Asah Kemampuan Bicara Si Buah Hati dengan Komik dan Boneka

Published date

Kemampuan bicara Si Buah Hati berkembang pesat saat memasuki usia satu tahun. Celotehan dan gumamannya perlahan berubah menjadi kata-kata yang jelas. Lalu ia berusaha merangkai kalimat.

Hingga akhirnya anak bisa berkomunikasi dengan lancar. Karena itu, Bunda harus terus mengasah keterampilan bahasa anak untuk mendukungnya dalam mengekspresikan keinginan.

Komik Untuk Stimulasi Si Buah Hati Berbicara

Bunda bisa menggunakan media buku komik untuk menstimulasi kemampuan bicara anak usia satu tahun. Paduan cerita dan gambar komik yang menarik membuat Si Buah Hati betah mendengarkan kisah yang Bunda bacakan. Dia juga dapat memetik pelajaran yang tersirat dari komik tersebut.

Untuk membuat Si Buah Hati semakin memahami isi cerita, maka Bunda harus memilih komik yang tepat. Islami Maulid Alam dalam karya tulis berjudul Perancangan Cergam Cerita Rakyat Memecah Matahari, mengutip pernyataan Kritikus Literatur anak-anak Perry Nodelman yang menyatakan bahwa buku anak yang baik adalah buku bergambar yang dikemas dalam bentuk penyampaian cerita yang khusus. 

Maka, buku anak hendaknya punya kriteria sebagai berikut.

  • Isinya relevan.
  • Memiliki penampilan fisik yang menarik, menghibur, dan mudah diingat.
  • Ilustrasi yang menarik.
  • Warna dan bentuk ukuran tulisan yang tepat.
  • Menimbulkan motivasi untuk membaca serta mengembangkan daya imajinasi.
  • Membuat rasa ingin tahu dan mengembangkan sikap positif.

Bagaimana Bunda bisa tahu Si Buah Hati menyimak cerita komik yang baru saja dibaca? Lakukan saja tes kecil dengan menanyakan nama dan sifat tokoh dalam kisah tersebut. 

Jika kemampuan bahasanya sudah berkembang, Bunda bisa memintanya menceritakan kembali. Bercerita dapat menumbuhkan daya tangkap, imajinasi, fantasi, rasa senang serta memperhalus budi pekerti. Bunda juga bisa mengajak Si Buah Hati kembali menceritakan isi komik dengan boneka tangan.

Lakukan Pertunjukan Boneka Tangan

Menurut dokter Enny Zubaidah pada buku Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini, pertunjukkan boneka yang disertai cerita dapat mengembangkan daya imajinasi dan gagasan anak melalui bahasa. 

Cara ini merupakan salah satu teknik atau cara mengajari anak bicara yang bisa diterapkan kepada Si Buah Hati. Selain itu, juga mengajarkan anak berkonsentrasi dan mampu berbicara kepada orang lain yang menjadi penonton.

Selain menggunakan cerita dari komik, pertunjukan boneka bisa menggunakan cerita yang Bunda dan ia ciptakan. Misalnya kisah belanja di pasar, bertamu atau sekolah. Dalam cerita itu, Si Buah Hati bisa menjadi aktor utama. Sehingga ia akan mulai berimajinasi dengan membayangkan dan menirukan suara boneka yang dipegang. 

Ia juga menjadi bebas mengemukakan masalah yang ada di pikirannya. Enny menyarankan boneka sebagai cara melatih anak bicara dan menumbuhkan imajinasi Si Buah Hati, karena:

1. Pakai Bahasa Universal

Pertunjukan boneka menggunakan bahasa universal. Jika anak tidak menguasai bahasa yang digunakan pada sandiwara, setidaknya ia dapat memahami dari gerakannya.

2. Belajar Kerja Sama

Pertunjukan boneka mengajarkan kerja sama dengan orang lain. Sebab jalan ceritanya boneka satu harus berinteraksi dengan boneka lainnya.

3. Memperdalam Pelajaran

Pertunjukkan boneka mampu mengintegrasikan kurikulum dari semua mata pelajaran di sekolah atau kelompok bermain. Jika puppet ini dimainkan oleh Bunda, anak tidak hanya menguasai literasinya, namun juga dapat memperoleh banyak hal dari sajian yang sudah dikemas.

Untuk membantu perkembangan komunikasi anak, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Asah Kemampuan Bicara dengan Komik dan Boneka
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Bekal Unik, Lebih Menarik dari Jajanan Sekolahan

Published date

Suatu hari, Bunda mendapati Si Buah Hati sedang asyik menikmati keripik bertabur bumbu yang gurih bersama teman-temannya di sekolah. Di lain waktu, Bunda melihatnya menyeruput es yang berwarna terlalu cerah. Hati Bunda jadi deg-degan. Sebab banyak jajanan mengandung bahan tambahan berupa zat kimia yang bisa berbahaya untuk Si Buah Hati.

Menurut ahli nutrisi dokter Saptawati Bardosono, sebenarnya Si Buah Hati boleh saja mengonsumsi makanan dengan bahan tambahan pangan (BTP). Asalkan pencernaannya sehat, daya tahan tubuh kuat, dan fungsi ginjal baik. Dosis penyedap atau pengawet pun harus dalam batas yang diperbolehkan bagi tubuhnya.

Bunda sendiri tentu ingin selalu memberikan makanan alami untuk Si Buah Hati. Namun, saat ini banyak makanan diproduksi dalam jumlah besar secara otomatis. Akhirnya Bunda mengenalkan snack dengan BTP kepada Si Buah Hati dan membiarkannya jajan. Padahal tidak ada jaminan kebersihan dan kandungan nutrisi pada makanan yang dijual di sekolah. ”Hidangan di kantin pun disiapkan beberapa jam sebelum disajikan, kontaminasi tangannya luar biasa,” kata Saptawati, 23 September 2015.

Nah, satu trik yang bisa Bunda lakukan agar Si Buah Hati berpaling dari jajanan tidak sehat adalah membuat bekal unik ala bento Jepang. Untuk penyajiannya, Bunda bisa berkreasi dalam menghias dan menata makanan di dalam kotak makanan Si Buah Hati, hingga menjadi lukisan alam atau tokoh animasi. Misalnya, telur dadar yang berwarna kuning bisa menjadi wajah Spongebob. Sementara nasi putih dapat dibentuk jadi kepala panda yang lucu.

Ahli Gizi Hindah Muaris mengungkapkan berbagai keuntungan penyajian bekal makanan dari Jepang pada buku berjudul 30 Menu Bekal Sekolah Ala Bento. Menurut dia, variasi bentuk makanan seperti pada bento dapat mengurangi kecenderungan anak untuk jajan. Dengan demikian, ia akan terhindar dari penyakit akibat jajanan jorok. Dia bisa pula belajar lebih menghargai makanan rumah.

Namun, bekal yang cantik juga harus bergizi ya Bunda. Pastikan Bunda telah memasukkan makanan yang mengandung nutrisi seimbang dalam satu kotak makanan. Komposisi makanan seimbang yaitu setengah bagian berisi karbohidrat dan lauk, setengah bagian lagi dipenuhi sayur dan buah. Sementara untuk kebutuhan mineral, Bunda bisa menambahkan dengan air atau susu.

Selain membuat bekal, Bunda juga harus memberi edukasi pada Si Buah Hati agar selalu memilih makanan sehat. Caranya dengan membacakan dongeng tentang makanan sehat. “Sehingga Si Buah Hati akan mengerti sendiri dan Bunda tidak perlu capek-capek melarangnya,” kata Saptawati. Dengan demikian, secara tidak langsung Bunda telah memberikan perlindungan agar ia tidak sakit akibat jajan sembarangan.

Image Article
Bekal Unik, Lebih Menarik dari Jajanan Sekolahan
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Cara Mudah Stimulasi Motorik Halus Si Buah Hati di Rumah

Published date

Pematangan fungsi otak Si Buah Hati dipengaruhi faktor genetika dan pola asuh anak. Maka, Bunda mesti memahami cara pengasuhan yang benar untuk mendukung perkembangannya. Berdasarkan hasil penelitian dokter Soedjatmiko yang berjudul Pentingnya Stimulasi Dini untuk Merangsang Perkembangan Bayi dan Balita Terutama pada Bayi Risiko Tinggi, orang tua memiliki lima peran dalam perkembangan anak. Lima peran tersebut, kemudian disingkat 5P, yaitu:

  1. Penyediaan lingkungan pembelajaran.
  2. Predictability yaitu sikap orang tua dapat diramalkan.
  3. Bermain dengan proses ping-pong. Atau dengan kata lain, permainan yang mengutamakan proses interaksi antara pemain, layaknya permainan bola ping-pong. Namun tentu Si Buah Hati belum bisa diajak bermain tenis meja, ya Bunda.
  4. Biarkan dan dorong anak secara persisten untuk tetap tertarik di dalam aktivitas.
  5. Jangan menjadi semacam "profesor" dengan selalu berbicara dan tidak memberi kesempatan kepada Si Buah Hati.

Lebih lanjut, dalam hasil penelitian yang ditayangkan di situs berisi kumpulan laporan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu, Soedjatmiko menyebutkan beberapa kegiatan yang bisa Bunda lakukan untuk menstimulasi motorik halus Si Buah Hati yang sudah berusia 1-3 tahun. Aktivitas sederhana ini bisa dilakukan di rumah. Berikut saran Soedjatimiko :

  1. Stimulasi gerak halus, koordinasi visual dan kognitif untuk Si Buah Hati yang berusia 1-1,5 tahun : mencoret-coret, menyusun kubus, balok, memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya.
  2. Stimulasi gerak halus, kemandirian dan kognitif untuk Si Buah Hati yang berusia 1-1,5 tahun : dengan bermain menggunakan boneka, alat-alat rumah tangga, sendok garpu, atau belajar melepas celana dan baju.
  3. Stimulasi kemampuan gerak halus, kemandirian, dan kognitif untuk anak berumur 1,5-2 tahun :dengan berlatih mencuci tangan, menyikat gigi, memakai celana, baju, menggambar garis.
  4. Stimulasi gerak halus, kemandirian dan sosial anak yang berusia 2 tahun : dengan memakai baju sendiri, menyikat gigi, bermain kartu, menyebutkan nama teman, menggambar garis dan lingkaran, atau menggambar manusia.

Nah, kini Bunda sudah tahu cara menstimulasi motorik halus Si Buah Hati dengan cara sederhana dan bisa dilakukan di rumah. Saat menjalankan itu semua, jangan lupa untuk memberikan kehangatan, rasa cinta, dan kepedulian ya, Bunda. Sebab, hal-hal tersebut juga menjadi faktor penting dalam penerimaan serta pembelajaran Si Buah Hati agar tumbuh kembangnya menjadi optimal.

Image Article
stimulasi motorik halus
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tips Dampingi Eksplorasi Si Buah Hati untuk Bunda dan Ayah

Published date

Di usia emas, Si Buah Hati mulai memiliki rasa ingin tahu yang besar. Seperti menunjukkan antusiasmenya terhadap berbagai hal. Ini tentu hal yang baik untuk perkembangan otak dan karakternya.

Nah, dalam tahap ini Bunda dan Ayah memiliki peran penting untuk mendampingi Si Buah Hati. Sebab untuk mencapai kesuksesan hidup, Si Buah Hati tidak hanya memerlukan kecerdasan kognitif yang bisa diukur dengan angka, seperti membaca atau berhitung, saja. Tetapi juga kecerdasan kognitif, seperti rasa kepercayaan diri, mudah bergaul, kreatif, dan berjiwa pemimpin.

Kecerdasan kognitif ini sendiri bisa diperoleh Si Buah Hati ketika bereksplorasi di alam bebas. Sementara keberadaan Ayah dan Bunda dalam masa eksplorasi tersebut dapat membantunya mengembangkan kecerdasan kognitif, serta menambah kelekatan (attachment) antara Ayah, Bunda, dan Si Buah Hati.

”Tapi saya tak punya banyak waktu untuk mendampingi, karena kesibukan saya.” Mungkin, hal inilah yang terlintas di pikiran Bunda.

Menurut psikolog anak Ratih Ibrahim dalam wawancara 7 Agustus 2015, sebenarnya, Bunda tidak harus menyediakan waktu 24 jam dalam sehari untuk mendampingi Si Buah Hati. 

"Cukup sediakan waktu dua atau tiga jam sehari, sebelum berangkat atau sesudah pulang dari kesibukan Bunda,” ujar Ratih.
Agar tidak kehilangan momen attachment dengan Si Buah Hati, Bunda bisa mengisi waktu untuk bercengkerama dengan Si Buah Hati, usia pulang bekerja. Di momen itu, Bunda bisa memberikan afeksi atau perilaku kasih sayang pada Si Buah Hati, seperti memeluk, mencium, menggelitik, mengelus, mengobrol,kelonan, main bersama, dan bersenda gurau.

Pada malam harinya, Bunda dapat mengantarkan Si Buah Hati tidur sambil membacakan cerita dongeng. Akhiri dengan kecup kening dan katakan bahwa Bunda sangat mencintainya.

Nah berikut beberapa tips dari Ratih untuk Ayah dan Bunda dalam mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi:

a) Bunda dan Ayah harus perhatikan apakah eksplorasi yang dilakukan Si Buah Hati sudah sesuai dengan tahapan usia tumbuh kembangnya.

b) Agar Si Buah Hati termotivasi untuk aktif bereksplorasi, Bunda dan Ayah harus bisa menunjukkan kesenangan atau antusiasme yang tinggi saat berada di luar, mendampingi Si Buah Hati bereksplorasi.

c) Bunda dan Ayah tidak harus berbagi peran secara saklek. Namun jika Bunda dan Ayah bisa bersama-sama mendampingi Si Buah Hati, maka akan lebih baik. Bila sulit menghabiskan waktu bersama-sama, barulah berbagi peran.

Pembagian peran ini berdasarkan kemampuan Bunda atau Ayah dalam melakukan eksplorasi seperti yang dibutuhkan Si Buah Hati. Misalnya, Ayah pandai memancing, maka saat Si Buah Hati memancing Ayah yang mendampingi. Bunda pandai berenang, maka saat Si Buah Hati berenang Bunda yang mendampingi.

Kehadiran orang tua sangatlah bermakna dalam proses pertumbuhan Si Buah Hati. Mendampingi saat Si Buah Hati bereksplorasi, menjadi teman bermain, memastikan ia memiliki waktu untuk bermain yang cukup di sela jadwal aktivitasnya sehari-hari, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat dilakukan Ayah dan Bunda dalam mendukung Si Buah Hati mengembangkan kreativitas dan kecerdasan kognitifnya.

Untuk mendukung fungsi kognitifnya, Bunda bisa memberikan pelengkap nutrisi, seperti Susu DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tips Dampingi Eksplorasi Si Kecil untuk Bunda dan Ayah
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Rangsang Belajar Menulis Si Buah Hati dengan Eksplorasi Kesenian

Published date

Pada kebanyakan sekolah dasar di Indonesia, calon siswa diharapkan sudah memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung. Hingga para orang tua sibuk berlomba mempersiapkan Si Buah Hati sejak dini. Bahkan beberapa tempat bimbingan belajar membuka kelas untuk murid taman kanak-kanak yang akan mendaftar masuk SD.

Dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tercantum artikel berjudul Perkembangan Literasi Anak yang menyatakan bila Bunda bisa mengajarkan membaca sejak Si Buah Hati berusia dua tahun. Caranya, Bunda kerap membacakan berbagai buku kepada Si Buah Hati. Sehingga menumbuhkan minat baca dan menambahkan perbendaharaan kata Si Buah Hati.

Sementara untuk pelajaran menulis, Bunda dapat memperkenalkannya kala Si Buah Hati berumur tiga tahun. Sebab di usia ini, Si Buah Hati sudah bisa mulai belajar menulis sekaligus melatih keterampilan motorik halus dasarnya. Untuk itu, berikan alat-alat dengan pegangan yang gemuk agar mudah dipegang Si Buah Hati, misalnya spidol, krayon, atau highlighter dengan diameter besar.

Dengan highlighter, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati menuliskan nama panggilannya dengan huruf besar. Lalu contohkan kepadanya cara mengikuti garis dan lengkung pada tulisan tersebut menggunakan highligter. Ini akan membiasakan Si Buah Hati melihat cara menulis namanya.

Bunda dapat pula menuliskan nama Si Buah Hati dengan bentuk titik-titik. Lalu minta dia membuat garis yang menghubungkan titik-titik tersebut. Harapannya, Si Buah Hati terbiasa menghafal bentuk tulisan namanya. Supaya tidak bosan, ketika Si Buah Hati sudah makin terbiasa, coba lakukan pula dengan nama anggota keluarga lain. Nama Ayah, Bunda, kakak, adik, atau kakek-neneknya.

Selain itu, Bunda bisa mengajak Si Buah Hati menuliskan nama dengan menggunakan beragam benda ataupun mainan. Satu benda mudah digunakan dan kemungkinan besar dikenali Si Buah Hati adalah tanah lempung atau plastisin. Caranya, Bunda menuliskan nama Si Buah Hati di atas kertas besar. Kemudian, minta dia membentuk plastisin mengikuti bentuk huruf-huruf tersebut. Hal ini akan membantu Si Buah Hati menggunakan otot lengan, berupaya berkonsentrasi, serta melatih motoriknya.

Saran tambahan untuk mendorong Si Buah Hati belajar menulis adalah menggunakan medium seni. Bantu Si Buah Hati mengeksplorasi beragam warna dalam pembelajarannya. Misal, mulai dengan krayon, spidol, kapur berdiameter besar, lalu ganti dengan kapas bulat, spons, atau alat untuk membersihkan telinga yang dicelupkan ke dalam cat. Bereksplorasi dengan beragam warna, tekstur, dan medium seni lain akan merangsang keingintahuan serta kreativitas Si Buah Hati.

Image Article
Rangsang Belajar Menulis Si Kecil dengan Eksplorasi Kesenian
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Latih Kesabaran Si Buah Hati dengan Berkebun

Published date

Sejak setahun terakhir, Nayra Arifa (9 tahun) dan Muhammad Zaydan Kusuma (4 tahun) punya hobi baru yaitu berkebun. Kegiatan bercocok tanam dilakukan di lantai atas rumah mereka di Depok. Rina Kusuma, sang Bunda, menyulap pojok loteng menjadi 'Kebun Mini NayZay', sesuai nama panggilan kedua buah hatinya.

Ukuran Kebun Mini NayZay terbilang mungil, hanya 2x2 meter. Namun Bunda yang satu ini cerdik mengakali ruang sempit dengan menggunakan pot sebagai media tanam. Di kebun inilah NayZay menanam tomat, pakcoy, kangkung, cabai rawit, dan lemon cui. Selain aneka tanaman hortikultura, ada pula tanaman bunga telang ungu yang bunganya bisa dipetik lalu diseduh jadi sajian minuman.

Anak-anak tempo dulu akrab dengan aktivitas bertanam hortikultura—seperti yang tergambar dalam lagu “Menanam Jagung” ciptaan Ibu Sud—. Kini keterbatasan lahan di perkotaan cenderung menjauhkan Si Buah Hati dari aktivitas bercocok tanam. Namun, sejak tahun 2000-an muncul gerakan berkebun di wilayah perkotaan (urban farming). Kampanye semacam ini bertujuan untuk melibatkan setiap anggota masyarakat, termasuk anak-anak, untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan berkebun.

Menurut Clara Jessica dalam penelitian berjudul Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Seni di Sewon, Yogyakarta, Bunda dapat melibatkan Si Buah Hati dalam aktivitas berkebun sejak dini. Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara untuk mendukung tumbuh kembang anak usia 5 tahun. Selain itu, dia juga bisa memetik banyak manfaat saat menanam tanaman dan menuai hasil berupa sayur, buah, bunga yang telah dirawat sendiri.

Muninggar Herdianing dalam penelitian berjudul Desain Sarana Berkebun dan Bermain untuk Anak Usia 4-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak, mengatakan para pakar sepakat bahwa berkebun bermanfaat bagi perkembangan otak anak. Aktivitas ini baik untuk mengasah kecerdasan naturalis Si Buah Hati. Kegiatan ini juga membuat anak memiliki kecakapan dalam mengenali, mengelompokkan, dan menghargai berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan pengalaman Bunda Rina, Si Buah Hati bisa melatih kesabaran saat berkebun. Dia lalu menceritakan sebuah pengalaman menarik yaitu ketika Nay dan Zay menemukan kepompong ulat saat menyiangi kebun mereka. Awalnya, keduanya panik dan jijik melihat hama tanaman yang satu itu. Namun kemudian Rina terpikir untuk mengajak NayZay untuk merawat kepompong tersebut dalam toples kaca sampai berubah jadi kupu-kupu.

Ternyata NayZay sangat menikmati proses menunggu ulat mereka bermetamorfosis dan merawatnya dengan sabar. Mereka girang bukan kepalang waktu akhirnya ada sayap yang menyembul keluar dari kepompong. “Sampai sekarang mereka sudah empat kali melepas kupu-kupu,” ucap Rina ketika dihubungi, Sabtu 28 November 2015.

Bunda Rina menambahkan, kegiatan berkebun memupuk rasa tanggung jawab dan membangun empati dalam diri Nay dan Zay. Anak-anak pun bisa belajar tentang fenomena alam dan cuaca. Mereka juga memahami siklus makhluk hidup dari kejadian metamorfosis dan proses tumbuh kembang tanaman.

Walau demikian, Rina memahami aktivitas di luar ruangan seperti berkebun juga punya risiko terhadap kesehatan Si Buah Hati. Kondisi cuaca yang bisa berubah mendadak dan media tanam yang berpotensi menyimpan kuman jadi perhatiannya. Namun itu tidak membuatnya berhenti mendorong Si Buah Hati untuk bereksplorasi.

Karena itu Rina selalu pasang mata ketika kedua buah hatinya sedang berkebun. “Kalau sudah terlalu panas, saya ajak mereka berhenti. Selesai berkebun juga mereka langsung mandi sampai bersih,” begitu katanya membagikan tips ala Kebun Mini NayZay.

Image Article
Latih Kesabaran Si Kecil dengan Berkebun
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Fungsi Zinc bagi Tubuh dan Perbedaannya dengan Zat Besi

Published date

Si Buah Hati bisa tumbuh dan berkembang dengan baik jika mendapatkan asupan gizi lengkap. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Bunda harus memperhatikan menu hariannya agar setiap makanan yang masuk ke tubuhnya mengandung gizi seimbang.

Salah satu mineral penting yang memiliki fungsi penting dalam tumbuh kembang si Buah Hati adalah zink. Lalu, apakah fungsi zink bagi tubuh? Berikut penjelasannya tentang fungsi zink bagi tubuh Si Buah Hati.

Pentingnya Zat Gizi Mikro bagi Tubuh

Menurut ahli gizi dokter Saptawati Bardosono, ada dua kelompok gizi yang dibutuhkan si Buah Hati.

Pertama adalah zat gizi makro, yakni gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar untuk menghasilkan energi seperti karbohidrat, protein, dan lemak. Kedua adalah zat gizi mikro, yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit tapi sangat penting, karena “Jika kebutuhan mikronutrien tidak terpenuhi, energi tidak akan terbentuk,” kata Saptawati pada 23 September 2015.

Zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral. Pada artikel Nutrisi pada Bayi dan Batita di Era New Normal Pandemi Covid 19 yang dimuat dalam laman situs IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)dijelaskan bahwa zat gizi mikro yang dibutuhkan si Buah Hati antara lain Vitamin A, C, D, E, B6, B12, zat besi, zink, kalsium, dan asam folat.

Mungkin Bunda masih merasa bingung tentang perbedaan zink dan zat besi, bahkan ada pula yang justru menyamakan keduanya. Padahal, fungsi zat besi dan fungsi zink bagi tubuh memiliki perbedaan.

Perbedaan Zink dan Zat Besi

Zink dikenal dengan nama lain seng. Fungsi zink bagi tubuh manusia adalah sebagai mineral yang memainkan peran sentral dalam pertumbuhan seluler. Zink juga lazim terdapat dalam otak untuk mengikat protein. Bila Si Buah Hati yang berusia 1-3 tahun kekurangan zink, maka akan berakibat fatal pada pembentukan struktur otak, fungsi otak, bahkan mengganggu respons tingkah laku dan emosi.

Kebutuhan zink  sebaiknya dipastikan  selalu tersedia dalam asupan sehari-hari Si Buah Hati. 

Berikut ini kebutuhan zink per hari pada anak-anak berdasarkan anjuran yang tertulis pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun 2019 mengenai Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia:

  • Usia 0-5 bulan: 1,1 mg

  • Usia 6-11 bulan: 3 mg

  • Usia 1-3 tahun: 3 mg

  • Usia 4-6 tahun: 5 mg

  • Usia 7-9 tahun: 5 mg

Sementara itu, berdasarkan The Journal of Nutrition, Volume 146, Issue 9 zat besi memiliki peranan dalam memproduksi hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, serta mengangkut elektron dalam sel.

Baca Juga: Fondasi bagi Tumbuh Kembang Fisik dan Otak Si Kecil

The Journal of Nutrition juga menyebutkan kekurangan zat besi dapat menyebabkan si Buah Hati mengalami darah rendah atau anemia. Kondisi anemia bisa berpengaruh terhadap metabolisme energi dan fungsi kekebalan, sehingga akan berdampak negatif pada fungsi kognitif dan perkembangan motorik.

Manfaat dan Fungsi Zink bagi Tubuh Si Buah Hati

Selain beberapa manfaat yang disinggung sebelumnya, apa fungsi zink bagi tubuh anak? Simak paparan berikut.

Mendukung sistem imunitas tubuh

Menurut laman Web MD yang review medisnya dilakukan oleh Melinda Ratini, MS, DO, tubuh membutuhkan zink untuk membentuk dan mengaktifkan sel T-lymphocytes yang memiliki kegunaan untuk membentuk pertahanan terhadap kuman penyakit. Defisiensi zat besi yang parah dapat menurunkan fungsi imun tubuh sehingga perlu diberi suplementasi zink.

Mencegah dan  Mempercepat  diare

Fungsi zink bagi tubuh dapat mencegah penyakit diare pada si Buah Hati. Penelitian menemukan bahwa anak-anak yang terkena diare lebih cepat sembuh jika diberi suplementasi zink. 

Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF menyarankan untuk pemberian suplementasi zink sebanyak 10 mg per hari untuk bayi di bawah 6 bulan, dan 20 mg per hari untuk anak yang lebih besar selama 10-14 hari jika terkena diare akut.

Dukung kemampuan belajar dan daya ingat

Selain menjaga imunitas, fungsi zink bagi tubuh juga dapat membantu kekuatan daya ingat.  Zink adalah elemen yang esensial dalam tubuh agar otak dapat menjalankan fungsi secara normal. Kekurangan zink tak hanya dapat menyebabkan gangguan kerja otak, tapi juga mempengaruhi suasana hati.

Dukung pertumbuhan Buah Hati agar tetap optimal

Dari sumber Centers of Disease Control and Prevention, zink memiliki peran penting dalam metabolisme karena akan membantu untuk menghasilkan sekitar 100 jenis enzim yang diperlukan tubuh. Itu sebabnya zink diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang si Buah Hati, bahkan sejak dalam kandungan.

Makanan yang Mengandung Zink

Setelah mengetahui fungsi zink bagi tubuh, sekarang Bunda juga perlu tahu apa saja sumber makanan yang mengandung zink ini. Beberapa makanan yang mengandung zink antara lain:

1. Daging

Daging merah adalah salah satu sumber zink yang bermanfaat pada pertumbuhan Si Buah Hati. Zink dalam jumlah cukup banyak ditemukan dalam semua jenis daging termasuk sapi dan kambing.

Selain zink, daging juga mengandung nutrisi lain seperti zat besi dan vitamin B.

2. Kerang-kerangan

Makanan sumber zink lain yang bisa Bunda sajikan untuk si buah hati adalah kerang-kerangan. Kerang adalah makanan tinggi zink namun rendah kalori dan menjadikan jenis makanan ini, terutama tiram sebagai sumber zink.

Pada tiap 100 gram tiram memiliki kandungan zink hingga 39,3 mg. Jenis kerang-kerangan lain yang memiliki kandungan zink tinggi seperti kepiting dan juga udang.

3. Kacang-kacangan dan biji-bijian

Jika mencari sumber zink dari bahan nabati, Bunda bisa memilih kacang-kacangan dan juga biji-bijian.

Umumnya berbagai jenis kacang-kacangan seperti kacang panjang, buncis, dan kapri memiliki kandungan zink tinggi.   

Kacang-kacangan lain seperti almond dan mete juga memiliki kandungan zink tinggi. Bunda bisa menyajikannya sebagai camilan maupun campuran makanan untuk si Buah Hati. Hanya aja, Bunda perlu mengawasi saat si Buah Hati mengonsumsinya agar tidak tersedak.

Meski mengandung zink tinggi, tapi kacang-kacangan dan biji-bijian juga memiliki kandungan fitat. Sebagai informasi, zat fitat sendiri membuat zink lebih sulit diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, pastikan Si Buah Hati mengonsumsinya dalam takaran yang tepat.

4. Telur

Salah satu makanan yang kaya zink dengan harga cukup terjangkau banyak kalangan adalah telur. Satu butir telur berukuran sekitar 100 gram mengandung sekitar 1,29 mg zink..

Telur juga mengandung mengandung kalori, protein, lemak sehat, vitamin B, selenium, serta sejumlah vitamin dan mineral lainnya. Ini membuat telur sehat diberikan untuk si Buah Hati.

5. Susu

Zink juga dapat Bunda temui dalam susu dan produk turunannya. Keju dan susu mengandung zink dalam jumlah besar yang mudah diserap oleh tubuh. Inilah mengapa susu kerap menjadi salah satu asupan yang diberikan kepada anak untuk memenuhi kebutuhan zink hariannya.

Bunda juga bisa bantu memenuhi kebutuhan zink Si Buah Hati yang berusia 1-3 tahun dengan memberinya DANCOW 1+ Imunutri. Dancow 1+ Imunutri merupakan susu pertumbuhan yang diformulasikan khusus untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun dengan kandungan mineral zink dan zat besi, 0 gram sukrosa, tinggi kalsium dan protein, minyak ikan, Omega 3 dan Omega-6, serat pangan inulin, dan zat gizi mikro lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Dengan dua gelas DANCOW + Imunutri dalam sehari, Bunda sudah membantu memenuhi kebutuhan gizi kepada Si Buah Hati agar tumbuh dan berkembang dengan optimal. Fungsi zink bagi tubuh si Buah Hati bisa diperoleh dengan memenuhi kebutuhan harian dari makanan yang tepat dan dilengkapi juga susu DANCOW 1+ Imunutri.

Image Article
fungsi zinc bagi tubuh
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Kandungan Susu untuk Kecerdasan dan Nutrisi Otak Anak

Published date

Mempunyai anak dengan kecerdasan otak yang super encer pasti menjadi dambaan hampir semua orangtua. Sebab susu untuk kecerdasan otak anak merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang yang penting untuk masa depan anak. Perkembangan kecerdasan ini sendiri dipengaruhi beberapa faktor yaitu genetika atau keturunan dan faktor lingkupan seperti asupan gizi atau nutrisi otak. Lalu apa yang bisa dilakukan orangtua untuk mengoptimalkannya?

Memasuki usia 2 tahun, Si Buah Hati sudah mampu makan makanan solid. Berbagai jenis makanan sudah dapat dikenalkan pada Si Buah Hati. Mulai dari sumber karbohidrat (nasi, roti, sereal); sumber protein (ikan, daging, telur, susu, kacang-kacangan); sumber vitamin (sayur, buah); air dan mineral. Bijak memilih jenis asupan, maka Bunda pun dapat memberikan asupan bergizi yang tepat untuk mengembangkan kecerdasan Si Buah Hati.

Nutrisi otak anak yang berperan dalam proses ini adalah makanan yang mengandung asam lemak omega-3, terutama DHA (docosahexaenoic acid), EPA (asam eicosapentaenoic), dan AA (asam arakhidonat). DHA dan EPA adalah asam lemak jenuh ganda rantai panjang yang dibutuhkan dalam pertumbuhan otak, khususnya pada masa pacu tumbuh otak secara struktural maupun fungsional. Keduanya membangun sel-sel neuron otak yang merupakan bekal kecerdasan Si Buah Hati.

Ikan adalah makanan yang kaya omega-3, seperti ikan salmon, ikan tenggiri, ikan sarden, ikan tuna, ikan todak, maupun ikan patin. Dengan kreativitas pengolahan, tentunya Bunda dapat memberikan ikan dalam menu makan Si Buah Hati. Tidak perlu khawatir jika Si Buah Hati mempunyai alergi terhadap ikan. Telur, keju dan kacang kedelai pun mengandung omega-3 yang bagus untuk kecerdasan otak. Sesuaikan porsinya dengan kebutuhan kalori dan protein Si Buah Hati. Lengkapi juga dengan susu untuk perkembangan anak.

Selain omega-3, berikan Si Buah Hati asupan yang mengandung zat besi. Perkembangan otak tidak terlepas dari pembentukan mielin (serabut syaraf). Pada proses ini, zat besi (Fe) berfungsi membentuk serta memelihara mielin. Zat besi juga mempengaruhi aktivitas syaraf di otak. Makanan yang kaya zat besi seperti kismis, bayam, bit, jagung, kangkung, kacang-kacangan. Beberapa jenis makanan ini merangsang fungsi otak dalam mengasah daya ingat (memori) jangka pendek maupun jangka panjang.

Zat atau nutrisi otak yang dibutuhkan untuk perkembangan kecerdasan anak adalah asam folat yang mempengaruhi fungsi memori jangka pendek pada otak. Bunda dapat memberikan makanan seperti jeruk, alpukat, hati ayam, kacang hijau yang kaya asam folat untuk Si Buah Hati. Tidak ketinggalan vitamin B kompleks yang berfungsi meningkatkan kerja memori otak serta melindungi syaraf-syaraf di otak. Berikan secara bergantian makanan seperti nasi, roti, keju, susu, daging sapi, ayam, wortel, kacang-kacangan dan susu untuk kecerdasan otak yang kaya vitamin B untuk Si Buah Hati.

Si Buah Hati susah makan atau pemilih? Tidak perlu khawatir. Sebab menurut jurnal Sari Pediatri, Vol. 3, No. 3, Desember 2001: 147 - 151, Bunda tetap bisa memberikan asupan yang mengandung DH, AA, dan zat lainnya yang menunjang kecerdasan otak Si Buah Hati dengan dukungan susu pertumbuhan dan susu untuk perkembangan anak. 

Bunda bisa berikan Si Buah Hati DANCOW 1+ Nutritods. Ini adalah susu untuk kecerdasan otak yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Jangan lupa untuk tetap memberikan nutrisi dukung tumbuh kembang Si Buah Hati dengan susu DANCOW. Bunda juga bisa tukarkan poin di program Parenting Rewards DANCOW. Yuk, tunggu apa lagi? Tukar poin sekarang!

Image Article
Tingkatkan Kecerdasan Si Kecil dengan Nutrisi Otak yang Tepat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Tidur Cukup Bikin Tubuh Si Buah Hati Lebih Kuat

Published date

Senang rasanya melihat Si Buah Hati yang aktif bereksplorasi. Keterampilan motoriknya berkembang dengan banyak bergerak. Sementara kemampuan kognitif anak juga terasah dengan mencoba berbagai permainan edukatif. 

 

Bunda memang harus menstimulasi anak dengan berbagai kegiatan. Namun, Bunda jangan lupa untuk memperhatikan waktu istirahat setelah anak lelah bermain. Si Buah Hati butuh tidur yang cukup untuk memulihkan tubuh setelah bereksplorasi. Sehingga dia tidak akan mudah terkena penyakit.

 

Dokter Andreas Prasadja dalam buku Ayo Bangun! menjelaskan keterkaitan tidur dengan faktor daya tahan tubuh. Menurut dia, saat tidur, kadar natural killer cells dalam darah menjadi banyak. Sel ini bertugas untuk menghancurkan virus yang mungkin masuk ke dalam tubuhnya saat bermain.

 

Dokter Rini Sekartini, pada artikel berjudul Pola Tidur pada Anak yang dipublikasikan pada situs Ikatan Dokter Anak Indonesia juga mengatakan salah satu manfaat tidur yaitu memelihara sistem imun dan tumbuh kembang anak. 

 

Hubungan tidur dengan daya tahan tubuh anak juga disinggung pada penelitian Dini Safitri Zahara yang berjudul Hubungan Antara Gangguan Tidur dengan Pertumbuhan Anak. Menurut Dini, tidur yang tidak berkualitas mengganggu pengeluaran hormon pertumbuhan. 

 

Padahal fungsi hormon pertumbuhan antara lain untuk memulihkan tubuh, memperbaiki sel kulit, darah hingga saraf otak. Hormon pertumbuhan juga berfungsi membangun otot dan jaringan ikat. 

Jika anak tidak tidur lelap, akan membuat fungsi imunnya menurun, dapat menyebabkan juga obesitas karena regulasi metaboliknya terganggu.

 

Jadi, Bunda harus memastikan Si Buah Hati mendapat waktu tidur yang cukup sehingga produksi hormon pertumbuhan tidak terganggu dan sistem imun tetap terjaga dengan baik. Berikut beberapa tips agar anak bisa mendapatkan kualitas tidur yang optimal.

 

  • Pastikan Si Buah Hati tidur dengan teratur.
     
  • Kondisikan ruang dan suasana agar Si Buah Hati bisa segera tidur misalnya dengan menggendongnya, menyanyikan lagu pengantar tidur dan memutarkan musik yang lembut.
     
  • Kondisikan ruangan tetap gelap. Tujuannya adalah agar otot di seluruh tubuh dan organ-organ dalam benar-benar beristirahat. 

    Menurut Dokter Andreas Prasadja dalam buku 101 Tips untuk Ibu Baru, hormon pertumbuhan diproduksi saat tidur, terutama bila tidur pada kondisi gelap.
     
  • Jauhkan alat-alat elektronik dari kamar ketika anak sedang tidur agar dia terbebas dari gelombang elektromagnetik.

 

Selain untuk daya tahan tubuh, tidur juga berfungsi untuk perkembangan otak. Sebab, pada saat tidur, hormon pertumbuhan yang keluar akan membantu pertumbuhan sel otak yang baru. Jadi, bila waktu tidur Si Buah Hati tidak optimal, akan memengaruhi kemampuan berpikir atau kognitifnya.

 

Untuk memperkuat daya tahan tubuh Si Buah Hati, Bunda bisa melengkapi gizi anak dengan DANCOW 5+ Nutritods. Susu pertumbuhan ini diberikan agar Si Buah Hati mendapatkan nutrisi. Produk DANCOW ini mengandung 0 gram sukrosa, tinggi zink, vitamin C, vitamin B6, B12, biotin, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan, dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Tidur Cukup Bikin Tubuh Si Kecil Lebih Kuat
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off

Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Buah Hati

Published date

Memasuki tahun kedua dari kehidupannya, Si Buah Hati akan mengenal beragam makanan. Jenis santapannya pun sudah seperti orang dewasa. Namun, ada beberapa anak yang tidak doyan makan atau hanya mau menyantap menu tertentu. Padahal kecukupan nutrisi sangat penting bagi kesehatan pencernaannya. Saluran cerna yang baik akan berpengaruh positif pada ketahanan tubuh.

Mengapa begitu? Ini karena saluran cerna berfungsi sebagai pembatas antara dunia 'luar' serta 'dalam’ dari tubuh manusia, dan sebagian besar selnya menghasilkan antibodi. Ketika memiliki saluran cerna yang sehat, Si Buah Hati akan terlindungi dari berbagai bakteri jahat yang menjadi penyebab penyakit. 

Agar saluran cernanya terlindungi dari bakteri jahat, Bunda harus memastikan dengan memberikan asupan yang mengandung bakteri baik. Lalu, apakah itu bakteri baik? Bakteri baik atau probiotik adalah mikroorganisme yang memberikan efek positif bagi kesehatan usus atau saluran pencernaan. 

Bila Bunda memberikan Si Buah Hati asupan yang mengandung bakteri baik, probiotik itu akan berkembang biak dalam usus dan memberi dampak kesehatan. Bakteri baik ini akan menekan pertumbuhan bakteri jahat, tidak menimbulkan penyakit, serta tak beracun.

Contoh bakteri baik adalah Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium longum. Dalam tubuh di Kecil, Lactobacillus rhamnosus membentuk laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Sedangkan Bifidobacterium longum menguntungkan bagi kesehatan di dalam usus besar. 

Kedua bakteri ini juga menghasilkan antibiotika yang menghambat pertumbuhan bakteri jahat, mencegah konstipasi, mengurangi bakteri penyebab infeksi lambung, mencegah alergi kulit dan intoleransi laktosa.Jika Si Buah Hati kekurangan bakteri baik, penyakit yang sering timbul adalah diare.

Karena itu Bunda perlu memelihara bakteri baik dengan pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang. Salah satu asupan yang dapat Bunda berikan untuk menjaga jumlah bakteri baik adalah susu pertumbuhan DANCOW 1+ Nutritods. Ini merupakan produk susu yang diformulasi untuk anak Indonesia usia toddler 1-3 tahun, dengan kandungan 0 gram sukrosa, tinggi kalsium & protein, minyak ikan, omega 3 & 6, serat pangan inulin dan mikronutrien lainnya, serta Lactobacillus rhamnosus.

Image Article
Pentingnya Bakteri Baik untuk Pencernaan Si Kecil
Highlight Artikel
Off
Sticky Artikel
Off
Topik Artikel
Quiz Artikel
Off