6 Cara Mengajarkan Anak Berjalan
10-11-2020

Pada akhir-akhir tahun pertamanya, Si Buah Hati mulai menunjukkan kemampuannya untuk berdiri dan berjalan. Awalnya Si Buah Hati masih tidak seimbang dan akan sering terjatuh. Dalam proses ini, Bunda tidak perlu menuntutnya untuk cepat bisa berjalan, karena setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda. Apa saja hal yang perlu Bunda perhatikan pada persiapan belajar berjalan ini?
Setelah Si Buah Hati mulai bisa duduk, Bunda dapat memberikan beberapa mainan di depannya dan menggerakkan ke beberapa arah. Sehingga Si Buah Hati akan berusaha meraih mainan tersebut. Seperti maju dan mulai merangkak sehingga kekuatan leher, punggung, kaki, pinggul, serta tangannya akan berkembang. Dengan demikian ia akan mulai mengangkat tubuh ke posisi berdiri yang aman.
Setelah Si Buah Hati bisa berdiri, Bunda dapat mulai menitah atau memegangi kedua tangannya untuk belajar berjalan. Ketika ia sudah bisa melangkah sendiri, meski satu-dua langkah saja, Bunda dapat berdiri beberapa meter di depannya. Biarkanlah ia mencoba berjalan sendiri, ke arah Bunda.
Setelah Si Buah Hati bisa berjalan, ia akan mulai mengeksplorasi seluruh ruang di rumah. Walaupun sudah bisa berjalan, mungkin sesekali Si Buah Hati masih tidak seimbang dan tersandung. Nah, berikut hal yang bisa Bunda lakukan agar ia lancar berjalan:
1. Berikanlah ruang yang luas dan aman
Ruangan yang terlalu banyak benda akan menghambat cara mengajarkan anak berjalan. Karena barang-barang di sekitar menjadi hambatan baginya dalam menentukan arah jalan. Selain itu, ruangan padat juga berbahaya bagi dia yang belum lancar berjalan. Sebab ada kemungkinan tubuhnya tidak seimbang hingga terjatuh. Keberadaan benda di dekatnya bisa membuat ia terkantuk.
2. Letakkanlah beberapa perabot yang kokoh
Furniture yang kokoh bisa membantu Si Buah Hati sesekali berpegangan kala melintasi ruangan. Namun agar tidak berbahaya, singkirkan meja bersudut tajam yang mungkin akan melukainya. Simpan pula benda-benda yang mudah terjatuh, pecah, dan berpotensi membahayakan Si Buah Hati atau membuatnya tersandung.
3. Berikan pagar pada ujung tangga
Bunda, Si Buah Hati memang sudah bisa berjalan. Tapi di masa belajar, terkadang ia belum dapat menjaga keseimbangan tubuhnya. Karena itu, penting bagi Bunda untuk menjaganya agar tidak menaiki tangga seorang diri. Yang bisa Bunda lakukan adalah memasang pagar pada ujung tangga. Bisa juga melakukan pendampingan ekstra ketat, sehingga Bunda tidak kecolongan saat ia mencoba menaiki tangga sendiri.
4. Pilihlah sepatu yang nyaman di kaki
Ketika Bunda mengajak Si Buah Hati berjalan-jalan di halaman rumah atau berkeliling kompleks, jangan lupa pakaikan alas kaki padanya. Tapi sebaiknya hindari penggunaan sandal jepit. Sebab jemari kakinya yang masih mungil belum bisa mencengkram sandal dengan baik. Hingga ia akan mudah tersandung. Ada baiknya Bunda memberikannya sepatu yang nyaman dengan lapisan sol nan lembut dan elastis. Ini berguna agar ia tidak merasa risih dan berat kala melangkah.
5. Pemilihan alat bantu belajar jalan
Dulu, banyak Bunda yang menggunakan baby walker untuk mengajarkan Si Buah Hati berjalan. Namun sejumlah penelitian menyatakan bila baby walker tidak aman baginya. Bahkan situs Ikatan Dokter Anak Indonesia menuliskan dalam artikel Penggunaan Baby Walker bila setiap tahunnya banyak balita yang cedera akibat alat bantu jalan itu. Karena itu, Bunda sebaiknya pintar memilih alat bantu jalan untuk Si Buah Hati. Jika terlanjur membelinya, awasilah pemakaiannya dengan ketat.
6. Beri semangat agar tidak selalu minta gendong
Agar lankah Si Buah Hati bertambah stabil dan lancar, ada baiknya Bunda tidak selalu memenuhi keinginannya untuk digendong. Di tahap ini, Bunda dapat memberikannya pujian dan apresiasi ketika berhasil berjalan sendiri. Sehingga ia akan lebih percaya diri dan semangat melakukannya. Selain itu jangan lupa perhatikan asupan makanan dengan gizi seimbang agar tumbuh kembangnya optimal.