tenang dan santun. Bukan tugas Bunda untuk mendisiplinkan anak orang lain, tapi mintalah kesediaannya untuk bekerjasama.

Apabila anak tersebut masih mengabaikan, Bunda bisa memberitahukan kepada orang tuanya untuk menangani situasi yang terjadi. Hal ini juga dapat memberikan contoh yang baik untuk Si Buah Hati untuk meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah.

Ikut Menjaga Kebersihan

Terkadang Bunda membawa makanan atau minuman untuk menemani Si Buah Hati bermain. Bereskan sebelum pulang untuk ikut menjaga kebersihan playground. Stimulasi anak untuk melakukan hal yang sama. Keadaan taman yang bersih dan bebas sampah tentunya lebih menyenangkan bagi semua orang.

Perhatikan etika-etika di atas sebelum memulai hari yang menyenangkan di taman bermain ya, Bunda.

Image Article
Bunda, Yuk Ketahui Tata Cara Bermain di Taman Bermain!
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bunda, Ini 7 Cara Mudah Agar Si Buah Hati Suka Sayuran

Published date

Mungkin Bunda termasuk orang tua yang sedang khawatir karena Si Buah Hati menolak makan sayuran. Sudah dibujuk atau dirayu, Si Buah Hati tetap tidak mau makan dan kalau dipaksa, mereka akan “melepeh” sayuran kemudian memilih menu ayam atau telur sebagai alternatif.

Perlu Bunda ketahui, Si Buah Hati usia di atas satu tahun mulai bisa menunjukkan ketidaksukaan mereka pada menu tertentu. Dan biasanya menu makanan yang selalu dihindari adalah sayuran. Padahal, sayur-sayuran, terutama yang berwarna hijau, mengandung banyak vitamin alami seperti vitamin A, C, dan E, nutrisi, dan serat yang dibutuhkan Si Buah Hati untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuhnya. Jumlah kandungan vitaminnya bahkan mengalahkan vitamin di buah atau makanan lainnya. 

Tidak percaya? Contoh gampangnya wortel mengandung vitamin A hampir 10 kali lipat dibanding dengan buah melon merah. Ketidaksukaan Si Buah Hati pada sayur biasanya disebabkan empat hal ini:

  1. Kurangnya kreasi dalam memasak sayuran sehingga menyebabkan sayur dianggap menu yang kurang menarik.
  2. Rasa sayuran yang cenderung hambar di lidah ketimbang menu lain seperti tempe atau telur.
  3. Menu di Indonesia kebanyakan adalah jenis gorengan dan tumisan, sehingga sayur bening atau salad kurang begitu popular.
  4. Trauma masa lalu karena menu yang diberikan sebelumnya berupa aneka sayuran yang dicampur dan diblender sehingga rasanya jauh dari enak.

Kalau sudah begini, dibutuhkan strategi cerdas dari Bunda mendorong Si Buah Hati untuk menyukai jenis makanan yang super penting ini. Bukan apa-apa, kalau Si Buah Hati kekurangan sayuran maka akan berimbas pada pertumbuhannya. Belum lagi kalau Si Buah Hati akan mengalami masalah sembelit akibat kurangnya serat dalam tubuh.

Nah berikut beberapa tips menarik untuk Bunda agar Si Buah Hati bisa mencintai sayur sebagai makanan Si Buah Hati 1 tahun yang harus ada di menu.

Beri Contoh

Si Buah Hati usia satu tahun ke atas cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi bila Bunda ingin Si Buah Hati mencintai sayur, Bunda harus menunjukkan kalau Bunda dan keluarga juga menyukai sayur-sayuran. Usahakan memiliki menu sayuran setiap hari di meja makan dan ikut menikmati sayuran itu untuk memberikan contoh kepada Si Buah Hati.

Tampilkan Sayuran Semenarik Mungkin

Bentuk tampilan hidangan sayuran yang menarik akan "menggoda” Si Buah Hati untuk mau makan sayur. Misalnya wortel yang dipotong-potong berbentuk bintang atau Mr Smile dalam kuah sop akan lebih menarik perhatian. Bisa juga berkreasi dengan menghidangkan salad dalam piring superhero kesayangan Si Buah Hati.

Berbelanja dan Memasak Bersama

Cara lainnya adalah mengajak Si Buah Hati berbelanja dan membiarkan dia memilih jenis sayur yang disukai untuk dimasak. Cara ini juga akan mendorong Si Buah Hati makan sayur karena dia merasa sudah memilih sendiri. Lebih baik lagi dengan mengajak Si Buah Hati untuk memasak di dapur untuk melihat bagaimana proses pembuatan sayuran tadi.

Membuat Jus Buah dan Sayur

Selain sayuran, buah-buahan juga menjadi alternatif tambahan serat bila Si Buah Hati tidak menyukai sayuran. Biasanya rasa buah yang lebih beragam dan manis akan lebih mengoda. Bisa juga Bunda mencampur buah dengan wortel atau tomat dan menjadikannya jus atau smoothie. Si Buah Hati pasti suka.

Tawarkan Sayuran Saat Lapar

Biarkan Si Buah Hati bermain dan saat lapar tawarkan dia sayuran. Biasanya cara ini cukup ampuh mengingat Si Buah Hati akan makan apa pun karena kondisinya sedang lapar. Penelitian yang dilakukan oleh Cornell University di Amerika juga menemukan kalau Si Buah Hati-Si Buah Hati yang diberikan waktu bermain sebelum istirahat akan makan lebih banyak buah dan sayuran.

Bermain dengan Sayuran

Imajinasi Si Buah Hati-Si Buah Hati bisa membuatnya mau menyantap sayuran. Biarkan dia bermain dengan sayuran sebagai superhero yang membutuhkan sayuran untuk mendapatkan energi. Bunda juga bisa mengasah imajinasinya dengan berpura-pura ikutan dalam khayalan Si Buah Hati.

Tidak Memaksa

Pastikan Bunda tidak memaksa Si Buah Hati untuk makan sayur karena Si Buah Hati akan lebih membenci sayuran. Jangan pula memberi iming-iming atau hadiah karena akan menjadi kebiasaan untuk makan sayur bila ada hadiah. Baiknya ditumbuhkan motivasi Si Buah Hati dengan sabar dan terus menerus.

Kebiasaan memakan sayuran sebenarnya adalah kebiasaan yang bisa dipelajari dan akan sulit diubah jika Si Buah Hati dewasa nanti. Dengan banyak menyantap sayuran, Si Buah Hati akan tumbuh dan berkembang lebih sehat karena semua vitamin akan terpenuhi.

Selain sayuran, Bunda juga bisa melengkapi kebutuhan 4 sehat 5 sempurna Si Buah Hati dengan susu. DANCOW 1+ Nutritods merupakan susu pertumbuhan yang tepat karena diformulasikan untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun. Susu ini juga memiliki kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus. 

Pastikan tumbuh kembang Si Buah Hati selalu diiringi konsumsi sayur dan susu ya Bunda!

DANCOW Bantu Lindungi Eksplorasi Si Buah Hati.

Image Article
Bunda, Ini Cara Mudah Agar Si Kecil Suka Sayuran
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off